BAB 5
MUTASI KROMOSOM : PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
Mutasi kromosom karena perubahan struktur, terdiri dari empat mutasi yakni delesi, duplikasi,
inverse, dan translokasi.contoh delesi pada Drosophila melanogaster adalah pseudodominansi,
sedangkan contoh delesi ppada manusia yakni syndrome cri du chat, delesinya bersifat heterozigot,
contoh lain menimbulkan leukemia myelositis kronis pada manusia.
DUPLIKASI
Adalah aberasi kromosom atau mutasi kromosom yang terjadi karena keberadaan suatu segmen
kromosom yang lebih dari satu kali pada kromoso yang sama. Pada makhluk hidup eukariot, beberapa
gen struktural mempunyai dua atau lebih kopi yang identik per genom.
Dibagi menjadi 2:
- Duplikasi tandem, yaitu segmen-segmen kromosom yang mengalami duplikasi keberadaanya sering
berurutan.
- Duplikasi terminal, yaitu segmen-segmen yang mengalami duplikasi terletak di ujung kromosom
INVERSI
Adalah pembalikan 180 segmen-segmen kromosom. Pada inversi tidak ada materi genetic yang
hilang dan yang terjadi hanya perubahan atau penataan kembali urutan linear gen. sebelum
berlangsungnya inversi, terlebih dahulu terjadi dua pemutusan sepanjang kromosom selanjutnya diikuti
oleh insersi kembali segmen-segmen yang terbalik. Inversi dapat menghasilkan gamet-gamet yang
menyimpang, dan sebagaimana yang telah dikemukakan inversi mempunyai peranan besar pada proses
evolusi.
dikenal 2 macam inversi:
- Perisentrik: inversi yang terjadi mencapai sentromer dan dapat menimbulkan perubahan panjang
suatu lengan kromosom
- Parasentrik: inversi tidak mencakup sentromer dan tidak mengakibatkan perubahan panjang suatu
lengan kromosom
Danpak inversi terhadap pembentukan gamet
Jika selama meiosis, pindah silang tidak terjadi di dalam segmen yang terbalik (pada individu
pengidap inversi heterozigot), maka kromosom-kromosom homolog akan memisah seperti lazimnya
dan menghasilkan dua kromatid normal dan dua kromatid terbalik.
TRANSLOKASI
Pada translokasi terjadi perubahan posisi segmen kromosom maupun urut-urutan gen yang
terkandung pada kromosom itu. Terbagi menjadi 2:
- Intrakromosom: perubahan posisi segmen kromosom berlangsung di dalam satu kromosom dan
terbatas pada suatu lengan kromosom atau antar lengan kromosom.
- Interkromosom: dibedakan menjadi non resiprok (terjadi perpindahan segmen kromosom dari suatu
kromosom ke kromosom lain yang homolog) dan resiprok (perpindahan segmen kromosom timbal
balik antara dua kromosom yang non homolog.
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah pengenalan kesalahan insersi nukleotida oleh enzim polimerase DNA dapat terjadi?
Jawab: pengenalan kesalahan insersi nukleotida oleh enzim polimerase DNA dapat terjadi akibat
adanya semacam bonggol pada unting ganda molekul DNA yang ditimbulkan oleh adanya
pasangan basa yang salah. Diduga pula bahwa pengenalan itu terjadi karena pada basa yang salah
tidak dapat terbentuk ikatan hidrogen.
2. Apakah bukti peran aktivitas eksonuklease dari enzim polimerase DNA yang menekankan laju
mutasi pada bakteri?
Jawab: Bukti tentang peran penting aktivitas eksonuklease dari enzim polimerase DNA yang
menekankan laju mutasi pada bakteri dapat terlihat dengan jelas jika terjadi mutasi gen mutator
pada E. coli. Jika gen mutator strain E. Coli mengalami mutasi, maka frekuensi mutasi (seluruh
gen) pada strain-strain itu menjadi lebih tinggi.
3. Apakah bisa penderita leukemia myelositis mengalami translokasi ke kromosom lain? Bagaimana
mekanismenya?
Jawab : penyakit leukemia myelositis terjadi karena adanya delesi pada kromosom 22, dapat
mengalami translokasi ke kromosom lain dengan mekanisme, sebagian lengan panjang kromosom
22 ditranslokasikan ke kromosom 9, jadi terjadi delesi sekaligus translokasi menjadikan penyakit
yang ditimbulkan semakin parah.
4. Bagaimana semangka tanpa biji merupakan contoh aplikasi mutasi praktis? Apa hubungannya
dengan terjadinya mutasi?
Jawab : merupakan semangka betina tetraploid, dihasilkan dengan menggunakan alkaloid yang
bernama kolkhisin, suatu kristal berwarna kuning, mempunyai kemampuan melipatgandakan
jumlah kromosom (duplikasi). kolkhisin digunakan untuk menghasilkan tanaman tetraploid
(tanaman yang memiliki 4 set kromosom). Tidak seluruh sel atau jaringan mengalami mutasi,
melainkan yang terkena larutan kolkhisin efektif saja.
5. Sebutkan beberapa penemuan yang mendukung tesis Ohno?
Jawab: gen-gen yang mengkode polipeptida tripsin dan kemotripsin, demikian pula gene families
semacam gen-gen yang engkode berbagai tipe rantai polipeptida globin penyusun hemoglobin.
Selain itu, bisa dengan gen-gen pengkode reseptor sel T serta MHC (major histocompatibility
complex) yang mengkode polipeptida-poipeptida antigen.
6. Bagaimanakah dampak translokasi terhadap hasil meiosis?
Jawab: dampak translokasi terhadap hasil meiosis berlangsung pada tipe translokasi yang diidap.
Pada beberapa kasus, beberapa gamet yang dihasilkan juga mengidap duplikasi dan delesi, oleh
karena itu seringkali tidak hidup, salah satu perkecualian adalah sindrom Down familial yang
terjadi akibat duplikasi yang disebabkan oleh translokasi.