PENDAHULUAN
3.1 TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas diskusi
Matematika Terapan serta untuk lebih memahami Penerapan
Persamaan Diferensial Linear Orde Satu Hukum Pendinginan
Newton dan aplikasinya didalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan
dengan makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan materi penerapan
persamaan diferensial orde satu terkhusus yang berkaitan dengan
hokum pendinginan newton.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang telah dibuat dpat disimpulkan bahwa
Pembahasan I :
Pada contoh soal diatas dapat dianalisa bahwa sebuah
sistem(benda) yang bersuhu minimum berada pada lingkungan yang
memiliki suhu ruang, akibatnya suhu pada sistem tersebut
bertambah naik seiring bertambahnya waktu,. Artinya pada kasus ini
suhu berpindah dari sistem kelingkungan yang merupakan reaksi
endotrem. Dan semakin lama waktu yang diperlukan maka suhunya
juga semakin tinggi. Sesuai dengan hukum termodinamika I.
PEMBAHASAN II :
Dari contoh kasus diatas dapat dianalisa bahwa, secangkir kopi
panas tersebut mulai mengalami penurunan suhu, proses
pendinginan ini sangat cepat awalnya dan akhirnya mencapai titik
off atau setara dengan suhu ruang. Variasi suhu untuk kasus ini
dirangkum oleh newton. Dia menytakan bahwa tingkat dimana suhu
ruang mendinginkan hangat kira-kira sebanding dengan yaitu
pelepasan panas dari benda / sitem kelingkungannya hingga suhu
benda tersebut sesuai dengan suhu lingkungannya perbedaan suhu
antara suhu benda hangat dan suhu sekitarnya. Suhu pada suatu
benda mngalami penurunan apabila suhu benda tersebut lebih besar
dari pada suhu lingkungannya. Hal ini dikarenakan terjadinya reaksi
eksotrem
Hukum Pendinginan Newton menyatakan bahwa laju perubahan
pendinginan suhu suatu benda sebanding dengan perbedaan
antara suhu sendiri dan suhu ambien (yaitu suhu sekitarnya).
Hukum Newton membuat pernyataan tentang tingkat sesaat
perubahan suhu.Hukumpendinginan newton
memilikihubungandenganhukumtermodinamikaII :total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya.
Laju perpindahan panas pada suatu rongga dihitung berdasarkan
hokum pendinginan newton. Sedangkan koefisien perpindahan
panas konveksi (h) pada rongga dipengaruhi oleh : perbedaan
temperature dari kedua dinding pembatas, selain itu juga
merupakan fungsi geometri dari rongga tersebut, orientasi dari
rongga,dan sifat-sifat yang dimiliki fluida.
Dari contoh soal dapat disimpulkan bahwa temperature suatu
benda akan mengalami kenaikan seiring betambahnya waktu,
hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu temperature
lingkungannya haruslah lebih besar dari temperature bendanya,
sehingga temperature benda yang awalnya berada dibawah nol
derajat akan mengalami kenaiakan.(contoh soal no 2)
Suhu pada suatu benda mngalami penurunan apabila suhu
benda tersebut lebih besar dari pada suhu lingkungannya. Hal ini
dikarenakan terjadinya reaksi eksotrem yaitu pelepasan panas
dari benda / sitem kelingkungannya hingga suhu benda tersebut
sesuai dengan suhu lingkungannya.
3.2 SARAN
0,6931 = 10 k
K = 0,06931
C = - 60
Temperatur awal
T = Ta + c e-kt
T = 30 + (-60) e-0,06931(0)
T = 30+ (-60)
T = -300C
Temperature pada waktu 45 menit
T = Ta + c e-kt
T = 30 + (-60) e- 0,06931(45)
T = 30 + (-60) e-3.11895
T = 30 +(-60) 0,04420
T = 30 + (-2,1522)
T = 27,3477 0 C
Waktu pada temperature 23 0C
T = Ta + c e-kt
23 = 30 +(-60) e -0,06931 (t)
23- 30 = (-60) e 0,06931(t)
Ln 7/60 = (0,06931) t
Waktu = 2,1484/ 0,06931
Waktu = 30,99 menit
0
t=0 menit T= -30 C
0
t=10 menit T=0 C
0
t=20 menit T = 15 C
0
t=30,99 menit T = 23 C
0
t= 45 menit T = 27,34 C
PENYELESAIAN:
T=10 s ; T=1150 C
Ta=570 C
b.t=s? ; T=550C
t=s? ; T=900C
JAWAB:
Mencari nilai C dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
dT
=k ( T Ta )
dt
dT
=k dt
( T 57 )
lnT-57=-kt+C
T-57=C. e-kt
T=57+C. . e-kt
200=57+ C. e-k(0)
143=C.e1 C=143
T=Ta+ C. e-kt
115=57+143. e-k(10)
58=143. e-10k
58
-10k
.e = 143
58
-10k=ln 143 -10k=-0.9024 k=0,09024
Setelah didapatkan nilai C dan nilai k baru dapat mencari T dengan t=35
A. t=35 ; T?
T=Ta+ C. e-kt
T=57+143. e-0,09024(35)
T=57+143. e-3,1584
T=57+143.0,04249
T=57+6,0761 T=63,07610C
Untuk mencari t sama seperti mencari suhu namun disini yang diketauhui
adalah nilai T
B. t=s? ; T=550C
T=Ta+ C. e-kt
55=57+143. e-0,09024(t)
-2=143. e-0,09024(t)
2
e-0,09024(t) = 143
2
-0,09024(t) =- ln 143
0,09024(t) =4,2697
4,2697
t= 0,09024 t=47,3149 s
C. t=s? ; T=900C
T=Ta+ C. e-kt
90=57+143. e-0,09024(t)
33=143. e-0,09024(t)
33
e-0,09024(t) = 143
33
-0,09024(t) =- ln 143
-0,09024(t) =-1,46633
1,46633
t= 0,09024 t=16,2493 s
E. T = 65, 6719 0C
0
t= 0 menit = 10:10 T= 200 C
WIB
0
t= 10 menit = 10:20 T= 115 C
WIB
0
t= 16 menit = 10:26 T= 90 C
WIB
0
t= 35 menit = 10:45 T= 63 C
WIB
0
t= 47 menit = 10:57 T= 55 C
WIB