Anda di halaman 1dari 18

ALKOHOL DAN FENOL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organik adalah senyawa yang utamanya terdiri dari kombinasi


atom C,H, O, dan N. atom-atom tersebut berikatan dalam suatu
konformasi unik dan membentuk berbagai senyawa yang
memiliki sifat dan fungsi khusus.
Sifat suatu zat merupakan suatu hal yang sangat penting dan
berkaitan erat dengan penggunaannya. Sifat suatu zat biasanya
ditentukan oleh suatu struktur khusus pada molekul zat tersebut yang
dikenal dengan gugusfungsional. Suatu zat yang memiliki gugus
fungsional berbeda.
Alkohol merupakan salah satu senyawa organik. Alkohol sering
kita temui di kehidupan sehari-hari. Mulai dari makanan, minuman
hingga body spray juga memakai alkohol.
Alkohol merupakan ikatan gugus fungsi hidroksil, sehingga alkohol
terkadang dapat menyerupai sifat air. Namun ketika alkohol memiliki
gugus carbonil semakin tinggi yaitu C 6 keatas maka alkohol akan lebih
susah larut dalam air. Namun ternyata, alkohol bukan hanya ada satu
jenis di sekitar kita. Alkohol memiliki banyak macam. Antara lain
terdapat alkohol primer contohnya etanol, alkohol sekunder contohnya
2 propanol dan alkohol tersier contohnya amil alkohol.
Namun terkadang alkohol disamakan dengan fenol yang juga
merupakan senyawa organik yang juga berikatan dengan gugus
fungsi hidroksil. Meskipun alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam
beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang cukup mendasar
sehingga kedua senyawa ini dianggap kelompok gugus fungsi yang
berbeda. Sehingga dalam praktikum kali ini kita akan mempelajari sifat
fisika dan kimia dari alkohol maupun fenol agar kita mampu
membedakan antara alkohol dengan fenol.

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

Sedangkan untuk alkohol, diharapkan kita juga mampu


membedakan alkohol primer, alkohol sekunder maupun alkohol
tersier.
1.2 Maksud praktikum
Mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari alkohol dan fenol.
Membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier.
1.3 Tujuan praktikum
1. Diharapkan mampu mempelajari sifat fisika dan kimia dari alkohol
dan fenol.
2. Mampu membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

2.1 Teori umum

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol


absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah
menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan
pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah
salah satu obat rekreasi yang paling tua ( Rusty, 2007).

Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal,


dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia
merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering
disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari
gugus etil (C2H5) ( Rusty, 2007).

Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi


organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari
konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu.
Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan
industri seringkali dihasilkan dari etilena ( Rusty, 2007).

Fenol adalah zat Kristal tidak berwarna yang memiliki bau


khas .Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya berikatan
pada gugus hidroksil. Fenol memiliki sifat cenderung asam kerana
ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksil dan memiliki
kelarutan terbatas dalam air ( Kelly, 2009).
Sifat-sifat alkohol yaitu (Chang, 2004):

1. Alkohol suku rendah bersifat cairan sedangkan pada suku


tinggi berupa zat padat.

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

2. Alkohol suku rendah menunjukkan sifat seperti air, suku tinggi


sifatnya seperti alkana.

3. Makin banyak atom karbonya, makin tinggi bobot jenisnya.

4. Alkohol primer titik didih, titik lebur lebih tinggi alcohol sekunder

Penggunaan alkohol :

1. Etanol didapatkan pada minuman keras , dalam jumlah kecil


menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah turun, dalam
jumlah yang besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan
menyebabkan kematian.

2. Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik.

3. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasoline dipakai


untuk bahan bakar

4. Spirtus adalah campuran methanol + etanol + zat warna


metilen blue.

5. Etanol 70% dipakai untuk desinfektan.

6. Methanol dikenal sebagai alcohol kayu, merupakan racun dapat


menyebabkan kebutaan, kehilangan control dan menimbulkan
kematian.

7. Methanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar


pembuatan formaldehyde.

Etanol adalah alkohol biasa. Etanol diperoleh melalui


peragian tetes (sisa pemurnian gula tebu), atau dari bahan lain
yang mengandung gula alam. Pada dasarnya, metode sintetik

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

dilakukan dengan hidrasi pada etilena dengan asam sulfat.


Reaksi-reaksi gugusOH. Reaktifitas gugusOH disebabkan oleh
pasangan elektron bebas pada atom 0,sehingga bersifat asam
Lewis atau polaritas ikatan O-H, yang menyebabkan molekul
bertindak sebagai donor proton atau bersifat asam (Chang, 2004).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa organic yang
hanya mengandung karbon dan hydrogen yang dapat dibedakan
atas hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Alkana digolongkan
sebagai senyawa hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena, alkuna,
dan senyawa aromatik termasuk senyawa tak jenuh. Alkana tidak
mudah bahkan tidak bereaksi sama sekali dengan brom pada
suhu kamar dan dalam keadaan gelap, tetapi bila ada cahaya
dapat terjadi reaksi substitusi dengan cepat.
R-CH2 + Br2 cahaya R-CH2 + HBr2
H H
Berbeda dengan alkana, alkena, mudah sekali bereaksi
dengan brom melalui reaksi adisi pada suhu kamar sekalipun
tanpa cahaya.
H H
R-CH = CH2 Br2 R C C H
Br Br
( Anonim, 2010 ).
Beberapa gugus fungsional sering ditemui pada senyawa
organic adalah alcohol,aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan
benzene. Beberapa diantaranya dapatmenghasilkan turunan
senyawa seperti fenol, amina, dan amida. Setiap gugus yang
memilikisifat berbeda tentunya akan mempunyai reaksi yang
berbedapada suatu indikator. Olehkarena itu, zat tertentu dapat
digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya
suatugugus secara kualitatif (Elizabeth, 2010).

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

Isomer posisi terjadi jika gugus fungsi yang diikat berpindah


dari posisi semula. Sedangkanisomer rangka atau rantai terjadi
jika gugus alkil yang diikat pada rantai induk berpindah dari
posisisemula (Waldjinah, 2012).
Tujuan identifikasi adalah untuk mengenali gugus fungsi
tertentu yang terdapat dalam suatu senyawa melalui reaksi kimia
yang spesifik yaitu reaksi kimia yang hanya bereaksi dengan
gugus fungsi lain .Masing-masing senyawa organic memiliki sifat
tertentu yang bergantung pada gugus fungsional yang
dimilikinya .Beberapa senyawa dengan gugus fungsi berbeda
dapat memiliki sifat yang mirip (Chang, 2005).

2.2 Uraian Bahan


1) Aquadest (Ditjen POM : 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :H-OH
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak memiliki warna
Kelarutan : Tidak larut dalam minyak
Kegunaan : Sebagai pelarut
2) n-heksana
Nama resmi : N-HEKSANA
Nama lain : n-heksana
BM / RM : 86,18 / C6H14
Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau
seperti eter lemah atau petroleum
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol, mutlak dapat bercampur dengan
eter dan benzene, dan sebagian minyak
SYAIFULLAH KASMAH
lemak dan atsiri KARIM
15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

Kegunaan : Sebagai pelarut


3) Metanol
Nama : METANOL
BM / RM : 32 / CH3OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk
cairan jernih, tidak berwarna
Kegunaan : Sebagai pereaksi

4) Fenol
Nama resmi : PHENOLUM
Nama lain : Fenol
BM / RM : 94,11 / C6H5OH
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur, tidak
berwarna atau merah jambu, dan bau khas
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam
etanol (95%), dalam gliserol , dalam
kloroform, dalam minyak lemak
Kegunaan : Sebagai sampel
5) Pereaksi Lucas (ZnCl2 + HCl)
a. Zink Klorida
Nama resmi : ZINC CHLORIDUM
Nama lain : Zink klorida
BM / RM : 136,29 / ZnCl2
Pemerian : Serbuk hablur atau granut hablur putih
atau hampir putih, dapat berupa
Kelarutan massa seperti
: Sangat mudah larut dalam air, mudah
larut dalam etanol / dalam gliserin
Kegunaan : Sebagai pereaksi

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

b. 2-Propanol
Nama resmi : 2-PROPANOL
Nama lain : 2-Propanol
BM/RM : 60,10/ CH3CH2OH
Pemerian : Cairan jernih dan tidak berwarna
Kelarutan : Bercampur dengan air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
c. Amil alcohol
Nama resmi : AMYL ALKOHOL
Nama lain : 3-metil butan. 1 ol
BM / RM : 88,13 / C5H11OH
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bau khas menyebabkan
rasa terbakar pada lidah
Kegunaan : Sebagai sampel Praktis bercampur
dengan semua pelarut organic, sukar
larut dalam air
6) Asam asetat
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : asam asetat, cuka
BM / RM : 60,0 / CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
menusuk, rasa asam, tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%) dan dengan gliserol
Kegunaan : Sebagai pereaksi
7) Na2CO3
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
BM / RM : 124,00 / Na2CO3. H2O
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

hablur putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah
larut dalam air mendidih
Kegunaan : Sebagai pereaksi
8) NaHCO3
Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
BM / RM : 84,01 / NaHCO3
Pemerian : Serbuk putih atau hablur momoklin
kecil, buram
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak
larut dalam etanol (95%)
Kegunaan : Sebagai pereaksi
9) FeCl3
Nama resmi : FERII CHLORIDUM
Nama lain : Besi (III) Klorida
BM / RM : 162,2 / FeCl3
Pemerian : Hablur atau serbuk, hitam kehijauan,
bebas warna jingga dari garam hidrat
yang terpengaruhi oleh kelembaban
Kelarutan : larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
10)HCl
Nama Resmi : ACCIDIUM HYDROCHORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM/BM : HCl / 36,46
Pemerian : Cairan ; tidak berwarna ; berasap ; bau
merangsang Jika diencerkan dengan 2
bagian air, asap dan bau hilang
Kelarutan : Sangat larut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan.
2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2017)
SYAIFULLAH KASMAH KARIM
15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

A. Kelarutan dalam air dan n-heksana


1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 mL (1) dan n-heksana
(2)
3. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2), tambahkan setetes methanol
4. Kocok dan perhatikan kelarutanya
5. Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain
6. Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol
B. Alkohol Primer, Sekunder dan tersier
1. Siapkan dua buah tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 mL pereaksi Lucas
3. Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5
tetes alcohol sekunder pada tabung (2)
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5. Perhatikan perubahanyadan catat
6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol
C. Beberapa reaksi dengan alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung (1) di isi Amyl Alkohol dan tabung (2) dengan fenol,
tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding)
masing-masing 1 ml
3. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan 0,5 mL
Na2CO3
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5. Perhatikan perubahan dan catat
6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3)
b. Reaksi dengan Natrium
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi
2. Tabung (1) diisi dengan etanol, tabung (2) dengan butanol dan
tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 mL

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

3. Untuk masing-masing tabung reaksi masukkan sepotong logam


Na
4. Biarkan beberapa menit (hingga reaksi selesai)
5. Tambahkan 1 tetes PP untuk ketiga tabung reaksi tersebut
6. Kedalam masing-masing tabung reaksi tambahkan setetes
demi setetes HCl 0,1N sampai warna merah hilang
7. Catat perubahan yang terjadi dan jumlah HCl yang digunakan
c. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung (1) diisi dengan methanol, tabung (2) dengan amil
alcohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml
3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa
tetes FeCl3
4. Catat perubahan yang terjadi

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat
Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu pipet skala,
pipet tetes, rak tabung, dan tabung reaksi.
3.2 Bahan
Untuk bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu, air,
alkohol (beberapa macam), asam asetat , fenol, pereaksi lucas, n-
heksana, Na2CO3, NaHCO3, dan FeCl3.
3.3 Cara Kerja
a. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air dan n-
heksana. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2) ditambahkan setetes
methanol. Tabung dikocok dan diperhatikan kelarutannya (catat).
Larutan diganti dengan alkohol lain dan dikerjakan seperti 1 s/d 4.
Larutan diganti dengan fenol dan dikerjakan seperti di atas.
b. Alkohol primer, sekunder dan tersier
Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Masing-masing tabung
reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi Lucas. Ditambahkan 3-5 tetes
metanol pada tabung (1) dan 3-5 tetes 2 propanol pada tabung (2).
Tabung dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit. Perhatikan
perubahannya dan catat. Gunakan fenol dan kerjakan seperti di
atas.
c. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Tabung (1) diisi dengan


Butanol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam
asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml. Masing-
masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na 2CO3. Tabung
dikocok dan biarkan selama 3-5 menit. Perhatikan perubahan
yang terjadi dan catat. Kerjakan seperti diatas (ganti Na2CO3
dengan NaHCO3).
b. Reaksi dengan FeCl3
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi dengan
methanol, tabung (2) diisi dengan fenol masing-masing 1 ml. Ke
dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa
tetes FeCl3. Perubahan yang terjadi dicatat.

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


a) Kelarutan dalam air dan n-heksana
Alkohol/ Fenol DAN Kelarutan dalam Kelarutan dalam n-
keterangannya air heksana
Metanol larut Larut
Tidak Larut/ ada Tidak Larut/
Amil alkohol
endapan mengendap
2 propanol larut larut
Fenol larut larut
b) Alkohol Primer, Sekunder dan Tersier dengan Pereaksi Lucas
Pereaksi
Alkohol keterangan
Lucas
Primer ( etanol) 1 ml Jernih
Sekunder ( 2 pentanol) 1 ml Sedikit jernih
Tersier ( amil alkohol) 1 ml Keruh
fenol 1 ml Bening

c) Beberapa reaksi alkohol dan fenol


1. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3

Alkohol / Fenol Na2CO3 NaHCO3 keterangan


Ada
Amil alkohol 0,5 ml 1 ml
gelembung
Tidak ada
Fenol 0,5 ml 1 ml
gelembung
Tidak ada
Asam asetat 0,5 ml 1 ml
gelembung

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

2. Reaksi dengan FeCl3


Zat FeCl3 keterangan
Metanol 3 tetes Kuning pekat

Amil alkohol 3 tetes Kuning


Kuning
fenol 3 tetes
terang

4.2 Pembahasan
Alkohol adalah golongan senyawa yang mengandung gugus
fungsi hidroksil (OH) terikat pada karbon .Semua alcohol mempunyai
reaksi kimia yang sama karena mengandung gugus fungsional ini.
Ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga yang menghubungkan
atom-atom karbon juga dianggap gugus fungsional sebab lebih reaktif
daripada ikatan tunggal karbon-karbon. Sedangkan, Fenol adalah zat
Kristal tidak berwarna yang memiliki bau khas .Rumus kimianya
adalah C6H5OH dan strukturnya berikatan pada gugus hidroksil. Fenol
memiliki sifat cenderung asam kerana ia dapat melepaskan ion H+
dari gugus hidroksil dan memiliki kelarutan terbatas dalam air.
Pada percobaan kelarutan dalam air dan n heksena diperoleh
hasil bahwa alkohol larut dalam air dan n heksena, begitupun dengan
amil alkohol juga larut dalam air maupun n heksena, itu karena alkohol
merupakan gugus fungsi hidroksil sehingga alkohol menyerupai air.
Namun, berdasarkan literatur alkohol tidak dapat larut dalam n-
heksena. Sedangkan, pada fenol diperoleh hasil bahwa fenol larut
dalam air padahal menurut literatur fenol tidak dapat larut dalam air
karena fenol 10 kali lebih asam dari air sehingga fenol hanya akan
berbentuk butiran di daam tabung reaksi.
Pada percobaan alkohol primer,sekunder dan tersier diperoleh
hasil semakin ke arah tersier maka alkohol akan semakin keruh
sehingga akan tampak keruh. Dan menurut literatur memang benar,

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

karena ketika alkohol priner bereaksi dengan pereaksi lukas maka


alkohol primer akan sukar menjadi klorida sehingga alkohol dan
pereaksi lukas tidak saling berikatan. Sedangkan pada alkohol tersier
bereaksi dengan pereaksi lukas maka akan terbentuk lapisan keruh
yang terpisah, adapun alasan kita memakai pereaksi lukas adalah
untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier baik dilihat
dari segi kelarutan maupun pemisahan fasenya. Sedangkan, pada
percobaan fenol dengan pereaksi lukas tidak terjadi reaksi.
Dan untuk percobaan beberapa reaksi alkohol dan fenol
diperoleh hasil bahwa setiap senyawa alkohol yang direaksikan
dengan logam seperti FeCl3 akan berubah warna menjadi kuning,
namun berdasarkan literatur seharusnya perubahan warnanya
menjadi ungu.
Faktor kesalahan pada praktikum kali ini meliputi ketidak telitian
praktikan dalam melakukan pemipetan zat, baik itu alkohol, fenol
maupun larutan lukas. Juga disebabkan karena larutan yang
digunakan mengendap contohnya ketika fenol direaksikan dengan
FeCl3 yang tidak di kocok terlebih dahulu menyebabkan zat yang
berfungsi untuk mengubah warna menjadi unggu mengendap di
bawah botol pereaksi sehingga seharusnya pereaksi menjadi ungu
justru menjadi kuning.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

1. alkohol maupun fenol yang memiliki gugus fungsi hidroksil akan


mudah larut dengan air, tetapi tidak larut dalam n-heksena.
2. alkohol primer akan berwarna bening, alkohol sekunder akan
larut dan tersier berubah menjadi keruh, dan pada percobaan
fenol tidak terjadi reaksi.
3. Ketika direaksikan dengan senyawa logam seperti FeCl 3 akan
berubah warna menjadi kuning ( literatur : ungu) dan ketika
direaksikan dengan Na2CO3 DAN NaHCO3 maka akan terjadi
perbedaan julah gelembung antara alkohol dan fenol
5.2 Saran
Sebaiknya asisten tetap mendampingi praktikan dalam
menjalankan praktikum agar berjalan dengan lancar dan hasilnya
memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2010, alkohol dan pembuatan aldehid dan keton ,


http://www.chem-is-try.org. (Diakses pada tanggal 10 April 2010).

Chang, R., 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Erlangga :


Jakarta.

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025
ALKOHOL DAN FENOL

Chang., 2004, Intisari Kimia Organik : Hipokrates, Erlangga : Jakarta.

Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi III , Departemen


Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Ditjen POM., 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV , Departemen


Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Kelly., 2009, Identity of Phenol, Available On line at


www.sciencemadness.org/talk/files.php?pid=219850&aid=15724
(diakses 1 Oktober 2015).

Kristiani., Elisabeth., 2010, Petunjuk Praktikum Kimia, Salatiga: UKSW.

Myers., Richard L., Myers., Rusty L., 2007, The 100 most important
chemical compounds: a reference guide Westport, Conn.:
Greenwood Press. p. 122. ISBN 0313337586.

Waldjinah., 2012, Detik Detik Ujian Nasional Kimia,Intan Pariwara :


Klaten.

SYAIFULLAH KASMAH KARIM


15020160025

Anda mungkin juga menyukai