Askep Angina
Askep Angina
2. PENYEBAB
Timbulnya Angina Pektoris disebabkan oleh terjadinya ischemia
miokardial yang menyebabkan berkurangnya suplay O2 sebagai
dampak dari penyempitan pembuluh darah koroner.
2.1.Faktor Resiko
Studi Framingham menunjukan adanya faktor resiko yang dapat
mempercepat timbulnya aterosklerosis.Faktor resiko ini ada yang
dapat dikoreksi seperti obesitas, hipertensi, hiperlipedemia,
merokok, emosi, DM, kurang exercise, dll. Sedangkan faktor
resiko yang tidak dapat dikoreksi adalah sepert umur, jenis
kelamin, faktor keturunan .
2.2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan serangan Angina
Pektoris antara lain: emosi, stress,kerja terlalu berat, banyak
merokok, dll
3. PATOFISIOLOGI
Spasme,Aterosklerosis / Arteriosklerosis
Hipoksia miokardial
Cemas
4. KLASIFIKASI
Secara umum Angina Pektoris dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Angina Pektoris stabil, merupakan sakit dada yang timbul saat melakukan
aktivitas yang lamanya kurang dari 20 menit tanpa ada perubahan derajat ,
lama serangan serta frekwensinya.
b. Angina Pektoris tidak stail, merupakan nyeri dada yang timbul sat istirahat
yang lamanya lebih dari 20 menit serta terjafi peningkatan dalam frekwensi
sakitnya atau ada gejala perburukan.
c. Variant Angina Pektoris, merupakan bentuk Angina tidak stabil yang
disebabkan oleh spasme otot polos pembuluh darah koroner yang biasanya
timbul pada waktu malam hari .
6. PEMERIKSAAN FISIK
Secara umum hasil pemeriksaan fisik masih dalam batas normal.
Walaupun kadang ditemukan ekspresi nyeri dari pasien,ditemukan faktor
resiko seperti obesitas hopertensi, dll serta pada auskultasi terkadang
ditemukan adanya bunyi jantung keempat atau bising sistolik pada saat
serangan.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG : Pada saat serangan menunjukan adanya depresi segmen ST
atau elevasi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negative
b. Thorak foto : sering kali tampak normal, tapi pada penderita angina
dengan hipertensi dapat terlihat gambaran jantung yang membesar dan
kalsifikasi arkus aorta
c. Laboratorium : CKMB, SGOT,LDH umumnya masih normal tapi
kadang meningkat pada waktu serangan
8. KRETERIA DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakan berdasarkan beberapa hal, yaitu :
a. Ada tidaknya faktor presipitasi
b. Dari keluhan pasien terutama dari rasa nyeri yang khas sesuai dengan
karakteristik dari nyaeri Angina tersebut.
c. Pemeriksaan EKG yang menunjukan adanya depresi segmen ST
9. PENANGANAN
Secara umum penatalaksanaan dar penderita dengan Angina Pektoris adalah :
a. Bed rest (terutama pada angina tidak stabil )
b. Oksigenasi
c. Pemantauan EKG
d. Pemberian obat anti angina seperti Isosorbid dinitrat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan Pohon Masalah pada patofisiologi di atas dapat
dirumuskan beberapa diagnosa Keperawatan yang mngkin muncul :
1. Nyeri akut b.d ischemia miokardia
2. Penurunan curah jantung b. d penurunan kontraktilitas jantung
skunder akibat ischemia miokardia
3 Syndrome defisit perawatan diri b.d kelemahan skunder akibat
Hipoksia Miokardia
4. Cemas b. d perubahan status kesehatan
menggunakan beristirahat
koping yang
efektif dlm 4. Bantu pasien dalam dapat membantu
3. Berikan pasien
istirahat serta Bantu
dalam ADL sesuai Dengan
indikasi mengurangi
aktivitas maka
akan
mengurangi
kebutuhan O2
sehingga beban
4. Kolaborasi : jantung juga
menurun
* ahli gizi : diit yang
mudah dicerna
* team medis :O2 membantu
sesuai kebutuhan mengurangi
beban kerja
jantung
3 III 1. Kaji tingkat
kemampuan aktifitas/
perawatan diri pasien
Tingkat kecemasan
untuk dapat
pasien berkurang /
2. Berikan menentukan
hilang dengan KE : pilihan bantuan
kenyamanan dan tindakan
tampak tenang
ketentraman hati
tensi,nadi,respi
seperti sewaktu dapat
rasi stabil membantu
waktu dampingi
mampu pasien
klien,bersikap mengurangi
menggunakan empati dll tingkat
koping yang kecemasannya
memberi
pemahaman
yang benar
tentang
kondisinya saat
itu
DAFTAR PUSTAKA