Pengertian hipertensi.
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan tekanan
darah diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena:
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau lebih.
Penyebab.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam dua golongan yaitu:
1. Hipertensi primer atau essensiel. Dimana hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya,
biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan atau lingkungan.
2. Hipertensi sekunder, penyebabnya diketahui secara pasti seperti gangguan pembuluh
darah dan penyakit ginjal.
Tan d a d a n g e j a l a .
Komplikasi.
Stroke
Penyakit jantung koroner
Gagal jantung
Penyakit ginjal
Penyakit pembuluh darah perifer
(misal gejalanya semutan)
Pencegahan dan Perawatan hipertensi.
Pertahankan BB ideal
Olah raga
Batasi pemakaian garam
Hindari konsumsi alkohol
Tidak/berhenti merokok
Makan banyak buah & sayuran
Hindari minum kopi berlebihan
Rekreasi
Hindari/atasi stress
Cek tensi teratur/bulan (bila umur >40th)
Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan dibatasi paling banyak
100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek, paling banyak 1 butir sehari
Susu banyak paling banyak 200 cc sehari
Minuman dan sari buah dalam kemasan.
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
1. Makanan yang banyak mengandung garam
2. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
3. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
4. Makanan yang banyak menimbulkan gas
MATERI ASMA BRONCHIAL
A. Pengertian
Asma bronkhial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan
derajatnya dapat berubah-ubah,baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.
B. Penyebab
a. Hipersensitivitas alergik
b. Hipersensitivitas non alergik
c. Faktor pencetus : Rokok, Gangguan emosional / stress, Infeksi Saluran Nafas Atas,
Genetika / Keturunan, Alergi, Perubahan lingkungan, Gerakan / latihan, Debu, Riwayat
keluarga mengenai alergi
D. Komplikasi
a. Pneumotoraks
b. Pneumodiastinum dan emfisema subcutis
c. Atelektasis
d. Gagal nafas
E. Pencegahan
a . Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
b. Menghindari kelelahan
c. Menghindari stress psikis
d. Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
e. Olahraga renang, senam asma
F. Pengobatan & penatalaksanaan
Pengelolaan asma diarahkan terhadap gejala-gejala yang timbul saat serangan, mengendalikan
faktor penyebab spesifik dan perawatan, pemeliharaan kesehatan optimal yang umum. Tujuan
utama dari berbagai macam pengobatan adalah agar pasien segera mengalami relaksasi bronkus
yang segera dan progresif.
2. Terapi awal
a. Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan pasang infuse RL atau D5.
b. Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan pemberian dapat
diulang dalam 1 jam.
c. Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12
jam sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.
d. Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek
supresi profilaksis
e. Ekspektoran adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran
pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma, oleh karenanya harus
diencerkan dan dikeluarkan, misalnya dengan obat batuk hitam (OBH), obat batuk putih
(OBP), gliseril guaiakolat (GG)
f. Antibiotik hanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai oleh
rangsangan infeksi saluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu yang meninggi.