Anda di halaman 1dari 97

RUANG PUBLIK

KOTA
PENGERTIAN RUANG PUBLIK KOTA
Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in
New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa
jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan museum.

Sementara menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki artian sebuah lokasi yang
didesain seminimal apapun, memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar, tempat
bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu
sama lain mengikuti norma-norma yang berlaku setempat.

Rustam Hakim (1987) mengatakan bahwa, ruang umum pada dasarnya merupakan suatau wadah
yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara
kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa
bangunan.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat kita artikan bawha Ruang Publik adalah sebuah ruang yang
mewadahi segala aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya yang mana didalamnya terdapat masing-masing
aktivitas sebuah individu maupun kelompok tanpa mengganggu satu sama lainnya. Ruang publik
merupakan pusat aktivitas ineraksi sosial dimana manusia yang beraktifitas didalamnya butuh kehadiran
orang lain dan menimbulkan rasa aman dari interaksi tersebut. Ruang publik juga merupakan salah satu
elemen kota yang dapat menentukan hidup atau tidaknya kota tersebut.
JENIS KEGIATAN PADA RUANG PUBLIK
Kegiatan-kegiatan yang terjadi pada suatu ruang publik dibedakan menjadi dua bagian yaitu
kegiatan formal dan informal.

Kegiatan formal pada ruang publik adalah kegiatan yang terjadi sesuai dengan tujuan dan fungsi
utama dibentuknya ruang publik tersebut antara lain yaitu interaksi sosial, ekonomi, dan budaya.
Contoh: Upacara bendera, sholat ied pada hari raya idul fitri, berjualan, serta kegiatan-kegiatan
penting lainnya.
Kegiatan informal pada ruang publik adalah kegiatan yang secara tidak resmi namun juga
dapat menunjang dari fungsi dan tujuan dari ruang publik itu sendiri. Contoh kegiatan
informal pada ruang publik seperti pertemuan antar individual, kelompok masyarakat dalam
acara santai dan rekreatif seperi pagelaran seni, konser musik, demonstrasi, dan kegiatan-
kegiatan yang bersifat rekreatif lainnya.
JENIS Pengguna ruang publik pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu individu
PENGGUNA dan kelompok.
RUANG -
Individu adalah pengguna ruang yang pada dasarnya melakukan segala
PUBLIK macam kegiatan yang dapat dilakukan pada ruang publik dan memanfaatkan


semuanya hanya untuk dirinya sendiri. Contoh, seorang mahasiswa yang
pergi sendirian ke alun-alun Malang untuk sekedar bersantai dan mencari
inspirasi untuk mengerjakan tugas.

Sementara itu kelompok adalah jenis pengguna ruang yang melakukan


segala macam kegiatan dan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia
pada ruang publik untuk kepentingan kelompoknya tadi. Contoh, sekelompok
mahasiswa peduli lingkungan yang berdiskusi di Hutan Kota Malabar.
Karakter Pelingkup
Ruang/Pembatas

MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041


Lunak, seperti taman area rekreatif berdasarkan fungsinya
Elemen yang bersifat lunak berupa tanaman/pepohonan dan air:

I. Tata Hijau:
1. Pepohonan
Pepohonan yang berbatang keras memiliki ketinggian jauh diatas skala manusia,berdaun rindang
berwarna hijau sebagai unsur peneduh ruang terbuka dan juga sebagai estetika pada ruang luar.
Terdapat tiga jenis pepohonan:
pepohonan kecil, dengan pepohonan sedang, dengan pepohonan besar, dengan
ketinggian 4,5-5 meter. ketinggian 15-25 meter. ketinggian >20 meter.
Contoh : akasia, kol banda, Contoh : flamboyant, Contoh : cemara, cempaka
daun kupu-kupu, kersen dll. kenanga dll. putih, angsana dll.

MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041


Lunak
3. Ground covers
2. Semak semak Merupakan tanaman penutup tanah
Memiliki ketinggian yang rendah dari setinggi lutut.
maksimum 2,5 meter .
Mudah dirawat dan
dipotong.
Pertumbuhannya
seragam dan tinggi
sesuai dengan skala
manusia. Contoh :
serutan, kemuning,
bamboo, daun mangkok
dll.
II. Unsur Air, lebih melihat pada fungsi
dalam ruang luar

MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041


Hard, berdasarkan pada kegiatan yang dilakukan
1. Pencahayaan
unity of scale,instalasi harus memiliki skala yang tepat
terhadap jalan maupun lingkungan sekitar bangunan
kinetic unity, instalisasi harus menyatu dengan arah
pergerakan dan perletakan lampu megarahkan pergerakan.
property
2. Rambu-rambu jalan, sebagai pemberitahuan aturan pada
jalan
3. Reklame, melihat pada segi peletakan agar tidak
mengganggu estetika
4. Tempat duduk
5. Jam
6. Pedesterian
7. Bak sampah
8. Drainase, dll

MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041


Sebagai pembatas antara taman
dan ruang luar pada sekitarnya
mengunakan elemen lunak

Sebagai pembatas ruang


dengan elemen hard

MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041


MIRZA NABILA RABUL - 155060500111041
Jenis jenis ruang
terbuka
Aktif
Semi aktif
Pasif
Ruang terbuka
aktif
Memiliki unsur unsur kegiatan di
dalamanya

Plaza
Lapangan olahraga
Tempat bermain anak dan remaja
Penghijauan tepi sungai sebagai
tempat rekreasi.

Plaza Mayor, Madrid


Ruang terbuka
semi aktif
Memiliki unsur unsur kegiatan sesuai
kondisi di dalamanya
Taman Bintaro, Tangerang

Penghijauan di sekitar taman

Indio, California
Ruang terbuka
pasif
Tidak mengandung unsur-unsur kegiatan
manusia

Penghijauan tepian jalur jalan


Penghijauan tepian rel kereta api
Penghijauan tepian bantaran sungai
Penghijauan daerah yang bersifat
alamiah

Taman Surapati, Jakarta


TIPOLOGI RUANG
PUBLIK
Public Parks Berupa lapangan atau taman di pusat kota
dengan skala pelayanan yang beragam
sesuai fungsinya.

1. National Park
2. Downtown Park
3. Neighborhood Park
4. Mini Park

Nabila Marsha
National Park:
Glacier National Park, Canada

19
Downtown Park:
Central Park, New York

20
Mini Park:
Buring, Malang

21
Neighborhood Park:
Glencoe Creek, NSW

22
Square & Plaza Bagian dari pengembangan sejarah ruang
publik kota plaza atau lapangan yang
dikembangkan sebagai bagian dari
perkantoran atau bangunan komersial.

Nabila Marsha
Time Square, New York

24
Memorial Ruang publik yang digunakan untuk
memperingati kejadian penting bagi
masyarakat ditingkat lokal atau nasional.

Nabila Marsha
Jacksonville Memorial Park,
Florida

26
Market Ruang terbuka yang dipergunakan untuk
kegiatan jual beli

Biasanya bersifat temporer atau hari


tertentu

Nabila Marsha
Chandni Chowk Market,
New Delhi

28
Street Ruang terbuka sebagai prasarana
transportasi. Menurut Stepen Carr (1992) dan
Rubeinstein H. (1992) tipe ini dibedakan
menjadi:

1. Sidewalk Pedestrian
2. Pedestrian Mall
3. Transit Mall
4. Traffic Resticted Street
5. Town Trail
Nabila Marsha
Sidewalk Pedestrian:
Michigan Avenue, Chicago

30
Transit Mall:
Long Beach, California

31
Pedestrian Mall:
Iowa City

32
Traffic-Restricted Street:
Bell Street Park, Seattle

33
Town Trail:
Ghost Town Trail, Pennsylvania

34
Playground Ruang publik yang berfungsi sebagai arena
bermain anak-anak yang dilengkapi dengan
sarana permainan

Nabila Marsha
Woods of Net, Hakoone

36
Plikta Park, Gutenberg

37
Community Ruang kosong di lingkungan perumahan
Open Space yang didesain dan dikembangkan sendiri
oleh masyarakat setempat.
Ruang komunitas ini berupa taman
masyarakat
Biasanya dikembangkan di tanah milik
pribadi atau tanah tak bertuan yang tidak
tidak pernah dirawat (Cullen, 1986)

Nabila Marsha
Rooftop
39 Salihara, Jakarta
Greenways Daerah yang ditanami rumput dan tanaman
perindang yang berfungsi menyegarkan
hawa dalam kota, tidak boleh digunakan
untuk bangunan, perumahan, dsb

Biasa berdampingan dengan jalan


pedestrian maupun jalan kendaraan,
dipenuhi dengan taman dan penghijauan

Syifa Nurfitriani
Ijen Boulevard, Malang

41
Laisves St., Kaunas

42
Atrium Atrium merupakan sebuah ruangan yang
semi terbuka dan biasanya terletak di tengah
tengah bangunan atau ruangan.

Atrium berperan sebagai pengikat ruang


ruang disekitarnya yang sering dipakai untuk
kegiatan komersial dan merupakan
pedestrian area

43
Syifa Nurfitriani
44Plaza Senayan, Jakarta
Greenwich
45 Market, Greenwich
Neighborhood Merupakan ruang terbuka yang
Spaces
mudah dicapai dari rumah, seperti
sisa kavling atau tanah kosong yang
belum dimanfaatkan dapat dipakai
sebagai tempat bermain atau tempat
berkomunikasi.

46
Syifa Nurfitriani
47
Waterfront Suatu daerah atau area yang terletak
di dekat/berbatasan dengan
kawasan perairan dimana terdapat
satu atau beberapa kegiatan dan
aktivitas pada area pertemuan
tersebut.

48
Syifa Nurfitriani
Hawthorne Bridge, Oregon

49
Amsterdam Canal, Amsterdam

50
Lakefront Suatu daerah atau area yang
berdekatan/berbatasan dengan
danau

51
Syifa Nurfitriani
Central Park Lake, New York

52
Dock (Dermaga) Merupakan bangunan yang
dirancang khusus pada suatu
pelabuhan yang digunakan atau
tempat kapal untuk
ditambatkan/merapat untuk
melakukan kegiatan bongkar muat
barang dan penumpang kapal.

53
Syifa Nurfitriani
Ancol,
54 Jakarta
Sdyney
55 Marina, Sydney
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:

Perkembangan kebutuhan manusia

56
Syifa Nurfitriani
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:

Sikap perilaku manusia dipengaruhi perkembangan


teknologi

57
Syifa Nurfitriani
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:

Asesori ruang public yang harus disediakan semakin


berkembang

58 Nurfitriani
Syifa
KRITERIA
DESAINKriteria yang bersifat kualitatif.
Menurut Shirvani H. (1985:57) ada 6
yang merupakan hasil

TAK
perbandingan dari beberapa
sumber.

TERUKUR
Sehingga didapatkan 6 kriteria, yaitu :
1. Keamanan, kemudahan dan keamanan
Pencapaian dalam mencapai sarana dan prasarana
tujuan agar dapat melakukkan aktivitasnya.

Aksebilitas harus memperhatikan


(Lynch,1976)

-Tatanan
-Letak
-Sirkulasi
-Dimensi
2. Berkaitan dengan :
Kecocokan -Lokasi
-Kepadatan
(Compatible -Skala
) -Bentuk Masa Bangunan
3. View Aspek kejelasan yang terkait dengan orientasi
manusia terhadap bangunan.

View dapat berupa landmark dan bangunan


sekitar

Nilai visual diperoleh dari


-Skala
-Pola
-Warna
-Tekstur
-Tinggi dan besaran
4. Identitas Nilai yang muncul dari objek
(bangunan/manusia) dan dapat ditangkap oleh
indera manusia

OBJEK
INDERA
MANUSIA
5. Rasa Rasa merupakan simbol karakter
dan ragam gaya yang dirasakan
oleh individu/kelompok (Lynch. K,
1976: Steele.F, 1981).
6. Menekankan pada kualitas positif
Kenyamanan untuk tinggal atau beraktivitas di
(Amenity
Comfort)
kawasan. Termasuk keamanan.
pentingnya peran ruang terbuka (ruang terbuka hijau maupun
ruang terbuka non hijau) dalam penataan ruang kota maka
Peraturan ketentuan mengenai hal tersebut perlu diatur.
peraturan ruang
Dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
publik Ruang pasal 31 juga diamanatkan perlunya ketentuan mengenai
penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang
terbuka non hijau.

Pada Tahun Anggaran 2008 telah ditetapkan Permen PU No.


5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) .

