Anda di halaman 1dari 2

Makalah Pengembangan Produk Tablet Kunyah Tripolidine

Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Unair Periode 100

BAB VIII
STUDI BIOEKIVALENSI

Badan Pengawas Obat dan Makanan berkewajiban untuk menilai semua


produk obat sebelum dipasarkan, memberikan izin pemasaran, dan selanjutnya
melakukan pengawasan terhadap produk obat tersebut setelah dipasarkan untuk
memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa produk obat tersebut memenuhi
standar efikasi, keamanan dan mutu yang dibutuhkan. Untuk produk obat yang
mengandung zat aktif berupa zat kimia baru (new chemical entity = NCE) dibutuhkan
penilaian mengenai efikasi, keamanan dan mutu secara lengkap. NCE ini yang
dipatenkan oleh pabrik penemunya disebut juga obat inovator. Sedangkan untuk
produk obat yang merupakan produk copy hanya dibutuhkan standar mutu yang
antara lain berupa bioekivalensi dengan produk obat innovator sebagai produk
pembanding (reference product) yang merupakan baku mutu. .
Bioavailabilitas (ketersediaan hayati) adalah persentase dan kecepatan zat aktif
dalam suatu produk obat yang mencapai atau tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam
bentuk utuh atau aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya
dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin. Dua produk obat
dinyatakan bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi farmasetik (keduanya
mengandung zat aktif yang sama dalam jumlah yang sama dan bentuk sediaan yang
sama) atau merupakan alternatif farmasetik (mengandung zat aktif yang sama tetapi
berbeda dalam bentuk kimia (garam, ester, dsb) atau bentuk sediaan atau kekuatan).
Pada pemberian dengan dosis yang sama akan menghasilkan bioavailabilitas yang
sebanding sehingga efeknya akan sama dalam hal efikasi (khasiat) maupun keamanan.
Produk obat copy adalah produk obat yang mempunyai ekivalensi farmasetik
atau merupakan alternatif farmasetik dengan produk obat inovator atau
pembandingnya, yang dipasarkan dengan nama generik atau dengan nama dagang.
Sediaan tablet kunyah loratadine ini termasuk obat copy yang dipasarkan dengan
nama dagang. Salah satu produk inovatornya adalah Claritin dari produsen
Schering-Plugh.

28
Makalah Pengembangan Produk Tablet Kunyah Tripolidine
Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Unair Periode 100

Rancangan studi BA-BE dari tablet kunyah Loratadine 10 mg :


Tujuan studi : membandingkan bioavailabilitas produk obat dengan produk
innovator yaitu Claritin.
Desain studi : Open-label, single-dose, studi menyilang 2-way (2 periode untuk
pemberian 2 produk obat pada setiap subyek). Pemberian produk
obat yang pertama dilakukan secara acak. Pemberian obat kedua
diberikan lebih dari 5 waktu paruh obat.
Subyek : Dipilih secara acak dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang jelas.
Jumlah subyek adalah 24 orang laki-laki dan wanita sehat, tidak
merokok, usia 18-55 tahun. Kondisi studi harus dibakukan untuk
mengurangi variabilitas berbagai faktor yang terlibat kecuali produk
yang diuji.
Pengambilan sampel : Diambil 12-18 sampel plasma yaitu 1 sampel sebelum
obat diminum (t0), 2-3 sampel sebelum Cmax, 4-6 sampel
sekitar Cmax, dan 5-8 sampel setelah Cmax, sampai
sedikitnya 3 atau lebih t1/2.
Metode bioanalisis : penetapan kadar dilakukan menggunakan metode yang
tervalidasi sesuai validasi metode bioanalisis dari US
FDA untuk industri.
Parameter bioavailabilitas : Cmax, tmax, AUCt, dan AUC

29

Anda mungkin juga menyukai