Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol.

18(3):178183 ISSN 0853-7291

Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang


Petrus Subardjo dan Raden Ario*

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275
Email: ario_1960@yahoo.com

Abstrak

Kolam Pelabuhan Tambak Lorok Semarang yang terletak di pantai utara Pulau Jawa
telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam menunjang aktivitas bidang
industri. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tambak Lorok merupakan salah satu industri
yang membuang limbah panas ke perairan sekitarnya. Pembuangan limbah air panas ini
berpengaruh langsung terhadap suhu lingkungan perairan. Penelitian yang dilaksanakan
pada bulan Agustus Oktober 2012 ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran panas
akibat limbah panas dari PLTU di Kolam Pelabuhan Tambak Lorok Semarang. Metode
samplng purposif dilakukan dengan menetapkan sejumlah stasiun dengan pertimbangan
yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Pengambilan sampel dilakukan di delapan
titik lokasi penelitian dengan pengumpulan data berupa suhu yang merupakan variabel
kontrol. Data sebaran suhu dari kanal pendingin yang diperoleh selanjutnya dianalisis
menggunakan program Surface Water Modeling System (SMS) sehingga menghasilkan peta
sebaran panas. Hasil pemetaan sebaran menunjukkan bahwa pola sebaran panas di Kolam
Pelabuhan Tambak Lorok Semarang menuju ke arah timur pada bulan Agustus 2012,
kemudian ke arah barat laut di bulan September 2012, dan ke arah timur laut pada bulan
Oktober 2012. Pola sebaran panas paling tinggi hanya terjadi pada daerah outlet dan
semakin turun ketika menjauhi outlet karena pengaruh arus dan semakin bertambahnya
kedalaman perairan.

Kata kunci: Limbah, Panas, PLTU, Pelabuhan

PENDAHULUAN
Pembuangan air limbah PLTU secara
Perkembangan industri memberikan langsung ke badan air sekitarnya tanpa
dua keadaan yang saling bertolak melalui proses pendinginan kembali dapat
belakang, di satu sisi memberikan menyebabkan perubahan kuantitas
keuntungan secara ekonomi dan disisi lain perairan maupun pengaruh terhadap
meningkatkan konsentrasi pencemaran organisme yang hidup dalam badan air
yang berasal dari hasil buangan tersebut. (Huboyo dan Badrus, 2007). Kelebihan
Bila peningkatan industri tidak diikuti panas akan merubah ambien suhu air dan
dengan pengelolaan lingkungan yang baik dapat mempegaruhi ekosistem akuatik
maka peningkatan konsentrasi buangan baik secara langsung maupun tidak
limbah industri akan menimbulkan
langsung (Fuad dan Arif, 2003). Sementara
pengaruh yang buruk terhadap kualitas
Ilahude (1995) juga menyebutkan bahwa
lingkungan (Mihardja, 1999).
organisme laut dapat hidup, tumbuh dan
Salah satu buangan industri yang berkembang dalam batasan suhu tertentu.
berbahaya adalah limbah panas. Tambak Perubahan suhu kemungkinan juga dapat
Lorok yang terletak di pantai utara mempengaruhi salinitas baik terhadap air
JawaTengah telah mengalami limbah pendingin sendiri maupun perairan
perkembangan yang cukup pesat dalam sepanjang penyebaran air limbah tersebut
bidang industri. Salah satu industri yang karena adanya proses percampuran
ada di Tambak Lorok adalah Pembangkit antara air limbah dengan badan air di titik
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tambak Lorok. pembuangan dan sekitarnya.

*) Corresponding author Diterima/Received : 13-09-2015, Disetujui/Accepted : 20-10-2015


Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol. 18(3):178183

Melihat kondisi tersebut perlu adanya berdasarkan kondisi secara keseluruhan


suatu penelitian mengenai sebaran suhu daerah perairan laut disekitar lokasi outlet
buangan air limbah tersebut sebagai salah PLTU Semarang.
satu cara monitoring kondisi Lingkungan
(Huboyo dan Badrus, 2007). Untuk Alat dan bahan yang digunakan
mengetahui sebaran air limbah ke badan dalam penelitian ini meliputi alat ukur suhu
air sekitarnya tersebut perlu adanya suatu air laut dengan Water Quality Monitoring,
sistem yang informatif karena berdasarkan GPS (Global Positioning System), dan data
penelitian-penelitian yang ada pada sekunder serta pengolahannya.
umumnya hanya memberikan database
yang kadang kurang memberikan Metode yang digunakan dalam
kemudahan untuk dipahami dengan baik penelitian ini adalah pemodelan sebaran
dan kurang informatif padahal informasi suhu dari saluran pendingin dilakukan
tersebut sangat diperlukan untuk program dengan menggunakan perangkat lunak
mengenai kualitas lingkungan dimasa Surface Water Modeling System (SMS).
datang (Burhanuddin dan Martosewojo, S. Perangkat lunak SMS dapat digunakan
1989). Sistem yang informatif akan memberi untuk mengolah, mengedit dan
kemudahan dalam analisis kondisi memvisualisasikan data geometris dan
lingkungan yang terjadi khususnya hidrolika, baik untuk satu, dua maupun tiga
mengenai kondisi penyebaran limbah air dimensi.
panas dan kemungkinan perubahan
salinitasnya. Surface Water Modeling System
memiliki berbagai modul berupa model-
Pembangunan PLTU membutuhkan model numerik untuk berbagai keperluan.
air laut untuk pendingin kondensor yang Modul-modul tersebut diantaranya adalah
menghasilkan panas kemudian dibuang di RMA2, RMA4, SED2D-WES, dan CGWAVE
perairan di sekitanya. Pembuangan limbah yang dikembangkan oleh Engineers
sebagai pendingin akan mempengaruhi Research and Development Center, HEC
kondisi lingkungan disekitarnya akan RAS yang dikembangkan oleh Hydrologic
menimbulkan pencampuran air panas Engineering Center, serta FESWMS-Flo2DH
diantaranya akibat gelombang, arus, yang dikembangkan oleh US Federal
pasang surut. Pada Studi ini limbah air Highway Administration.
panas tersebut akan disusun menjadi pola
sebaran panas dengan menggunakan Data arah dan kecepatan arus hasil
pendekatan model numerik. Pendekatan penghitungan RMA2 digunakan untuk
model numerik digunakan dalam membuat model pola sebaran suhu air
penelitian ini karena merupakan salah satu hangat saluran pendingin dengan
cara pemantauan yang lebih efisien dilihat menggunakan modul RMA4. RMA4 adalah
dari aspek tenaga, biaya dan waktu. model numerik elemen hingga untuk
transpot kualitas air, dimana distribusi
konsentrasi terhadap kedalaman
MATERI DAN METODE diasumsikan seragam. RMA4 tidak
memperhitungkan satuan konsentrasi,
Materi yang digunakan dalam karena konsentrasi yang dihitung adalah
penelitian ini adalah data primer dan data konsentrasi relatif terhadap konsentrasi
sekunder. Data primer yang digunakan awal yang telah ditentukan. Hasil
sebagai kajian penelitian suhu permukaan pemodelan tersebut akan disajikan dalam
laut dari pendingin PLTU yang SIG (Sistem Informasi Geografis)
menggunakan air laut. Data pengambilan menggunakan software SIG yaitu ArcGIS.
sampel di lapangan dilakukan selama
bulan Agustus Oktober 2012. Data Metode pengambilan data suhu
sekunder meliputi data Suhu perairan dari dilakukan dengan menggunakan alat
Stasiun Meteorologi Maritim, Badan Water Quality Monitoring yang mempu
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengukur suhu permukaan. Data suhu
(BMKG) Kota Semarang. Penentuan diukur mulai dari outlet PLTU yaitu pipa
delapan lokasi stasiun penelitian dilakukan saluran pembuangan air panas dan

179 Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang (Petrus Subardjo dan Raden Ario)
Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol. 18(3):178183

Gambar 1. Peta Mesh Daerah Model Pelabuhan Tambak Lorok Semarang

penyebaran pada kolam pelabuhan. ialah hasil pemodelan menggunakan


Sedangkan data arus pada bulan Agustus - software SMS yang berupa data
Oktober 2012 diperoleh dari data penyebaran suhu di perairan kolam
pengukuran BMKG Pelabuhan Semarang. pelabuhan Tambak Lorok dari bulan
Agustus 2012 hingga Oktober 2012 dan
Metode analisis data pola sebaran gabungan dari ketiga bulan tersebut yang
panas pada daerah penelitian didapat dipengaruhi oleh pergerakan arus di
dari pengolahan dengan menggunakan perairan tersebut.
software Surface Modeling System (SMS).
Data yang dihasilkan yaitu kecepatan arus,
suhu permukaan dan pola sebarannya. HASIL DAN PEMBAHASAN
Arah sebaran panas mengikuti arah dan
kecepatan arus. Pola yang ditampilkan Daerah Kolam Pelabuhan Tambak
adalah pola sebaran panas dan pola arus. Lorok seluas 17.800 ha dengan kedalaman
Pola sebaran panas ditampilkan pada suhu sekitar 1-10 m berada di KelurahanTanjung
permukaan rata-rata dan arus rata-rata Mas Kecamatan Semarang Utara.
pada bulan Agustus 2012 Oktober 2012, Pemanfaatan lokasi di sekitar daerah
kemudian hasil akan disajikan dengan SIG penelitian dipergunakan untuk daerah
melalui peta yang dibuat menggunakan pelabuhan, industri, tambak dan
ArcGIS. pemukiman. Data suhu dari pengukuran di
lapangan dapat diketahui bahwa suhu
Proses Pemodelan Dengan Surface tertinggi yaitu 310C di bulan September
Modeling System (SMS) meliputi Input Data, dan Oktober pada pipa pembuangan hasil
Penentuan Kondisi Batas dan Kondisi Awal, pendinginan PLTU dan suhu terendah yaitu
Sifat Bahan, Analisis Sensitivitas, dan 250C pada bulan Agustus 2012 pada
Validasi Model. daerah titik jembatan outlet. Nilai suhu
bervariasi pada tiap stasiun karena adanya
Proses pembuatan Peta dengan perbedaan kedalaman.
menggunakan ArcGIS perlu diperhatikan
beberapa ketentuan, seperti ketelitian, Pola sebaran panas yang di overlay
konsentrasi, dan data yang akan diolah. dengan arah dan kecepatan arus pada
Data dasar yang akan diolah menjadi peta bulan Agustus 2012 menujukan

Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang (Petrus Subardjo dan Raden Ario) 180
Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol. 18(3):178183

pergerakan ke arah timur. Hal ini Oktober 2012 diperoleh data suhu pada
diakibatkan arus yang membawa massa setiap bulannya. Data suhu yang diperoleh
panas bergerak ke arah timur. Suhu dapat digambarkan pola penyebaranya
tertinggi pada bulan Agustus 2012 berkisar melalui keadaan arus yang terjadi disekitar
30.3 0C dengan suhu terendah 25.1 0C. wilayah Tambak Lorok. Suhu rata-rata
permukaan air laut Tambak Lorok pada
Pola sebaran panas yang di overlay bulan Agustus 2012 sekitar 28C pada 8
dengan arah dan kecepatan arus pada (delapan) titik yang tersebar. Arah dan
bulan September 2012 menunjukan kecepatan arusnya dominan bergerak ke
pergerakan ke arah barat sehingga arah timur dengan kecepatan rata-rata 16
melewati celah antara dua breakwater. m/s., Keadaan suhu rata-rata permukaan
Suhu tertinggi bulan September 2014 air laut Tambak Lorok pada bulan
berkisar 30.94 0C dengan suhu terendah September 2012 sekitar 29C. Arus dominan
25.1 0C. bergerak ke arah barat laut dengan
kecepatan rata-rata 17 m/s. Sementara di
Pola sebaran panas yang di overlay bulan Oktober 2012 suhu rata-rata
dengan arah dan kecepatan arus pada permukaan air laut Tambak Lorok bernilai
bulan Oktober 2012 menunjukan 29C. Pergerakan arus dominan bergerak
pergerakan ke arah Timur laut sehingga ke arah timur laut dengan kecepatan rata-
melewati celah antara dua breakwater. rata 13 m/s.
Hal ini diakibatkan aliran air (arus) yang
membawa massa panas bergerak ke arah Pergerakan arus yang terjadi di
barat. Suhu tertinggi bulan Oktober 2012 sepanjang bulan Agustus 2012 hingga
berkisar 30.94 0C dengan suhu terendah Oktober 2012 terlihat adanya perubahan
26.41 0C. gerakan di setiap bulannya. Adanya
perbedaan arah tentunya dipengaruhi
Untuk mengetahui kehandalan oleh keadaan angin dan arus yang terjadi
model dilakukan verifikasi hasil simulasi pada setiap bulannya.
model dengan data lapangan. Verifikasi
dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan Hasil yang ada dapat di simpulkan
membandingkan pola grafik hasil bahwa pada bulan Agustus 2012 hingga
perhitungan model dengan hasil dari Oktober 2012 sedang terjadi perubahan
lapangan (Gambar 2) musim (pancaroba). Arah arus yang
dipengaruhi oleh angin semula menuju ke
Setelah dilakukan penelitian di timur pada bulan Agustus 2012, kemudian
daerah Tambak Lorok mulai Agustus 2012 - ke arah barat laut di bulan September, dan

Gambar 2. Grafik Verifikasi Model terhadap Data Lapangan

181 Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang (Petrus Subardjo dan Raden Ario)
Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol. 18(3):178183

Tabel 1. Data Suhu Permukaan pada bulan Agustus` 2012

AGUSTUS
S E KETERANGAN ELEVASI x y temperatur (celcius)
06 56' 35.8" 110 26' 11.3" Titik 1 13 110 26 11.3 110.4364722 6 56 35.8 -6.943277778 -
06 56' 36.3" 110 26' 9.4" Titik 2 10 110 26 9.4 110.4359444 6 56 36.3 -6.943416667 -
06 56' 49.8" 110 26' 3.2" Titik 3 (Jembatan I) 22 110 26 3.2 110.4342222 6 56 49.8 -6.947166667 25.1
06 56' 50.1" 110 26' 2.6" Titik 4 (Jembatan II) 22 110 26 2.6 110.4340556 6 56 50.1 -6.94725 25.1
06 56' 53.1" 110 26' 1.4" Titik 5 (PIPA) 20 110 26 1.4 110.4337222 6 56 53.1 -6.948083333 30.21
06 56' 54.8" 110 26' 0.1" Titik 6 (titik outlet) 22 110 26 0.1 110.4333611 6 56 54.8 -6.948555556 29.87
06 56' 56.9" 110 25' 59.7" Titik 7 (OUTLET UTAMA) 22 110 25 59.7 110.43325 6 56 56.9 -6.949138889 30.03
06 56' 57.9" 110 26' 2.0" Titik 8 (Penyebaran II) 18 110 26 2 110.4338889 6 56 57.9 -6.949416667 29.34
06 56' 48.4" 110 26' 1.3" Titik 9 (Penyebaran III) 22 110 26 1.3 110.4336944 6 56 48.4 -6.946777778 28.563
06 56' 45.9" 110 26' 0.4" Titik 10 (Penyebaran IV) 17 110 26 0.4 110.4334444 6 56 45.9 -6.946083333 28.43
06 56' 55.0" 110 25' 11.2" Titik 11 (BMKG) 17 110 25 11.2 110.4197778 6 56 55 -6.948611111 -

Tabel 2. Data Suhu Permukaan pada bulan September 2012

SEPTEMBER
S E KETERANGAN ELEVASI x y temperatur (celcius)
06 56' 35.8" 110 26' 11.3" Titik 1 13 110 26 11.3 110.4364722 6 56 35.8 -6.943277778 -
06 56' 36.3" 110 26' 9.4" Titik 2 10 110 26 9.4 110.4359444 6 56 36.3 -6.943416667 -
06 56' 49.8" 110 26' 3.2" Titik 3 (Jembatan I) 22 110 26 3.2 110.4342222 6 56 49.8 -6.947166667 25.1
06 56' 50.1" 110 26' 2.6" Titik 4 (Jembatan II) 22 110 26 2.6 110.4340556 6 56 50.1 -6.94725 25.1
06 56' 53.1" 110 26' 1.4" Titik 5 (PIPA) 20 110 26 1.4 110.4337222 6 56 53.1 -6.948083333 30.94
06 56' 54.8" 110 26' 0.1" Titik 6 (titik outlet) 22 110 26 0.1 110.4333611 6 56 54.8 -6.948555556 30.62
06 56' 56.9" 110 25' 59.7" Titik 7 (OUTLET UTAMA) 22 110 25 59.7 110.43325 6 56 56.9 -6.949138889 30.71
06 56' 57.9" 110 26' 2.0" Titik 8 (Penyebaran II) 18 110 26 2 110.4338889 6 56 57.9 -6.949416667 29.45
06 56' 48.4" 110 26' 1.3" Titik 9 (Penyebaran III) 22 110 26 1.3 110.4336944 6 56 48.4 -6.946777778 29.37
06 56' 45.9" 110 26' 0.4" Titik 10 (Penyebaran IV) 17 110 26 0.4 110.4334444 6 56 45.9 -6.946083333 29.31
06 56' 55.0" 110 25' 11.2" Titik 11 (BMKG) 17 110 25 11.2 110.4197778 6 56 55 -6.948611111 -

Tabel 3. Data Suhu Permukaan pada bulan Oktober 2012

OKTOBER
S E KETERANGAN ELEVASI x y temperatur (celcius)
06 56' 35.8" 110 26' 11.3" Titik 1 13 110 26 11.3 110.4364722 6 56 35.8 -6.943277778 -
06 56' 36.3" 110 26' 9.4" Titik 2 10 110 26 9.4 110.4359444 6 56 36.3 -6.943416667 -
06 56' 49.8" 110 26' 3.2" Titik 3 (Jembatan I) 22 110 26 3.2 110.4342222 6 56 49.8 -6.947166667 26.41
06 56' 50.1" 110 26' 2.6" Titik 4 (Jembatan II) 22 110 26 2.6 110.4340556 6 56 50.1 -6.94725 26.41
06 56' 53.1" 110 26' 1.4" Titik 5 (PIPA) 20 110 26 1.4 110.4337222 6 56 53.1 -6.948083333 30.94
06 56' 54.8" 110 26' 0.1" Titik 6 (titik outlet) 22 110 26 0.1 110.4333611 6 56 54.8 -6.948555556 30.62
06 56' 56.9" 110 25' 59.7" Titik 7 (OUTLET UTAMA) 22 110 25 59.7 110.43325 6 56 56.9 -6.949138889 30.71
06 56' 57.9" 110 26' 2.0" Titik 8 (Penyebaran II) 18 110 26 2 110.4338889 6 56 57.9 -6.949416667 29.45
06 56' 48.4" 110 26' 1.3" Titik 9 (Penyebaran III) 22 110 26 1.3 110.4336944 6 56 48.4 -6.946777778 29.37
06 56' 45.9" 110 26' 0.4" Titik 10 (Penyebaran IV) 17 110 26 0.4 110.4334444 6 56 45.9 -6.946083333 29.31
06 56' 55.0" 110 25' 11.2" Titik 11 (BMKG) 17 110 25 11.2 110.4197778 6 56 55 -6.948611111 -

ke arah timur laut pada bulan Oktober dimana sedang terjadi proses perubahan
2012. Secara tidak langsung sebaran panas musim dari kemarau ke musim penghujan.
kanal PLTU mengikuti arah arus yang ada, Proses perubahan musim dan sebaran

Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang (Petrus Subardjo dan Raden Ario) 182
Jurnal Kelautan Tropis Desember 2015 Vol. 18(3):178183

panas dari kanal PLTU ini dapat Dishidros TNI AL. 2007. Peta Batimetri Jawa
berdampak pada ekosistem ikan yang Pantai Utara, Semarang sampai
ada serta hasil tangkapan ikan bagi Tanjung Awar-awar. Jakarta.
nelayan. Penyajian hasil pemodelan Environmental Modeling Research
penyebaran panas secara SIG dengan Laboratory. 2006. The Surface Water
pembuatan peta memudahkan untuk Modeling System (SMS) version
menganalisanya. Dengan kata lain, pada 9.2 Tutorials.
penelitian ini SIG berfungsi sebagai Fuad, M dan Arif Z, 2003. Pola
fasilitator ataupun sebagai media yang Penyebaran Air Limbah PLTU Tambak
mendukung keabsahan penyajian hasil Lorok Semarang, Praktek Kerja
pengolahan dan pemodelan suatu data. Lapangan Jurusan Ilmu Kelautan FPIK
Undip.
Huboyo, H. S. dan Badrus, Z. 2007. Analisis
KESIMPULAN Sebaran Temperatur dan Salinitas Air
Limbah PLTU-PLTGU Berdasarkan Sistem
Berdasarkan hasil penelitian dapat Pemetaan Spasial (Studi Kasus:
disimpulkan bahwa pola sebaran panas di PLTU-PLTGU Tambak Lorok Semarang),
Kolam Pelabuhan Tambak Lorok Semarang Jurnal Presipitasi, Vol. 3, No. 2,
menuju ke arah timur pada bulan Agustus September 2007. Semarang.
2012, kemudian ke arah barat laut di bulan Ismanto, A., Widada, S., dan Susiati, H. 2008.
September 2012, dan ke arah timur laut Kajian Dispersi Termal dalam
pada bulan Oktober 2012. Pola sebaran Rencana Pembangunan PLTN Muria:
panas paling tinggi hanya terjadi pada Sebuah Analisis, Jurnal Geoaplika, Vol.
daerah outlet dan semakin turun ketika 3, No. 3, 2008.
menjauhi outlet karena pengaruh arus dan Ilahude, 1999. Pengantar ke Oseanologi
semakin bertambahnya kedalaman Fisika. LIPI. Jakarta
perairan. Sebaran panas di daerah Kennish, M. J. 2001. Practical Handbook of
penelitian dipngaruhi oleh arus, kedalaman Marine Science. Third Edition. New
perairan dan arah angin yang Jersey : Institute of Marine and Coastal
menggerakkan arus. Sciences, Rutgers University.
King, I. 1996. Users Guide to RMA2 WES
Version 4.3. Edited by Donnel, B. P.
UCAPAN TERIMA KASIH 1997. New York: US Army Corps of
Engineer Waterways Experiment
Ucapan terima kasih atas bantuan Station, Hydraulics Laboratory, Wex
dan kerja-samanya kepada Afriza Aziz Tech System.
yang telah membantu dalam pelaksanaan King, I. 2003. Users Guide to RMA4 WES
penelitian hingga penulisan ini. Version 4.3. Edited by Donnel, B. P.
2003. New York: US Army, Engineer and
Development Center Waterways
DAFTAR PUSTAKA Experiment Station, Coastal and
Hydraulics Laboratory, Wex Tech
Burhanuddin dan Martosewojo, S. 1989. System.
Limbah termal dan pengaruhnya Mihardja, D. K., 1999. Modelling of the
terhadap keberadaan ikan di PLTU Heated Water Spreading in Muara
Muara Karang. Prosiding Seminar Karang Coastal Waters, Jakarta Bay.
Ekologi Laut dan Pesisir I, Jakarta. Proceeding ITB, Vol. 31, No. 1.

183 Penyebaran Limbah Air Panas PLTU Di Kolam Pelabuhan Semarang (Petrus Subardjo dan Raden Ario)

Anda mungkin juga menyukai