Pada Tahun Anggaran 2009 ini telah ditetapkan Permen PU


No. 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) diWilayah
Perkotaan/Kawasan Perkotaan.
67
UU NO 26 TAHUN 2007 ( PENATAAN RUANG)

1. Peraturan tentang struktur ruang dan prasarana wilayah kabupaten


yang untuk melayani kegiatan dalam skala kabupaten.
2. Pemerintah kabupaten memiliki wewenang dalam pengembangan
dan pengelolaan kabupaten dan telah disahkan dalam undang
undang.
3. Rencana tata ruang kabupaten memuat rencana Pola ruang yang
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
rencana tata ruang provinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten
yang bersangkutan.
4. Rencana tata ruang wilayah kabupaten merupakan pedoman dasar
bagi pemda dalam pengembangan lokasi untuk kegiatan
pembangunan di daerahnya terutama pada daerah pedesaan.
5. Peninjauan kembali atau revisi terhadap rencana tata ruang untuk
68 mengevaluasi kesesuaian kebutuhan pembangunan.
Isi uu no 26 thn 2007 pasal 17 :
(1) Muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang.
UU NO 26 TAHUN
2007 TENTANG RTH ( (2) Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana.
RUANG TERBUKA
HIJAU) (3) Rencana pola ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
Pada uu no 26 tahun peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya.
2007 pasal 17
memuat bahwa (4) Peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya sebagaimana
proporsi kawasan dimaksud pada ayat (3) meliputi peruntukan ruang untuk kegiatan
pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan
hutan paling sedikit keamanan.
30% dari luas daerah
aliran sungai (DAS) (5) Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
yang dimaksudkan (4), dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling
untuk menjaga sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai.
kelestarian
(6) Penyusunan rencana tata ruang harus memperhatikan keterkaitan
lingkungan. antarwilayah, antarfungsi kawasan, dan antarkegiatan kawasan.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan rencana tata
69 ruang yang berkaitan dengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagai
subsistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 1 angka 31 Undang-
Undang N0 26 Tahun 2007 Tujuan pembentukan RTH di wilayah
Tentang Penataan Ruang
mendefinisikan Ruang perkotaan adalah :
Terbuka Hijau ( RTH ) sebagai
area memanjang / jalur dan /
atau mengelompok yang
penggunaannya lebih bersifat 1.Meningkatkan mutu lingkungan hidup
terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh perkotaan dan sebagai sarana pengamanan
secara alamiah, maupun yang
sengaja ditanam. Klasifikasi lingkungan perkotaan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
dapat dibagi menjadi 9:
1.Kawasan hijau pertamanan
kota 2.Menciptakan keserasian lingkungan alam
2.Kawasan Hijau hutan kota
3.Kawasan hijau rekreasi kota dan lingkungan binaan yang berguna bagi
4.Kawasan hijau kegiatan
olahraga kepentingan masyarakat.
5.Kawasan hijau pemakaman

70
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam Pengelolaan
RTH adalah :

1.Fisik (dasar eksistensi lingkungan), bentuknya bisa memanjang,


bulat maupun persegi empat atau panjang atau bentuk-bentuk
geografis lain sesuai geo-topografinya.

2.Sosial, RTH merupakan ruang untuk manusia agar bisa


bersosialisasi.

3.Ekonomi, RTH merupakan sumber produk yang bisa dijual

4.Budaya, ruang untuk mengekspresikan seni budaya


masyarakat

5.Kebutuhan akan terlayaninya hak-hak manusia (penduduk)


untuk mendapatkan lingkungan yang aman, nyaman, indah dan
lestari
71
KRITERIA
KUALITAS
RUANG
PUBLIK
Dalam menilai kualitas ruang publik
kota,
Terdapat 8 elemen penting, yaitu :
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

1. Aktivitas & Fungsi


Campuran

Masyarakat lebih
memilih tempat
yang memiliki fungsi
campuran untuk
melakukan
aktivitasnya Central Park
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

2. Ruang Publik dan


Ruang Khusus

Terdapat aktivitas
tertentu untuk
membuat ruang
kota menjadi hidup.

Times Square
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

3. Pergerakan dan
Keramahan
Pedestrian

Jalan pedestrian faktor


penting untuk
menciptakan pedestrian
yang diharapkan.

Singapore Waterfront
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

4. Skala Manusia
dan Kepadatan

Desain harus
mempertimbangkan
terhadap manusia
agar lebih
manusiawi dan
aksesibel bagi
penyandang cacat. Jalan Pedestrian Seminyak
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

5. Struktur,
Kejelasan dan
Identitas

Sebelum
merencanakan
secara integral,
perlu
memperhatikan : Siteplan
1. Axis Monas
2. Rendezvous
Point
Meiji-Jingu
Toilet

KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

6. Kerapian,
Keamanan dan
Kenyamanan

Menyangkut
infrastruktur,
bangunan,utilitas
dan aksesori kota.
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

7. Manajemen Kota

Karena sering tidak


jelas siapa yang
bertanggung jawab,
dibutuhkan
Stakeholder.
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

8. Kekayaan Visual

Untuk menambah
nilai pemandangan
(vista) sehingga
daya tarik dan nilai
estetika menjadi
berkualitas

Washington Square Park


KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK

8 elemen tersebut
harus dipenuhi,
semakin tinggi
pemenuhan
elemen-elemen
semakin bagus
kualitas ruang
publiknya.

