Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

KERAGAMAN HAYATI DARAT


SEJARAH PENGOBATAN CINA

SEMESTER : GENAP 2016/2017


DOSEN : DRA. SUBARYANTI, Msi, Apt.

Disusun oleh :

KELAS :
1. FITA SUSANTI 14334113
2.

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONL

JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan
menyajikan makalah keragaman hayati tentang sejarah pengobatan cina dengan
tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dra. Subaryanti, M.Si,
Apt selaku dosen mata kuliah, yang telah memberikan bimbingannya kepada
penulis dalam proses penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan
motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini sehingga dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah
atau tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis.

Jakarta, 05 April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................. 2
1.4 Manfaat Makalah................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sejarah pengobatan cina..................................................................... 3
2.2 Sejarah singkat TCM (Traditional Chinese Medicine) 8
2.3 Prinsip Pengobatan TCM (Traditional Chinese Medicine) 16
2.4 Jenis-jenis Pengobatan Tradisional Cina 17
2.5 Cara pemeriksaan yang dilakukan dokter

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pembahasan Obat dalam TCM 27

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 29


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kesehatan menjadi hal penting yang diiginkan oleh setiap manusia disamping
pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Dengan
tubuh yang sehat, mausia dapat beraktivitas dengan baik. Namun aktivitas yang terlalu
padat serta pola makan dan hidup kurang baik dapat membuat manusia sakit. Untuk
pengobatan fisik, terkadang digunakan pengobatan tertentu, salah satunya adalah
pengobatan tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine atau TCM). 1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari kata tradisional adalah sikap dan
cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang tegung pada norma dan adat kebiasaan
yang ada secara turun-temurun. TCM merupakan warisan kedoketarn Cina dengan teknik
pengobatan tradisional Cina yang sudah dimulai sejak 5000 tahun yang lalu. Dahulu kala,
pengobatan tradisional Cina dilakukan dengan cara meracik obat dari tanaman herbal,
kemudian langsung diberikan kepada pasien untuk diminum dan dioles pada bagian tubuh
yang sakit. Namun seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pengobatan dan
pembuatan obat-obatan juga semakin berkembang dan meluas.2
Pengobatan tradisional Cina telah ada selama ribuan tahun. Menurut legenda asal-
usul teknik pengobatan Cina ditemukan oleh Shennong. Beliau yang hidup sekitar 5000
tahun yang lalu dipuji sebagai "Ilahi pembudidaya" dan "Ilahi Tani" oleh orang Cina karena
ia dikaitkan sebagai pendiri jamu, dan mengajar orang bagaimana untuk pertanian. Untuk
menentukan sifat obat-obatan herbal berbeda, Shen Nong mencoba berbagai jenis tanaman
dan mengkonsumsi sendiri untuk menguji dan menganalisis pengaruh-pengaruh dari setiap
tanaman. Menurut teks-teks kuno, Shen Nong mencoba seratus tumbuhan termasuk 70 zat
beracun dalam satu hari, untuk menghilangkan rasa sakit pada penyakit yang dialami
orang. Pada saat itu TCM hanya dipraktekkan secara tertutup di kalangan masyarakat Cina
dan pada umumnya orang yang mengetahui pengobatan cina disebut dengan nama Shinshe
(dokter tradisional Cina). Namun ketika pada tahun 1962 tim ahli pengobatan tradisional
Cina didatangkan dari RRC untuk mengobati Presiden Soekarno, maka pada saat itu
keberadaan obat tradisional cina mulai terdengar di kalangan umum. Pengobatan Cina pun
akhirnya masuk ke Indonesia seiring berkembangnya komunitas Cina di Nusantara.
Berbagai bentuk pengobatan seperti akupuntur, pijat, refleksi dan sebagainya juga semarak
di Indonesia. Kini pengobatan Cina juga semakin menjamur.

I.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan beberapa uraian mengenai sejarah pengobatan cina dan
Traditional Chinise Medicine penulis dapat menarik tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pengobatan Cina.
2. Diharapkan pembaca dapat memahami bagaimana prinsip pengobatan tradisional Cina
3. Untuk mengetahui bagaimana TCM dapat digunakan sebagai sarana pengobatan

I.3 Manfaat Penulisan


Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami bagaimana sejarah pengobatan Cina.
2. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip pengobatan
cina.
3. Agar pembaca mengetahui bagaimana pengobatan tradisional cina
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Pengobatan Cina

Sebagian besar filosofi pengobatan tradisional Cina berasal dari


filsafat Taois dan mencerminkan kepercayaan purba Cina yang menyatakan
pengalaman pribadi seseorang memperlihatkan prinsip kausatif di lingkungan. Prinsip
kausatif ini berhubungan dengan takdir dari surga.

Dalam catatan sejarah cina kuno, Shennong dipercaya sebagai dewa petani.
Dia mengajarkan masyarakat bagaimana cara bercocok tanam dan melakukan sistem
barter. Selain itu, Shennong juga dijuluki sebagai dewa ahli pengobatan cina. Menurut
legenda, Shennong pergi ke gunung untuk mencoba mencicipi seluruh jenis tanaman
herbal dan mengalami keracunan sebanyak 70 kali. Ususnya membusuk dan
menyebabkan meninggal dunia. Hal ini ia lakukan agar orang-orang dapat belajar cara
menggunakan obat-obat herbal untuk mengobati jenis penyakit yang ada.

Shen Nung juga dikenal sebagai bapak kedokteran dan Farmakologi Cina. dan
juga seorang kaisar yang menguasai Cina selama lebih dari 140 tahun. Sementara
dikenal sebagai The Red Emperor. Dalam obat-obatan Cina ia dianggap pelindung
semua dukun dan apotek serta penulis The Great Herbal Cina.
Seorang kepala suku ( kaisar ) yang telah mencari dan menginvestigasi khasiat
obat dari ratusan herbal. Beliau diyakini mencobakan beberapa herbal tersebut
terhadap dirinya sendiri, serta menulis Pen T-Sao pertama, tulisan tentang herbal-
herbal asli yang berisikan 365 jenis obat-obatan. Sesuatu yang masih dipuja oleh orang
cina asli penghasil obat sebagai wujud perlindungan Tuhan untuk mereka.
Shennong secara menakjubkan menguji beberapa herbal, kulit kayu, dan akar
yang diperoleh dari ladang, rawa-rawa, dan hutan yang masih dikenal dalam bidang
kefarmasian hingga kini. Menggunakan background Pa Kua, suatu simbol matematis
dari penciptaan dan kehidupan. Tanaman-tanaman obat yang ditemukan oleh
Shennong antara lain podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu
cinnamon, dan ephedra.
Sejarah tersebut mencerminkan proses berat yang dialami rakyat pekerja pada
zaman dahulu kala dalam menemukan obat dan mengumpulkan pengalaman dalam
proses perjuangan terhadap alam dan penyakit, sekaligus merupakan gambaran
sebenarnya asal usul obat tradisional Cina dari kerja produksi.
Jauh pada zaman dinasti-dinasti Xia, Shang dan Zhou ( sekitar akhir abad ke-22
sebelum Masehi tahun 256 sebelum Masehi ), di Cina sudah muncul arak obat dan
cairan untuk obat. Kitab Syair pada Dinasti Zhou ( sekitar abad ke-11 sebelum Masehi
tahun 771 sebelum Masehi ) adalah buku yang paling awal di antara dokumen-
dokumen yang ada di Cina sekarang ini yang memuat catatan tentang obat. Sedang
Kedokteran Bagian Dalam Kaisar Kuning, buku klasik teori kedokeran tradisional
yang paling awal di Cina telah meletakkan dasar bagi teori dasar kedokteran
tradisional Cina.
Karya khusus farmakologi yang paling tua dan tersimpan sampai sekarang adalah
Kitab Klasik Ramuan Obat Shen Nong pada zaman dinasti-dinasti Qin dan Han ( 221
sebelum Masehi 220 Masehi), yang merupakan hasil upaya banyak ahli kedokteran
dalam mengumpulkan dan menyimpulkan data-data farmakologi sejak awal dinasti
Qin. 365 jenis obat yang tertera dalam buku itu sampai sekarang masih belum pernah
digunakan dalam praktek klinis. Lahirnya karya itu menandakan ditegakkannya untuk
tingkat pertama farmakologi tradisional Cina.
Kemakmuran ekonomi pada zaman Dinasti Tang ( 618-907 Masehi ) telah
mendorong perkembangan farmakologi tradisional Cina. Pemerintah Dinasti Tang
telah menyelesaikan penyusunan Kitab Klasik Ramuan Obat Dinasti Tang, karya
sejenis yang pertama di dunia. Dalam buku itu tercantum 850 jenis obat dan ditambah
ilustrasi gambar obat.

Sampai Dinasti Ming ( 1368-1644 Masehi ), ahli farmakologi Li Shizhen telah


menyelesaikan penulisan karya besar farmakologi tradisional Cina Compendium of
Materia Medica, dimana tercantun 1.892 jenis obat, merupakan karya terbesar dalam
sejarah kitab klasik ramuan obat di Cina.
Setelah berdirinya Republik Rakyat Cina tahun 1949, telah dilakukan penelitian
yang luas mengenai botani, kimia, ilmu identifikasi, farmakologi, kedokteran klinis
dan lain-lain atas obat tradisional Cina, dengan demikian telah memberikan dasar
ilmiah untuk menerangkan asal usul obat, pengidentifikasian keaslian obat dan
mekanisme kerjanya. Di atas dasar penyelidikan sumber obat secara nasional, tahun
1961 telah disusun Catatan Obat Tradisional Cina baik nasional maupun lokal. Dengan
terbitnya Kamus Besar Obat Tradisional Cina tahun 1977, jumlah obat tradisinal Cina
yang tercantum dalam buku klasik mencapai 5.767 jenis. Besamaan dengan itu,
berbagai macam kamus, karya khusus, surat kabar dan majalah tentang obat tradisional
Cina bermunculan susul menyusul, dan berbagai macam lembaga riset ilmiah,
pengajaran dan produksi berturut-turut didirikan.
Cina memiliki wilayah yang luas, topografi yang rumit dan iklim yang beragam,
berbagai macam lingkungan hidup yang berbeda telah menyediakan syarat
menguntungkan bagi pertumbuhan berbagai macam bahan obat. Sejauh ini lebih 8.000
jenis obat tradisional Cina telah dikembangkan, dan jenis yang sering digunakan
tercatat lebih 600 macam, baik jenis maupun jumlahnya menempati urutan nomor satu
di dunia. Obat tradisional yang diproduksi Cina selain untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri, telah diekspor ke lebih 80 negara dan daerah di dunia, dan mempunyai
nama baik di dunia internasional.

2.2 Sejarah singkat TCM (Traditional Chinese Medicine)


Sejarah Ringkas TCM (Traditional Chinese Medicine) Pengetahuan tentang
akupunktur, moksibusi dan herba sampai ke Jepang pada tahun 562 M yang dibawa
oleh seorang ahli pengobatan Cina yang bernama Zhicong (Chiso). Di tahun 701 M
sistem pengobatan tradisional tersebut dilegalkan dan diregulasi oleh Kekaisaran
Jepang.
Pada tahun 718 M berdirilah sekolah pengobatan pertama dimana pembelajaran
akupunktur memakan waktu belajar selama 7 tahun, sedangkan pembelajaran pijat
anma memakan 3 tahun. Hingga pertengahan abad 9 pengobatan Cina berasimilasi
dengan baik di Jepang sampai akhirnya ahli pengobatan tradisional Jepang
mengembangkan tekniknya sendiri.
Di tahun 984 M, Kekaisaran Jepang memerintahkan Yasuyori Tamba untuk
mengkompilasi dan mempublikasikan sebuah buku pengobatan tradisional dalam
sebuah buku yang disebut I Shim Po. Lalu kemudian ilmu pengobatan mengalami
pasang surut hingga abad ke 16 akibat kondisi sosial politik di Jepang.
Di akhir abad ke 17 ditemukanlah Shinkan (insertion tube) oleh Waichi
Sugiyama seorang akupunkturis buta (saat ini di Jepang sekitar 35-40% akupunkturis
berlisensi adalah penyandang tuna netra). Shinkan sebagai alat bantu akupunktur
menjadi begitu populer di Jepang, hingga Waichi Sugiyama disebut sebagai bapaknya
akupunktur Jepang.
Selama periode Edo hingga restorasi Meiji (abad ke 18 hingga 19), pengobatan
tradisional Jepang mengalami perubahan yang cukup dramatis, dimana ilmu
pengobatan barat (western medicine) mulai mempengaruhi mendominasi aktivitas
pelayanan kesehatan di seluruh Jepang. Tahun 1883 munculah dekrit bahwa pelayanan
pengobatan termasuk pengobatan tradisional hanya boleh dilakukan oleh praktisi
kesehatan yang telah menempuh ilmu pengobatan barat.
Namun demikian di tahun 1895 dekrit tersebut sedikit dilonggarkan, pelayanan
akupunktur dan moksibusi boleh dilakukan oleh akupunkturis berlisensi tetapi
pengobatan herba (kampo) tetap harus dilakukan oleh seorang dokter yang
berpendidikan barat. Setelah kalah di Perang Dunia ke 2 di tahun 1945,
Jenderal Douglas McArthur melarang semua pengobatan tradisional di Jepang,
namum hal ini mendapat protes keras dari para terapis tradisional Jepang terutama
akupunkturis. Untuk menengahi masalah ini, pemerintah Jepang akhirnya merancang
pendidikan tinggi untuk pengobatan tradisional (setingkat Universitas) yang tentu saja
kurikulumnya sangat dipengaruhi oleh pola pendidikan barat. Selama 1400 tahun
perkembangan pengobatan tradisional di Jepang seperti akupunktur, moksibusi,
kampo, anma, shiatsu dan lainnya telah mengalami evolusi terutama teknik-teknik
yang dikembangkan secara individu maupun secara bersama-sama.
2.3 Prinsip Pengobatan TCM (Traditional Chinese Medicine)
Dalam sejarahnya, terdapat tiga prinsip cara pengobatan di Cina antara lain adalah
sebagai berikut :

1. Teori Yin dan Yang


Teori yin-yang merupakan suatu konsepsi pandangan hidup. Taoisme yang
bersifat universal. Teori ini menyatakan bahwa segala fenomena di alam semesta
mempunyai dua aspek yang berpasangan dan berlawanan, yakni Yin yang dalam
Kamus bahasa Cina bermakna gelap, Yang yang dalam kamus bahasa Cina
bermakna terang. Yin-yang yang saling berpasangan dan berlawanan meliputi
fenomena seperti dingin-panas, pasif-aktif, statis-dinamis, turun-naik, dan lain-
lain.

Aspek-aspek tersebut selalu berada dalam keadaan perubahan dinamis


untuk menjamin keseimbangannya. Adanya keseimbangan antara Yin dan Yang
dalam tubuh betujuan untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dalam
tubuh sehingga mencapai kesehatan fisik dan umur panjang. Aspek utama Yin-
Yang :
a. Saling bergantung
b. Mutual konsumsi Yin dan Yang, yaitu ketika Yin dan Yang tidak seimbang,
mereka mempengaruhi satu sama lain
c. Inter-transformasi dari Yin-Yang (Porkert, 1974)5

2. Teori Zang Fu
Teori yang menguraikan tentang fungsi fisiologis dan perubahan patologis
dari organ dalam dengan fokus utama pada fungsi fisiologis organ dan jaringan
somatik. Organ Zang adalah jantung-pericardium, paru, hati, limpa dan ginjal
berfungsi memproduksi dan menyimpan Jing (intisari), Qi (energi vital), Xue
(darah), dan Jin-Ye (cairan tubuh). Enam organ Fu yaitu kandung empedu,
lambung, usus kecil, usus besar, kandung kemih, dan San-jiao berfungsi menerima
dan mencerna bahan makanan. Organ Fu istimewa, yaitu otak, sumsum
tulang, pembuluh darah, dan uterus, berfungsi seperti organ Zang, tetapi
terbentuk serupa organ Fu. 5

3. Teori Wu Xing
Sudah dikenal sejak zaman dahulu, merupakan teori berdasarkan lima
unsur di bumi yaitu kayu, api, tanah, logam dan air. Teori Wu-Xing menyatakan
lima unsur yang merupakan bahan dasar dalam pembentukan alam semesta,
berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia hidup di
lingkungan alam sehingga fenomena yang terjadi di alam berlaku juga bagi tubuh
manusia. Hal ini dianggap sebagai satu kesatuan dalam kosmos. Dasar dari
penggolongan tersebut adalah sifat-sifat nyata dan imajiner yang khusus dari lima
unsur itu misalnya : logam mempunyai sifat keras, membunuh; air memiliki
pengertian basah, licin, dan mengalir ke bawah; kayu (pohon) dalam arti lurus,
berkembang; api bersifat panas, mengbubung ke atas; tanah memiliki pengertian
penghasil, pengkukuh, ketenangan.6

Penjelasan Gambar :
Lingkar luar (panah berwarna hitam) teori Wu-Xing saling menciptakan, antara
lain : kayu menghasilkan api, api menghasilkan tanah (abu), tanah menghasilkan
logam (mineral), logam menghasilkan air, air membubuhkan kayu. Sedangkan
lingkar dalam (panah berwarna ungu). Teori Wu-Xing saling menghancurkan,
antara lain : kayu melemahkan tanah, tanah merintangi air, air memadamkan api,
api melelehkan logam, dan logam memotong kayu.

Penjelasan Tabel :
Wu-Xing yang terdiri dari unsur kayu, api, tanah, logam, dan air digolongkan ke
dalam lima organ dalam tubuh. Menurut karateristiknya, unsur api melambangkan
organ jantung yang bersifat panas dan menjulang. Unsur tanah melmbangkan
organ limpa yang bersifat memelihara kehidupan. Unsur logam melambangkan
organ paru yang bersifat menurun dan membersihkan. Unsur air melambangkan
organ ginjal yang bersifat dingin dan mengalir ke bawah. Unsur kayu
melambangkan organ hati yang bersifat berkembang bebas, tidak suka ditekan, dan
mudah terbakar.
Dengan demikian teori Yin-Yang membahas tentang keharmonisan dan
keseimbangan, sedangkan 5 unsur dalam Wu Xing saling berhubungan erat satu
sama lain, saling menghidupi, dan saling membatasi untuk menjamin
keseimbangan alam semesta. Seperti yang telah dijelaskan di atas, teori Wu Xing
dan teori Yin-Yang digunakan untuk memahami proses fisiologis, perubahan
patologis, serta dipakai sebagai tuntunan diagnosis dan terapi. Misalnya, pohon
kayu berkembang baik pada tanah yang subur dan air tercukupi. Berarti organ hati
dilambangkan dengan unsur kayu, akan sehat jika organ limpa dan ginjal normal.
Sedangkan, hati yang dilambangkan unsur kayu, mudah terbakar dan menjadi
panas. Berarti, jika hati berubah menjadi panas, maka akan mudah mengganggu
fungsi jantung (jantung dilambangkan dengan unsur api). Hal ini akan
bertentangan dan mengganggu fungsi organ lainnya.6,7

2.4 Jenis-jenis Pengobatan Tradisional Cina8


Teknik pengobatan TCM dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah
dengan metode pengobatan herbal. akupunktur, moksibasi, terapi manupulasi dan
lainnya antara lain akan dipaparkan sebagai berikut :
1. Herbologi Cina
Hebologi merupakan jenis pengobatan tradisional dengan cara mengonsumsi
tumbuh-tumbuhan herbal baik yang sudah diracik menjadi obat minum. Obat-
obatan di masak dengan temperatur dan tekanan tinggi dan dimasukkan ke dalam
kemasan yang dapat disimpan dalam kulkas untuk digunakan selama beberapa
hari bahkan beberapa minggu. Obat dapat dipanas lalu dituangkan ke gelas.
Pengonsumsian obat-obatan herbal bertujuan untuk mengembalikan kesehatan
tubuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Gambar : Ramuan Obat Herbal yang dapat menyehatkan tubuh

2. Akupuntur Cina
Akupuntur merupakan jenis pengobatan tradisional dengan cara menusukkan
jarum dalam berbagai ukuran ke titik-titik meridian tertentu dalam tubuh. Titik
meridian adalah jalur yang sangat penting dalam tubuh manusia sebagai
mengalirnya qi. Qi yang mengalir dalam tubuh manusia memberikan energi
vital untuk organ tubuh agar organ-organ tubuh tersebut dapat berfungsi dengan
baik. Jika qi dapat mengalir dengan bebas, maka struktur dan fungsi organ tubuh
bagian dalam dapat bekerja dengan efektif. Penusukan jarum ke titik meridian ini
bergua untuk mempengaruhi qi yang mengalir ke organ tubuh dalam dan untuk
meningkatkan struktur dan fungsi mereka.
Gambar : titik meridian pada kaki
Sumber : http : www. Terapishaolin.com/ (diakses pada tanggal 31 maret 2016)

Gambar : titik akupuntur

Gambar : titik meridian pada tubuh


Dengan perkembangan teknologi terbaru telah diciptakan alat terapi akupunktur
modern bernama Aculife. Aculife merupakan alat deteksi dan terapi kesehatan
yang mencakup deteksi dan terapi elektrik dan magnetik (terapi elektro magnetik)
yang bersandarkan pada teori pengobatan akupunktur Cina kuno. Sebagai
keunggulannya, aculife adalah alat kesehatan yang dapat melakukan pendeteksian
penyakit (general check up) dan gangguan kesehatan, yang sekaligus juga bisa
melakukan terapi penyembuhan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan.
Gambar alat Aculife

3. Teknik moksibasi Cina


Moksibasi (moxa) adalah pengobatan dengan cara membakar daun Arthemesia
vulgaris untuk menghangatkan titik meridian. daun Arthemesia vulgaris dijadikan
obat dengan bentuk dupa yang dibakar dan ditempatkan di atas titik meridian.
Daun Arthemisia Vulgaris yang terbakar tidak boleh menyentuh kulit.

Gambar teknik moksibasi cina

4. Terapi Manipulasi
Terapi manipulasi dilakukan dengan cara pemijatan tubuh, yaitu pemijatan pada
bagian otot dan persendian. Gunanya untuk melancarkan aliran Qi dan darah
sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan segar.
5. Cupping
Cupping adalah teknik pengobatan yang dikenal di Indonesia dengan nama
bekam, yakni teknik pengobatan metode yang menggunakan tekanan udara
dengan menciptakan ruang kedap udara dekat kulit pasien pada titik akupuntur
tertentu. Metode ini sangat mirip dengan pengobatan tradisional di Asia Tenggara
yang dilakukan dengan mengerik kulit dengan uang logam atau benda lain dengan
tujuan membuka penyumbatan. Terapi ini digunakan untuk melegakan
penyumbatan dalam bidang TCM, dan digunakan dalam perawatan penyakit
pernapasan.
Gambar cupping

6. Obat makanan
Obat makanan merupakan pengobatan tradisional Cina dengan cara memakan
makanan yang tepat misalnya banyak mengonsumsi sayuran hijau dan buah yang
banyak mengandung vitamin dan mineral, tubuh yang dalam keadaan panas akan
dinetralkan (didinginkan).
7. Latihan Pelengkap qiqong dan taiji
Qiqong dan Taiji merupakan pengobatan dengan cara melakukan
olahraga untuk melatih tubuh. Olahraga ini bertujuan untuk menyelaraskan nafas,
serta aktivitas fisik dan kesadaran untuk meningkatkan kesehatan mental, rohani,
dan jasmani.

2.5 Cara pemeriksaan yang dilakukan dokter


Saat berobat ke dokter pengobatan tradisional Cina, dokter akan memperhatikan
raut muka dan melihat lidah, menghitung detak nadi dan bertanya mengenai gejala-gejala
yang dialami, serta kebiasaan makan yang pasien lakukan. Setelah itu, dokter akan
mendiagnosis mengenai apa yang salah dari tubh pasien dan memberitahu apakah pasien
memerlukan akupuntur atau jenis pengobatan lain, serta makanan apa yang baik
untutknya.
Dengan dosis dan indikasi yang benar, obat-obatan Cina pada umumnya tidak
atau hanya mempunyai efek sampingan yang kecil. Untuk memperbaiki hasil terapi,
ramuan akupuntur sering kali dikombinasi. Resep ramuan obat Cina bersifat individual
dan setiap waktu dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi penyakit yang aktua. Ramuan
Cina biasanya terdiri atas 8-12 macam pada kasus yang rumit terdapat 14-15 macam
obat-obatan. Dosis tergantung pada kondisi penyakit, berat badan, dn umur, serta
diminum setiap hari satu dosis harian sampai kondisi tubuh menjadi baik. Kemudian,
dosis harian dapat dikurangi dan akhirnya dihentikan. Bila perlu, pengobatan ini setiap
waktu boleh diulangi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pembahasan Obat dalam TCM

Kertas kerja WHO menyebutkan hampir 80% populasi penduduk di Afrika


menggunakan pengobatan tradisional dalam kehidupan mereka. Angka ini juga hampir
berimbang di Asia dan Amerika Latin. Di Cina, konsumsi herba untuk mengobati
penyakit mencapai 30-50%. Di San Fransisco, London, dan Afrika Selatan 75% dari
penderita HIV/AIDS menggunakan pengobatan komplementer lantaran medis tak
banyak memberikan harapan. Sekitar 70% penduduk Kanada paling tidak sekali dalam
hidupnya menggunakan obat tradisional. Di Jerman, Negara yang terkenal dengan
tradisi homeopathynya, hamper 90% penduduknya menggunakan herbal untuk tujuan
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Antara 1995-2000 tercatat ada
10.800 dokter yang mengambil pelatihan khusus dalam bidang pengobatan tradisional.

Di Negara-negara Eropa lain, Amerika Utara, dan Negara-negara industry lain


setidaknya 50% dari populasi penduduknya pernah menggunakan pengobatan
alternative untuk mengobati masalah kesehatan. Di Jepang 60-70% dokter meresepkan
obat tradisional kampo untuk pasien mereka. Di Malaysia, obat tradisional melayu
yang sebagian besar sama dengan Indonesia digunakan berdampingan dengan
pengobatan Cina dan India. Di Amerika Serikat atas rekomendasi The National
Institute of Health, 75 dari sekitar 125 sekolah kedokteran memasukan materi obat
tradisional dalam kurikulum
Antara Pengobatan Modern dan Pengobatan Tradisional Cina.

Bagaimanapun, pengobatan klasik Cina berbeda dengan pengobatan tradisional


Cina. Pemerintah nasionalis, pada masanya, menolak dan mencabut perlindungan
hukum pada pengobatan klasiknya karena mereka tidak menginginkan Cina tertinggal
dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan yang ilmiah. Selama 30 tahun, pengobatan
klasik dilarang di Cina dan beberapa orang dituntut oleh pemerintah karena melakukan
pengobatan klasik. Pada tahun 1960-an, Mao Zedong pada akhirnya memutuskan
bahwa pemerintah tidak dapat melarang pengobatan klasik. Ia memerintahkan
10 dokter terbaik untuk menyelidiki pengobatan klasik serta membuat sebuah bentuk
standar aplikasi dari pengobatan klasik tersebut. Standarisasi itu menghasilkan
pengobatan tradisional Cina.

Kini, pengobatan tradisional Cina diajarkan hampir di semua sekolah


kedokteran di Cina, sebagian besar Asia, dan Amerika Utara. Walauapun
kedokteran dan kebudayaan Barat telah menyentuh Cina, pengobatan tradisional
belum dapat tergantikan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor sosiologis dan
antropologis. Pengobatan tradisional dipercaya sangat efektif, dan kadang-kadang
dapat berfungsi sebagai obat paling aktif di kedokteran Barat ketika mereka tidak
mampu menangani lagi, seperti pengobatan rutin pada kasus flu dan alergi, serta
menangani pencegahan keracunan. Cina modern membawa pengobatan tradisional
Cina ke sisi ilmiah dan teknologi serta meninggalkan sisi kosmologisnya.

Di Cina modern, kepercayaan terhadap TCM sangat kuat, meskipun seseorang


lebih menyukai berkonsultasi dengan dokter Barat jika patah kaki atau usus buntu
pecah, namun kemudian dilanjutkan dengan latihan Cina tradisional untuk
meningkatkan kesehatan, meminum ramuan tradisional Cina, dan mengonsumsi
makanan Cina yang tepat untuk tetap sehat setelah krisis telah berlalu. Hal ini juga
perlu diperhatikan bahwa setidaknya di kota-kota besar di Cina, seorang praktisi TCM
modern akan merujuk pasiennya ke fasilitas medis Barat jika sistem pasien terlalu
tidak seimbang untuk diobati melalui pengobatan tradisional Cina.

Seperti kutipan peribahasa Cina, Sebuah obat populer yang belum dicoba sering
membuat histeris dokter ilmiah. Dokter yang tidak perhatian tidak lebih baik dari
seorang pembunuh. Dokter tingkat rendah merawat penyakit yang sudah timbul,
dokter tingkat medium merawat penyakit yang akan datang, sedang dokter yang
unggul dapat mencegah datangnya penyakit. Seharusnya kita merasa beruntung
memiliki dokter yang unggul dalam hal pencegahan penyakit daripada mengobati
setelah menderita penyakit.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pengobatan tradisional dipercaya sangat efektif, dan kadang-kadang dapat
berfungsi sebagai obat paliatif (sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain)
ketika kedokteran Barat tidak mampu menangani lagi, seperti pengobatan rutin pada
kasus flu dan alergi, serta menangani pencegahan keracunan.
Karena dikerjakan atas dasar prinsip tradisional, maka bahan-bahan yang
digunakan TCM dalam proses pengobatannya juga berasal dari hal-hal yang bersifat
alami, dan secara langsung berasal dari alam. Pengobatan tradisional cina memiliki
focus dalam membangun keseimbangan tubuh sehingga tubuh mampu untuk melawan
virus atau kuman penyebab penyakit.
Pengobatan tradisional cina tidak langsung menyembuhkan penyakitnya. Akan
tetapi, membuang racun atau toksin yang ada dalam tubuh atau darah kita dengan
ramuan tertentu, setelah itu baru pemulihan organ dalam yang kemudian akan secara
otomatis memperbaiki kinerja sistem imun di dalam tubuh kita untuk melawan
penyakitnya. Dengan kata lain teknik pengobatan tradisional cina masih sangat
diperlukan jika pengobatan modern tidak dapat memadai untuk membantu dalam
menyembuhkan penyakit.

4.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Allianto, sheny. 2014. Pengobatan Tradisional Cina. Universitas Indonesia: Depok, Jakarta.
2. Winarno, H. Hery. 2012. Sejarah Panjang Pengobatan Tradisional Cina. Merdeka.com.
3. Anonym, 2014. Pegobatan Trdisional Cina. Wikipedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatan_tradisional_Cina, diakses pada 31 Maret 2016,
pukul : 12 : 30 WIB.
4. Anonym, 2010 . cultur budaya pengobatan Cina.
http://chinesseculture.abaut.com/library/weekly/aa_shennong02.ahtm diakses pada 31 maret
2016
5. Dr. Med. Uadayana Gendo. Integrasi Kedokteran Barat dan Kedokteran Tradisional Cina,
hal. 5
6. Hilier, S.M., Jewell. Tony. Health Care and Traditional Medicine In Cina 1800-1982. Hal
228.
7. Zhang, Yanghua. Transforming Emotions With Chinese Medicine, hal 80.
8. Anonim, 2011. Pengobatan Herbal Cina. http :// www.slideshare. Net/ AhmadJauhari/
pengobatan-herbal-cina, slide 9. Diakses tanggal 31 maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai