Anda di halaman 1dari 9

1.

KONSEP TEORI PENYAKIT REUMATIK


1. Definisi
Istilah rematik atau rheumatism berasal dari bahasa Yunani,
rheumatismos yang berarti mucus, yaitu suatu cairan yang dianggap oleh
orang-orang zaman dahulu sebagai cairan jahat yang mengalir dari otak
ke sendi dan struktur lain tubuh, sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Sehingga, dari sinilah istilah bagi setiap keadaan yang disertai nyeri dan
kaku pada sistem otot, tulang dan sendi yang disebut rematik itu muncul.

2. Manifestasi klinis
Rematik sebagai penyakit nyeri, hampir mempunyai gejala-gejala
yang sama antara seseorang dengan lainnya. Diantaranya :
a. Nyeri sendi yang tempatnya tidak jelas, nyerinya bertambah saat
digerakkan dan berkurang saat diistirahatkan.
b. Sendi yang terserang pada umumnya pada sendi penopang beban
tubuh, seperti sendi panggul, tulang belakang, dan lutut, juga jari-
jari.
c. Pada tempat yang nyeri, timbul warna kemerahan, peradangan, dan
dapat terjadi deformitas (perubahan bentuk) tulang dan sendi.
d. Kadang-kadang cara berjalan seseorang, atau cara bergerak bisa
berubah menjadi tidak normal.
e. Apabila sudah parah, akan terdengar suara (cracking) saat seseorang
berpindah posisi.
f. Gejala utamanya adalah poliartritis (menyerang lebih dari satu sendi)
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rawan sendi dan
tulang disekitarnya, terutama sendi tangan dan kaki yang umumnya
bersifat simetris kanan kiri.
g. Terjadi kekakuan sendi pada pagi hari (morning stiffness) atau
setelah tidak ada aktivitas.
h. Pada pemeriksaan laboratorium umumnya dalam batas normal,
hanya nilai laju endap darah (LED) sedikit meningkat.
i. Pada pemeriksaan radiologis pada foto rontgen akan terlihat adanya
penyempitan tidak beraturan pada ruang sendi, sklerosis tulang
subkondral dengan atau tanpa pembentukan osteolit.

3. Factor resiko
Rematik tidak menyerang setiap orang, tetapi ada orang-orang
tertentu yang mudah terserang rematik, seperti ketika berusia di atas 40
tahun atau seseorang yang orang tuanya menderita rematik maka ia akan
lebih mudah terserang rematik. Kegemukan, mengidap penyakit
metabolic, pernah cedera sendi yang berulang, menderita kepadatan
tulang berkurang (osteoporosis), kelebihan beban sendi misalnya sering
olahraga atau kerja tertentu yang berat, serta adanya kelainan
pertumbuhan sel-sel yang membentuk tulang rawan seperti kolagen dan
proteoglikan juga bisa menyebabkan rematik.

4. Patofisiologi
Menurut kedokteran tradisional, penyakit ada yang langsung
menyerang bagian dalam tubuh seperti organ, ada juga yang menyerang
bagian luar seperti meridian. Salah satu fungsi meridian ini adalah
sebagai tempatnya masuk penyakit. Dari luar tubuh, penyakit masuk
menuju meridian dan bisa sampai ke dalam organ, begitu juga
sebaliknya, dari organ penyakit bisa keluar melalui meridian menuju
permukaan tubuh. Ketika penyakit tadi berada di meridian, maka akan
timbul rasa sakit di sekitar daerah tertentu dari tubuh sesuai dengan
meridian yang dilewati.
Rematik menurut kedokteran tradisional adalah penyakit yang
disebabkann oleh adanya sumbatan di meridian. Karena sumbatan, maka
timbul rasa sakit pada meridian yang tersumbat. Ada dua penyebab
sumbatan. Sumbatan yang berasal dari luar tubuh (factor eksogen) dan
sumbatan dari dalam tubuh (factor endogen).
Faktor eksogen berhubungan dengan kebiasaan hidup yang tidak
teratur dan pola hidup yang salah. Seperti kerja yang terus menerus atau
memakai anggota tubuh secara berlebihan sehingga menyebabkan
kelelahan. Kelelahan ini yang dapat merusak meridian. Demikian juga
kerja ditempat yang lembab, dingin, atau ber-AC dalam waktu yang lama
serta sering terkena hujan atau angin, semua keadaan ini akan masuk ke
dalam permukaan kulit menuju meridian, lalu menyumbat juga bisa
merusaknya.
Secara umum, pathogen atau penyakit dari luar tubuh yang bisa
merusak meridian ada 3, yaitu: angin, lembab, dan basah.
a. Apabila penyebab angin lebih banyak daripada lembab dan basah,
maka rasa sakit yang ditimbulkan pada tubuh bisa berpindah
pindah tidak menetap pada satu tempat. Ini sesuai dengan sifat
angin yang berpindah pindah. Jadi bila ada rasa nyeri pada bagian
luar tubuh seperti pada otot, tulang dan sendi. Namun rasanya
berpindah atau berubah-ubah tempatnya, kemungkinan besar rasa
sakit itu disebabkan oleh angin.
b. Apabila penyebab lembab lebih banyak dari pada angin dan basah,
maka rasa sakit yang ditimbulkan akan bersifat menetap pada satu
tempat ditubuh dan tidak berpindah pindah. Karena menurut
kedokteran tradisional, sifat lembab itu menetap dan tidak
berpindah. Jadi bila ada rasa nyeri pada bagian luar tubuh seperti
pada otot, tulang, dan sendi, namun rasanya hanya berada disatu
tempat, menetap dan tidak berpindah, kemungkinan besar sakitnya
disebabkan oleh lembab.
c. Apabila penyebabnya dingin lebih banyak, maka rasa sakit yang
ditimbulkan lebih berat daripada rasa nyeri yang disebabkan angin
dan lembab. Karena rasa nyeri ini sangat berat, sampai sampai
menganggu tidurnya. Terorinya, karena sifat dingin ini bisa
membekukan meridian, sehingga ketika meridian membeku,
akibatnya adalah rasa nyeri yang lebih berat.

Inilah alasan kedokteran tradisional yang mengatahkan bahwa


seseorang yang sering terkena angin, lembab, atau dingin akan mudah
terserang rematik, sehingga mereka diminta untuk menghindari tidur
dilantai (lembab), mandi di malam hari, menjauhi AC (dingin), atau
jangan keluar rumah tanpa jaket atau baju tebal (angin), agar tubuhnya
tidak sakit atau masuk angin.

Penyebab timbulnya sumbatan selain factor eksogen adalah faktor


endogen. Dalam hal ini, di dalam meridian memang sudah memiliki
pathogen yang dalam kedokteran tradisional dikatakan bahwa sudah
ada panas yang menumpuk dalam meridian. Ini mirip dengan sifat
genetic pada kedokteran modern. Kemudian dengan adanya penyebab
dari luar seperti abgin, lembab, dan dingin, maka akan memicu
penyumbatan panas tadi, sehingga meridian menjadi rusak. Hal ini
ditandai dengan rasa sakit atau nyeri. Teori lain menyatakan bahwa
angin, lembab, dan dingin dari luar akan menumpuk dalam meridian
dalam waktu yang lama. Ini akan menimbulkan panas, dan panas inilah
yang merusak meridian. Apabila meridian rusak maka akan timbul rasa
sakit atu nyeri sesuai dengan jalur meridiannya.

5. Pemeriksaan yang dapat dilakukan


Untuk mengetahui apakah seseorang terserang rematik atau tidak,
selain dengan melihat gejala yang ada juga bisa menggunakan kriteria
American Rheumtism Association (ARA). Seseorang dikatakan
menderita penyakit ini, jika mengalami minimal 1 sampai 4 poin
berikut sekurang-kurangnya 6 minggu.

No Kriteria Definisi
1. Kaku pada pagi hari Kekakuan pagi hari pada persendian dan
sekitarnya selama 1 jam sebelum perbaikan
maksimal.
2. Artritis pada 3 daerah Pembengkakan pada jaringan lunak atau
persendian atau lebih persendian lebih efusi (bukan pertumbuhan
tulang) pada sekurang-kurangnya 3 sendi secara
bersamaan yang diobservasi oleh seorang
dokter.
3. Artritis pada persendian Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu
tangan persendian tangan seperti yang tertera di atas.
4. Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti tertera
pada kriteria kedua di atas) pada kedua belah
sisi.
5. Nodul reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau
permukaan ekstensor atau daerah jukstaartikuler
yang di observasi oleh dokter.
6. Faktor reumatoid serum Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid
positif serum yang diperiksa dengan cara memberikan
hasil positif kurang dari 5% kelompok kontrol
yang diperiksa.
7. Perubahan gambaran Adanya erosi atau dekalsifikasi tulang yang
radiologis berlokasi pada daerah sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi.

6. Penatalaksanaan
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan
rematik secara tuntas, dalam artian tidak kambuh lagi. Oleh karena itu
pengobatan rematik ditujukan untuk :
a. Menghilangkan nyeri dan bengkaknya, dengan cara menekan
proses peradangannya.
b. Mencegah agar tidak terjadi kerusakan jaringan otot, tulang dan
sendi.
c. Mencegah terjadinya kerusakan dan perubahan bentuk persendian
dan tulang.
d. Memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.
e. Mengembalikan keadaan fungsi organ dan persendian yang rusak
atau sakit, agar sedapat mungkin menjadi normal kembali.

7. Pencegahan
Usaha-usaha penanganan rematik, baik dengan obat, herbal, bekam,
maupun lainnya, bisa membantu mengurangi bahaya akibat rematik dan
meringankan penderitaan yang ditimbulkan. Beberapa hal yang bisa
dilakukan antara lain :
a. Mengurangi berat badan jika kegemukan.
b. Istirahat yang cukup dan menghindari trauma pada sendi yang
berulang.
c. Menghindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.
d. Pemakaian tongkat, atau alat-alat yang dapat memperingankan
kerja sendi.

8. Peranan bekam pada rematik


Bekam merupakan salah satu pengobatan yang tepat untuk
melancarkan meridian yang tersumbat tersebut dengan membuang
ppatogen melalui proses detokfikasi dan eksresi saat pembuangan darah
bekam, dan memperbaiki meridian yang rusak melalui proses
homeostasis dan stimulasi titik-titik meridian atau titik organ. Namun,
untuk kondisi tertentu tetap diperlukan penanganan medis.
Titik bekam yang dipakai untuk rematik tergnatung keluhan dan
letak keluhannya. Karena, meskipun sama sama penyakit rematik
tetapi bisa berbeda titiknya. Titik bekam adalah sebagai berikut:
a. Secara umum titik yang diambil adalah:
1) Titik kahil
2) Titik hati
3) Titik sanyiciao
Titik ini bekerja secara sentral untuk memperbaiki kerusakan
meridian secara umum.

b. Untuk membuang pathogen angin, lembab, dan dingin, bisa


dilakukan bekam di:
1) Titik hati belakang
2) Titik limpa belakang
3) Titik tri pemanas depan
c. Untuk menghangatkan bagian tubuh yang penuh dengan lembab
dan dingin bisa ditambahkan:
1) Titik tri pemanas depan
2) Untuk menghilangkan sumbatan dimeridiannya, bisa diambil
di :
3) Titik sekitar lokasi yang sakit atau nyeri
4) Titik disepanjang meridian yang terserang nyeri

Sebagai contoh bila nyerinya dari paha uar hingga tungkai bagian
luar, maka bisa dibekam sepanjang paha luar hingga tungkai luar.
Tetapi perlu diingat, karena paha dan tungkai luar merupakan jalur
meridian kandung empuedu, maka titik kandung empedu perlu
diambil juga.

d. Apabila keluhan nyerinya ada disekitar punggung, tulang belikat,


hingga ke leher bisa ditambah titik bainal katifain. Titik ini bersifat
simptomatis, bisa menghilangkan keluhan,
e. Untuk titik-titik lainnya bisa diambil sesuai dengan letak
keluhannya, karena pasien rematik yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda letak keluhannya.
f. Titik kandung kemih, pada pasien dengan nyeri pinggang. Karena
daerah pinggang dilewati meridian kandung kemih
g. Titik kandung kemih, tri pemanas, kandung empedu, usu kecil atau
usus besar, atau titik local naqroh, bisa diambil bila ada nyeri di
tengkuk, tergantung nyerinya di jalur meridian apa
h. Pasien lain mungkin berbeda lagi tempat nyerinya, bisa dilengan
punggung tungkai, bahu, dan sebagainya. Sehingga, perlu
diperhatikan di jalur meridian mana nyeri tersebut berada, karena
titik bekamnya sesuai dengan jalur meridiannya.
9. Letak titik bekam untuk penyakit rematik
a. Letak titik bekam dileher
Titik naqroh, terletak dileher bagian belakang, di tulang leher 1-7,
sejak dari atas batas rambut belakang hingga ke tulang leher 7
(cervical ke -7). Bisa ke kanan dan ke kiri kea rah belakang telinga.
Disebelah dalamnya terdapat otak kecil (cerebellum), yang
berbatasan dengan medulla oblongata.
b. Letak titik bekam di perut
1) Titik kandung empedu depan, terletak pada iga ke 7-8,
dibawah ulu hati kesamping luar, sepanjang garis putting susu.
2) Titik organ tri pemanas (tri energizer) depan, terletak 2-4
cm di bawah pusar.
c. Letak titik bekam di punggung
1) Titik kahil, terletak disekitar tonjolan tulang leher belakang
nomer 7 (processus spinous vertebrae cervicalis VII), antara
bahu (acromion) kanan dan kiri, setinggi pundak.
2) Titik bainal katifain, ada yang berpendapat terletak diantara
2 bahu, jadi di tengah tengah bahu. Pedapat lainnya ada di
tulang belikat kanan dan kiri.
3) Titik liver belakang, terletak dikiri atau kanan tulang
belakang, sejajar dengan ujung bagian bawah tulang belikat,
agak ke bawah, diantara ujung tulang dada (V-toraks) ke 9-10.
4) Titik limpa belakang, terletak di atas pingggang, dibawah
titik kandung empedu, diantara ujung tulang dada (V-toraks) ke
11-12, tepat dikanan kiri ruas belakang tulang.
b. Letak titik bekam dikaki
1) Titik cusanli, terletak dibawah lutut bagian luar. Dengan cara
telapak tangan ditelungkupkan dilutut, amak ujung jari tengah
kan menunjukkan titik ini.
2) Titik sanyinciao, terleltak 3-4 jari diatas mata kaki bagian
dalam.

10. Efek bekam terhadap penyakit rematik


a. Bekam berperan meningkatkan sirkulasi darah di sendi yang
terkena rematik, menghilangkan peradangan pembuluh darah, dan
mencegah terjadinya trombosit pada pembuluh darah kapiler dan
pembuluh darah arteri sehingga mencegah pembengkakan
membran sinovial yang menjadi sebab terjadinya sebagian besar
perubahan pada persendian.
b. Bekam menstimulasi keluarnya zat nitrit oksida (NO) dengan
sayatan bekam sehingga menyebabkan meluasnya pembuluh darah
dan meningkatkan sirkulasi darah pada sendi, maka darah bisa
mencapai syaraf dan membran sinovial, lalu mengurangi
peradangan (less neuropathy).
c. Zat nitrit oksida (NO) juga berperan sebagai katalis bagi zat morfin
alami dalam tubuh (endorfin dan enkefalin) ke persendian yang
terkena rematik, sehingga rasa nyeri berkurang.
d. Bekam mengeluarkan zat prostaglandin dari persendian sehigga
mengurangi rasa nyeri karena zat ini merupakan katalis yang
mengirimkan rasa nyeri ke otak.
e. Bekam mengatur kerja sistem kekebalan serta mengurangi efeknya
terhadap organ-organ dan sel-sel tubuh.
f. Jika kita melakukan terapi bekam, sebelum terjadinya peradangan
pada membran sinovial, maka tidak akan terjadi kelebihan produksi
cairan sinovial sehingga tekanan di dalam persendian tidak
meningkat serta tidak terjadi perubahan atau kerusakan pada tulang
rawan sendi. Tidak terjadi pula kekurangan zat proteoglikan yang
mensuplai nutrisi tulang rawan sendi.
g. Bekam berperan meningkatkan sirkulasi darah di persendian
sehingga mengurangi kram otot di sekitar sendi.
h. Bekam juga berfungsi menyibukkan jalur-jalur rasa nyeri dengan
stimulasi rasa nyeri yang ringan sehingga mencegah sampainya
sinyal rasa nyeri ke otak (sesuai Gate Control Theory).

Anda mungkin juga menyukai