81
STUDI KASUS
TAMAN MENTENG
TAMAN Taman Menteng berlokasi di Jl. HOS. Cokroaminoto, RT.03 / RW.05, Menteng, RT.3/RW.5,
Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
MENTENG
Lapangan Terbuka Menteng telah ada Sejak tahun 1921, lahan seluas 3,4 hektar ini
sejak tahun 1920-an, sudah digunakan sebagai tempat berolahraga
bernama Voetbalbond Indiesche orang-orang Belanda.
Omstreken atau V.I.O.S Veld.

Tahun 1961, Persatuan Sepakbola Jakarta atau Persija merasa perlu untuk memiliki lapangan
yang cukup repersentatif.

Sekitar bulan September tahun 2004 dilakukan sayembara desain Taman Menteng, ruang
terbuka publik serba-guna oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta.

Pada tanggal 28 April 2007 taman ini diresmikan dan dikategorikan sebagai taman publik yang
memiliki fasilitas olahraga, 44 sumur resapan, dan lahan parkir.
MAPS
Sifat Bentuk
JENIS Terbuka Square

Ruang publik yang berada


di luar bangunan yang
sering juga disebut ruang
terbuka (open space).

TAMAN
UMUM
Aneka jenis tanaman tropis di tanam di taman tersebut, serta berbagai
fasilitas serta aksesoris taman, telah menjadikan peran taman
Menteng selain sebagai taman kota (downtown park) juga berfungsi
taman sosial dan kebun botani kota.
KARAKTER Soft Edges
PELINGKUP Aktivitas didalamnya
RUANG dan didominasi oleh kegiatan
rekreatif seperti bermain,
ORIENTASI
olahraga, atau sekedar
menikmati taman.
Ke Dalam
Perpaduan antara pola
geometris dan organik baik
pola perkerasan maupun pola
hijaunya menjadikan taman
Menteng memiliki keindahan
visual yang baik diantara
88
lingkungan sekitarnya.
MENURUT
KEGIATANNYA

Aktif

Mempunyai unsur unsur kegiatan


di dalamnya.
Penggunaan Taman Menteng pada
pagi hingga siang hari oleh anak-
anak hingga orang tua sedangkan
pada malam harinya didominasi
oleh anak muda.
Aktivitas dan Fungsi Ruang Publik dan Pergerakan dan
KRITERIA Campuran Ruang Khusus Keramahan
KUALITAS Selain untuk duduk- Dengan adanya Taman Pedestrian
duduk bersantai, Taman Menteng sebagai ruang Kondisi pedestrian
Menteng juga dapat terbuka publik suasana sudah tertata dengan
digunakan sebagai kota menjadi lebih cukup baik hanya saja
sarana bermain anak- hidup kurangnya vegetasi
anak dan olahraga membuat suasana
kurang sejuk

Skala Manusia dan Struktur, Kerapihan,


Kepadatan Kejelasa\n, dan Keamanan, dan
Desain yang kurang Identitas Kenyamanan
aksesibel bagi Letaknya yang strategis Aspek tersebut masih
penyandang disabilitas memudahkan kurang karena
karena kurangnya manajemen transportasi beberapa faktor seperti
fasilitas ramah sekaligus menjadi vegetasi, fasilitas untuk
disabilitas identitas wilayah disabilitas, dll.
Menteng
Manajemen Kota Kekayaan Visual
KRITERIA Taman Menteng berada Taman Menteng ditata
KUALITAS di bawah tanggung secara teratur dan
jawab Sub-Dinas artistik untuk
Taman, Dinas memberikan kesan
Pertamanan Provinsi yang menarik, misalnya
DKI Jakarta dan sistem corak pada lantai dan
pemeliharaannya dua bangunan kaca
dilakukan oleh untuk pameran.
kontraktor PT. Walsin
Jaya Prima
Sosial Ekonomi Personal
MANFAAT Keberadaan taman kota Keberadaan taman akan Keberadaan taman akan
sebagai tempat meningkatkan nilai mendukung terciptanya
berkumpulnya properti lingkungan gaya hidup sehat.
masyarakat, akan sekitar serta membuka
mendorong warganya berbagai peluang
untuk saling terlibat usaha.
satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai