Anda di halaman 1dari 45

Jejaring Promosi

CARA PRODUKSI PANGAN


SIAP SAJI YANG BAIK
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN
AMANKAN PANGAN
PANGAN
dan
dan
BEBASKAN
BEBASKAN PRODUK
PRODUK
dari
dari
BAHAN
BAHAN BERBAHAYA
BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Peralatan dan
Sanitasi Peralatan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Kontaminasi silang
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan

Mikroba dapat menyebar apabila:


Terpadu Nasional

Menggunakan peralatan atau talenan untuk


menyiapkan berbagai jenis pangan
Tidak membersihkan dan mensanitasi
permukaan peralatan yang kontak dengan
pangan sebelum digunakan
Membiarkan cairan dari pangan berisiko tinggi
menetes pada pangan lain

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Pencegahan kontaminasi silang
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Untuk penyimpanan pada refrigerator atau freezer
yang sama:
Simpan daging mentah dan telur pada rak paling bawah
Sayuran pada rak di tengah
Makanan matang pada rak paling atas
Peralatan dan semua permukaan yang kontak
dengan makanan harus selalu disanitasi
Tidak menggunakan peralatan yang sama untuk
bahan mentah dan makanan matang
Tangan selalu dicuci sebelum menangani jenis
makanan yang berbeda

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Peralatan serba guna harus terbuat
dari bahan yang aman, tahan terhadap
Bahan
korosi, tidak menyerap air dan dengan
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional mudah dapat dibersihkan serta tahan
lama
Peralatan sekali pakai harus terbuat
dari bahan yang aman, bersih dan
disanitasi
Peralatan tidak boleh menyebabkan
perubahan bau, warna dan rasa pada
makanan.
Kayu dapat digunakan sebagai
peralatan sekali pakai misalnya
chopsticks, pengaduk atau sendok es
krim
Penggunaan kayu sebagai permukaan
yang kontak dengan makanan untuk
keperluan lain tidak diperkenankan.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Plastik yang aman atau
karet yang aman yang
tahan pada kondisi
normal dapat digunakan
untuk mengerok atau
membersihkan sisa
makanan
Peralatan yang didisain
untuk sekali pakai tidak
diperkenankan untuk
dipakai berulang

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Permukaan yang kontak dengan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
makanan
Keamanan Pangan

Tidak menggunakan:
Terpadu Nasional

Kayu
Kontaminasi mikroba
Besi
korosi
Baja
Korosi dan kualitas produk
Logam digalvanisasi
Korosi dan terbawa ke dalam makanan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Desain Peralatan
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Permukaaan peralatan yang kontak dengan makanan
harus mudah dibersihkan, tidak ada retak, atau pecah
Peralatan yang operasinya menggunakan oli atau
pelumas, maka harus dijaga jangan sampai terjadi
kebocoran. Hanya oli dan pelumas yang aman yang
dapat digunakan untuk peralatan pengolahan makanan.

Perpipaan untuk mengalirkan


minuman atau ingredien minuman
yang kontak dengan es,
harus terbuat dari bahan
yang aman
Pipa drainase tidak boleh
dilewatkan ke dalam
mesin pembuat es.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan

Termometer yang digunakan


Terpadu Nasional

untuk mengukur suhu makanan


dengan cara dicelupkan ke
dalam makanan harus
termometer metal dengan skala
angka dan akurat.
Permukaan yang tidak kontak
dengan makanan harus didesain
agar mudah dibersihkan, mudah
dipelihara dalam kondisi saniter.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pemasangan Peralatan dan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan Pemasangan peralatan harus Lokasi
dalam Sistem
Keamanan Pangan memungkinkan dilakukannya
Terpadu Nasional
pembersihan dengan mudah
Peralatan yang dipasang di atas meja
harus direkatkan pada permukaan
meja, kecuali jika peralatan tersebut
dapat dengan mudah dipindahkan
Peralatan yang diletakkan di atas
lantai harus direkatkan pada lantai,
kecuali jika peralatan tersebut
dengan mudah dapat dipindahkan
Ruang yang cukup harus tersedia
antara peralatan sehingga pekerja
dapat bekerja dengan aman dan
nyaman serta tidak mengkontaminasi
makanan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pembersihan dan Sanitasi
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Peralatan
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional IPSS harus dijaga tetap bersih untuk
menghindari serangga dan hama serta
melindungi dari kontaminasi terhadap
makanan dan peralatan
Fasilitas harus dibersihkan dengan
peralatan yang memadai. Penerapan
metode pembersihan yang salah akan
menimbulkan aerosol yang terkontaminasi

Peralatan dan permukaan yang kontak dengan


makanan harus dibersihkan dan disanitasi setiap
selesai digunakan
Jika peralatan digunakan untuk menyiapkan
makanan berisiko tinggi, maka harus
dibersihkan dan disanitasi setiap interval pemakaian
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
Permukaan yang kontak dengan makanan pada
dalam Sistem
Keamanan Pangan
peralatan pemanggangan harus dibersihkan
Terpadu Nasional
paling tidak sekali sehari
Permukaan yang tidak kontak dengan makanan
harus dibersihkan sesering mungkin untuk
menghindari akumulasi debu, kotoran dan sisa
makanan
Lap bersih dan kering digunakan untuk
mengelap piring yang akan digunakan
Penggunaan lap untuk tujuan ini harus terpisah
dari penggunaan untuk tujuan lain.
Lap basah atau busa digunakan untuk
membersihkan meja.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Sanitasi peralatan
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan

Pembersihan peralatan sebelum dipakai


Terpadu Nasional

Peralatan yang akan digunakan harus bersih dan telah


disanitasi. Jika dicurigai telah terjadi kontaminasi,
maka perlu dibersihkan dan disanitasi sebelum
digunakan
Penanganan dan penyimpanan peralatan.
Penanganan dan penyimpanan yang benar dapat
mencegah kontaminasi
Peralatan yang bersih dan telah disanitasi harus
disimpan pada tempat yang bersih dan ditangani
dengan baik untuk mencegah kontaminasi pada
permukaan yang kontak dengan makanan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pembersihan permukaan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
yang kontak dengan makanan
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Pembersihan permukaan yang kontak


dengan makanan bertujuan untuk:
Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
kontaminasi terhadap makanan selama
pengolahan, penyiapan, penyimpanan dan
penyajian
Meminimumkan terjadinya penularan mikroba
penyebab penyakit kepada konsumen
Permukaan peralatan yang terlihat bersih tidak
cukup menjamin keamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Pembersihan, Pencucian dan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Sanitasi Peralatan
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Permukaan yang kontak dengan makanan
harus dibersihkan dengan menggunakan
air panas berdeterjen, dibilas untuk
menghilangkan sabun/deterjen, dan
disanitasi.
Semua peralatan seperti piring, panci,
panci dan peralatan lainnya, harus dicuci,
dibilas dan disanitasi setiap selesai
digunakan atau setiap terjadi interupsi
penggunaannya atau pada jadwal dengan
interval yang teratur.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Jadwal pembesihan dan sanitasi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Ketika menyiapkan jadwal pembersihan,


harus dengan jelas ditulis:
Apa yang harus dibersihkan
Siapa yang harus membersihkan
Kapan pembersihan dilakukan
Bagaimana pekerjaan tersebut
dilakukan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pencucian dan sanitasi secara
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
manual menggunakan 3 bak cuci
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Bersihkan dan sanitasi bak cuci sebelum digunakan


Gosok dan rendam semua peralatan yang akan dicuci
Cuci peralatan pada bak cuci no. 1 dengan menggunakan
deterjen dengan air hangat (41-50 0C)
Bilas peralatan pada bak cuci no. 2 dengan air hangat
bersih (50 0C). Semua partikel makanan dan lapisan
sabun harus tercuci bersih.
Sanitasi peralatan pada bak cuci nomor 3 dengan
mencelupkan pada air hangat (41-50 0C) yang berisi
sanitaiser atau celupkan ke dalam air panas
(minimal 77 0C).
Letakan peralatan pada rak dan biarkan kering.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Prosedur Sanitasi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Sanitasi dapat dilakukan dengan:
Bahan kimia
Air panas
Sinar UV
Sanitasi dengan bahan kimia memerlukan pengawasan
yang lebih ketat dibandingkan dengan penggunaan air
panas
Faktor-faktor yang memperngaruhi efektifitas sanitasi
dengan bahan kimia:
Jumlah air
Keasaman (pH) air
Kesadahan air
Suhu air
Waktu kontak

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Penggunaan sanitaiser
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
pada pencucian
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Gunakan kertas indikator untuk


mengontrol pemakaian konsentrasi
sanitaiser yang tepat.

Klorin = 50 - 100 ppm


Iodin = 12.5 - 25ppm
Quaternary ammonium = 200 - 220 ppm
Air panas = 77 0C

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Penanganan Bahan kimia
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Ditangani dan
digunakan secara
hati-hati, sesuai
dengan prosedur
Disimpan dalam
wadah berlabel dan
terpisah
Tidak disimpan
bersama-sama
dengan bahan Penyimpan bahan kimia
pangan harus aman dan terjaga

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Penyimpanan Peralatan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem Peralatan yang telah dibersihkan dan disanitasi harus
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional disimpan paling tidak 15 cm dari lantai di area yang
bersih dan kering
Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan
makanan harus dilindungi dari kontaminasi dan tidak
berada pada area pembuangan limbah
Peralatan yang telah dibersihkan
dan disanitasi harus disimpan
dan dilindungi dari kontaminasi.
Sendok, pisau dan garpu hanya
boleh dipegang gagangnya.
Cangkir, mangkok dan piring
harus dipegang tanpa
menyentuh permukaan yang
kontak dengan makanan.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Peralatan kecil harus
Terpadu Nasional dikeringkan dengan udara
sebelum disimpan. Gelas dan
cangkir harus disimpan terbalik.
Peralatan sekali pakai harus
disimpan dalam wadah tertutup
dan diletakkan paling tidak
15 cm dari lantai.
Sendok dan garpu sekali pakai
harus dibungkus. Pekerja yang
melakukan pembungkusan
sendok dan garpu harus
mencuci tangan terlebih dahulu.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Gudang
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Disain gudang penyimpanan:


mudah dipelihara dan dibersihkan
mencegah masuknya hama
mencegah kerusakan pangan
tersedia cukup ruangan
Terdapat fasilitas untuk produk jadi dan
bahan mentah
Terdapat fasilitas untuk pangan dikemas
dan tidak dikemas

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pengendalian Hama
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan

Pengendalian Hama
Terpadu Nasional

sanitasi yang baik


pengawasan bahan-bahan yang digunakan
memantau atau mengurangi penggunaan
pestisida
Program Pengendalian Hama:
Mencegah masuknya hama
Mencegah timbulnya sarang hama
Pemberantasan hama

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Pembasmian hama
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
dilakukan dengan cara yang tidak membahayakan
keamanan dan mutu produk

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Pencegahan hama dengan perangkap sangat umum


Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
Pembuangan limbah/sampah
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Tempat sampah harus cukup


jumlahnya, kedap air dan
bertutup serta diberi label yang
jelas
Harus dibersihkan/dikosongkan
secara teratur
Tersedia tempat sampah untuk
sampah kering dan basah

Limbah harus
teridentifikasi jelas

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Bangunan, Konstruksi
dan Pemeliharaan
Fasilitas

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Bangunan
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Bangunan yang digunakan
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
untuk IPSS dan seluruh
bagiannya harus dijaga bersih
dan bebas dari sampah.

