Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal yang
disebabkan oleh penyulit penyulit-penyulit hipoksia janin di dalam rahim
dengan memantau kesejahteraan janin . Pada dasarnya pemantauan ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan
hipoksia janin dan menilai seberapa jauh gangguan tersebut sehingga dapat
menentukan tindakan lanjut melalui hasil pemantauan tersebut 1.

Pada tahun 1958, Hon melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan


pemantauan elektronik janin secara kontinyu dengan menggunakan EFM
( Electronic Fetal Monitoring) yang diperkenalkan dalam praktek kebidanan
pada tahun 1960. Sehingga sejak saat itu pengamatan janin intrapartum dan
indentifikasi distress janin tidak lagi berdasarkan auskultasi berkala dengan
menggunakan fetoskop. Kertas yang berisikan grafik kontinu dapat
menggambarkan denyut jantung janin yang dapat menggambarkan denyut
jantung janin sebagai pendukung diagnostik dalam proses pemeriksaan
kondisi patofisiologis yang dapat mempengaruhi janin 2.

Saat pertamakali dikenalkan, pemantauan denyut jantung janin secara


elektronik diutamakan pada kasus kehamilan dengan penyulit, tetapi yang
kemudian digunakan secara bertahap pada sebagian besar kehamilan. Pada
tahun 1978 diperkirakan hampir dua pertiga perempuan di Amerika dipantau
secara elektronik selama masa persalinan. Pada tahun 2002, sekitar 3,4 juta
perempuan di Amerika yang terdiri dari 85% dari semua kelahiran hidup,
dengan meninjau janin secara elektronik. Bahkan pada saat ini peninjauan
janin telah menjadi prosedur obstretis yang umum dilakukan 2.

Alat pemantauan janin elektronik yang digunakan adalah KTG


(Kardiotokografi) untuk menilai denyut jantung janin dalam hubunganya
dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin. Cara pemantauan ini dapat
dilakukan secara langsung dengan alat pemantauan yang dimasukan dalam
rongga rahim atau secara tidak langsung dengan alat yang dipasang pada
dinding perut ibu. Namun pada saat ini cara eksternal menjadi pilihan lebih
banyak pada masyarakat karena dapat dilakukan selama antenatal ataupun
intranatal, secara praktis, aman dengan menilai prediksi positif yang kurang
lebih sama dengan cara internal yang lebih invasif 1.

Anda mungkin juga menyukai