Anda di halaman 1dari 4

Stefanus Raditya Purba/ 1006804823

Perbedaan fresh frozen plasma (FFP) dan cryoprecipitate


Fresh frozen plasma (FFP) adalah plasma yang telah dipisahkan dari
darah dalam waktu 6 sampai 8 jam setelah pengambilan darah dan
telah dibekukan secara cepat dan disimpan pada suhu kurang dari
atau sama dengan -200C . Plasma mengandung air, elektrolit, faktor-
faktor pembekuan , dan protein lain seperti albumin. FFP diberikan
pada pasien untuk memperbaiki pasien dengan defisit koagulasi
faktor V atau VIII. Indikasi pemberian FFP antara lain: defisiensi
berbagai faktor pembekuan darah, dan defisiensi faktor V.
Cryoprecipitate adalah sebagian dari plasma yang tersisa setelah
FFP dicairkan pada suhu antara +10C dan +60C dan berguna dalam
mengkoreksi beberapa jenis defek koagulasi. Kandungannya antara
lain adalah 50% Faktor VIII dan faktor von Willebrand, 20-40%
fibrinogen dan sebagian faktor XIII. Pada cryo, faktor-faktor
pembekuan darah lebih terkonsentrasi karena volume lebih sedikit
dibandingkan FFP. Indikasi pemberian cryoprecipitate antara lain
hipofibrinogenemia, defisiensi faktor von Willebrand, dan hemofilia.

Penyimpanan darah dan produk darah


Kantong darah dan PRC harus selalu disimpan di antara temperatur
+20C dan +60C . Jika tidak disimpan pada suhu tersebut,
kemampuan menghantarkan oksigen akan menurun. Batas bawah
suhu penyimpanan +20C penting karena sel darah merah sensitif
terhadap kondisi beku. Pada saat beku, membran sel darah merah
ruptur dan hemoglobin akan kelua, dan sel akan dalam kondisi
hemolisis. Pada suhu tidak optimal tersebut, meningkatkan risiko
terjadinya berkembang biak organisme dan risiko transfusi seperti
febris, infeksi dan sepsis.
Penyimpanan FFP dan cryoprecipitate
Penyimpanan FFP harus dibawah -200C karena walaupun sebagian
besar komponennya dapat disimpan pada suhu refrigerator, tetapi
faktor V dan faktor VIII akan rusak dan hilang jika tidak disimpan
pada suhu tersebut.

Platelet concentrate
Transfusi trombosit berguna untuk mencegah perdarahan spontan
atau untuk menghentikan perdarahan pada pasien dengan
trombositopenia dan gangguan trombosit. Suhu yang rendah dapat
mempengaruhi fungsi trombosit sehingga darah harus disimpan
antara suhu +200C dan +240C hingga diproses menjadi PC. PC harus
dikerjakan dalam waktu 8 jam setelah flebotomi. Dalam
penyimpanannya, PC juga harus disimpan pada suhu +20 0C dan
+240C dan dengan agitasi berkelanjutan untuk mencegan agregasi
trombosit. Sehingga penting adanya platelet agitator atau rotator
pada bank darah. Dalam penyimpanannya, jika bank darah tidak
mempunyai fasilitas dengan sistem monitoring temperatur yang
dapat mejaga suhu optimal dan inkubator tormbosit, makan PC
harus diberikan langsung kepada pasien. Karena disimpan pada
suhu ruangan, maka PC memiliki risiko tinggi untuk proliferasi
bakteri sehingga prosedur antiseptik dalam pengambilan darah
harus benar-benar dilakukan sesuai SOP.

Transportasi produk darah


Untuk menjaga kualistas darah, transportasi darah dari UTD ke
rumah sakit hingga diterima pasien harus dengan sistem distribusi
tertutup dan sistem rantai dingin. Sistem distribusi tertutup
merupakan sistem pendistribusian darah yang harus dilakukan oleh
TUD dan petugas rumah sakit tanpa melibatkan keluarga pasien.
Sistem rantai dingin merupkan sistem penyimpanan dan distribusi
darah dan produk darah dalam suhu yang tepat dari tempat
pengambilan darah pendonor sampai darah ditransfusikan ke
pasien. Suhu pada saat transportasi haruslah sama seperti suhu
pada saat penyimpanan seperti tabel di atas. Sehingga penting
untuk mengetahui pengaturan es yang digunakan untuk menjaga
suhu. Untuk PRC, es tidak boleh berkontak langsung dengan
kantong karena dapat membekukan dan menghemolisis produk
darah. Sedangkan untuk transpor plasma penting penggunaan es
sebanyak jumlah plasma yang akan dikirimkan. Terdapat metode
sedehana apakah plasma sudah cair dan beku kembali yaitu dengan
meletakkan pita karet di sekeliling unit pada saat preparasi. Jika
terdapat indentasi pada sisi-sisinya artinya unit plasma tidak
sempat mencair. Untuk transportasi PC, harus dijaga betul dalam
suhu ruangan dan harus dilaksanakan dalam waktu maksimal 24
jam dan langsung diberikan kepada pasien tanpa agitasi trombosit.
Referensi:
World Health Organization. Manual on the management,
maintenance and use of blood cold chain equipment. Geneva:
WHO. 2005. P. 5-14.
Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi
pelayanan darah di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI: 2014

Anda mungkin juga menyukai

  • Gastroenteritis Akut
    Gastroenteritis Akut
    Dokumen12 halaman
    Gastroenteritis Akut
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Pohon Ilmu Kedokteran
    Pohon Ilmu Kedokteran
    Dokumen2 halaman
    Pohon Ilmu Kedokteran
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Kegiatan
    Ringkasan Kegiatan
    Dokumen1 halaman
    Ringkasan Kegiatan
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Ebcr Pico
    Ebcr Pico
    Dokumen2 halaman
    Ebcr Pico
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • ISTC 3rd Ed
    ISTC 3rd Ed
    Dokumen4 halaman
    ISTC 3rd Ed
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Ebcr
    Abstrak Ebcr
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Ebcr
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Pertumbuhan
    Pertumbuhan
    Dokumen8 halaman
    Pertumbuhan
    Stefanus Raditya Purba
    Belum ada peringkat
  • Uterus Bicornu
    Uterus Bicornu
    Dokumen5 halaman
    Uterus Bicornu
    Stefanus Raditya Purba
    100% (1)