Oleh:
MIRAJ MAULANA
270110160026
(GEOLOGI B)
2016/2017
LATAR BELAKANG
Sejak awal lahirnya Pancasila sampai sekarang, Pancasila masih tetap kokoh dan
harus dipertahankan sampai kapanpun, karen Pancasila sebagai jati diri bangsa.
Sebagai negara hukum, negara Indonesia sangat memperhatikan implementasi dan
aktualisasi terhadap Pancasila yang ditujukan supaya tidak ada penyelewengn atau
ketidak selarasan terhadap Pancasila itu sendiri.
Sebagai warga negara yang baik, kita perlu hidup sejalan dengan Pancasila dalam
kehidupan berbagsa dan bernegara. Banyak upaya yang kita lakukan untuk
mengaktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
salahsatunya yaitu menghormati dan mentaati Pancasila itu sendiri.
A. Pengertian Pancasila
Pacasila lahir pada 1 Juni 1945 pada saat Ir. Soekarno berpidato dalam
sidang BPUPKI. Pada mulanya pidato tersebut tidak sengaja menyebutkan
Pancasila sebagai calon dasar negara Indonesia, kemudian setelah diangkat
di dalam buku mantan ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat
ditetapkanlah Pancasila sebagai dasar negara dan 1 Juni 1945 sebagai hari
lahir Pancasila.
Beberapa kali sidang BPUPKI tidak menemukan titik terang, dan pada
akhirnya pada tanggal 1 Jui 1945 Ir. Soekarno berkesempatan untuk
berpidato merumuskan dan menyampaikan aspirasinya terhadap dasar
negara, ketika kata Pancasila dicetuskan dan tidak dipersiapkan secara
tertulis itu diterima secara aklamasi oleh anggota BPUPKI saat itu.
Setelah melalui persidangan beragai cara lainnya, akhirnya kata Pancasila
berhasil dirumuskan sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam
Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Dan semenjak itu ditetapkanlah
1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia.
Pancasila tidak bisa diragukan lagi dalam Mukadimah UUD 1945 dan
dalam kata Bhineka Tunggal Ika dalam lambang negara Republik
Indonesia. Dalam naskah Pembukaan UUD 1945 itu, Pancasila menjadi
defining characteristics atau pernyataan jati diri bangsa. Dalam jati diri
ada unsur kepribadian, unsur keunikan dan unsur identitas diri.
Sesungguhnya dalam kata Bhineka Tunggal Ika terdapat isyarat utama
untuk mendapatkan informasi tentang arti Pancasila, dan kunci bagu
kegiatan merumuskan muatan filsafat yang terdapat dalam Pancasila.
Dalam konteks itu dapatlah diidentifikasi mana yang secara harfifah
Bhineka Tunggal Ika identik dengan E Pluribus Umum pada lambang
negara Amerika Serikat. Dengan demiian pula dokumen Pembukaan UUD
1945 memiliki bobot sama dengan Declaration of Independence negara
tersebut. Dengan kajian atas Pancasila dalam tinjauan filsafat tentang
manusia menurut aliran eksistensialisme disumbangkan oleh N Driyakar.
Menurut Driyakara, keberadaan manusia senaniasa bersifat ada-bersama
manusia lain. Oleh karena itu rumusan filsafat dari Pancasila adalah
sebagai berikut :
1. Perwujudan cinta kasih dengan sesama makhluk hidup khususya
manusia dengan berlandas sila Perikemanusiaan yang adil dan
beradab.
2. Penjelamaan dan aktualisasi dari perikemanusiaan ini merupaka bagian
dari keadilan sosial.
3. Bermasyarakat dalam membentuk kesatuan dan berkarya merupakan
bagian demokrasi, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
4. Menjalankan hubungan antar suku, adat istiadat, dan agama
merupakan bagian dari persatuan Indonesia.
5. Manusia itu sama sebagai sumber dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai warga negara yang baik, kita belum bisa hidup memajukan bangsa
dan negara apabila masih belum menyadari hak dan kewajiban kita dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam arti sempit dalam aktualisasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa berlandaskan
dan acuan yang benar, hanya sekedar menjalankan dan tidak tahu menahu
landasan dan acuannya itu sendiri.
Salah satu contoh pengamalan sila Pancasila yang serasi dan semeestinya
dilakukan, diantarannya :
Pengamalan sila ke dua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yaitu
melingkupi peningkatan harkat dan martabat manusia dalam implemetasi
hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara, dengan menitik
fokuskan untuk menghapus ketidak adilan, kesenjangan sosial, serta
penghapusan penjajahan di atas muka bumi dan memberikan hak
kemerdekaan bagi seluruh umat manusia.
Sebagai bangsa Indonesia wajib meyakini bahwa Pancasila yang masa kini
merupakan dasar negara dan falsafah negara sebagai pandangan hidup dan
jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara telah tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai-nilainya dapat dijadikan sebagai
pedoman dan motivasi hidup yang lebih baik dan benar menurut Pancasila.
Dalam mewujudkan tujuan nasional, uaitu memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan dalam
ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Sebagai dasar negara, Pancasila bukanlah hasil dari renungan atau hidayah
pemikiran seseorang begitu saja, melainkan Pancasila lahir dari
penyelarasan adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai moral religus yang
sesuai dan selarasan dengan pandangan bangsa Indonesia pada saat itu dan
masa kini, dengan kata lain Pancasila muncul dari pandangan hidup
bangsa Indonesia itu sendiri, sehingga bangsa Indonesia sendiri menjadi
materialis dari Pancasila itu sendiri. Unsur-unsur pendukung Pancasila
tersebut kemudian dirumuskan oleh para pendiri negara dengan
mempertimbangkan beberapa aspek kehidupan dan adat istiadat bangsa
Indonesia itu sendiri, sehingga Pancasila dilahirkan dan memiliki
kedudukan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang berakar dari dari
pandangan hidup dan budaya Indonesia sendiri bukan dari resapan atau
ambilan dari ideologi bangsa lain. Selain itu, Pancasila buka terlahir hanya
dari seseorang atau sekelompok orang yang mementingkan diri sendiri dan
kelompoknya itu, melainkan Pancasila terlahir dari bangsa itu sendiri
sehingga bangsa Indonesia memiliki kedudukan yang sama di depan
Pancasila.
H. Aktualisasi Pancasila
Pengalaman bangsa Indonesia dari masa ke masa tidak luput dari usaha
implementasi dan aktualisasi bangsa Indonesia itu sendiri. Berikut
merupakan aktualisasi sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, diantaranya :
Dengan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab manusia diakui dan
diperlakukan semestinya sesuai dengan harkat dan martabat sebagai
manusia seutuhnya dan sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa. Ketika manusia sebagai mkhluk Tuhan berarti di sini terdapat
kesaamaan dan keselarasan harkat dan martabat antar individu di
depan Tuhan dan memiliki hak dan kewajiban sama di depan Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Persatuan Indonesi
1. Aktualisasi Objektif
Aktualisasi objektif merupakan aktualisasi Pancasila yang dilakukan
kelembagaan negara yang meliputi eksekutif, legislatif dan yudikatif.
2. Aktualisasi Subjektif
Aktualisasi subjektif merupakan aktulisasi yang dilaksanakan oleh
warga sipil. Aktualisasi ini lebih berperan aktif dan lebih peting dari
aktualisasi objektif, dikarenakan aktualisasi subjektif merupakan syarat
terlaksananya aktualisasi objektif.
Tanpa adanya tekad juang akibat kekurang fahaman mengenai aspek dan
prinsip nilai nilai Pancasila, memungkindan dengan seiringnya waktu
berjalan dan perkembangan zaman, Pancasila mungkin saja hilang dan
terlupakan oleh bangsanya sendiri.
KESIMPULAN
Banyak makna dan nilai yang terkandung dalam tiap sila Pancasila, hanya dengan
memahami prinsip dan nilai nya denga baik kita sebagai warga negara bangsa
yang baik dapat melaksanakan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbang dan
bernegara semestinya.
DAFTAR PUSTAKA