Anda di halaman 1dari 79

PEDIATRI

Infeksi Pediatri
Eksantema Akut
Scarlet Fever
Roseola
Rubella
Morbili
Eritema
Morbili
Etiologi
Diagnosis
Manifestasi klinik, tanda patognomonik
bercak Koplik
Isolasi virus dari darah, urin, atau sekret
nasofaring
Pemeriksaan serologis : titer antibodi 2
minggu setelah timbulnya penyakit
Rubella / German Measles
Etiologi
Diagnosis
Diagnosis
Manifestasi klinis : prodormal ringan, ruam
menghilang dalam 3 hari, limfadenopati
retroaurikular dan suboksipital
Isolasi virus
Serologis
Terapi
Simptomatik
Pencegahan
Vaksinasi MMR
Congenital rubella syndrome
Telinga : tuli sensorineural

Mata : retinopati, katarak, mikroftalmia

Penyakit Jantung Bawaan


Roseola infantum (Eksantema Subitum)

Etiologi HHV 6
Menyerang anak usia 6 36 bulan
Demam tinggi mendadak (40 40.6 C), demam
menetap 3 5 hari kemudian turun mendadak
ke suhu normal
Setelah demam hilang ruam muncul
Ruam di punggung dan menyebar ke leher,
ekstremitas atas muka, dan ekstremitas bawah
Ruam 1 2 hari
Terapi simptomatis
Demam Scarlet
Etiologi Grup A Streptococcus
Cara penularan : droplets
Manifestasi klinis :
Gejala prodormal berupa demam panas, nyeri
tenggorokan, muntah, nyeri kepala, malaise dan
menggigil.
Tonsil membesar dan eritem, pada palatum dan
uvula terdapat eksudat putih keabu-abuan
Lidah eritema dan edema STRAWBERY
TOUNGE
Scarlet Rash

Ruam timbul di leher, dada, dan


daerah fleksor menyebar ke seluruh
badan dalam 24 jam
Kec daerah sekitar mulut pucat
Beberapa hari ruam hilang
sandpaper texture
Terapi
Penisilin per oral / IV, eritromisin, atau
sefalosporin yang diberikan sedini
mungkin
Suportif
Eritema infeksiosum (Fifth
Disease)
Parvovirus
humanus B19
Terapi
Simptoma
tis

Manifestasi klinis :
Slapped cheek (papul eritema kemerahan pada
pipi)
Setelah 1 4 hari timbul bercak pada wajah,
timbul ruam pada ekstensor ekstremitas adan
menyebar ke badan dan bokong lesi
berkonfluensi dan terjadi penyembuhan ireguler
SOAL nih

Anak 8 th datang ke PKM diantar oleh ibunya dengan


keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan flu dan batuk disertai batuk dahak warna
putih, mata kemerahan, dan terdapat bercak-bercak merah
pada kulit. Nadi 100 x/m, RR 28 x/m, Tax 38 oC, terdapat
konjungtivitis, bercak koplik dan kulit kemerahan.
Diagnosis?
a. Morbili
b. Roseola infantum
c. German measles
d. Eksantema subitum
e. DBD
Demam Dengue
Demam dengue : demam akut 2-7 hari
disertai gejala 1/lebih : nyeri kepala,
retrooorbita, mialgia, atralgia, ruam,
leukopenia, Ig M/ Ig G (+), tidak ada
kebocoran plasma
DBD derajat I : DD + uji torniquet (+)
DBD derajat 2 : DD + perdarahan spontan
DBD derajat 3 : DD + kegagalan sirkulasi (nadi
lemah)
DBD derajat 4 : DD + syok berat, nadi tidak
terukur
Demam Typhoid
Salmonela typhi dan S. paratyphi
Diagnosis
Demam naik secara bertahap tiap hari
Anak sering mengigau, malaise, letargi, anoreksia, nyeri
kepala, nyeri perut, diare atau konstipasi
Berat : penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus
Pem fisik
Kesadaran menurun, lidah tifoid, meteorismus, hepatomegali
Pem penunjang
Serologi widal
Biakan darah pada mgu 1 2 perjalanan penyakit
Biakan sumsum tulan masih postif sampai mgu ke 4
Terapi
Demam Reumatik Akut
(SKDI 3A)
Setelah pharyngitis krn infeksi
streptococcus beta hemoliticus group A
reaksi Ag Ab molecular mimicri komplek
imun merusak organ
Kriteria Jones
Perinatologi
Perinatologi
Diagnosis perinatologi
Berdasarkan berat badan lahir
BBLR : < 2500 gr
BBLSR : < 1500 gr

Usia
NKB : < 36 minggu
NCB : 36 42 minggu
NLB : > 42 minggu

Masa kehamilan
KMK : < persentil 10
SMK : persentil 10 90
BMK : > persentil 90
Maturitas
Maturitas
Asfiksia ?
Evaluasi Gawat Napas
Trauma Kapitis pada Bayi Baru Lahir
Caput succedanum Cephal hematom Subgaleal hematoma

Sinonim Subcutaneous H. Subperiosteal H. Subaponeurotic H.


Biasanya Persalinan spontan Forceps Ekstraksi vakum
karena
Sutura Melintasi sutura Tidak melintasi Melintasi sutura
sutura
Konsistensi Lunak, lekukan Padat tegang Padat, fluktuasi
(pitting lesion)
Setelah lahir Tidak bertambah Bertambah besar Bertambah besar
besar
Kehilangan
darah akut
- - +
Menghilang Beberapa hari Beberapa minggu Beberapa minggu -
bulan bulan
Dapat mengalami
kalsifikasi
Resusitasi Neonatus
Hipoglikemia Neonatus
Tatalaksana
SOAL dulu
Bayi lahir, ekstremitas biru dan badan
merah, HR 120 x/menit, gerak aktif,
reflex baik, dan merintih. APGAR score?
a.7
b.8
c.9
d.10
e.11
Sindrom Distress Napas
Neonatus
Penyakit
Transient Tachypneu of the Newborn (Wet
lung)

Alveolus dan bronkus janin terisi cairan


p en a n ga n a n khusus
a k ad a
Observasi. Tid 3 ja m m e la lui sonde
a ka n a n p er o ral setiap
M n
lebih dianjurka
Sindrom Aspirasi Mekonium
Hipoksia
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan spesifik
Kasus berat ventilator / ECMO
Pengawasan ketat terhadap komplikasi
Sindrom Hyalin Transient Pneumonia
aspirasi membran tachypneu
mekonium desease of the new
born
Usia Post-term Prematur Aterm Semua usia
atau aterm
Patofisiologi Menghisap Kurang Lahir Inf.S.pneum
ketuban surfaktan SCcairan oniae
keruh hijau di paru tidak
keluar
X ray Patchy I: Ground Normal Infiltrate ,
infiltrate, glass konsolidasi
garis-garis appearance,
kasar pada II:
kedua paru bronkogram,
III:
mediastinu
m melebar
IV: white
lung (kolaps
paru)
Terapi surfactan Ampicilin +
SOAL lagi ya

Seorang bayi umur 1 hari, BB 3500gram, cukup bulan, lahir


didukun dengan riwayat ibu demam 2 hari sebelum
melahirkan. Bayi lahir tidak bugar dengan ketuban hijau
kekuningan dan tidak menangis. Tidak dilakukan suction
pada saat setelah melahirkan. Oleh ayah bayi dibawa ke RS
dengan keluhan sesak dan lemas. Pada pemeriksaan bayi
didapatkan distress napas. Apa diagnosis?
a. Transient Tachipneu of the newborn
b. Meconial aspiration syndrome
c. Pulmo dysplasia
d. Paten ductus arteriosus
e. Hyalin membrane disease
Ikterik Neonatorum
Diskolorasi kuning pada
kulit, membran mukosa,
dan sklera
I Muka (bil. Total 5 7)
II Dada pusat (bil. Total
7 10)
III Perut dan paha (bil.
Total 10 13)
IV ekstremitas sampai
pergelangan ( bil. Total 13
17)
V telapak (bil. Total > 17)
Faktor risiko
BBLR
Penyakit hemolisis karena inkompatibilitas
gol darah ABO, rhesus
Asfiksia atau asidosis
Hipoksia, trauma cerebral
Infeksi sistemik
Fisiologis Patologis

Awitan terjadi setelah Awitan terjadi sebelum usia 24 jam


24 jam Penyakit hemolitik pada BBL:
Inkompatibilitas Rh,ABO
Memuncak dalam 3-5 Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri
Defisiensi enzim G6PD
hari, menurun dalam Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam
7 hari (pada NCB) Ikterus bertahan> 8 hari pada
NCB, > 14 hari pada NKB
Ikterus fisiologis Sepsis, Hematoma sefal, Hepatitis
berlebihan ketika neonatal
Atresia biliaris
bilirubin serum Breastmilk jaundice
puncak adalah 7-15 Kelainan metabolik

mg/dl pada NCB Tanda penyakit lain


Ikterus Patologis
Awitan terjadi sebelum usia 24 jam
Penyakit hemolitik pada BBL: Inkompatibilitas Rh,ABO
Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri
Defisiensi enzim G6PD

Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam


Tingkat cutoff> 15 mg/dl pada NCB
Ikterus bertahan> 8 hari pada NCB, > 14 hari pada NKB
Sepsis, Hematoma sefal, Hepatitis neonatal
Atresia biliaris
Breastmilk jaundice
Kelainan metabolik

Tanda penyakit lain


Ikterus
Inkompatibilitas ABO
Ibu gol. Darah O dengan anak gol darah
A atau B
Gol darah O memiliki antibodi IgG yang
dapat melalui plasenta
Proses ini tidak memerlukan sensitisasi,
dan berlangsung jauh lebih ringan
dibandingkan inkompatibilitas rhesus.
Diagnosis
Pada 24 jam pertama lahir
Ikterik, anemia, hepatosplenomegali, fetal
hydrops
Tes darah pada neonatus direct
Coombs test (+), peningkatan retikulosit
pada darah tepi
Tes darah pada ibu indirect Coombs
test (+)
Inkompatibilitas Rhesus
Anak dengan Rh (+) , Ibu dengan Rh (-)
Diperlukan proses sensitisasi anak
pertama tidak terpengaruh
Ikterus dan ASI
SOAL dulu
By. Lionel usia 3 hari dibawa ke klinik dengan keluhan
kuning sejak 1 hari yang lalu. Pasien hanya diberikan
ASI, gerak bayi aktif. Pemeriksaan lab didapatkan
golongan darah bayi O Rh + dan golongan darah ibu
O Rh +. Bilirubin terkonjugasi 1 mg/dl, bilirubin toal
12 mg/dl. Apa penyebab yg mgkin dari jaundice?
A. Breast milk jaundice
B. Breastfeeding jaundice
C. Inkompatibilitas ABO
D. Atresia bilier
E. inkompatibilitas Rh
Neurologi Pediatri
Kejang Demam
Kejang yang terjadi akibat demam (suhu
rektal di atas 38C)
tanpa adanya infeksi susunan saraf
pusat (SSP) atau gangguan elektrolit
akut, dan tidak ada riwayat kejang tanpa
demam sebelumnya.
6 bulan sampai 5 tahun, insidens
tertinggi pada umur 18 bulan.
Klasifikasi
Kompleks
Pemeriksaan Penunjang
Lumbal pungsi untuk menyingkirkan
meningitis dan ensefalitis.
Pemeriksaan elektroensefalogram (EEG) tidak
dapat memprediksi berulangnya kejang
tidak direkomendasikan
Foto X-ray, CT-Scan, MRI dilakukan atas
indikasi :
Kelainan neurologic fokal yang menetap
(hemiparesis)
Paresis nervus VI

Papiledema
Antipiretik
Berikan asetaminofen 10-15 mg/kg/hari

setiap 4-6 jam atau ibuprofen 5-10


mg/kg/hari tiap 4-6 jam.
Anti kejang
Berikan diazepam oral 0,3 mg/kg/hari

tiap 8 jam saat demam atau diazepam


rektal 0,5 mg/kg/kali setiap 12 jambila
demam di atas 38C.
Terapi jangka panjang
Dipertimbangkan
Bila
Terapi jangka panjang
Obat yang biasa digunakan
Fenobarbital 4 5 mg / kgBB/ hari
Asam valproat 15 40 mg/kgBB/hari

Minimal 1 tahun bebas kejang dengan


penurunan dosis bertahap
Klasifikasi kejang
Partial
Simpel
Kompleks

Generalisata
Tonik Klonik
Absens
Mioklonik
Tonik
Atonik
Nefrologi Pediatri
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema dan
hiperkolesterolemia
Kongenital, primer, skunder
Anamnesis
Bengkak pada tubuh
Penurunan jumlah urine
Urin keruh dan berbusa
Pem fisik
Edema kelopak mata, tungkai, asites, dan edema
skrotum
Kadang hipertensi
Pem. Lab
Proteinuria masif > +2
Hipoalbuminemia (<2.5 g/dl)
Hiperkolesterolemia (>200 mg/dl)
Peningkatan LED

Tatalaksana
Prednison
60mg/m2/hari dibagi dalam 3 dosis atau 2 mg/kgBB/hari
(maksimal 80 mg/hari) dalam dosis terbagi tiga selama 4
minggu
Lanjutkan dengan 40 mg/m2/hari (maksimal 60 mg/hari) dosis
tunggal pagi selang sehari selama 4 8 minggu
Remisi
Sindrom nefritik
Sindrom yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan
penurunan fungsi ginjal (azotemia)
Anamnesis
Riwayat ISPA 1 2 mgu atau infeksi kulit 3 6 minggu
Urine kemerahan seperti cucian daging atau coca cola
Bengkak pada kedua mata
BAK menjadi sedikit

Pem. Fisik
Edema, hipertensi
Lab
Proteinuria
Gross hematuria > 10 /Lbp
ASTO positif
Ur Cr meningkat sedikit
terapi
Amoxicilin 50 mg/kgbb/hari dibagi
menjadi 3 dosis selama 10 hari.
Eritromisin 30 mg/kgbb/hari dibagi dlm 3
dosis
Diuretik untuk retensi cairan dan
hipertensi
Soal yuk
An. Harry Styles, usia 5 tahun, datang ke RS
diantar ibunya dengan keluhan bengkak seluruh
tubuh sejak 1 minggu. Pada pemeriksaan fisis
didapatkan edema pitting (+). Pada pemeriksaan
lab didapatkan kadar albumin 2 mg/dl (norm 3.5-
5) dan protein + 3. Apa diagnosisnya ?
A. sindrom nefrotik
B. GNAPS
C. Sindrom nefritik
D. gagal ginjal kronik
E. gagal ginjal akut
Imunisasi
Imunisasi
Kontraindikasi Bukan kontraindikasi
Permanen Alergi / asma (selain
Anafilaksis atau hipersensitif komponen vaksin)
pada bahan vaksin Penyakit ringan : ISPA, diare,
Ensefalopati setelah demam < 38.5, otitis media
pemberian vaksin pertusis Dalam terapi antibiotik
(pertusis saja) Riwayat keluarga kejang dan
Suhu diatas 41 C, syok, alergi vaksin
kejang setelah vaksin Gejala AIDS
pertusis Diketahui atau suspek HIV
AIDS (khusus vaksinBCG dan tanpa tanda dan gejala AIDS
yellow fever) Penyakit kronik (hepar,
Sementara ginjal, paru)
Imunodefisiensi, hamil, sakit Cerebral palsy atau down
sedang berat syndrome
Prematur atau BBLR
Malnutrisi atau jaundice
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai