Defenisi Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi
di beberapa pantaitropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya
beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar.
Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Pasir juga penting untuk
bahan bangunan bila dicampur Semen.
Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah
hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga campuran
beton. Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai seperti :
a) Penggunaan sebagai urugan, misalanya pasir urug bawah pondasi, pasir urug bawah
lantai, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain lain.
b) Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk
lantai kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk
pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu alam
, plesteran dinding dan lain lain.
c) Penggunaan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun tidak
bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai,
kolom , plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.
Ada beberapa jenis pasir yang biasa dijual diantaranya adalah Pasir Beton, Pasir
Pasang, Pasir Elod, Pasir Merah.
Sumber Pasir
a) Pasir Alam , yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut, bekas rawa
dan ada juga dari pasir galian .
b) Pasir Pabrikasi, yaitu pasir yang didapatkan dari penggilingan bebatuan yang
kemudian diolah dan disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum
aggregat halus.
Defenisi Seng
Seng diambil dari bahasa Belanda yaitu zink adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama
golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan
magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah
ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil.
Sifat kimiawi
Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur
golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..
Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng
karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini
membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
KELOMPOK 2 MINYAK BUMI
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus karang
dan oleum minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna
coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak
kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras
dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah,
tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah,
rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan
adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi
keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah
Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan
tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Tidak semua tanah liat bisa digunakan,
hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Bata merah umumnya memiliki ukuran
panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm. Ukurannya yang kecil memberikan
kemudahan dalam hal pengangkutan,sangat bisa digunakan untuk membentuk bidang
kecil,murah harganya,mudah pula mendapatkannya. Untuk dinding seluas 1 m2, bila
mengguanakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm, kira-kira membutuhkan 70 buah
bata merah.
Bahan baku yang dibutuhkan untuk memasang dinding bata merah adalah semen
dan pasir ayakan. Saat pemasangan tidak memerlukan perekat khusus, untuk dinding
kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya 1 takaran semen dipadu dengan 3
takaran pasir yang sudah diayak). Sedangkan untuk dinding yang tidak harus kedap air
dapat menggunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Spesifikasi Bata Merah:
a) Berat jenis kering (?) : 1500 kg/m3
b) Berat jenis normal (?) : 2000 kg/m3
c) Kuat tekan : 2,5 25 N/mm (SII-0021,1978)
d) Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
e) Tebal spesi : 20 30 mm
f) Ketahanan terhadap api : 2 jam
g) Jumlah (kebutuhan) bata merah per 1 m2 : 30 35 buah tanpa construction waste
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% -
80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar
(kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan
pengisi atau filler. Pasir untuk ukuran nominal agregat yang kurang dari 5mm dan batu
kerikil adalah agregat yang mempunyai ukuran nominal yang lebih dari 5mm.
Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang
ditentukan menggunakan saringan.
Defenisi Kayu
Komponen kimia kayu di dalam kayu mempunyai arti yang penting, karena
menentukan kegunaan sesuatu jenis kayu. Juga dengan mengetahuinya, kita dapat
membedakan jenis-jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal
ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu. Selain itu dapat pula
menentukan pengerjaan dan pengolahan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal.
Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jarum terdiri
dari 3 unsur :
c) Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat
ekstraktif (Novianto, 2009).
Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kadar
selulosa dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sekunder. Sedangkan lignin
banyak terdapat dalam dinding primer dan lamella tengah. Zat ekstraktif terdapat di luar
dinding sel kayu.
Komponen penyusun dinding sel adalah komponen kimia yang menyatu dalam
dinding sel. Tersusun atas banyak komponen yang tergabung dalam karbohidrat dan
lignin. Karbohidrat yang telah terbebas dari lignin dan ekstraktif disebut holoselulosa.
Holoselulosa sebagian besar tersusun atas selulosa dan hemiselulosa. Selulosa
merupakan komponen terbesar dan paling bermanfaat dari kayu. Jumlah zat selulosa
mayoritas 40 %, hemiselulosa sekitar 23% dan lignin kurang dari 34 %.
Defenisi Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe
dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggiBesi adalah logam
yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan
banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk
kebanyakan penggunaan bes.i
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang
akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
KELOMPOK 1 ASPAL
Kimia aspal
Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum
dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan
tak jenuh, alifatik dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul.
Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen,
oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80 persen massa
aspal adalah karbon, 10 persennya hidrogen, 6 persen belerang, dan sisanya oksigen dan
nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Massa molekul aspal bervariasi,
dari beberapa ratus sampai beberapa ribu. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas
aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar).
Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25 persen aspalten. Sebagian besar senyawa di
aspal adalah senyawa polar.
Akibat kepolaran molekul dalam aspal, molekul satu dengan lainnya dapat
membentuk jejaring atau kluster seperti polimer dengan massa sampai ratusan ribu.
Adhesi antara aspal dan batu agregatnya juga sangat bergantung dari kepolaran molekul-
molekul dalam aspal. Polimer yang terbentuk dalam aspal adalah polimer yang
termoplastik, yakni melunak ketika dipanaskan dan mengeras kembali setelah
didinginkan.
Aditif aspal
Terakhir, kekuatan jalan aspal bergantung pada kandungan aspal, jenis agregat,
cara pembuatan jalan, dan tentu saja volume lalu lintas. Setiap jalan sudah didesain untuk
dilalui kendaraan dengan berat tertentu.Rusaknya jalan salah satunya disebabkan
ketidakpatuhan pengemudi dalam membebani jalan.
KELOMPOK 3 BETON
Defenisi Beton
Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-
kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia
tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perbandingan tertentu.
Pada proses terbentuknya beton, semen dan air akan membentuk pasta semen
yang berfungsi sebagai perekat / pengikat dalam proses pengerasan. Pada proses
pengerasan, pasta semen dan agregat halus ( pasir ) akan membentuk mortar yang akan
menutup rongga-rongga antara agregat kasar ( kerikil atau batu pecah ) sedangkan pori-
pori antara agregat halus diisi oleh pasta semen yang merupakan campuran antara semen
dengan air sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah
suatu massa yang kompak/padat.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton
Ditinjau dari aksinya, zat zat yang berpengaruh buruk pada beton dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) Zat yang mengganggu proses hidrasi semen
b) Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu terbentuknya lekatan yang baik
antara agregat dan pasta semen
c) Butiran butiran yang tidak tahan cuaca yang bersifat lemah dan menimbulkan
reaksi kimia antara agregat dan pastanya. Zat zat pengganggu ini dapat berupa
kandungan organik, lempung atau bahan bahan halus lainnya, misalnya silt atau
debu pecahan batu, garam, shale, lempung, kayu, arang, pyrites (tanah tambang yang
mengandung belerang), dan lain lain.