KOTA
PENGERTIAN RUANG PUBLIK KOTA
Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in
New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa
jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan museum.
Sementara menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki artian sebuah lokasi yang
didesain seminimal apapun, memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar, tempat
bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu
sama lain mengikuti norma-norma yang berlaku setempat.
Rustam Hakim (1987) mengatakan bahwa, ruang umum pada dasarnya merupakan suatau wadah
yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara
kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa
bangunan.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat kita artikan bawha Ruang Publik adalah sebuah ruang yang
mewadahi segala aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya yang mana didalamnya terdapat masing-masing
aktivitas sebuah individu maupun kelompok tanpa mengganggu satu sama lainnya. Ruang publik
merupakan pusat aktivitas ineraksi sosial dimana manusia yang beraktifitas didalamnya butuh kehadiran
orang lain dan menimbulkan rasa aman dari interaksi tersebut. Ruang publik juga merupakan salah satu
elemen kota yang dapat menentukan hidup atau tidaknya kota tersebut.
JENIS KEGIATAN PADA RUANG PUBLIK
Kegiatan-kegiatan yang terjadi pada suatu ruang publik dibedakan menjadi dua bagian yaitu
kegiatan formal dan informal.
Kegiatan formal pada ruang publik adalah kegiatan yang terjadi sesuai dengan tujuan dan fungsi
utama dibentuknya ruang publik tersebut antara lain yaitu interaksi sosial, ekonomi, dan budaya.
Contoh: Upacara bendera, sholat ied pada hari raya idul fitri, berjualan, serta kegiatan-kegiatan
penting lainnya.
Kegiatan informal pada ruang publik adalah kegiatan yang secara tidak resmi namun juga
dapat menunjang dari fungsi dan tujuan dari ruang publik itu sendiri. Contoh kegiatan
informal pada ruang publik seperti pertemuan antar individual, kelompok masyarakat dalam
acara santai dan rekreatif seperi pagelaran seni, konser musik, demonstrasi, dan kegiatan-
kegiatan yang bersifat rekreatif lainnya.
JENIS Pengguna ruang publik pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu individu
PENGGUNA dan kelompok.
RUANG -
Individu adalah pengguna ruang yang pada dasarnya melakukan segala
PUBLIK macam kegiatan yang dapat dilakukan pada ruang publik dan memanfaatkan
semuanya hanya untuk dirinya sendiri. Contoh, seorang mahasiswa yang
pergi sendirian ke alun-alun Malang untuk sekedar bersantai dan mencari
inspirasi untuk mengerjakan tugas.
I. Tata Hijau:
1. Pepohonan
Pepohonan yang berbatang keras memiliki ketinggian jauh diatas skala manusia,berdaun rindang
berwarna hijau sebagai unsur peneduh ruang terbuka dan juga sebagai estetika pada ruang luar.
Terdapat tiga jenis pepohonan:
pepohonan kecil, dengan pepohonan sedang, dengan pepohonan besar, dengan
ketinggian 4,5-5 meter. ketinggian 15-25 meter. ketinggian >20 meter.
Contoh : akasia, kol banda, Contoh : flamboyant, Contoh : cemara, cempaka
daun kupu-kupu, kersen dll. kenanga dll. putih, angsana dll.
Plaza
Lapangan olahraga
Tempat bermain anak dan remaja
Penghijauan tepi sungai sebagai
tempat rekreasi.
Indio, California
Ruang terbuka
pasif
Tidak mengandung unsur-unsur kegiatan
manusia
1. National Park
2. Downtown Park
3. Neighborhood Park
4. Mini Park
Nabila Marsha
National Park:
Glacier National Park, Canada
19
Downtown Park:
Central Park, New York
20
Mini Park:
Buring, Malang
21
Neighborhood Park:
Glencoe Creek, NSW
22
Square & Plaza Bagian dari pengembangan sejarah ruang
publik kota plaza atau lapangan yang
dikembangkan sebagai bagian dari
perkantoran atau bangunan komersial.
Nabila Marsha
Time Square, New York
24
Memorial Ruang publik yang digunakan untuk
memperingati kejadian penting bagi
masyarakat ditingkat lokal atau nasional.
Nabila Marsha
Jacksonville Memorial Park,
Florida
26
Market Ruang terbuka yang dipergunakan untuk
kegiatan jual beli
Nabila Marsha
Chandni Chowk Market,
New Delhi
28
Street Ruang terbuka sebagai prasarana
transportasi. Menurut Stepen Carr (1992) dan
Rubeinstein H. (1992) tipe ini dibedakan
menjadi:
1. Sidewalk Pedestrian
2. Pedestrian Mall
3. Transit Mall
4. Traffic Resticted Street
5. Town Trail
Nabila Marsha
Sidewalk Pedestrian:
Michigan Avenue, Chicago
30
Transit Mall:
Long Beach, California
31
Pedestrian Mall:
Iowa City
32
Traffic-Restricted Street:
Bell Street Park, Seattle
33
Town Trail:
Ghost Town Trail, Pennsylvania
34
Playground Ruang publik yang berfungsi sebagai arena
bermain anak-anak yang dilengkapi dengan
sarana permainan
Nabila Marsha
Woods of Net, Hakoone
36
Plikta Park, Gutenberg
37
Community Ruang kosong di lingkungan perumahan
Open Space yang didesain dan dikembangkan sendiri
oleh masyarakat setempat.
Ruang komunitas ini berupa taman
masyarakat
Biasanya dikembangkan di tanah milik
pribadi atau tanah tak bertuan yang tidak
tidak pernah dirawat (Cullen, 1986)
Nabila Marsha
Rooftop
39 Salihara, Jakarta
Greenways Daerah yang ditanami rumput dan tanaman
perindang yang berfungsi menyegarkan
hawa dalam kota, tidak boleh digunakan
untuk bangunan, perumahan, dsb
Syifa Nurfitriani
Ijen Boulevard, Malang
41
Laisves St., Kaunas
42
Atrium Atrium merupakan sebuah ruangan yang
semi terbuka dan biasanya terletak di tengah
tengah bangunan atau ruangan.
43
Syifa Nurfitriani
44Plaza Senayan, Jakarta
Greenwich
45 Market, Greenwich
Neighborhood Merupakan ruang terbuka yang
Spaces
mudah dicapai dari rumah, seperti
sisa kavling atau tanah kosong yang
belum dimanfaatkan dapat dipakai
sebagai tempat bermain atau tempat
berkomunikasi.
46
Syifa Nurfitriani
47
Waterfront Suatu daerah atau area yang terletak
di dekat/berbatasan dengan
kawasan perairan dimana terdapat
satu atau beberapa kegiatan dan
aktivitas pada area pertemuan
tersebut.
48
Syifa Nurfitriani
Hawthorne Bridge, Oregon
49
Amsterdam Canal, Amsterdam
50
Lakefront Suatu daerah atau area yang
berdekatan/berbatasan dengan
danau
51
Syifa Nurfitriani
Central Park Lake, New York
52
Dock (Dermaga) Merupakan bangunan yang
dirancang khusus pada suatu
pelabuhan yang digunakan atau
tempat kapal untuk
ditambatkan/merapat untuk
melakukan kegiatan bongkar muat
barang dan penumpang kapal.
53
Syifa Nurfitriani
Ancol,
54 Jakarta
Sdyney
55 Marina, Sydney
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:
56
Syifa Nurfitriani
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:
57
Syifa Nurfitriani
Tipologi Ruang Publik dipengaruhi oleh:
58 Nurfitriani
Syifa
KRITERIA
DESAINKriteria yang bersifat kualitatif.
Menurut Shirvani H. (1985:57) ada 6
yang merupakan hasil
TAK
perbandingan dari beberapa
sumber.
TERUKUR
Sehingga didapatkan 6 kriteria, yaitu :
1. Keamanan, kemudahan dan keamanan
Pencapaian dalam mencapai sarana dan prasarana
tujuan agar dapat melakukkan aktivitasnya.
-Tatanan
-Letak
-Sirkulasi
-Dimensi
2. Berkaitan dengan :
Kecocokan -Lokasi
-Kepadatan
(Compatible -Skala
) -Bentuk Masa Bangunan
3. View Aspek kejelasan yang terkait dengan orientasi
manusia terhadap bangunan.
OBJEK
INDERA
MANUSIA
5. Rasa Rasa merupakan simbol karakter
dan ragam gaya yang dirasakan
oleh individu/kelompok (Lynch. K,
1976: Steele.F, 1981).
6. Menekankan pada kualitas positif
Kenyamanan untuk tinggal atau beraktivitas di
(Amenity
Comfort)
kawasan. Termasuk keamanan.
pentingnya peran ruang terbuka (ruang terbuka hijau maupun
ruang terbuka non hijau) dalam penataan ruang kota maka
Peraturan ketentuan mengenai hal tersebut perlu diatur.
peraturan ruang
Dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
publik Ruang pasal 31 juga diamanatkan perlunya ketentuan mengenai
penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang
terbuka non hijau.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan rencana tata
69 ruang yang berkaitan dengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagai
subsistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 1 angka 31 Undang-
Undang N0 26 Tahun 2007 Tujuan pembentukan RTH di wilayah
Tentang Penataan Ruang
mendefinisikan Ruang perkotaan adalah :
Terbuka Hijau ( RTH ) sebagai
area memanjang / jalur dan /
atau mengelompok yang
penggunaannya lebih bersifat 1.Meningkatkan mutu lingkungan hidup
terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh perkotaan dan sebagai sarana pengamanan
secara alamiah, maupun yang
sengaja ditanam. Klasifikasi lingkungan perkotaan.
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
dapat dibagi menjadi 9:
1.Kawasan hijau pertamanan
kota 2.Menciptakan keserasian lingkungan alam
2.Kawasan Hijau hutan kota
3.Kawasan hijau rekreasi kota dan lingkungan binaan yang berguna bagi
4.Kawasan hijau kegiatan
olahraga kepentingan masyarakat.
5.Kawasan hijau pemakaman
70
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam Pengelolaan
RTH adalah :
Masyarakat lebih
memilih tempat
yang memiliki fungsi
campuran untuk
melakukan
aktivitasnya Central Park
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
Terdapat aktivitas
tertentu untuk
membuat ruang
kota menjadi hidup.
Times Square
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
3. Pergerakan dan
Keramahan
Pedestrian
Singapore Waterfront
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
4. Skala Manusia
dan Kepadatan
Desain harus
mempertimbangkan
terhadap manusia
agar lebih
manusiawi dan
aksesibel bagi
penyandang cacat. Jalan Pedestrian Seminyak
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
5. Struktur,
Kejelasan dan
Identitas
Sebelum
merencanakan
secara integral,
perlu
memperhatikan : Siteplan
1. Axis Monas
2. Rendezvous
Point
Meiji-Jingu
Toilet
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
6. Kerapian,
Keamanan dan
Kenyamanan
Menyangkut
infrastruktur,
bangunan,utilitas
dan aksesori kota.
KRITERIA
KUALITAS
RUANG PUBLIK
7. Manajemen Kota
8. Kekayaan Visual
Untuk menambah
nilai pemandangan
(vista) sehingga
daya tarik dan nilai
estetika menjadi
berkualitas
8 elemen tersebut
harus dipenuhi,
semakin tinggi
pemenuhan
elemen-elemen
semakin bagus
kualitas ruang
publiknya.
81
STUDI KASUS
TAMAN MENTENG
TAMAN Taman Menteng berlokasi di Jl. HOS. Cokroaminoto, RT.03 / RW.05, Menteng, RT.3/RW.5,
Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
MENTENG
Lapangan Terbuka Menteng telah ada Sejak tahun 1921, lahan seluas 3,4 hektar ini
sejak tahun 1920-an, sudah digunakan sebagai tempat berolahraga
bernama Voetbalbond Indiesche orang-orang Belanda.
Omstreken atau V.I.O.S Veld.
Tahun 1961, Persatuan Sepakbola Jakarta atau Persija merasa perlu untuk memiliki lapangan
yang cukup repersentatif.
Sekitar bulan September tahun 2004 dilakukan sayembara desain Taman Menteng, ruang
terbuka publik serba-guna oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Pada tanggal 28 April 2007 taman ini diresmikan dan dikategorikan sebagai taman publik yang
memiliki fasilitas olahraga, 44 sumur resapan, dan lahan parkir.
MAPS
Sifat Bentuk
JENIS Terbuka Square
Aktif