Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal yang disebabkan oleh penyulit penyulit-penyulit hipoksia janin di dalam rahim dengan memantau kesejahteraan janin . Pada dasarnya pemantauan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin dan menilai seberapa jauh gangguan tersebut sehingga dapat menentukan tindakan lanjut melalui hasil pemantauan tersebut 1.
Pada tahun 1958, Hon melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan
pemantauan elektronik janin secara kontinyu dengan menggunakan EFM ( Electronic Fetal Monitoring) yang diperkenalkan dalam praktek kebidanan pada tahun 1960. Sehingga sejak saat itu pengamatan janin intrapartum dan indentifikasi distress janin tidak lagi berdasarkan auskultasi berkala dengan menggunakan fetoskop. Kertas yang berisikan grafik kontinu dapat menggambarkan denyut jantung janin yang dapat menggambarkan denyut jantung janin sebagai pendukung diagnostik dalam proses pemeriksaan kondisi patofisiologis yang dapat mempengaruhi janin 2.
Saat pertamakali dikenalkan, pemantauan denyut jantung janin secara
elektronik diutamakan pada kasus kehamilan dengan penyulit, tetapi yang kemudian digunakan secara bertahap pada sebagian besar kehamilan. Pada tahun 1978 diperkirakan hampir dua pertiga perempuan di Amerika dipantau secara elektronik selama masa persalinan. Pada tahun 2002, sekitar 3,4 juta perempuan di Amerika yang terdiri dari 85% dari semua kelahiran hidup, dengan meninjau janin secara elektronik. Bahkan pada saat ini peninjauan janin telah menjadi prosedur obstretis yang umum dilakukan 2.
Alat pemantauan janin elektronik yang digunakan adalah KTG
(Kardiotokografi) untuk menilai denyut jantung janin dalam hubunganya dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin. Cara pemantauan ini dapat dilakukan secara langsung dengan alat pemantauan yang dimasukan dalam rongga rahim atau secara tidak langsung dengan alat yang dipasang pada dinding perut ibu. Namun pada saat ini cara eksternal menjadi pilihan lebih banyak pada masyarakat karena dapat dilakukan selama antenatal ataupun intranatal, secara praktis, aman dengan menilai prediksi positif yang kurang lebih sama dengan cara internal yang lebih invasif 1.