Jika makanan disajikan di luar, maka lantai harus


dipadatkan atau diberi batu bata atau aspal untuk
menghindari adanya debu.
Hanya peralatan yang digunakan untuk keperluan
IPSS yang dapat berada dalam bangunan.
Akses terhadap ruang pengolahan dan pencucian
harus dibatasi.
Kegiatan IPSS tidak diperkenankan di ruangan
yang digunakan sebagai tempat tinggal atau tidur.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Konstruksi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional Lantai
Lantai yang dipasang dengan baik dan dibuat dari
bahan yang halus, tidak menyerap air serta
dipelihara dapat dibersihkan dengan mudah
sehingga tidak menyebabkan kondisi yang tidak
saniter.
Lantai di area pengolahan,
penyimpanan, pencucian,
refrigerator, ruang pekerja,
toilet harus dibuat dari bahan
yang halus, tahan lama
misalnya keramik, teraso,
semen dan harus dipelihara.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Jika dipasang karpet, maka harus dipilih karpet
Terpadu Nasional yang rapat dan mudah dibersihkan.
Pemasangan karpet tidak diperkenankan di area
penyiapan, pengolahan, pencucian dimana di
area tersebut banyak digunakan air dan minyak.
Penggunaan serbuk gergaji, kulit kacang atau
bahan-bahan yang serupa untuk menutup lantai
tidak diperkenankan.
Lubang pembuangan harus dipasang pada
lantai untuk memudahkan pembersihan dan
pembuangan air yang digunakan untuk
pencucian peralatan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Dinding dan langit-langit
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem Dinding dan langit-langit yang
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional terpelihara bersih tidak akan
menyebabkan kondisi tidak
saniter dan menjadi sumber
kontaminasi.

Dinding dan langit-langit termasuk jendela, pintu


harus terjaga kebersihannya.
Dinding terbuat dari bahan yang permukaannya
halus, mudah dibersihkan, tidak menyerap air dan
berwarna terang.
Lampu, tutup kipas angin, kipas angin yang
dipasang di dinding atau langit-langit,
dan dekorasi lainnya harus mudah
dibersihkan dan dipelihara dalam
kondisi yang baik.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem Pencahayaan
Keamanan Pangan

Pencahayaan di area pengolahan,


Terpadu Nasional

pencucian, area penyimpanan


peralatan, toilet dan area pencucian
tangan harus memenuhi 20 cahaya
lilin, di ruang refrigerator, ruang
penyimpanan kering, termasuk ruang
makan 10 cahaya lilin.
Lampu harus terpasang pada jarak
76 cm dari lantai.
Pelindung lampu harus dipasang di
area penyimpanan, pengolahan,
penyajian dan fasilitas etalase untuk
menjaga masuknya pecahan lampu
jika lampu pecah.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Ventilasi
Terpadu Nasional

Ventilasi harus didesain


sedemikian rupa sehingga
mencegah kondensasi pada
dinding dan langit-langit.
Filter harus dapat dibersihkan
dengan mudah.
Semua ruangan harus memiliki ventilasi yang
cukup untuk mencegah panas, uap yang
berlebihan, kondensasi, asap dan bau.
Untuk ventilasi khusus, exhauts harus
dipelihara untuk menjaga masuknya debu dan
kotoran serta kontaminan lain.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Ruang ganti dan ruang penyimpanan barang pekerja
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
Baju yang dipakai di perjalanan dapat
dalam Sistem
Keamanan Pangan
menjadi sumber kontaminasi.
Terpadu Nasional
Oleh karena itu merupakan praktek
higiene dan sanitasi yang baik
apabila pekerja diharuskan berganti
pakaian dengan pakaian kerja
sebelum mereka bekerja.
Jika pekerja harus berganti baju
sebelum bekerja, maka harus
disediakan ruang ganti.
Ruang ganti tidak boleh
digunakan untuk menyiapkan
makanan, menyimpan dan
menyajikan makanan.
Lemari penyimpanan yang cukup
harus disediakan untuk menyimpan
baju dan barang-barang milik pekerja.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Fasilitas Sanitasi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional Suplai air
Air yang digunakan harus air bersih
dalam jumlah yang cukup memenuhi
seluruh kebutuhan proses produksi.
Sumber dan pipa air untuk keperluan
selain pengolahan pangan
seharusnya terpisah dan diberi
warna yang berbeda.
Air yang kontak langsung dengan
pangan sebelum diproses harus
memenuhi persyaratan air bersih.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Penanganan limbah dan sampah
Sistem pembuangan limbah
harus tersedia untuk limbah cair
dan limbah padat.
Tempat sampah harus tersedia
dalam jumlah cukup, bertutup,
tidak bocor dan sering
dibersihkan untuk menghindari
bersarangnya serangga dan
hama.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional Fasilitas sanitasi
1. Air pencuci/pembersih
Alat cuci/pembersih seperti
sikat, pel, deterjen, dan bahan
sanitasi harus tersedia dan
terawat dengan baik.
Air panas dapat digunakan
untuk membersihkan
peralatan tertentu.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

2. Fasilitas higiene karyawan


Fasilitas higiene karyawan
seperti tempat cuci tangan dan
toilet harus tersedia dalam
jumlah yang cukup dan selalu
dalam keadaan bersih.
Pintu toilet/jamban harus selalu
dalam keadaan tertutup.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Pemeliharaan Fasilitas
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Pengendalian hama
Binatang peliharaan harus tidak
boleh berada di area IPSS,
karena dapat menjadi sumber
kontaminasi.
Oleh karena itu, hama dan
binatang peliharaan harus
dicegah masuk ke dalam fasilitas
pengolahan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional Mencegah masuknya hama
Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan
masuknya hama harus selalu dalam keadaan
tertutup
Hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan ayam
tidak boleh berkeliaran di sekitar IPSS.
Bahan pangan tidak boleh tercecer karena dapat
mengundang masuknya hama.
IPSS seharusnya memeriksa lingkungannya dari
kemungkinan timbulnya sarang hama.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional
Pemberantasan hama
Hama harus diberantas dengan cara
yang tidak mempengaruhi mutu dan
keamanan pangan
Pemberantasan hama dapat
dilakukan secara fisik seperti dengan
perangkap tikus atau secara kimia
seperti dengan racun tikus.
Perlakuan dengan bahan kimia harus
dilakukan dengan pertimbangan tidak
mencemari pangan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Penyimpanan bahan beracun
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan
dalam Sistem Bahan beracun yang diperkenankan disimpan
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional pada IPSS adalah bahan-bahan yang dipakai
untuk pembersihan dan sanitasi.
Semua bahan beracun harus diberi label yang
jelas dan disimpan terpisah dari bahan
pangan dan peralatan yang digunakan untuk
penyiapan, pengolahan dan penyajian
makanan.
Penggunaan bahan berbahaya untuk
pembersihan dan sanitasi tidak boleh
meninggalkan residu.
Obat-obatan untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan harus disimpan terpisah dari
pangan dan peralatan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Penyimpanan peralatan pemeliharaan
Keamanan Pangan
dalam Sistem
Keamanan Pangan Kain dan lap bersih harus disimpan di tempat yang
Terpadu Nasional
bersih dan dilindungi dari kontaminasi
Kain dan lap yang kotor harus diletakkan di dalam
wadah yang tidak menyerap air atau dalam kantong

Alat-alat yang digunakan untuk


pemeliharaan dan pembersihan
seperti sapu, kain pel,
pembersih vakum harus
disimpan terpisah sehingga
tidak mengkontaminasi pangan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI
Jejaring Promosi
Keamanan Pangan

INFORMASI LEBIH LANJUT?


dalam Sistem
Keamanan Pangan
Terpadu Nasional

Silakan hubungi kami:

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Badan Pengawas Obat dan Makanan R.I

Jalan Percetakan Negara 23, Jakarta 10560


Tel: 021 42878701, 42803516, 42875738, 4259624
Fax: 021 42878701
e mail: surveilanpangan@pom.go.id

Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan


Deputi III-Badan POM RI

Anda mungkin juga menyukai