Anda di halaman 1dari 44

Persiapan untuk

pemeriksaan:
Rontgen
Laparoskopi

Cardiotocography (CTG)

Non-stress test
Contraction stress test

Biophysical profile

Doppler velocimetry

Ultrasonography (USG)

Pemeriksaan Diagnostik 2
Radiodiagnostic (Rontgen) merupakan
pemeriksaan yang menggunakan Sinar X
untuk dapat menampilkan organ tubuh.

Pemeriksaan Diagnostik 3
Memotret bagian-bagian
dalam tubuh, yang
kemudian dijadikan
sebagai alat diagnosa
untuk dasar pengobatan.
Skrining berbagai
kelainan yang ada pada
organ.
Mendeteksi kelainan
pada berbagai organ:
Dada, jantung, abdomen,
ginjal, ureter, kandung
kemih, tengkorak dan
rangka.

Pemeriksaan Diagnostik 4
Lakukan informed
consent.
Tidak ada
pembatasan
makanan atau
cairan.

Pemeriksaan Diagnostik 5
Rontgen jantung: Rontgen dada:
Foto PA dan lateral Foto dengan posisi
kiri diindikasikan PA (posterior-
untuk mengevaluasi anterior), posisi AP
(anterior-posterior)
ukuran dan bentuk dan lateral dilakukan
jantung. dengan posisi berdiri.
Perhiasan pada leher Baju diturunkan
harus dilepaskan. sampai ke pinggang.
Baju diturunkan Baju kertas atau baju
hingga ke pinggang. kain dapat digunakan.
Perhiasan dilepaskan.
Anjurkan pasien untuk
tarik napas dan
menahan napas pada
waktu pengambilan
foto sinar X.

Pemeriksaan Diagnostik 6
Rontgen abdomen:
Pelaksanaan foto
dilakukan sebelum
pemeriksaan IVP.
Baju dilepaskan dan
digunakan baju kain/
kertas.
Pasien tidur telentang
dengan tangan
menjauh dari tubuh.
Pemeriksaan Diagnostik 7
Rontgen tengkorak:
Sebelum
pelaksanaan foto:
penjepit rambut,
kaca mata, gigi
palsu harus
dilepaskan.
Rontgen rangka:
Bila dicurigai
terdapat fraktur.
Anjurkan puasa (jika
perlu).
Imobilisasi pada
daerah fraktur.
Pemeriksaan Diagnostik 8
Laparoskopi merupakan
tindakan bedah yang
menggunakan teknik
Minimaly invasive
surgery (bedah invasif
minimal)
Menggunakan
teleskop/kamera kecil
yang dimasukkan
kedalam perut dan
instrumen bedah dalam
bentuk mini.
Sering dikenal sebagai
istilah awamnya
diteropong.
Pemeriksaan Diagnostik 9
Mendiagnosis adanya Melihat saluran telur
kelainan (Laparoskopi (tuba) dan memperbaiki
Diagnostik): bila ada kelainan.
Diagnosis untuk melihat Operasi hamil di luar
adanya kelainan pada kandungan.
kasus infertilitas (susah Pengangkatan kista,
punya anak). mioma.
Tindakan operasi Pengangkatan rahim
(histerektomi).
tertentu (Laparoskopi
Operatif): Operasi radikal pada
kanker kandungan.
Sterilisasi.
Dll.
Pembebasan
perlengketan.

Pemeriksaan Diagnostik 10
Pasien dirawat minimal Kulit bagian pusar
12 jam pra-operasi dibersihkan dan ditutup
dengan membawa hasil dengan kain kassa yang
pemeriksaan telah dibasahi dengan
laboratorium, rontgen alkohol.
dada, konsultasi ahli Dilakukan pengosongan
jantung dan lainnya usus besar untuk
sesuai indikasi. membuang sisa-sisa
Puasa selama 8 jam kotoran (klisma).
sebelum tindakan Diberikan obat pencahar,
operasi. premedikasi, antibiotik
profilaksis.

Pemeriksaan Diagnostik 11
Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil
(berdiameter 5-10 milimeter) pada dinding perut pasien.
Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan
sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan
gambar dalam rongga perut ke layar monitor.
Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain.

Pemeriksaan Diagnostik 12
Selanjutnya digunakan
gas karbondioksida
(CO2) untuk
mengembangkan rongga
perut sehingga mudah
melakukan tindakan.
Namun ada pula teknik
yang melihat langsung
tanpa gas dengan
mengangkat kulit dinding
perut dengan alat khusus
(gasless laparoscopy).
Teknik
anestesi/pembiusan
yang digunakan
umumnya anestesi
umum.
Pemeriksaan Diagnostik 13
Cardiotocography
(CTG) adalah teknik
merekam denyut
jantung fetal dan
kontraksi uterus selama
kehamilan, terutama
pada trimester ketiga.
Alat yang digunakan
disebut:
Cardiotocograph /
electronic fetal
monitor / external
fetal monitor (EFM).

Pemeriksaan Diagnostik 14
Nonstress test (bila Contraction stress test
digunakan selama / stress test
trimester III). Digunakan selama
Untuk memonitor persalinan.
kesejahteraan fetal Biophysical profile.
Hasil positif (baik) Digunakan ketika
ditunjukkan dengan nonstress test tidak reaktif
reactive non-stress test. (non reactive).
Hal ini berarti bahwa
frekuensi jantung fetal
Doppler velocimetry.
meningkat (akselerasi)
sedikitnya 15 x/menit
selama sedikitnya 15 detik
pada sedikitnya dua kali
selama interval 20 menit.

Pemeriksaan Diagnostik 15
Cardiotocography digunakan
untuk :
Mengidentifikasi tanda dan
gejala fetal distress.
Memonitor kontraksi
uterus.
Memonitor keempat
gambaran denyut jantung
fetal:
Baseline heart rate
Variabilitas
Akselerasi
Deselerasi

Pemeriksaan Diagnostik 16
Kontraksi uterus Baseline heart rate
waktu antara kontraksi, rata-rata baseline denyut
yang mengurangi jantung fetal (normal
kemajuan persalinan. 110160).
Diukur sebagai angka Variabilitas variabilitas
dari kontraksi yang denyut jantung fetal dari
terdapat dalam 10 menit baseline per menit
dan di rata-rata pada 30
menit. (normal 5).
Normal jika 5 kontraksi
dalam 10 menit; jika > 5
kontraksi dalam 10 menit
menunjukkan adanya
tachysystole.

Pemeriksaan Diagnostik 17
Akselerasi Deselerasi
peningkatan denyut penurunan denyut
jantung fetal dari jantung fetal dari
baseline pada baseline pada
sedikitnya 15 sedikitnya 15
denyut/menit, denyut/menit,
berakhir selama berakhir selama
sedikitnya 15 detik. sedikitnya 15 detik.
Normalnya harus Normalnya minimal.
ada, menunjukkan
Reactive Tracing.

Pemeriksaan Diagnostik 18
Sebaiknya dilakukan Bila ditemukan
2 jam setelah makan. kelainan maka
Waktu pemeriksaan pemantauan
selama 20 menit, dilanjutkan dan dapat
Selama pemeriksaan segera diberikan
posisi ibu berbaring pertolongan
nyaman dan tak yang sesuai.
menyakitkan ibu Konsultasi langsung
maupun bayi. dengan dokter
kandungan.

Pemeriksaan Diagnostik 19
Persetujuan tindak medik Ibu tidur terlentang, bila
(Informed Consent) : ada tanda-tanda
Menjelaskan indikasi insufisiensi utero-
Cara pemeriksaan plasenter atau gawat
Kemungkinan hasil yang janin, ibu tidur miring ke
akan didapat. kiri dan diberi oksigen 4
Persetujuan tindak medik liter / menit.
ini dilakukan oleh dokter Lakukan pemeriksaan
penanggung jawab Leopold untuk
pasien (cukup menentukan letak,
persetujuan lisan).
presentasi dan punktum
Kosongkan kandung maksimum DJJ.
kencing. Hitung DJJ selama satu
Periksa kesadaran dan menit; bila ada his,
tanda vital ibu. dihitung sebelum dan
segera setelah kontraksi
berakhir.
Pemeriksaan Diagnostik 20
Pasang transduser untuk
tokometri di daerah fundus
uteri dan DJJ di daerah
punktum maksimum.
Dikerjakan dengan
menggunakan dua
transduser.
Transduser pertama untuk
mengukur kontraksi
uterus.
Transduser kedua untuk
mengukur denyut jantung
fetal.
Masing-masing transduser
diletakkan pada bagian luar
atau bagian dalam.
Pemeriksaan Diagnostik 21
Bagian luar terdiri dari dua
sensor yang direkatkan atau
dililitkan pada dinding
abdomen.
Sensor ultrasonik
jantung, mirip Doppler fetal
monitor, yang secara
kontinyu memancarkan
ultrasound dan mendeteksi
denyut jantung fetal.
Pressure-sensitive
contraction transducer,
yang disebut
tocodynamometer (toco),
mengukur tegangan dari
dinding abdomen maternal
ukuran tidak langsung dari
tekanan intrauterine

Pemeriksaan Diagnostik 22
Bagian dalam mengukur
derajat dilatasi servikal,
dengan memasukkan
pressure catheter
kedalam rongga uterus,
serta meletakkan scalp
electrode pada kepala
fetal untuk mengukur
denyutan secara
adequat.
Transduser bagian dalam
mengukur lebih tepat,
dan dapat
memperkirakan
kemungkinan komplikasi
dengan lebih baik.
Pemeriksaan Diagnostik 23
Setelah transduser terpasang baik,
beri tahu ibu bila janin terasa
bergerak, pencet bel yang telah
disediakan dan hitung berapa
gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu
selama perekaman CTG.

Pemeriksaan Diagnostik 24
Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung
keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).

Pemeriksaan Diagnostik 25
Lakukan dokumentasi Berikan hasil rekaman
data pada disket CTG kepada dokter
komputer (data untuk penanggung jawab atau
rumah sakit). paramedik membantu
Matikan komputer dan membacakan hasil
mesin kardiotokograf. interpretasi komputer
Bersihkan dan rapikan secara lengkap kepada
kembali dokter. PARAMEDIK
Beri tahu pada pasien (BIDAN) DILARANG
bahwa pemeriksaan MEMBERIKAN
telah selesai. INTERPRETASI HASIL
CTG KEPADA PASIEN

Pemeriksaan Diagnostik 26
Ultrasonography
(USG) adalah teknik
imaging untuk
diagnosis atau
evaluasi.
Menggunakan
gelombang suara
frekuensi tinggi
(ultrasound: 2 18
megahertz) untuk
memetakan
(mapping) gambaran
struktur internal
tubuh.
Pemeriksaan Diagnostik 27
Gelombang
ultrasound di
transmisikan
melalui
transduser, yang
juga mendeteksi
jalur interaksi
gelombang
suara dengan
objek yang dapat
dilihat.
Pemeriksaan Diagnostik 28
Evaluasi pertumbuhan Menentukan usia
janin, pada pasien yang gestasi secara lebih
telah diketahui menderita tepat pada kasus yang
insufisiensi akan menjalani seksio
uteroplasenter, misalnya: sesarea berencana,
Preeklampsia berat, induksi persalinan atau
hipertensi kronik, pengakhiran kehamilan
penyakit ginjal kronik, secara elektif.
atau diabetes mellitus
berat. Perbedaan bermakna
Menderita gangguan
antara besar uterus
nutrisi sehingga dicurigai dengan usia gestasi
terjadi pertumbuhan janin berdasarkan tanggal hari
terhambat, atau pertama haid terakhir
makrosomia. (HPHT).

Pemeriksaan Diagnostik 29
Kecurigaan adanya Pengamatan serial
kehamilan ganda pertumbuhan janin
berdasarkan pada kehamilan
ditemukannya dua ganda.
DJJ yang berbeda Perdarahan per-
frekuensinya atau vaginam pada
tinggi fundus uteri kehamilan yang
tidak sesuai dengan penyebabnya belum
usia gestasi, dan diketahui.
atau ada riwayat Pemeriksaan janin
pemakaian obat-obat pada wanita usia
pemicu ovulasi. lanjut (diatas 35
tahun) yang hamil.

Pemeriksaan Diagnostik 30
Menentukan bagian Kecurigaan adanya
terendah janin bila mola hidatidosa.
pada saat persalinan Suspek kehamilan
bagian terendahnya ektopik.
sulit ditentukan atau Membantu tindakan
letak janin masih amniosentesis atau
berubah-ubah pada biopsi villi koriales.
trimester ketiga akhir.
Pengamatan lanjut
Teraba masa pada letak plasenta pada
daerah pelvik. kasus plasenta
praevia.
Pemeriksaan Diagnostik 31
Menentukan taksiran Penilaian profil
berat janin dan atau biofisik janin pada
presentasi janin kehamilan diatas 28
pada kasus ketuban minggu.
pecah preterm dan Observasi pada
atau persalinan tindakan intrapartum,
preterm. misalnya versi atau
Evaluasi tindakan ekstraksi pada janin
pengikatan serviks kedua gemelli,
uteri (cervical plasenta manual, dll.
cerclage).
Pemeriksaan Diagnostik 32
Alat bantu dalam Kadar serum alfa
tindakan khusus, feto protein
misalnya fetoskopi, abnormal.
transfusi intrauterin, Pengamatan lanjut
tindakan shunting, pada kasus yang
fertilisasi in vivo, dicurigai menderita
transfer embrio, dan cacat bawaan.
chorionic villi Riwayat cacat
sampling (CVS). bawaan pada
Kecurigaan adanya kehamilan
kematian mudigah / sebelumnya.
janin.

Pemeriksaan Diagnostik 33
Kecurigaan Kecurigaan
adanya adanya
abnormalitas hidramnion atau
uterus. oligohidramnion.
Lokalisasi alat
kontrasepsi dalam Kecurigaan
rahim (AKDR). terjadinya solusio
Pemantauan plasentae.
perkembangan Alat bantu dalam
folikel. tindakan versi
luar pada
presentasi bokong.
Pemeriksaan Diagnostik 34
PERSIAPAN PEMERIKSA Tanyakan apakah ia
Cuci tangan sebelum dan seorang nyonya atau
setelah kontak langsung nona, terutama bila akan
melakukan pemeriksaan
dengan pasien, setelah USG transvaginal.
kontak dengan darah atau
cairan tubuh lainnya, dan Cocokkan identitas pasien,
setelah melepas sarung keluhan klinis dan
tangan pemeriksaan fisik yang ada.
Periksa dengan teliti surat Berikan penjelasan dan
pengajuan pemeriksaan ajukan persetujuan
USG: terhadap tindakan medik
yang akan dilakukan.
Apa indikasinya dan
apakah perlu didahulukan Mintakan persetujuan tindak
karena bersifat darurat medik tertulis, terutama
gawat, misalnya pasien tindakan yang bersifat
dengan kecurigaan invasif misalnya
kehamilan ektopik. amniosintesis.

Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik 35


PERSIAPAN ALAT Setiap kali selesai
Hidupkan peralatan USG melakukan pemeriksaan
sesuai dengan tatacara USG, bersihkan semua
yang dianjurkan oleh pabrik peralatan dengan hati-hati,
pembuat peralatan tersebut. terutama pada transduser
(penjejak) yang mudah
Perhatikan tegangan listrik rusak.
pada kamar USG, karena
tegangan yang terlalu naik- Bersihkan transduser
turun akan membuat dengan memakai kain yang
peralatan elektronik mudah lembut dan cuci dengan
rusak. larutan anti kuman yang
Bila perlu pasang tidak merusak transduser.
stabilisator tegangan Selanjutnya taruh kembali
listrik dan UPS. transduser pada tempatnya,
rapikan dan bersihkan
kabel-kabelnya, jangan
sampai terinjak atau terjepit.
Setelah semua rapih,
tutuplah mesin USG
dengan plastik
penutupnya.
Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik 36
PERSIAPAN PASIEN Sebelum melakukan
Berikan informasi pemeriksaan USG,
yang cukup pastikan bahwa
mengenai pasien benar-benar
pemeriksaan USG telah mengerti dan
yang akan memberikan
dijalaninya. persetujuan untuk
Harapan dari hasil
dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan USG
atas dirinya.
Cara pemeriksaan
(termasuk posisi
pasien)
Berapa biaya
pemeriksaan

Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik 37


Bila akan melakukan Pada pemeriksaan
pemeriksaan USG USG transrektal,
transvaginal, tanyakan kondom yang dipasang
kembali apakah ia sebanyak dua buah,
seorang nona atau hal ini penting untuk
nyonya ? mencegah penyebaran
infeksi.
Jelaskan dan
perlihatkan tentang Terangkan secara benar
pemakaian kondom dan penuh pengertian
yang baru pada setiap bahwa USG bukanlah
pemeriksaan (kondom suatu alat yang dapat
penting untuk melihat seluruh tubuh
mencegah penularan janin atau organ
infeksi). kandungan.

Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik 38


USG
TRANSABDOMINAL
Setelah pasien tidur
terlentang, perut bagian
bawah ditampakkan
dengan batas bawah
setinggi tepi atas rambut
pubis, batas atas setinggi
sternum, dan batas
lateral sampai tepi
abdomen.
Letakkan kertas tissue
besar pada perut bagian
bawah dan bagian atas
untuk melindungi pakaian
wanita tersebut dari jelly
yang kita pakai.

Persiapan untuk Pemeriksaan Diagnostik 39


Taruh jelly secukupnya pada kulit perut, lakukan
pemeriksaan secara sistematis.
Pertama-tama gerakkan transduser secara
longitudinal ke atas dan ke bawah, selanjutnya
horisontal ke kiri dan ke kanan.
Transduser digerakkan dari bawah ke atas, dimulai dari
garis sisi kanan perut, kemudian setelah sampai daerah
perut atas transduser digerakkan ke bawah, selanjutnya
transduser digerakkan kembali ke arah atas.
Selanjutnya gerakkan transduser kearah lateral
perut (horisontal), juga secara sistematis, dimulai
dari sisi kanan ke arah kiri, kemudian dari kiri ke
arah kanan dan terakhir dari kanan atas ke kiri.

Pemeriksaan Diagnostik 40
USG TRANSVAGINAL
Sebelum melakukan
pemeriksaan, tanyakan
apakah ia seorang nona
atau nyonya.
Bila statusnya masih
nona tetapi sudah tidak
gadis lagi, dan memang
perlu dilakukan
pemeriksaan
transvaginal, mintakan ijin
tertulis dari pasien
tersebut dan sebaiknya
disertai seorang saksi.
Perhatikan apakah tombol
pemindah jenis transduser
sudah menunjukkan bahwa
yang dipakai adalah
transduser vaginal

Pemeriksaan Diagnostik 41
Minta pasien mengosongkan kandung
kemihnya.
Posisi pasien dapat lithotomi atau tidur dengan
kaki ditekuk dan pada bagian pantat ditaruh
bantal agar mudah untuk memasukkan dan
memanipulasi posisi transduser.
Taruh sedikit jelly pada permukaan transduser.

Pasangkan kondom baru pada transduser,


kemudian beri jelly secukupnya pada permukaan
kondom dan selanjutnya masukkan transduser
ke dalam vagina secara perlahan-lahan dan
lembut sesuai dengan sumbu vagina.

Pemeriksaan Diagnostik 42
Cari uterus sebagai petunjuk, kemudian cari kandung
kemih.
Uterus akan tampak di garis tengah (median) seperti
gambaran buah alpukat yang memanjang dengan
endometrium dibagian tengahnya.
Bila fundus uteri mendekati kandung kemih, maka uterus
tersebut dalam posisi antefleksi, bila menjauhi, maka
posisi uterus adalah retrofleksi (lihat gambar).
Sangat penting menilai kembali apakah arah gelombang
suara sudah sesuai dengan tampilan yang ada dalam
layar monitor.
Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan kondom secara
hati-hati dengan memakai sarung tangan tidak sterill atau
kertas tissue, kemudian lakukan dekontaminasi kondom
tersebut dengan larutan klorin 0,5%.

Pemeriksaan Diagnostik 43
Menggunakan x-ray untuk
memeriksa payudara
terhadap massa atau
benjolan yang tidak
spesifik.
Pada wanita dengan resiko
tinggi (riwayat keluarga
dengan kanker)
dianjurkan melakukan
mammography sejak usia
dini.
Pemeriksaan Diagnostik 44

Anda mungkin juga menyukai