Abstrak
Tanah adalah granul struktur yang membentuk pori-pori yang saling berhubungan. Kemampuan air
untuk menembus tanah media dilambangkan sebagai koefisien permeabilitas (k). Penelitian ini
dilakukan dengan open-end falling-head, falling head dan konsolidasi test. Dari test ini diperoleh k
nilai ini dibandingkan dengan beberapa nilai-nilai k yang dinyatakan dalam literatur. Nilai k dalam test
berkisar 9,390 E-07 cm/dt - 1,130 E-04 cm/dt. Nilai k permeabilitas lapangan lebih besar dari
permeabilitas laboratorium. Perbedaan nilai k antara 8,100 E-06 cm/dt - 1,130 E-04 cm/dt dan 9,390
E-07 cm/dt - 1,050 E-06 cm/dt oleh permeabilitas lapangan dan laboratorium, Perbedaan kedua adalah
dalam kisaran E-07 cm/dt E-04 cm/dt. Rasio perbandingan (r) k lapangan k laboratorium antara
0.008 0.211 dan Rasio perbandingan (r) k lapangan k konsolidasi antara 0.071 0.127.
Kata kunci: Metode open-end fallinghead, falling head permeameter dan konsolidasi test.
-4 -6 -4 -5
4,50 5,00 1,16 x 10 5,80 x 10 1,13 x 10 4,77 x 10
-6 -5 -6 -6
9,50 10,00 3,80 x 10 3,62 x 10 1,60 x 10 8,10 x 10
-5 -6 -5 -5
14,50 15,00 4,70 x 10 7,40 x 10 3,19 x 10 2,86 x 10
-6 -5 -5 -4
19,50 20,00 3,17 x 10 9,51 x 10 5,91 x 10 1,85 x 10
no Lokasi Kedalaman (m) Klasifikasi Lapangan (k) Laboratorium (k) Konsolidasi (k)
1 DB.2 4.50-5.00 MH 5.800E-06 1.900E-06 4.217E-06
2 DB.2 9.50-10.00 MH 3.620E-05 1.470E-06 1.006E-06
3 DB.2 14.50-15.00 MH 7.400E-06 6.750E-07 1.398E-06
4 DB.2 19.50-20.00 MH 9.510E-05 3.140E-07 6.711E-06
3.5.3. Untuk Titik Pengujian (DB-3) diuji dengan nilai k masing masing
Dari tabel 10 dapat digambarkan percobaan (gambar 4).
grafik hubungan dari kedalaman yang
Gambar 4. Grafik hubungan Nilai k Permeabilitas Pada Kedalaman Pengujian DB-3
Nilai k (cm/detik)
Lapangan (k) Laboratorium (k) Konsolidasi (k) Bowles Braja M Das Perlof & Baron Casa grande
1991 1995 1976 1938
1.130E-04 1.050E-06 1.006E-06 10 E-04 10 E-4 10 E-03 10 E-03
s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
8.100E-06 9.390E-07 8.523E-06 10 E-09 10 E-6 10 E-07 10 E-07
(lanau)
< 10 E-7
(lempung)
Dari hasil rasio perbandingan (r) k Bowles, Joseph E, 1991, Sifat-sifat Fisis
lapangan k laboratorium lebih kecil dan Geoteknis Tanah (Mekanika
dibandingkan hasil rasio perbandingan (r) Tanah), PT. Erlangga. Jakarta.
k lapangan k konsolidasi.
Bowles, J.E. (1991), Sifat-Sifat Fisis dan
Rasio perbandingan (r) k lapangan Geoteknis Tanah, Erlangga.
k laboratorium antara 0.008
0.211. Craig. R.F, Budi Susilo, Mekanika
Rasio perbandingan (r) k lapangan Tanah, Erlangga 1989
k konsolidasi antara 0.071 Das, B.M. (1995), Mekanika Tanah
0.127. (Prinsip- Prinsip Rekayasa
Nilai kedua rasio perbandingan Geoteknik), Jilid 2. Jakarta :
tersebut antara 0.008 sampai Erlangga.
0.211.
Das, Braja. M., Endah Noor., danMochtar,
5. SARAN Indra Surya.B.(1998). Mekanika
1. Untuk mendapatkan nilai k hasil Tanah (Prinsip-
pengujian lapangan yang lebih teliti, PrinsipRekayasaGeoteknis), jilid
hendaknya metode pengujian lebih 1 dan 2, Erlangga , Jakarta.
diperbanyak, misalnya dengan
menggunakan Packer Test, metode Hardiyatmo, H.C. (2002), Mekanika
pengujian dengan sumur uji. Tanah I. Yogyakarta, Gadjah
2. Pengamatan penurunan muka air pada Mada University Press.
pengujian k permeabilitas lapangan
hendaknya diperlukan alat yang Head, K.H. (1981), Manual of Soil
canggih, misalnya Piezometer dan lain- Laboratory Testing Volume 2,
lain. Pentech Press.
3. Memakai persamaan untuk
mendapatkan nilai k berdasarkan Smith, M.J. (1992), Mekanika Tanah.
percobaan konsolidasi, parameter index Jakarta : Erlangga.
compresibilitas (Cc), dan koefisien
perubahan volume (Cv) hendaknya Sunardi. (2006), Studi Koefisien
lebih teliti, karena sangat berpengaruh Permeabilitas (k) Pasir Gap
terhadap besarnya nilai k yang di Graded, Skripsi, Jurusan Teknik
dapat. Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1997), Annual Book of ASTM
Standart. Section 4 Volume
04.08.