ABSTRAK
Pendahuluan : Perdarahan saluran cerna bagian atas (PSCBA) merupakan suatu keadaan
kegawatdaruratan yang sering terjadi dan membawa pasien datang untuk berobat ke dokter.
Angka kejadian dan angka kematian akibat kejadian perdarahan saluran cerna ini masih tinggi.
Pasien biasanya datang dengan keluhan muntah darah atau dengan buang air besar hitam.
Keadaan ini perlu menjadi perhatian terutama pada penanganan pertama di ruang gawat darurat.
Laporan kasus : Tn.S 53 tahun datang ke RSUD Arifin Achmad dengan keluhan BAB hitam
sejak 3 hari SMRS dengan frekuensi 3 kali, konsistensi lembek kemudian cair volume 3 botol
aqua besar keluhan ini pertama kali dialami oleh pasien. Mual (+), muntah (-), lemas(+), nafsu
makan berkurang (+) pusing (+) bergoyang dan pandangan kabur (+). Hipertensi (+) Artritis
Gout (+). Riwayat konsumsi obat anti nyeri sejak 3 tahun yang lalu dan konsumsi jamu tupai
jantan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+) nyeri tekan epigastrium
(+), tofus ditemukan pada jari tangan dan kaki (+). Dari hasil pemeriksaan penunjang, Hb 3,7
mg/dl, Ht 11,7 %.
Kesimpulan : Pasien didiagnosis perdarahan saluran cerna bagian atas et causa gastropati
OAINS dengan hipertensi grade II. Pasien terdapat gangguan hemodinamik dan anemia gravis
akibat adanya perdarahan.Hemodinamik pasien stabil setelah dilakukan resusitasi dan pasien
direncanakan untuk dilakukan tranfusi karena hemoglobin < 10 mg/dl. Perdarahan saluran cerna
merupakan salah satu kegawatdaruratan medik yang penanganannya bertujuan untuk
mempertahankan stabilitas hemodinamik, menghentikan perdarahan dan mencegah perdarahan
berulang.
ulkus duodenum, ulkus gaster maupun tingkat infeksi H.pylori <75% pada pasien
keduanya. Merokok menghambat proses ulkus duodenum. Dari hasil penelitian di
penyembuhan ulkus, memicu kekambuhan, New York 61% dari ulkus duodenum dan
dan meningkatkan risiko komplikasi.4 63% dari ulkus gaster disebabkan oleh
f. Alkohol infeksi H.pylori.4
Mengkonsumsi alkohol konsentrasi 2.5 Patogenesis perdarahan SCBA
tinggi dapat merusak pertahanan mukosa Lumen gaster memiliki pH yang
lambung terhadap ion hidrogen dan asam. Kondisi ini berkontribusi dalam
menyebabkan lesi akut mukosa gaster yang proses pencernaan tetapi juga berpotensi
ditandai dengan perdarahan pada mukosa.4 merusak mukosa gaster. Beberapa
g. Riwayat Gastritis mekanisme telah terlibat untuk melindungi
Riwayat Gastritis memiliki dampak mukosa gaster. Musin yang disekresi sel-sel
besar terhadap terjadinya ulkus. Pada foveola gastrica membentuk suatu lapisan
kelompok ini diprediksi risiko terjadi bukan tipis yang mencegah partikel makanan besar
karena sekresi asam tetapi oleh adanya menempel secara langsung pada lapisan
gangguan dalam mekanisme pertahanan epitel. Lapisan mukosa juga mendasari
mukosa dan proses penyembuhan.4 pembentukan lapisan musin stabil pada
h. Diabetes Melitus permukaan epitel yang melindungi mukosa
Beberapa penelitian menyatakan bahwa dari paparan langsung asam lambung, selain
DM merupakan penyakit komorbid yang itu memiliki pH netral sebagai hasil sekresi
sering ditemui dan menjadi faktor risiko ion bikarbonat sel-sel epitel permukaan.
untuk terjadinya perdarahan. Namun belum Suplai vaskular ke mukosa gaster selain
ada penelitian yang menjelaskan mekanisme mengantarkan oksigen, bikarbonat, dan
pasti yang terjadi pada perdarahan SCBA nutrisi juga berfungsi untuk melunturkan
yang disebabkan oleh diabetes mellitus.4 asam yang berdifusi ke lamina propia.
i. Infeksi bakteri Helicobacter pylori Gastritis akut atau kronik dapat terjadi
Helicobacter pylori merupakan bakteri dengan adanya dekstruksi mekanisme-
gram negatif berbentuk spiral yang hidup mekanisme protektif tersebut.6
dibagian dalam lapisan mukosa yang Pada orang yang sudah lanjut usia
melapisi dinding lambung. Beberapa pembentukan musin berkurang sehingga
penelitian di Amerika Serikat menunjukkan rentan terkena gastritis dan perdarahan
saluran cerna. OAINS dan obat antiplatelet ion H+. Dalam epitel lambung suasana
dapat mempengaruhi proteksi sel menjadi netral sehingga bagian obat yang
(sitoproteksi) yang umumnya dibentuk oleh berdifusi terperangkap dalam sel epitel dan
prostaglandin atau mengurangi sekresi terjadi penumpukan obat pada epitel
bikarbonat yang menyebabkan mukosa. Akibatnya, epitel menjadi sembab,
meningkatnya perlukaan mukosa gaster. pembentukan prostaglandin terhambat, dan
Patofisiologi utama kerusakan terjadi proses inflamasi. Selain itu, adanya
gastroduodenal akibat OAINS adalah uncoupling of mitochondrial oxidative
disrupsi fisiokimia pertahanan mukosa phosphorylation yang menyebabkan
gaster dan inhibisi sistemik terhadap penurunan produksi adenosine triphosphate
pelindung mukosa gaster melalui inhibisi (ATP) peningkatan adenosine
aktivitas COX mukosa gaster. Kerusakan monophosphate (AMP) dan peningkatan
pertahanan mukosa terjadi akibat efek adenosine diphosphate (ADP) dapat
OAINS secara lokal. Beberapa OAINS menyebabkan kerusakan sel. Perubahan itu
bersifat asam lemah sehingga bila berada diikuti oleh kerusakan mitokondria,
dalam lambung yang lumennya bersifat peningkatan pembentukan radikal oksigen,
asam (pH kurang dari 3) akan berbentuk dan perubahan keseimbangan Na+/K+
partikel yang tidak terionisasi. Dalam sehingga menurunkan ketahanan mukosa
kondisi tersebut, partikel obat akan mudah lambung. Lebih lanjut lagi, kondisi itu
berdifusi melalui membran lipid ke dalam memungkinkan penetrasi asam, pepsin,
sel epitel mukosa lambung bersama dengan empedu, dan enzim proteolitik dari lumen
lambung ke mukosa dan menyebabkan
nekrosis sel. Inhibisi sistemik terhadap
pelindung mukosa gaster terjadi melalui
penghambatan aktivitas COX mukosa
gaster. Prostaglandin yang berasal dari
esterifikasi asam arakidonat pada membran
sel berperan penting dalam memperbaiki
dan mempertahankan integritas mukosa
gastroduodenal. Enzim utama yang
mengatur pembentukan Prostaglandin
adalah COX yang memiliki dua bentuk yaitu aliran darah gaster dan iskemik sel serta
COX-1 dan COX-2. Masing-masing enzim peningkatan pelepasan oksigen radikal.
tersebut memiliki karakteristik berbeda Radikal bebas tersebut bereaksi dengan
berdasarkan struktur dan distribusi jaringan. asam lemak tak jenuh mukosa dan
COX-1 yang berada pada lambung, menyebabkan peroksidasi lemak serta
trombosit, ginjal, dan sel endotelial, kerusakan jaringan. OAINS juga memiliki
memiliki peran penting dalam efek lain seperti menurunkan angiogenesis,
mempertahankan integritas fungsi ginjal, memperlambat penyembuhan, dan
agregasi trombosit, dan integritas mukosa meningkatkan endostatin (faktor
gastrointestinal. Sementara itu, COX-2 yang antiangiogenik) relatif terhadap endothelial
diinduksi oleh rangsangan inflamasi cell growth factor (suatu faktor
terekspresi pada makrofag, leukosit, proangiogenik).6
fibroblas, dan sel sinovial. Pada jaringan Infeksi Helicobacter pylori yang
inflamasi, OAINS memiliki efek predominan di antrum akan meningkatkan
menguntungkan melalui penghambatan sekresi asam lambung dengan konsekuensi
COX-2 dan efek toksik melalui terjadinya tukak duodenum. Inflamasi pada
penghambatan COX-1 yang dapat antrum akan menstimulasi sekresi gastrin
menyebabkan ulserasi mukosa yang merangsang sel parietal untuk
gastrointestinal dan disfungsi ginjal. meningkatkan sekresi lambung. Perlukaan
Penghambat COX-2 selektif mempunyai sel secara langsung juga dapat disebabkan
efek menguntungkan dengan menurunkan konsumsi alkohol yang berlebih. Alkohol
inflamasi jaringan dan mengurangi efek merangsang sekresi asam dan isi minuman
toksik terhadap saluran cerna. Peningkatkan berakohol selain alkohol juga merangsang
ekspresi molekul adhesi seperti intercellular sekresi asam sehingga menyebabkan
adhesion molecule-1 oleh mediator perlukaan mukosa saluran cerna.
proinflamasi menyebabkan aktivasi Penggunaan zat-zat penghambat mitosis
neutrophilendothelial. Perlekatan neutrofil pada terapi radiasi dan kemoterapi
ini berkaitan dengan patogenesis kerusakan menyebabkan kerusakan mukosa
mukosa gaster melalui dua mekanisme menyeluruh karena hilangnya kemampuan
utama: yaitu oklusi mikrovaskular gaster regenerasi sel. Beberapa penelitian
oleh mikrotrombus menyebabkan penurunan menunjukkan bahwa diabetes mellitus
tampak pembuluh darah dengan atau tanpa nyeri tidak menjalar, nyeri dirasakan
perdarahan akut. Dosis rekomendasi bertambah pada saat pagi hari dan
omeprazol untuk stigmata resiko tinggi pada berkurang pada malam hari. Pada sendi
pemeriksaan endoskopi adalah 80 mg bolus yang nyeri terlihat bengkak kemerahan
diikuti dengan 8 mg/jam infuse selama 72 dan sangat nyeri ketika digerakan.
jam dilanjutkan dengan terapi oral. Pada Pasien tidak ada mengeluhkan lemas,
pasien dengan stigmata endoskopi risiko lesu maupun penurunan berat badan.
rendah PPI oral dosis tinggi Pasien kadang merasa tidak enak badan.
direkomendasikan. PPI oral diberikan Kemudian pasien ke puskesmas dan
selama 6-8 minggu setelah pemberian dokter mengatakan bahwa pasien
intravena, atau bisa lebih lama diberikan jika menderita asam urat, pasien lupa
ada infeksi Helicobacter pylori atau menanyakan kadar asam uratnya. Pasien
penggunaan regular aspirin, OAINS dan tidak rutin makan obat dan kontrol kadar
obat antiplatelet. asam uratnya.
- 3 tahun SMRS pasien merasakan
penyakit asam urat yang dideritanya
LAPORAN KASUS
semakin berat dengan bertambah banyak
Identitas Pasien
sendi yang sakit, kemudian untuk
Tn. S usia 53 tahun, seorang petani sawit,
menghilangkan nyeri tersebut pasien
alamat Sungai Arang Kecamatan Siberida
membeli sendiri obat penghilang nyeri
Indragiri Hulu, masuk IGD RSUD Arifin
dengan merek piroksikam dan tupai
Achmad pada tanggal 10 Februari 2016
jantan. Pasien rutin mengkonsumsi
pukul 22.30 WIB.
kedua obat tersebut selama tiga tahun.
Anamnesis
- 1 minggu SMRS, pasien dirawat di
Dilakukan secara autoanamnesis.
RSUD Rengat karena pasien merasakan
sangat nyeri pada hampir semua sendi
Keluhan Utama
jari kaki dan tangan. Nyeri mulai
BAB hitam sejak 3 hari SMRS.
berkurang setelah di rawat dan pasien di
Riwayat Penyakit Sekarang
pulangkan.
- 6 tahun SMRS, pasien mengeluhkan - 3 hari SMRS pasien mengeluhkan BAB
nyeri pada sendi ibu jari kaki. Nyeri berwarna hitam seperti aspal berbau
timbul tiba-tiba dan semakin memberat, busuk. konsistensinya lembek dan
hingga saat ini, dengan jumlah setengah otot bantu napas (-), pergerakan dinding