Anda di halaman 1dari 2

Gusti Ngurah Agung Prabawa | 072.14.

052

Teknologi Panas Bumi dan Perkembangannya di Indonesia


Panas bumi atau geothermal merupakan energi panas yang tersimpan di dalam
permukaan bumi. Istilah geothermal diambil dari bahasa Yunani, geo berarti bumi dan therme
berarti panas. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi, disebut bahwa Panas
Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan
dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913
dan di New Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor nonlistrik
(direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi
serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara
negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak
dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia.

Sumber utama panas bumi datang dari inti bumi yang diperkirakan memiliki suhu
mencapai 6000C atau setara dengan panas permukaan matahari. Inti bumi memanas karena tiga
hal berikut:

Panas yang muncul saat pembentukan planet.


Panas yang muncul akibat gesekan lapisan kerak bumi.
Panas yang muncul akibat peluruhan radioaktif.

Inti bumi merupakan bagian paling dalam dari bumi terdiri dari inti bagian dalam berupa
besi berbentuk padat dengan ketebalan 1200 km dan inti bagian luar berupa besi berbentuk cair
dengan ketebalan 2200 km. Inti bumi diselimuti oleh lapisan mantel yang berupa batuan dalam
fasa padat dan batuan dalam fasa cair atau magma. Tebal lapisan mantel ini diperkirakan sekitar
2800 km.

Setelah lapisan mantel terdapat lapisan kerak bumi yang terdiri dari lempengan-
lempengan seperti kulit telur yang saling bertumpuk. Lempengan ini terus bergerak membentuk
permukaan bumi seperti benua, palung dan gunung. Pergerakan kerak bumi menimbulkan
rekahan dimana magma dari lapisan mantel menyeruak keluar. Magma yang menyeruak ke
permukaan bertemu dengan air atau material lainnya dan terjadilah transfer panas. Sumber panas
ini yang diekspoitasi sebagai energi.

Energi Panas Bumi di Indonesia

Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panas bumi pertama kali dilakukan di daerah
Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi
Gusti Ngurah Agung Prabawa | 072.14.052

dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ 3 masih
memproduksikan uap panas kering atau dry steam.

Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang


mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperatur sedang (150225oC). Berdasarkan asosiasi terhadap tatanan geologi, sistem panas
bumi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu : vulkanik, vulkano tektonik
dan Non-vulkanik. Sistem panas bumi vulkanik adalah sistem panas bumi yang berasosiasi
dengan gunungapi api Kuarter yang umumnya terletak pada busur vulkanik Kuarter yang
memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Maluku dan Sulawesi Utara.

Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di bawah tanah Indonesia, maka
negara ini diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi geotermal terbesar di dunia dan
karena itu memiliki potensi tinggi untuk sumber energi terbarukan.Sampai dengan November
2009, total potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MWe yang tersebar di
265 daerah prospek panas bumi. Dari sisi jumlah lokasi yang ada, terdapat penambahan
sebanyak 8 lokasi dengan potensi sekitar 400 MWe yang merupakan hasil penemuan pada
kegiatan lapangan tahun 2009.

Dalam upayanya mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia,


Pemerintah telah menetapkan 22 WKP baru dengan total potensi mencapai 2376 MWe. Dari
WKP baru tersebut, 6 WKP telah selesai dilelang, 5 WKP sedang dalam proses lelang, dan 11
WKP belum di lelang. Namun, sebagian besar dari potensi ini belum digunakan. Saat ini,
Indonesia hanya menggunakan 4-5% dari kapasitas geothermalnya. Menurut data International
Geothermal Association, Indonesia hanya menghasilkan 1197 MW listrik tenaga panas bumi.
Masalah yang dihadapi oleh industry PLTP di Indonesia adalah dari segi regulasi dan harga yang
tidak menguntungkan dari single buyer di Indonesia, yaitu PLN.

Daftar Pustaka

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=841:sumber-daya-
panas-bumi-indonesia-status-penyelidikan-potensi-dan-tipe-sistem-panas-
bumi&catid=56:artikel-lapangan

http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/energi-panas-bumi/item268?

https://jurnalbumi.com/panas-bumi/

geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/Sekilas_tentang_Panas_Bumi.pdf

Anda mungkin juga menyukai