Anda di halaman 1dari 8

ANDA TIDAK BISA COPY KARENA TIDAK PUNYA ACOUNT

ACADEMIA EDU KUNJUNGI DI


http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2015/10/makalah-tanah-longsor.html

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain :


banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.
Hal ini disebabkan karena letak wilayah Indonesia diatas lempeng bumi yang labil
dan dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania
di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan
Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana.
Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang
banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan
Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur,
bahkan banjir di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan
peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana
tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap
bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk
menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan
pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

B. Permasalahan

1
Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :
a. Apa bencana alam itu ?
b. Faktorfaktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam ?
c. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam ?
d. Bagaimana cara penanggulangan bencana ?

2
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

Kamis, 22 November 2012 10:34:49


Tanah longsor di Bogor, akses KRL lumpuh total
Suasana lokasi yang terjadi tanah longsor di Babakan Sirna,
Cilebut, Bogor (22/11). Akibat kejadian ini,sebanyak 4 tiang penyangga
kabel listrik roboh dan menimpa sekitar 17 rumah warga setempat

A. Bencana Tanah Longsor


Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang
merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah
longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun
lereng. yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

B. Sebab terjadinya tanah longsor

Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu


faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor
yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu
adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun
penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu
lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh :

3
Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang
menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng yang lemah
Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat
dan aliran debu-debu
Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan
bahkan petir
Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau
salju.

C. Dampak yang diakibatkan tanah longsor


Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korban
meninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah. Dampak
negative yang lain yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian yang berada
dilokasi tanah longsor. Akibat longsoran tanah kadang menutup badan jalan
sehingga terhambatnya arus lalu lintas yang menghubungkan ke wilayah yang
lain.

D. Cara penanggulangan bencana tanah longsor


a. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan
fasilitas utama lainnya.
b. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
c. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan
maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari
lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke
dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai
tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.
d. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

4
e. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras
dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).
f. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak
tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih
dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta
diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian
dasar ditanam rumput).
g. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
h. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
i. Pengenalan daerah rawan longsor.
j. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
k. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat
kedalam tanah.
l. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya
liquefaction.
m. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
n. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

5
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang
merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah
longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun
lereng. yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu


faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor
yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu
adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun
penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu
lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh :

Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang


menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang
diakibatkan hujan lebat
Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng yang lemah
Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat
dan aliran debu-debu
Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan
bahkan petir
Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau
salju.

6
3.2. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana
dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi
dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan
pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi
diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.
2. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana,
agar tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.
3. Masyarakat pada umumnya harus mengetahui baik melalui Media
Elektronik ( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku
literature, surat kabar, majalah ) tentang bencana-bencana yang terjadi
dan bagaimana cara mengatasi atau menyelamatkan diri.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

3. http://rovicky.wordpress.com/2010/10/18/banjir-bandang-bagaimana-
terjadinya/

4. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

Anda mungkin juga menyukai