Anda di halaman 1dari 3

8.

7 MASALAH LINGKUNGAN

Kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat sampingan dari kegiatan manusia antara lain :

Pelumpuran pantai dan muara karena adanya aliran sungai yang membawa lumpur dalam
kadar yang tinggi. Ini sebagai akibat dari pertanian di bagian hulu.

Gambar 8.5

Beberapa organisme yang tampak pada level tropic berbeda dalam bioma-bioma laut

Pengambilan sumber daya alam dari laut secara berlebihan antara lain batu karang, batu
kerikil pasir sehingga menimbulkan kerusakan dan pengikisan pantai.
Pencemaran, yaitu perubahan kondisi laut yang tidak menguntungkan yang disebabkan
kehadiran benda-benda asing. Macam pencemaran dapat berupa buangan industry,
sampah/limbah pemukiman, minyak bumi, sisa-sisa biosida, zat-zat toksik, zat radio aktif
dan zat kimia lainnya. Khusus mengenai minyak bumi, sumber pencemaran dapat berupa
proses penyulingan dan pengolahan, eksploitasi lepas pantai, operasi tanker, kecelakan
tanker, kegiatan angkutan lainnya, perembesan alamiah dan buangan minyak bekas dari
sungai dan pemukiman. Pengaruh pencemaran minyak bumi di laut terhadap organisme
Toksisitas minyak bumi bisa menimbulkan kematian organisme. Bisa memasuki
rantai makanan dan terjadi akumilasi zat toksik.
Menurunnya kadar oksigen yang diperlukan oleh organisme. Permukaan air yang
tercemar tertutup oleh lapisan minyak sehingga tidak terjadi pertukaran oksigen
sedangkan oksigen di dalam air menjadi berkurang karena metabolisme
mikroorganisme pengurai minyak menjadi meningkat.
Efek pencemaran secara biologis dapat berupa : migrasi dari organisme; berubahnya
tingkah laku organisme; terganggu siklus hidup ( pembelahan sel planktonbisa terhambat
pada kadar polutanlebih besar dari 0,001 ppm ); berkurangnya ketahanan organisme
terhadap penyakit; terganggunya proses fisiologi; terganggunya rantai makanan; dan efek
genetis pada organisme. Sebagai akibat dari pencemaran lalut ini, beberapa daerah
perairan laut yang sudah dinyatakangawat antara lain : Selat Malaka dan Selat
Singapura, Laut Jawa, Teluk Jakarta, Selat Sunda, Laut Natuna, Teluk Ambon dan Teluk
Cendrawasih.
Penebangan hutan bakau untuk memperoleh kayu atau untuk kebutuhan lahan
pemukiman, pertanian, perikanan, pertambangan dan sebagainya yang tidak
mengindahkan keseombangan ekosistem hutan bakau. Akibat dari penebangan hutan
bakau dapat berupa; menghilangnya jenis-jenis tertentu dari ekosistem; penurunan
prosuksi ikan dan udang; terkikisnya pantai oleh gempuran ombak; dan meingkatnya
penyakit malaria.
Sebagai dampak dari berbagai masalah lingkungan yang diuraikan di atas, bebrapa
potensi sumber daya hayati laut kita menjadi terancam kepunahan, misalnya ikan
terubuk, ikan terbang, dan beberapa jenis karang laut.

8.8 UPAYA PENANGGULANGAN

Upaya penanggulangan masalah lingkungan di ekosistem lautan Indonesia antara lain:

Pengaturan eksploitasi hasil laut, diantaranya:


Pelarangan penggunaan pukat harimau
Pelarangan pemasangan bagan.
Wilayah pantai mendapat prioritas utama dalam pencegahan kerusakan dan pencemaran
lebih lanjut dengan berusaha secepatnya melaksanakan perencanaan dan perancangan
serta pengelolaan wilayah pantai secara terpadu.
Realisasi dan upaya menghadapi bencana laut secara mendadak pada tingkat nasional
(National Contigency Plan) agar bisa selalu siap siaga bila ada ancaman terhadap
ekkosistem laut seperti kebocoran kapal tanker.

Upaya penanggulangan pencemaran minyak bumi dapat dilakukan secara:

Mekanis:
Melokalisir dengan oil boom
Pengumpulan tumpahan minyak dengan oil skimmer (dipisahkan dari air dalam
skimmer dengan perbedaan berat jenis)
Penyerapan dengan oil sorbent
Kimiawi: pemecahan senyawa hydrogen dengan zat kimia, dengan syarat zat kimia
tersebut tidak boleh meracuni biota laut, harus mempercepat pemecahan komponen
minyak, perbandingannya harus rendah dan harus memperkecil toksisitas minyak.
Mikrobiologis: pemecahan senyawa hidrokarbon oleh mikroorganisme
Memonitor segala perubahan komposisi biotis dan abiotis dalam ekosistem laut yang
menunjukkan telah terjadinya pencemaran kerusakan dan gangguan.

Salah satu contoh analisis kualitas air laut di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng,
Provinsi Bali, disajikan pada tabel 8.2

No Parameter Buku mutu air laut untuk biota laut Hasil pengukuran
1 pH
2 Salinitas
3 Suhu air
4 Konduktifitas
5 Turbiditas
6 COD
7 DO
8 BOD
9 Ammonia
10 Nitrat
11 Phospat
12 Bau
13 Rasa
14 warna
15 Plankton

Anda mungkin juga menyukai