TEKNOLOGI LIMBAH
STUDI KASUS PENGOLAHAN LIMBAH KOPI
DI PABRIK PENGOLAHAN KOPI
PADA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA JEMBER
Dosen Pengampu
Irnia Nurika, STP, MP, Ph.D
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah
Teknologi Limbah Semester Genap 2015-2016
Oleh :
Rodi Jumadil Akhir Hs (NIM : 155100309011002)
Muhamad Luthfi A.W (NIM : 155100309011005)
Wisanggeni (NIM : 155100307111049)
Penerimaan
3.1. Kesimpulan
1. Bahan limbah padat terdiri dari yang terbesar yaitu kulit buah (pulpa) dan
kulit cangkang (tanduk). Karakteristik setiap limbah yaitu kadar air, kadar
serat kasar, kadar abu, kadar gula pereduksi, dan kadar ekstrak nitrogen.
2. Pembuatan kompos dengan menyediakan komposisi bahan baku
sebanyak 25-50% : 130 kg kulit kopi, 10 kg kulit tanduk kopi, 10 kg
sekam padi, 5 kg kapur, 25 kg vertiner, 25 kg sampah organik, dan 15 kg
pupuk kandang. Pengomposan kulit kopi selama 3 bulan. Penyusutan
kandungan karbon (C) dan nitrogen (N) dari minggu pertama hingga
minggu keenam. Pendegredasian limbah pabrik kopi menjadi pupuk
organik dengan bantuan cacing tanah selama 9 minggu. Pendegredasian
kulit buah (pulpa) hanya 4 minggu dan pendegredasian kulit cangkang
(tanduk) selama 8 minggu. Laju pengomposan dan kualitas kompos
menggunakan aktivator anorganik ammonium sulfat lebih baik daripada
aktivator hayati.
3. Proses pembuatan biogas dengan tipe reaktor biogas telah
dikembangkan dengan berbagai kombinasi bahan konstruksi dan
kapasitas tampung bahan baku antara 150 liter sampai dengan 30 m3.
4. Pembuatan bioetanol ada 3 proses yaitu hidrolisis, fermentasi, dan
destilasi. Proses menghidrolisis kulit kopi menggunakan katalis HCl
konsentrasi 20% (v/v) dan menghasilkan 10,04% glukosa. Proses
fermentasi dengan menggunakan starter 11% selama 7 hari
menghasilkan 9,04% bioetanol. Mikroorganisme yang digunakan yaitu Z.
mobilis yang mengkonversi 97,99% glukosa menjadi 51,02% yield
etanol. Z. mobilis merupakan bakteri batang bersifat gram negatif dan
tidak bentuk spora serta dapat bergerak. Kelebihan bakteri ini yaitu
tumbuh secara anaerob fakultatif yaitu dapat tumbuh di kondisi yang
ekstrem. Proses destilasi dilakukan selama 8 jam dan menhasilkan
38,68%. Proses pemurnian dilakukan dengan proses destilasi dengan
suhu 80oC.
5. Pembuatan biodiesel dengan metode ekstraksi minyak kopi
menggunakan pelarut. Tahapan proses diawali dengan proses
ekstraksi minyak kopi menggunakan pelarut dan dilanjutkan dengan
degumming dan penyaringan sampai diperoleh minyak bebas gum.
Analisis bilangan asam dilakukan sebelum dilakukan proses
transesterifikasi dan pencucian yang akan menghasilkan biodiesel
kotor. Tahap pemurnian perlu dilakukan agar diperoleh produk
akhir biodiesel dengan tingkat kemurnian yang maksimum.
DAFTAR PUSTAKA