A. Identitas Pasien
Nama : Kaila
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 2 tahun
Anak ke :3
Agama : Muslim
Nama Ayah : Tn. Junaidi
Nama Ibu : Ny. Marian
Pekerjaan Ayah : Kuli bangunan
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SMP
Alamat : Jl. Bogor Raya 8 no 21C
Tanggal Berobat : 3 Januari 2018
B. Anamnesa
Dilakukan secara alo-anamnesa dengan ibu dan bapak pasien pada tanggal 03 Januari
2018 pukul 11.00 WIB
Keluhan Tambahan : -
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama, lahir normal di bidan
dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang badan 45 cm. Selama kehamilan ibu
mengaku tidak mengalami keluhan apapun, ibu mengatakan selalu kontrol rutin ke bidan
hampir tiap bulannya dan selalu mengonsumsi makanan yang bergizi agar pertumbuhan
anaknya baik. Ibu pasien mengatakan pasien diimunisasi sejak lahir dan sudah lengkap.
Pasien mendapatkan ASI hingga saat ini, namun selama pemberian ASI anak diberi minum
tambahan berupa air putih dan kadang diberikan susu formula. Pasien mulai mendapatkan
makanan pendamping seperti bubur tim sejak usia 7 bulan dan sejak umur 9 bulan berat
badan anak tidak bertambah. Namun, pasien susah sekali makan, pasien lebih memilih
minum susu dan jajan dibandingkan makan. Pasien tampak kurus dan berat badan pasien
tidak bertambah seiring pertambahan usianya.
Ibu mengatakan pasien saat ini sudah dapat memegang biskuit sendiri, berkata
ma....ma...daa....da..., senang bermain sendiri dan bertepuk tangan.
• Orangtua pasien tidak memiliki penyakit DM, TBC ataupun penyakit lain yang
berhubungan dengan keadaan pasien.
Riwayat Kebiasaan:
Ibu pasien selalu memberikan makanan selingan seperti biskuit atau susu. Menu untuk
satu hari terkadang tidak sesuai dengan pola gizi seimbang. Untuk sarapan pagi biasanya dengan
bubur tim instan atau buah. Untuk makan siang dan makan malam, biasanya pasien diberi bubur
yang dibikin ibunya, terkadang campuran bubur berupa telur, sayur bayam, wortel, dan sesekali
berseling antara daging dan ayam. Namun pasien sering tidak menghabiskan makanannya.
Riwayat Imunisasi
Tabel 1. Tabel Imunisasi Pasien
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
Kesan : imunisasi lengkap
Riwayat Perkembangan
Usia Motorik Kasar Motorik Halus Bicara Sosial
Hasil :
• BB/U : -2SD
• PB/U : -2SD
• BB/PB : -2SD
Kesan : Gizi kurang
D. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : bentuk normal, tidak terdapat sekret
Hidung : septum tidak deviasi, tidak ada sekret, nafas cuping hidung (-)
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)
c. Thorak
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis, ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I
dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : perut tampak buncit, simetris
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : hepar dan lien tidak membesar
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
5. Status lokalis : -
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga Pasien
a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. Ahmad Djunaedi (ayah pasien)
Usia : 43 tahun.
b. Identitas Pasangan:
Nama : Ny. Mariah (ibu pasien)
Usia : 42 tahun.
Sebuah televisi, sebuah kompor gas, sebuah lemari es satu pintu, sebuah setrika, dan
sebuah rice cooker
c. Denah rumah
da
pur Te
mp
at
Ruang tid
keluarga ur
a. Kebiasaan makan:
Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan dua atau tiga kali sehari. Menu makanan
biasanya terdiri satu lauk dan sayur, terkadang diselingi dengan ayam, ikan, atau daging.
Ny. Marian kadang memasak namun lebih sering hanya membeli lauk di warung nasi.
Pasien masih mengonsumsi ASI dan ditambah dengan susu formula serta makan nasi tim.
Waktu makan pasien biasanya dua kali sehari dan kadang diselingi dengan biskuit.
Menurut ibu pasien pola makan pasien tidak teratur karena pasien sering tidak mau
makan.
Keluarga pasien tidak menerapkan pola gizi seimbang. Jenis makanan yang dikonsumsi
keluarga bergantung kepada selera makan saja, tidak bergantung pada pola gizi. Pasien
masih mengonsumsi bubur susu dan susu formula. Sedangkan untuk makanan pasien
biasanya kadang diselingi oleh biskuit dan buah
Interpretasi terhadap food recall pasien: Pasien sering tidak menghabiskan makanannya.
Makanan yang dikonsumsi pasien kurang bervariasi