Anda di halaman 1dari 1

Pendapat mengenai artikel : Sekolah Hidup Susah

Oleh : Hendrawan Nadesul

Di dalam artikel ini dijelaskan bagaimana pentingnya persiapan mental seseorang untuk siap
hidup dalam kondisi susah. Karena tidak ada yang pernah tau kondisi apa yang akan kita
hadapi ke depan. Bapak hendrawan di dalam artikel ini jelas menggambarkan bahwa kondisi
hidup susah akan mendapatkan berbagai macam stresor. Nah persiapan ini musti di
persiapkan sedini mungkin. Karena ketika seseorang yang telah dewasa terbiasa hidup
mewah dan serba berkecukupan tidak akan mudah jiwanya menerima kenyataan jika iya
kelak gagal. Tugas orang tua dan gurulah untuk mengajarkan kepada anaknya untuk menjadi
tahan banting dalam hidup. Untuk menjadi tahan banting anak harus dibiasakan dengan
berbagai macam stresor. Pada jaman modern ini stresor dapat di berikan dengan berbagai
cara, salah asatunya dengan tantangan tantangan yang diberikan kepada anak dalam kegiatan
pramuka. Kegiatan pramuka adalah salah satu jenis kegiatan yang di dalam kegiatan nya
terdapat berbagai stresor buatan yang dapat membantu mendidik anak untuk mengetahui
pemecahan masalah dengan kesusahan yang di perolehnya di alam. Di dalam artikel ini juga
dijelaskan bahwa mereka yang sudah terlatih menjadi insan linuwih ( terinternalisasi penuh
superegonya) sekiranya mereka hidup susah kelak mereka tidak akan melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya di lakukan mereka akan terbiasa tetap melakukan hal yang benar meskipun
mereka hanya orang biasa. Saya sebagai seorang yang dari kecil di didik dan di tempa dengan
berbagai macam stresor yakin dan sependapat dengan artikel ini. Dimana saya merasakan
bahwa ada beberapa dari lingkungan saya yang tidak siap ketika memperoleh stresor, yang
mana menurut saya, hanya stresor ringan tetapi mereka gampang sekali menyerah. Ketika
diperhatikan ke dalam ternyata mereka memang tidak dilatih utnuk siap memperoleh stresor
dalam kehidupan mereka. Mereka dibiasakan hidup berkecukupan dan apa yang mereka
inginkan dapat mereka peroleh hal inilah yang kemudian melemahkan mereka ketika hidup
susah.Ini berbanding terbalik sekali dengan apa yang saya dan beberpa teman saya yang
sudah terbiasa mendapat stresor , kami bisa dengan legawa menerima keadaan tersebut dan
tetap bahagia serta bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai