Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

MEKANISME PERBAIKAN DNA


Perbaikan oleh Aktivitas Enzim Polimerase DNA. Sebagai gambaran tentang efektivitas kerja
perbaikan kerusakan DNA, perhatikan fenomena yang berhubungan dengan selisih antara frekuensi
selama polimerasasi DNA dan frekuensi kesalahan akibat subtitusi pasangan basa yang berkisar antara
10-7 hingga 10-11, sedangkan frekuensi kesalahan insersi nukleotida selama polimerisasi DNA sebesar 1
dalam 10.
Fotoreaktivasi Dimer Pirimidin yang Diinduksi oleh UV. Proses perbaikan dibantu oleh cahaya
yang kelihatan dalam rentang gelombang 320-370 nm, dimer timin (atau dimer pirimidin lain) langsung
berbalik pulih menjadi bentukan semula. Fotoreaktivasi itu dikatalisasi oleh enzim fotoliase. Enzim
fotoliase akan menyingkirkan dimer jika diaktivasi oleh suatu foton.
Perbaikan Kerusakan Akibat Alkilasi. Dapat dipulihkan oleh enzim perbaikan DNA khusus
yang disebut metiltransferase O6 metilguanin atau O6- yang dikode oleh gen yang disebut ada.
Perbaikan Kerusakan DNA dengan cara membuang pasangan basa. Yang tergolong di dalamnya
adalah perbaikan melalui pemotongan, perbaikan dengan bantuan glikosilase, serta perbaikan melalui
koreksi pasangan yang salah. Perbaikan melalui pemotongan ini juga memperbaiki dimer pirimidin
yang terbentuk akibat induksi cahaya UV. Perbaikan dengan bantuan Glikosilase, mendeteksi basa yang
tak lazim dan selanjutnya mengkatalisasi penyingkirannya (pemutusannya) dari gula deoksiribosa.
Perbaikan melalui koreksi pasangan basa yang salah, dikode oleh tiga gen yaitu mut H, mut L, dan mut
S. Enzim tersebut mencari pasangan yang salah dan setelah ditemukan, enzim itu mengkatalisasi
penyingkiran suatu segmen DNA (unting tunggal) yang mengandung pasangan basa salah.

MUTASI DAN ADAPTASI


Pada dasarnya setiap mutasi yang terjadi tidak ada kaitannya dengan kepentingan apakah mutasi
itu bermanfaat atau bahkan merugikan. Efek mutasi itu baru dikualifikasi menguntungkan atau
merugikan setelah dihubungkan dengan habitat lingkungan tempat hidup individu yang mengalami
mutasi.

MUTASI DAN KANKER


Semua sel kanker kehilangan kontrol terhadap pembelahan sel secara normal, dan sebagai
akibatnya terbentuklah tumor. Pembelahan sel memang tidak diragukan berada dibawah kontrol gen,
dan mutasi yang menimpa gen yang bertanggung jawab terhadap kontrol pembelahan sel dapat
menghilangkan fungsi kontrol dari gen tersebut terhadap pembelahan sel.

APLIKASI PRAKTIS MUTASI


Kajian hasil persilangan dan melahirkan hukum pemisahan dan hukum pilihan bebas Mendel,
telah mungkin dilakukan berkat adanya alela-alela mutan.
Mutasi yang Bermanfaat dalam Perakitan Bibit, Contohnya adalah bibit Penicillium penghasil
penisilin yang memanfaatkan mutasi terinduksi sehingga menghasikan penisilin yang banyak. Selain
itu, analisis mutasi juga dapat dimanfaatkan untuk telaah proses biologis seperti metabolisme.

SAKIT GENETIK MANUSIA YANG DITIMBULKAN OLEH KESALAHAN REPLIKASI DNA


DAN KESALAHAN PERBAIKAN DNA
Contoh penyakit yang timbul seperti Xeroderma pigmentosum bergejala gatal, kulit bercak-
bercak seperti tahi lalat, kanker kulit, dan fungsi yang diserang adalah perbaikan kerusakan DNA oleh
radiasi UV atau senyawa kimia.penyakit ini disebabkan oleh mutan resesif homozigot.

BAB 5
MUTASI KROMOSOM : PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
Mutasi kromosom karena perubahan struktur, terdiri dari empat mutasi yakni delesi, duplikasi,
inverse, dan translokasi.contoh delesi pada Drosophila melanogaster adalah pseudodominansi,
sedangkan contoh delesi ppada manusia yakni syndrome cri du chat, delesinya bersifat heterozigot,
contoh lain menimbulkan leukemia myelositis kronis pada manusia.

DUPLIKASI
Adalah aberasi kromosom atau mutasi kromosom yang terjadi karena keberadaan suatu segmen
kromosom yang lebih dari satu kali pada kromoso yang sama. Pada makhluk hidup eukariot, beberapa
gen struktural mempunyai dua atau lebih kopi yang identik per genom.
Dibagi menjadi 2:
- Duplikasi tandem, yaitu segmen-segmen kromosom yang mengalami duplikasi keberadaanya sering
berurutan.
- Duplikasi terminal, yaitu segmen-segmen yang mengalami duplikasi terletak di ujung kromosom

INVERSI
Adalah pembalikan 180 segmen-segmen kromosom. Pada inversi tidak ada materi genetic yang
hilang dan yang terjadi hanya perubahan atau penataan kembali urutan linear gen. sebelum
berlangsungnya inversi, terlebih dahulu terjadi dua pemutusan sepanjang kromosom selanjutnya diikuti
oleh insersi kembali segmen-segmen yang terbalik. Inversi dapat menghasilkan gamet-gamet yang
menyimpang, dan sebagaimana yang telah dikemukakan inversi mempunyai peranan besar pada proses
evolusi.
dikenal 2 macam inversi:
- Perisentrik: inversi yang terjadi mencapai sentromer dan dapat menimbulkan perubahan panjang
suatu lengan kromosom
- Parasentrik: inversi tidak mencakup sentromer dan tidak mengakibatkan perubahan panjang suatu
lengan kromosom
Danpak inversi terhadap pembentukan gamet
Jika selama meiosis, pindah silang tidak terjadi di dalam segmen yang terbalik (pada individu
pengidap inversi heterozigot), maka kromosom-kromosom homolog akan memisah seperti lazimnya
dan menghasilkan dua kromatid normal dan dua kromatid terbalik.

TRANSLOKASI
Pada translokasi terjadi perubahan posisi segmen kromosom maupun urut-urutan gen yang
terkandung pada kromosom itu. Terbagi menjadi 2:
- Intrakromosom: perubahan posisi segmen kromosom berlangsung di dalam satu kromosom dan
terbatas pada suatu lengan kromosom atau antar lengan kromosom.
- Interkromosom: dibedakan menjadi non resiprok (terjadi perpindahan segmen kromosom dari suatu
kromosom ke kromosom lain yang homolog) dan resiprok (perpindahan segmen kromosom timbal
balik antara dua kromosom yang non homolog.

PERTANYAAN
1. Bagaimanakah pengenalan kesalahan insersi nukleotida oleh enzim polimerase DNA dapat terjadi?
Jawab: pengenalan kesalahan insersi nukleotida oleh enzim polimerase DNA dapat terjadi akibat
adanya semacam bonggol pada unting ganda molekul DNA yang ditimbulkan oleh adanya
pasangan basa yang salah. Diduga pula bahwa pengenalan itu terjadi karena pada basa yang salah
tidak dapat terbentuk ikatan hidrogen.
2. Apakah bukti peran aktivitas eksonuklease dari enzim polimerase DNA yang menekankan laju
mutasi pada bakteri?
Jawab: Bukti tentang peran penting aktivitas eksonuklease dari enzim polimerase DNA yang
menekankan laju mutasi pada bakteri dapat terlihat dengan jelas jika terjadi mutasi gen mutator
pada E. coli. Jika gen mutator strain E. Coli mengalami mutasi, maka frekuensi mutasi (seluruh
gen) pada strain-strain itu menjadi lebih tinggi.
3. Apakah bisa penderita leukemia myelositis mengalami translokasi ke kromosom lain? Bagaimana
mekanismenya?
Jawab : penyakit leukemia myelositis terjadi karena adanya delesi pada kromosom 22, dapat
mengalami translokasi ke kromosom lain dengan mekanisme, sebagian lengan panjang kromosom
22 ditranslokasikan ke kromosom 9, jadi terjadi delesi sekaligus translokasi menjadikan penyakit
yang ditimbulkan semakin parah.

4. Bagaimana semangka tanpa biji merupakan contoh aplikasi mutasi praktis? Apa hubungannya
dengan terjadinya mutasi?
Jawab : merupakan semangka betina tetraploid, dihasilkan dengan menggunakan alkaloid yang
bernama kolkhisin, suatu kristal berwarna kuning, mempunyai kemampuan melipatgandakan
jumlah kromosom (duplikasi). kolkhisin digunakan untuk menghasilkan tanaman tetraploid
(tanaman yang memiliki 4 set kromosom). Tidak seluruh sel atau jaringan mengalami mutasi,
melainkan yang terkena larutan kolkhisin efektif saja.
5. Sebutkan beberapa penemuan yang mendukung tesis Ohno?
Jawab: gen-gen yang mengkode polipeptida tripsin dan kemotripsin, demikian pula gene families
semacam gen-gen yang engkode berbagai tipe rantai polipeptida globin penyusun hemoglobin.
Selain itu, bisa dengan gen-gen pengkode reseptor sel T serta MHC (major histocompatibility
complex) yang mengkode polipeptida-poipeptida antigen.
6. Bagaimanakah dampak translokasi terhadap hasil meiosis?
Jawab: dampak translokasi terhadap hasil meiosis berlangsung pada tipe translokasi yang diidap.
Pada beberapa kasus, beberapa gamet yang dihasilkan juga mengidap duplikasi dan delesi, oleh
karena itu seringkali tidak hidup, salah satu perkecualian adalah sindrom Down familial yang
terjadi akibat duplikasi yang disebabkan oleh translokasi.

Anda mungkin juga menyukai