Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di bumi keanekaragaman makhluk hidup sangat beranekaragam dan semakin
lama bertambah banyak, tentu saja keanekaragaman juga bertambah. Adanya
makhluk hidup yang jumlahnya berjuta-juta itu diperlukan suatu metode
untuk mempelajarinya, untuk mempelajari makhluk hidup tersebut, manusia
berusaha menyederhanakan makhluk hidup dengan menggolongkan makhluk
hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Kelompok yang mempunyai ciri-ciri
yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi perbedaannya, kemudian dibentuk
kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan ciri yang
sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu
sistem tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi. Abad ke-18 Carolus Linnaeus
(1707 1778), seorang ahli biologi dari Swedia memperkenalkan klasifikasi
berdasarkan persamaan struktur. Makhluk hidup yang mempunyai struktur tubuh
yang sama ditempatkan dalam satu kelompok. Bila dalam satu kelompok
ditemukan perbedaan-perbedaan, maka dipisahkan dalam kelompok yang lebih
kecil lagi begitu juga seterusnya. Hal ini menghasilkan setiap kelompok kecil
yang mempunyai persamaan ciri. Cara seperti ini maka makhluk yang ada di
permukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok dunia kehidupan besar
yaitu: dunia hewan atau animalia dan dunia tumbuhan atau Plantae. Selanjutnya
setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok lebih kecil yang disebut
dengan takson.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan taksonomi, sistematika dan klasifikasi ?
2. Apa saja dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup ?
3. Apa tujuan dari taksonomi, sistematika dan klasifikasi ?
4. Bagaimana tingkatan takson atau hukum hirarki dalam taksonomi ?
5. Bagaimana perkembangan klasifikasi berdasarkan kingdom ?
6. Bagaimana penulisan tatanama dan aturan binomial nomenclature ?
7. Bagaimana susunan takson hewan vertebrata secara sistematik ?
C. Tujuan

1
1. Untuk mengetahui pengertian taksonomi, sistematika, dan klasifikasi
2. Untuk mengetahui dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
3. Untuk mengetahui tujuan dari taksonomi, sistematika, dan klasifikasi
4. Untuk mengetahui tingkatan takson atau hukum hirarki dalam taksonomi
5. Untuk mengetahui perkembangan klasifikasi berdasarkan kingdom
6. Untuk mengetahui penulisan tatanama dan aturan binomial nomenclature
7. Untuk mengetahui susunan takson hewan vertebrata secara sistematik

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistematika, Taksonomi dan klasifikasi
Studi dalam biologi yang menekankan pada diversitas dan kekerabatan
hewan di panet bumi dari jaman dahulu hingga sekarang dan kekerabatannya
sepanjang masa disebut sistematika. Kekerabatan hewan umumnya
divisualisasikan dengan pohon evolusi (sinonimnya: kladogram, pohon
filogenetik, filogeni). Filogeni umumnya memiliki dua komponen, yaitu urutan
cabang (branching order) yang menunjukkan kekekrabatan antar kelompok dan
panjang cabang (branching length) yang menunjukkan kesamaan evolusi.
Pohon filogenetik spesies dan taksa yang lebih tinggi biasanya digunakan
untuk mempelajari evolusi dari sifat atau ciri (karakter anatomi atau molekuler)
dan distribusi organism (biogeografi). Oleh karena itu, sistematika digunakan
untuk memahami sejarah evolusi kehidupan di bumi melalui analisis
kompratif. Analisis komparatif dari spesies hidup dan fosil, biasanya meliputi
penemuan, deskripsi, hubungan evolusi satu spesies dengan spesies lainyya dan
pola distribusi geografisnya.1
Istilah sistematika kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
taksonomi dan dapat keliru dengan klasifikasi ilmiah. Bila ditelusuri lebih
lanjut maka sistematika dapat dibagi ke dalam empat bidang utama, yaitu
taksonomi, klasifikasi, analisis filogeni dan biogeografi.2

1____________ Indarmawan, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi


Hewan, (Purwokerto : Unsoed, 2013), H. 2-3.

2____________ Indarmawan, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi


Hewan, (Purwokerto: Unsoed, 2013), H. 2-3.

2
Klasifikasi merupakan salah satu cara penyederhanaan terhadap objek
(dalam hal ini, makhluk hidup) yang berjumlah besar dan beragam. Seacra
umum, klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu proses mengelompokkan
sesuatu berdasarkan aturan-aturan tertentu. Klasifikasi dalam pengertian
biologi dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyangkut persamaan sifat
sebagai atau permujudan dari suatu proses evolusi. Pengetahuan ini dapat
dimanfaatkan untuk memahami arti keanekaragaman makhluk hidup yang ada
pada masa lalu dan masa sekarang. Klasifikasi dapat diinterpretasikan sebagai
suatu kegiatan membentuk kelompok-kelompok dengan cara mencari
keseragaman dalam keanekaragaman. Jadi, berabagai jenis makhluk hidup
akan dikelompokkan dalam satu kelompok jika hanya memiliki kesamaan ciri
atau sifat.3
Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata takson atau taxis
yang artinya kelompok atau unit dan nomos berarti hukum, peraturan atau
tatacara. Dengan demikian taksonomi adalah aturan/hukum yang digunkan
untuk menggolongkan makhluk hidup. Jadi, secara umum taksonomi berarti
penyusunan yang teratur dan bernorma mengenai organisme-organisme ke
dalam kelompok-kelompok yang tepat dengan menggunakan nama-nama yang
sesuai dan benar. Taksonomi itu dibatasi sebagai studi teoritis atau disiplin
ilmu tentang pengklasifikasian atau penggolongan, termasuk di dalamnya
dasar-dasar, prinsip-prinsip, prosedur, dan aturan-aturannya. Jika teori itu
difokuskan pada hewan, maka pembicaraan akan melimngkupi taksonomi
hewan. (buku dan onsoed) Dapat dikatakan takson merupakan kelompok atau
tingkatan-tingkatan yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup.
Berikut ini merupakan urutan tingkatan kategori yaitu kingdom, filum, kelas,
ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), spesies (jenis).4

3____________ Elita Agustina, Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata,


(Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Press, 2013), H. 1.

4____________ Elita Agustina, Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata,


(Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Press, 2013), H. 1.

3
Analisis filogeni adalah suatu aspek penting yang berkembang dari
sistematika dengan fokus ada penemuan kekerabatan evolusi dan sejarah antar
spesies yang polanya disebut filogeni. Biogeografi focus pada studi distribusi
geografi spesies. Biogeografi sejarah mengiji bagaimana distribusi spesies
berubah menurut waktu dalam hubungan dengan sejarah pembentukan daratan,
lembah samudera dan iklim maupun bagaimana perubahan-perubahan itu telah
memberikan konstribusi terhadap evolusi biota (kelompok-kelompok spesies
yang hidup bersama dalam komunitas dan ekosistem).5

B. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


Dalam pengklasifikasian makhluk hidup dibutuhkan pemahaman serta
konsep dasar untuk memudahkan dalam mengklasifikasikan makhluk hidup,
dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu sebagai berikut :

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya,


persamaan dari beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri dan pola
hidup yang sama sehingga dapat digolongkan dalam jenis yang sama.
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya, selain
dari beberapa makhluk hidup memiliki persamaan sehingga dapat
digolongkan dalam jenis yang sama, namun terdapat perbedaan antara
makhluk hidup tersebut.
3. Klasifikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan ciri anatomi,
klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
maksudnya adalah mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya.
4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia, klasifikasi makhluk
hidup berdasarkan ciri biokimia contohnya adalah dapat dilihat dari jenis-
jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun
tubuh makhluk hidup tersebut.

5____________ Indarmawan, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi


Hewan, (Purwokerto: Unsoed, 2013), H. 3.

4
5. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, dengan mengelompokan
makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa menentukan langkah-
langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih
optimal.6

C. Tujuan Klasifikasi dan Taksonomi Makhluk Hidup


Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup antara lain sebagai berikut :
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang
dimiliki.
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
D. Tingkatan Takson
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu
kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi
kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah
distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical
Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Nama ilmiah tidak menggantikan nama yang ada, tapi menambahkan
nama umum yang telah ada. Nama ilmiah hewan sekarang diatur oleh ICZN
(International Commisison On Zoological Nomenclature) dengan
menerbitkan International Code Zoological Nomenclature.7
Urutan takson antara lain (Secara Umum) :

6____________ Dikutip dari :


file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/15.%20BAB%20II.pdf

5
Kingdom (Regnum/Kerajaan)
Phylum/Divisy (Filum/Divisi)
Clasis (Kelas)
Order (Bangsa)
Family (Suku)
Genus (Marga)
Species (Jenis)

Urutan takson secara kompleks :


KingdomPhylumSubphylumClassSubkelasInfraclassCohort
SuperorderOrderSuborderInfraorderSuperfamilyFamily
SubfamilyTribeSubtribeGenusSubgenusSpeciesSubspecies
Keterangan :
1. Kingdom. Dunia dalam bahasa latin disebut regnum; Inggris= Kingdom;
Rijk; Perancis= Regene; dan Jerman= Reich. Kingdom merupakan tingkatan
takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa
makhluk hidup di dunia ini dikelompokkan menjadi 5 kingdom (Robert
Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2. Filum/Divisio (Keluarga Besar). Nama filum digunakan pada dunia hewan,
dan nama divisio digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas
organisme-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama
filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya
memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. Kelas (Classis). Kelas bahasa Latin Classis; Inggris= Class, Belanda=
Kelasse; Perancis= La Classe; dan Jerman= Klasse. Kelompok takson yang
satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio.

7____________ Andreann, Bahan Ajar Taksonomi vertebrata Pendidikan


Biologi STAIN Batusangkar, Dikutip Dari:
https://aadrean.files.wordpress.com/2011/11/2-1-dasar-dasar-taksonomi-
hewan.pdf

6
4. Ordo (Bangsa). Bahasa Latin Ordo; Inggris= Order; Belanda= Orde;
Perancis= IOrdre; dan Jerman= ordnung. Setiap kelas terdiri dari beberapa
ordo. Ordo dibentuk dari satu atau lebih suku (Famili).
5. Famili. Bahasa Latin Familia; Inggris= Family; Belada= Familie; Perancis=
La Famille; dan Jerman= Familie. Famili merupakan tingkatan takson di
bawah ordo. Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae,
sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6. Genus (Marga). Genus dalam bahasa Inggris= Genus; Belanda= Geslacht;
Perancis= Le Genere; dan Jerman= Gattung. Genus adalah takson yang
lebih rendah daripada famili. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf
pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu
ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.8
7. Spesies (Jenis). Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat
melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan
yang fertile (subur).

E. Perkembangan Klasifikasi Berdasarkan Kingdom


Sejak taksonomi diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada pada
pertengahan abad ke-18 yakni sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
binomial nomenklatur, selanjutnya sistem klasifikasi mahluk hidup
berdasarkan ahli taksonomi mengalami perubahan yang dinamis dari waktu ke
waktu. Awalnya, taksonomi menurut Linnaeus dibagi menjadi dua kingdom,
yakni hewan (animalia) dan tumbuhan (vegetabilia) sekarang sistem terbaru
yang dirilis menjadi 7 kingdom.9

8____________ Hasanuddin, Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi,


(Banda Aceh: Syiahkuala University Press, 2006), H. 17.

9____________ Dikutip Dari:


http://www.generasibiologi.com/2016/09/pengertian-sistem-klasifikasi-
makhluk-hidup.html

7
1. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

2. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom

3. Sistem Klasifikasi 2 Empire (Super Kingdom)


Empire Prokariot
Empire Eukariot
4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom

8
5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom

6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom


Kingdom Archaebacteria
Kingdom Eubacteria
7. Sistem Klasifikasi 3 Domain (3 Kingdom Utama)

8. Sistem Klasifikasi 8 Kingdom

9
9. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

10. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom


Kingdom Bacteria
Kingdom Archaea
Kingdom Protozoa
Kingdom Chromista
Kingdom Fungi
Kingdom Plantae
Kingdom Animalia

F. Tata Nama dan Aturan Binomial Nomenklatur

Banyak makhluk hidup mempunyai nama lokal. Nama ini bisa berbeda
antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk
hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan
kesepakatan internasional, digunakanlah metode Binomial Nomenclature.
Nomenclature adalah aplikasi nama-nama khusus yang diberikan pada setiap
golongan atau kelompok yang dikenal dalam klasifikasi zoology. Metode
binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat
penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama

10
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata
yaitu nama genus dan spesies (Martinus dan Hartono, 2008).10
Aturan pemberian nama dalam Binomial Nomenclature adalah sebagai berikut :
1. Nama spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis. Contoh: Rana esculenta
adalah nama latin dari katak hijau, Genus: Rana dan Spesies: esculenta.
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk jenis digunakan huruf kecil. Contoh: katak hijau dengan Genus:
Rana dan Spesies: esculenta, maka ditulis Rana esculenta.
3. Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring
atau garis bawah jika tulis tangan). Contoh: Rana esculenta, Rana esculenta
4. Nama jenis tumbuhan tidak boleh merupakan suatu tautonim, sedangkan
hewan diperbolehkan. Tautonim adalah nama yang terdiri dari dua kata yang
sama atau hamper sama. Contoh : Linaria linaria (Salah atau tidak boleh),
Gallus gallus (Benar atau boleh)
5. Nama suku terdiri dari satu suku kata berbentuk jamak, berupa kata sifat yang
diperlukan sebagai kata benda yang bentuk dari salah satu marga yang digaris
bawah dan dipilih sebagai tipe tata namanya ditambah dengan akhiran aceae.
Contoh : Solanaceae, dari Solanum aceae
6. Nama suku hewan sama dengan untuk tumbuhan tapi pada akhirnya ditambah
dengan idea. Contoh : Felidae, dari Felis idea
7. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. Contoh: Hibiscus
rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.11
8. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama
spesies, melainkan nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah
10____________ Dikutip Dari:
file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/15.%20BAB%20II.pdf

11____________ BT/BS Bimafika Aceh, Teori dan Soal Pengantar, (Banda


Aceh: SMM Bimafika, 2015), H. 2.

11
spesies. disebut Trinomial nomenklatur. Contoh: Felix maniculata domestica
(kucing rumah/piaraan).
9. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut. Contoh:
harimau (Felis tigris L.) huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
10. Nama author dan tahun tidak dimiringkan : Felis tigri Linnaeus, 1758.
11. Jika nama sudah direvisi maka author asli dan tahun diberi tanda kurung
Panthera tigris (Linnaeus, 1758).
12. Penulisan kedua kalinya, nama Genus dapat disingkat, seperti P. tigris.
13. Jika tidak diketahui pasti jenisnya, namun Genus diketahui, maka di belakang
Genus ditulis sp. Tidak dimiringkan : Canis sp.
14. Jika menyebutkan banyak jenis dengan genus yang sama maka ditulis spp.
Contoh : Rana erythraea, Rana hosii, Rana chalconota. Ketiga jenis ini dapat
disebut Rana spp. (berbagai jenis katak Rana).
15. Jika dituliskan subgenus : Apis (Micrapis) cerana.12
16. Kalau spesies masih mempunyai subspecies, maka namanya akan bertambah
dengan satu perkataan lagi, terjadilah sistem trinomial. Misalnya sejenis
burung gereja yang spesiesnya ditulis sebagai Passer domesticus, mempunyai
subspecies Passer domesticus domesticus yang terdapat di Eropa dan Passer
domesticus niloticus yang banyak terdapat di lembah nil.
Contoh lain : Jika dituliskan subspecies : Apis cerana indica, Apis cerana
cerana.13

G. Susunan Takson Hewan Vertebrata Secara Sistematis


Vertebrata merupakan Choelomata yaitu hewan yang mempunyai Choelom sejati.
Chordate memiliki perkembangan embrio duterostomous yaitu perkembangan
pada anunya pada sisi blastopore. Secara mendasar chordate (chorda =
12____________ Andreann, Bahan Ajar Taksonomi vertebrata Pendidikan
Biologi STAIN Batusangkar, Dikutip Dari:
https://aadrean.files.wordpress.com/2011/11/2-1-dasar-dasar-taksonomi-
hewan.pdf

13____________ Radiopoetro, Zoologi, (Jakarta: Erlangga, 1986), H. 139.

12
Notochord) mempunyai struktur yang berbeda dengan invertebrate. Letak dari
sistem saraf chordata sebelah dorsal. Sedangkan pada invertebrate letaknya
ventral. Beberapa tahap pada perkemnbangan chordate mempunyai notochord,
yaitu batang rangkap primitive di sebelah bawah saraf pusat. Chordate juga
mempunyai lubang-lubang lateral pada saluran pencernaan depan (faring) yaitu
celah viscera, meskipun pada chordate tingkat tinggi keberadaannya bersifat
sementara. Selain itu chordate memiliki sistem peredaran darah yang berbeda
dengan invertebrate, sebab jantung chordate terletak ventral dari sistem
pencernaan makanan dan darah mengalir dari anterior ke posterior melalui
pembuluh dorsal. Sedangkan pada invertebrate jantung terletak dibagian dorsal
dan darah mengalir kearah anterior pada pembuluh dorsal.
Vertebrata merupakan subfilum dari cordata yang memiliki anggota yang
cukup besar dan paling terkenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang cukup
jelas, yaitu kepala, badan dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium di
dalamnya terdapat otak, karena mempunyai cranium ini vertebrata dikenal juga
sebagai kraniata. Notochord sebagai penyokong berakhir pada cranium dan pada
tingkat yang telah maju diganti dengan unsur-unsur tulang rawan atau tulang sejati
yang membentuk tulang belakang. Kelompok ini dikatakan sebagai vertebrata
karena mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae). 14 Filum
chordate terdiri dari 3 subfilum, berikut peta konsep dan tabel :

14____________ Dikutip dari:


file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Sistematika_Vertebrata.pdf

13
Filum Chordata

Subfilum Subfilum
Urochordata Chephalochordata(A Subfilum Vertebrata
(Tunicata) mphiosus)

Clavelina mollucensis Amphioxus (Branchiostoma


Superkelas Piscess
Pyura spinifera lanceolatum)

Kelas Agnatha
Kelas Placodermy ()
Kelas Chondrichthyes
Kelas Achantodii
Kelas Osteichthyes ()
*() = Punah

Superkelas Tetrapoda

Kelas Amphibia
Kelas Reptilia
Kelas Aves
14 Kelas Mammalia
SUBFILUM VERTEBRATA
SUPERKELAS PISCESS SUPERKELAS TETRAPHODA
o Kelas Agnatha o Kelas Amphibia
Ordo Osteostraci Subclass Labyrinthodontia
Ordo Anaspida Subclass Lepospondyli
Ordo Heterotraci Subclass Lissamphibia
Ordo Coelolepida Ordo Anura / Salientia katak
Ordo Cyclostomata lamprey and hagfish dan kodok
Ordo Urodela / Caudata
Salamander

Ordo Apoda / Gymnophiona
Caecilia

Subordo Myxinoidea hagfish
Subordo Petromyzontia lamprey

o Kelas Placodermi () o Kelas Reptilia


Order Arthrodiriformes Subclass Anapsida
Order Anthiarchiformes Order Captorhinomorpha
Order Testudinata Kura-kura
Subclass Synapsida
Order Pelycosauria
Order Therapsida
Subclass Lepidosauria
Order Eosuchia
Order Squamata kadal, ular,
amphisbaenia, tuatara
Subclass Archosauria
Order Thecodontia
Order Pterosauria
Order Saurischia
Order Ornithischia
Order Crocodilia Buaya dan alligator
Subclass Euryapsida
o Kelas Chondrichthyes o Kelas Avess
Subclass Elasmobranchii hiu dan pari Subclass Archaeornithes
Ordo Cladoselachiformes Subclass Neornithes
Ordo Xenacanthiformes
Ordo Selachii hiu
Ordo Batoidea skate dan pari
Subclass Holocephalii
Ordo Chimaeriformes chimaera
o Kelas Acanthodii () o Kelas Mammalia
Subclass Prototheria

15
Infraclass Eotheria
Infraclass Ornithodelphia
(Monotremata) Platypus
Infraclass Allotheria
Subclass Theria
Infraclass Trituberculata
Infraclass Metatheria (Marsupialia,
mammalia berkantong)
kangguru
Infraclass Eutheria (Placentalia,
mammalia dengan placenta)
o Kelas Osteichthyes
Subclass Actinopterygii (sirip tak berdaging)
Infraclass Chondrostei
Infraclass Holostei
Infraclass Teleostei
Subclass Sarcopterygii (sirip berdaging)
Ordo Crossopterygii Coelacanth
Ordo Dipnoi lungfish

KETERANGAN
Punah
o Kelas
Subkelas
Infrakelas
Ordo

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Studi dalam biologi yang menekankan pada diversitas dan kekerabatan
hewan di panet bumi dari jaman dahulu hingga sekarang dan
kekerabatannya sepanjang masa disebut sistematika.
2. Taksonomi adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan penemuan
pendeskripsian, pengklasifikasian, dan penamaan kelompok-kelompok
organism yang disebut sebagai taksa.
3. Klasifikasi adalah pengelompokkan spesies ke dalam suatu hirarki
berdasarkan atas beberapa kriteria biasa melibatkan pemahaman tentang
kekerabatan suatu spesies dengan spesies lainnya.
4. Secara Umum Sistem takson terdiri dari: Kingdom Filum Kela
Ordo Famili Genus Spesies.
5. Nomenclature adalah aplikasi nama-nama khusus yang diberikan pada
setiap golongan atau kelompok yang dikenal dalam klasifikasi zoology.

17
Daftar Pustaka
Andreann, Bahan Ajar Taksonomi vertebrata Pendidikan Biologi STAIN
Batusangkar, Dikutip Dari: https://aadrean.files.wordpress.com/2011/11/2-
1-dasar-dasar-taksonomi-hewan.pdf

BT/BS Bimafika Aceh. 2015. Teori dan Soal Pengantar. Banda Aceh: SMM
Bimafika.

Elita Agustina.2013. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banda Aceh: UIN


Ar-Raniry Press.

Hasanuddin. 2006. Buku Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh:


Syiahkuala University Press.

Indarmawan. 2013. Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Hewan. Purwokerto:


Unsoed

Radiopoetro.1986. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Dikutip Dari: http://www.generasibiologi.com/2016/09/pengertian-sistem-


klasifikasi-makhluk-hidup.html

Dikutip dari : file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/15.%20BAB%20II.pdf

Dikutip dari:
file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Sistematika_Vertebrata.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai