Abstrak
Pada tuberkulosis (TB) paru, ketidaksamaan determinan sosial mengakibatkan perbedaan faktor risiko TB, salah
satunya adalah akses ke pelayanan kesehatan. Akses ke pelayanan kesehatan adalah kemudahan seorang
penderita untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Bandarlampung merupakan kota
dengan prevalensi TB tertinggi di Provinsi Lampung serta penderita TB di kota tersebut mempunyai determinan
sosial yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik akses ke pelayanan kesehatan pada
penderita TB di Kota Bandarlampung. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di 27
puskesmas dan satu rumah sakit yang telah melaksanakan strategi DOTS di Bandarlampung. Penelitian
dilakukan pada bulan AgustusOktober 2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita TB yang
tercatat di pelayanan kesehatan tersebut pada periode JanuariJuli 2012. Sampel pada penelitian ini sebanyak
238 penderita TB. Variabel pada penelitian ini adalah jarak dan kemudahan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan. Analisis pada penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil menunjukkan bahwa penderita TB di
Bandarlampung sebagian besar (51,7%) mempunyai jarak yang dekat ke pelayanan kesehatan dan sebagian
besar (58,8%) mempunyai kemudahan yang sedang yaitu memerlukan kendaraan pribadi untuk menjangkau
pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, akses ke pelayanan kesehatan yang baik dapat
dimanfaatkan untuk mendukung pengendalian TB, khususnya dalam menurunkan insiden TB, meningkatkan
angka kesembuhan, dan meningkatkan penemuan kasus. [JK Unila. 2016; 1(1):7-10]
Korespondensi: Dr. Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani, SKM., M.Kes | Jl. S. Brojonegoro No. 1
Bandarlampung | HP. 08122516128 | e-mail: dwwardani@yahoo.com
Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa pada indikator jarak, responden
paling banyak berjarak dekat dengan
pelayanan kesehatan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden hanya berjarak <1 km ke
pelayanan kesehatan. Hasil tersebut
sesuai dengan upaya yang telah dilakukan
oleh Bappenas untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan ke masyarakat
hingga berjarak <1 km.12 Hasil tersebut
juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan di Itaborai, Brazil, yang
mendapatkan bahwa penderita TB tidak
mempunyai masalah transportasi dalam
menjangkau dua unit studi pelayanan
kesehatan DOTS.13 Akan tetapi, hasil
penelitian yang dilakukan di Afghanistan menunjukkan bahwa penderita TB tidak
yang menunjukkan bahwa patient delay di mengalami permasalahan transportasi
daerah urban lebih singkat dibanding di dalam menjangkau dua unit studi
daerah rural.14 Penelitian serupa yang pelayanan kesehatan DOTS.13 Akan tetapi,
dilakukan di Yogyakarta juga menunjukkan hasil tersebut berbeda dengan penelitian
bahwa patient delay di kota Yogyakarta yang dilakukan di Burkina Paso bahwa
relatif singkat karena merupakan daerah penderita TB untuk mencapai unit
perkotaan yang didukung kondisi pelayanan kesehatan DOTS harus menaiki
,15
perkotaan tersebut. sepeda, keledai, unta atau gerobak.8
Pada variabel kemudahan Responden pada penelitian ini
menjangkau pelayanan kesehatan, sebagian besar mempunyai kendaraan
responden paling banyak mempunyai pribadi roda dua yang dapat digunakan
kemudahan yang sedang dalam untuk menjangkau pelayanan kesehatan.
menjangkau pelayanan kesehatan, yaitu Lebih jauh, jarak antara tempat tinggal
menggunakan alat transportasi pribadi responden dan pelayanan kesehatan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan. sebagian besar tidak jauh. Kedua hal
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan tersebut mendukung kemudahan dalam
penelitian di Itaborai, Brazil, yang menjangkau pelayanan kesehatan.
Simpulan Changes in the geographical
Pada penelitian ini dapat disimpulkan
distribution of tuberculosis patients in
bahwa penderita TB di Bandarlampung
Veracruz, Mexico, after reinforcement
mempunyai akses ke pelayanan kesehatan
of a tuberculosis control programme.
yang baik, yang ditunjukkan oleh
Trop Med Int Heal. 2005;10(4):30511.
kemudahan dalam menjangkau pelayanan
8. Sanou A, Dembele M, Theobald S,
kesehatan dan jarak yang dekat dengan Macq J. Access and adhering to
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, tuberculosis treatment: barriers faced
akses ke pelayanan kesehatan dapat by patients and communities in
dimanfaatkan untuk mendukung program Burkina Faso. Int J Tuberc Lung Dis.
2004; 8(12):147983.
pengendalian TB dalam menurunkan
9. Snchez-Prez H, Flores-Hernndez J,
insiden TB, meningkatkan angka Jans J, Cayl J, Martn-Mateo M.
kesembuhan maupun penemuan kasus. Pulmonary tuberculosis and
. associated factors in areas of high
Daftar Pustaka levels of poverty in Chiapas, Mexico.
1. Rasanathan K, Sivasankara Kurup A, Int J Epidemiol. 2001; 30:38693.
Jaramillo E, Lnnroth K. The social 10. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
determinants of health: key to global Profil kesehatan Provinsi Lampung
tuberculosis control. Int J Tuberc Lung 2012. Bandarlampung: Dinkes Provinsi
Dis. 2011; 15(6):S306. Lampung; 2013.
2. Lnnroth K, Jaramillo E, Williams BG, 11. Wardani DW. Pemanfaatan variabel
Dye C, Raviglione M. Drivers of pengaruh tb dalam prediksi kejadian tb
tuberculosis epidemics: the role of risk di kota Bandar Lampung [laporan
factors and social determinants. Soc penelitian]. Bandarlampung:
Sci Med. 2009; 68:22406. Universitas Lampung; 2011.
3. Lnnroth K, Castro KG, Chakaya JM, 12. Badan Perencana Pembangunan
Chauhan LS, Floyd K, Glaziou P, et al. Nasional. Peningkatan akses
Tuberculosis control and elimination masyarakat terhadap kesehatan yang
2010 50: cure, care, and social lebih berkualitas [internet]. Jakarta:
development. Lancet. 2010; BPPN; 2010 [diakses tanggal 29 Juli
375(9728):181429. 2011]. Tersedia dari:
4. Lnnroth K. Risk factors and social http://www.bappenas.go.id/get-file-
determinants of TB [internet]. The server/node/8428
Union NAR Meeting 24 Feb 2011. 13. Motta MCS, Villa TCS, Kritski JGAL,
2011. USA: Union NAR; 2011 [diakses Ruffi A, Silva DF, Harter RG, et al.
tanggal 29 Januari 2012]. Tersedia Access to tuberculosis diagnosis in
dari: http://www.bc.lung.ca/ Itabora City, Rio de Janeiro, Brazil:
association_and_services/documents/ the patients point of view. Int J Tuberc
KnutUnionNARTBriskfactorsanddeter Lung Dis. 2009; 13(9):113741.
minantsFeb2011.pdf 14. Sabawoon W, Sato H, Kobayashi Y,
5. Gu D, Zhang Z, Zeng Y. Access to Pardis A. Regional differences in delay
healthcare services makes a difference to tuberculosis treatment in
in healthy longevity among older Afghanistan: a cross-sectional study.
chinese adults. Soc Sci Med. 2009; Appl Geogr. 2011; 31:112331.
68:2109. 15. Lock WA, Ahmad RA, Ruiter RA, van
6. Barker RD, Nthangeni ME, Millard FJC. der Werf MJ, Bos AE, Mahendradhata
Is the distance a patient lives from Y, et al. Patient delay determinants for
hospital a risk factor for death from patients with suspected tuberculosis in
tuberculosis in rural south africa. Int J Yogyakarta Province, Indonesia. Trop
Tuberc Lung Dis. 2002; 6(2):98103. Med Int Heal. 2011; 16(12):150110.
7. Jacobson LM, de Lourdes GM,
Hernandez-Avila JE, Cano-Arellano B,
Small PM, Sifuentes-Osornio J, et al.