Anda di halaman 1dari 21

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Senam Hamil
1. Definisi (kebidanan komunitas, 2009)
Senam hamil adalah sisi dari perawatan antenatal pada sebagian
pusat service kesehatan spesifik, seperti rumah sakit dan puskesmas,
klinik, maupun pusat service kesehatan lainnya (Muhimah, safiI,
2010). Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal. Menurut
Wulandari (2006) dalam jurnal kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa
senam hamil merupakan pelayanan prenatal efektif untuk menurunkan
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pertama. Senam
hamil berguna untuk mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara
kesehatan kehamilan, mengurangi bahkan menghilangkan keluhan
yang terjadi karena perubahan- perubahan akibat proses kehamilan dan
mempermudah proses persalinan.
2. Manfaat Senam Hamil (kebidanan komunitas, 2009)
Menurut Wulandari dalam jurnal kesehatan masyarakat Senam
hamil mempunyai manfaat diantaranya yaitu mengurangi stress selama
kehamilan dan pada masa pasca melahirkan, meningkatkan
pertumbuhan janin dan plasenta pada trimester pertama dan kedua,
mengurangi insiden komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan
seperti pra-eklampsia dan gestational diabetes, memudahkan proses
persalinan, dan mengurangi sakit punggung selama trimester ketiga,
Menjaga kondisi otot-otot dan persendian, memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot, ligamen, dan jaringan yang
berperan dalam mekanisme persalinan, serta membentuk sikap tubuh
yang prima, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis, memberikan
kenyamanan (relaksasi), menguasai teknik- teknik pernafasan.
3. Kontraindikasi Senam Hamil (seri asuhan kebidanan: kehamilan,
2009)
Ada beberapa keadaan dimana ibu hamil tidak boleh melakukan senam
hamil diantaranya yaitu, pre-eklamsia, Ketuban Pecah Dini (KPD),

1 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Perdarahan trimester II dan III, Kemungkinan lahir premature,
Incopeten Cerviks, diabetes, anemia, thyroid, aritimia, Palpitasi,
riwayat perdarahan, penurunan atau kenaikan BB berlebihan.
4. Pedoman keselamatan senam hamil (panduan lengkap bagi wanita
hamil dan menyusui, 2010)
Dalam melakukan senam hamil harus memperhatikan beberapa
pedoman, antara lain:
a. Boleh melanjutkan semua bentuk senam dalam kehamilannya
yang sudah terbiasa dilakukan seorang ibu hamil.
b. Minum yang cukup sebelum, selama dan setelah melakukan
senam.
c. Hindari senam atau latihan jika terjadi perdarahan, ancaman
persalinan kurang bulan, serviks yang tidak kuat (kompeten),
pertumbuhan janin intra uterin lambat, dan demam.
d. Senam ringan hingga sedang dan teratur (3 kali seminggu)
e. Hindari senam terlentang dengan kaki lurus, melompat atau
menyentak, pengangkatan kaki secara lurus dan sit up (duduk)
penuh.
f. Jangan meregangkan otot hingga melampaui resistensi
maksimum oleh karena efek hormonal dari kehamilan atas
relaksasi ligamen.
g. Melakukan Warming up (pemanasan) sebelum memulai senam
hamil sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat
dan mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka, serta
melakukan cooling down setelah melakukan senam hamil.
h. Saat bangkit dari lantai hendaknya dilakukan secara perlahan,
untuk menghindari hipotensi orthostatik.
5. Petunjuk Senam Hamil (panduan menjalani kehamilan sehat, 2007)
Saat melakukan senam hamil harus memperhatikan petunjuknya,
antara lain:
a. Melakukan konsultasi atau pemeriksaan kesehatan kehamilan
terlebih dahulu.
b. Mulai melakukan senam hamil saat usia kehamilan 28 minggu.
c. Mempersiapkan ruangan yang nyaman dan menggunakan pakaian
yang sesuai.
d. Minum sebelum, selama dan setelah melakukan senam hamil.
e. Melakukan 3x seminggu secara teratur.

2 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
f. Melakukan pemanasan dan pendinginan.
g. Jangan menahan nafas selama latihan senam.
h. Menghentikan senam jika muncul keluhan pada ibu hamil.
i. Melakukan senam hamil dengan panduan dari instruktur.
6. Persiapan Fisik Sebelum Senam Hamil (panduan super lengkap hamil
sehat, 2010)
Secara umum, tujuan utama dari persiapan fisik dari senam hamil,
antara lain:
a. Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki, nyeri kaki, varices,
bengkak dan memelihara fungsi kaki untuk menahan beban berat
badan yang semakin meningkat.
b. Melatih teknik pernafasan yang berfungsi untuk kehamilan dan
sejak kehamilan dan kebutuhan oksigen ibu hamil akan terpenuhi.
c. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut otot dasar panggul dan lainnya.
7. Pelaksanaan Senam Hamil Secara Umum
a. Latihan Pendahuluan
Tujuannya adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot otot
tubuh, luas gerakan persendian, dan mengurangi serta
menghilangkan nyeri dan kekakuan tubuh.

1) Latihan 1
Sikap duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai
kaki diluruskan dan dubuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks.
a) Gerakan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh
kebelakang ; lalu sebaliknya gerakan kanan jauh kedepan,
kaki kiri jauh kebelakang. Lakukan masing masing 8 kali.
b) Gerakan kaki kanan dan kiri sama sama jauh kedepan dan
kebelakang( fleksi plantar dan dorsal)
c) Gerakan kaki kanan dan kiri bersama sama kekanan dan
ke kiri
d) Gerakan kaki kanan dan kiri bersama sama kearah
dalam(endorotasi) sampai ujung jari menyantuh lantai, lalu
gerakan kedua kaki kearah luar(ektsorotasi)
e) Putarkan kedua kaki bersama sama (sirkumduksi)
kekanan dan kiri masing masing 4 kali

3 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
f) Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan
bokong, tekankan kedua tungkai kaki ke lantai sambil
mengerutkan otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah
atas simfisis kedalam (kenpiskan perut) kemudian relaks
kembali. Lakukan sebanyak 8 kali.
2) Latihan 2
Sikap duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Letakkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan
tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil
mengempeskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan
liang dubur selama beberapa saat, kemudian istirahat. Ulangi
Gerakan ini dengan tungkai kiri di atas tungkai kanan. Lakukan
gerakan gerakan tersebut masin g masing 8 kali.
3) Latihan 3
Sikap duduk tegak, kedua tunkai kaki lurus, rapat dan rileks
a) Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembasli;
angkat tungkai kiri keatas, lalu letakkan kembali
lakukan hal ini berganti ganti sebnyak 8 kali.
b) Lakukan pula latihan seperti di atas dalam posisi
berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus; angkat
kedua tungkai bersama sama, kedua lutut jangan di
tekuk kemudian turunkan kembali perlahan lahan.
Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
4) Latihan 4
Sikap duduk bersila, badan tegak, kedua tangan di atas bahu,
kedua lengan di samping badan.
a) Tekan samping payudara dengan sisi lengan atas
b) Lalu putarkan kedua lengan tersebut kedepan, ke atas
samping telinga
c) Teruskan sampai kebelakang dan akhirnya kembali
kesikap semula. Lakukan gerakan gerakan diatas
sebanyak 8 kali.
5) Latihan 5
Sikap berbaring, telentang kedua lengan disamping badan dan
kedua lutut ditekuk. Latihan : angkat pinggul sampai badan dan

4 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
kedua tungkai atas membentuk sudut dengan lantai yang
ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan pelan.
Lakukan sebanyak 8 kali.
6) Latihan 6
Sikap berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua
lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rilaks.
Latihan, Panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai
kiri mendekati bahu kiri, lalu kembali pada posisi semula. Ingat
kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan). Keadaan dan
gerakan serupa dilakukan sebaiknya untuk tungkai kiri. Setiap
gerakan dilakukan masing masing 2 kali. Latihan ini diulang
sebanyak 8 kali.
7) Latihan 7
Latihan, panggul diputar kekanan dan kekiri masing masing 4
kali. Gerakan panggul kekiri yang dilakukan seperti tekankan
pinggang kelantai sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan otot dubur, gerakan panggul kekanan, angkat
pinggang, gerakan panggul kekiri dan seterusnya. Cara-cara
latihan pendahuluan diatas dilakukan beberapa hari sampai
wanita hamil ini dapat menjalankan latihan latihan inti.
b. Latihan Inti
Tujuannya yaitu latihan pembentukan sikap tubuh, latihan
kontraksi dan rileksasi, latihan pernapasan.
1) Minggu ke 22-25
a) Latihan pembentukan sikap tubuh Sikap : berbaring
telentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping
badan dan santai (rilaks).
b) Latihan angkat pinggang sampai badan membentuk
lengkungan. Lalu tekankan pinggang kelantai sambil
mengempiskan perut, serta kerutkan otot otot dubur,
lakukan merulang kali (8-10 kali).
c) Latihan kontraksi relaksasi
Sikap berbaring telentang, kedua lengan disamping
badan,

5 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
kedua kaki ditekuk pada lutut dan rileks. tegangkan
otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi,
mengatupkan tulang rahang dan menegangkan otot-otot
leher selama beberapa detik, lalu lemaskan dan rileks.
Lakukan ini 8-10 kali.
d) Latihan pernapasan
Sikap berbaring telentang, kedua lengan disamping
badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai.
Letakkan tangan kiri diatas perut, Lakukan pernapasan
diafragma : tarik napas melalui hidung, tangan kiri naik
keatas mengikuti dinding perut yang menjadi naik, lalu
hembuskan napas melalui mulut. Frekuensi latihan
adalah 12-14 kali permenit.
e) Lakukan gerakan pernapasan ini sebanyak 8 kali
dengan interal 2 menit. Tujuannya untuk mempercepat
timbulnya rileksasi, menghilangkan rasa nyeri his kala
pendahuluan dan his kala pembukaan dan untuk
mengatasi rasa takut dan stres.
2) Minggu ke 26-30
a) Latihan pembentuh sikap tubuh
Sikap merangkap, kedua tangan sejajar bahu. Tubuh
sejajar dengan lantai, sedangkan tangan dan paha tegak
lurus. Tundukkan kepala, sampai terlihat kearah vulva,
pinggang diangkat sambil mengempiskan perut bawah
dan mengerutkan dubur Lalu turunkan pinggang, angkat
kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan
dasar panggul. Ulangi kegiatan diatas sebanyak 8.
Latihan kontraksi dan relaksasi. Sikap berbaring
terlentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut dan santai. Latihan : lemaskan
seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tegangkan
selama beberapa detik, lalu lemaskan kembali. Kerjakan
sebanyak 8 kali.

6 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
b) Latihan pernafasan
Sikap : berbarung, terlentang, kedua kaki ditekuk pada
lutut, kedua lengan disamping badan dan lemaskan
badan. Lakukan pernafasan torak (dada) yang dalam
selama 1 menit, lalu ikuti dengan pernafasan diafragma.
Kombinasi kedua pernafasan ini dilakukan 8 kali
dengan masa interval 2 menit. Latihan pernafasan
bertujuan unutk mengatasi rasa nyeri (sakit) his pada
waktu persalinan.
3) Minggu ke 31-34
a) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berdiri tegak, kedua lengan disamping badan,
kedua kaki selebar bahu dan berdiri rileks. Lakukan
gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus, lalu
tegak berdiri perlahan-lahan. Pada mula berlatih, supaya
jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegangan pada
misalnya sandaran kursi. Lakukan sebanyak 8 kali.
b) Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap tidur telentang, kedua tangan disamping badan,
kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan. Lakukan
pernafasan diafragma dan dada yang dalam.
c) Latihan pernafasan
Latihan pernafasan seperti telah diharapkan tetap
dengan frekuensi 26-28 permenit dan lebih cepat.
Gunakan untuk menghilangkan rasa nyeri.
4) Minggu ke 35 sampai akan partus
a) Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping
badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan rilaks. Latihan
: angkat badan dan bahu, letekkan dagu diatas dada
melihatlah kearah vulva. Kegiatan ini pertahankan
beberapa saat, lalu kembali kesikap semula dan
santailah. Latihan ini diulang 8 kali dengan interval 2
manit.
b) Latihan kontraksi dan relaksasi

7 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Sikap tidur telentang, kedua lengan disamping badan,
kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh, lakukan
pernafasan secara teratur dan berirama. Tegakkan
seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang
kerutkan dahi, tegangkan otototot leher kepalkan
kedua tangan, tegangkan bahu tegangkan otototot
perut, kerutkan dubur tegangkan kedua tungkai kaki dan
tahan napas, setelah beberapa saat kembali kesikap
semula dan lemaskan seluruh tubuh. Lakukan kegiatan
ini 9 kali.
c) Latihan pernafasan
Sikap tidur telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua
lengan (posisi litotomi) dan rileks. Buka mulut sedikit
dan benafaslah sedalamdalamnya, lalu tutup mulut.
Latihan mengejan seperti buang air besar (defekasi)
kearah bawah dan depan. Setelah lelah mengejan,
kembali keposisi semula. Latihan ini diulang 4 kali
dengan interval 2 menit.
c. Latihan Penenangan dan Relaksasi
1) Latihan penenangan
Tujuan latihan ini berguna untuk menghilangkan tekanan
(stres) pada waktu melahirkan. Dengan latihan ini diharapkan
ibu dapat menjadi tenang dan memperoleh relaksasi sempurna
menghadapi persalinan. Sikap berbaring miring kearah
punggung janin, misalnya ke kiri, maka lutut kanan diletakan di
depan lutut kiri keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk di
depan badan, sedangkan tangan kiri dibelakang badan. Tenang,
lemaskan seluruh badan,mata dipicingkan, hilangkan semua
suara yang menganggu; atasi tekanan. Kerjakan latihan ini
selama 5-10 menit.
2) Latihan Relaksasi
a) Syarat relaksasi adalah sebagai berikut :
(1) Tutuplah mata dan tekukkan semua persendian
(2) Lemaskan seluruh otot otot badan termasuk muka

8 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
(3) Pilihlah tempat yang tenang atau tutuplah mata dan
telinga
(4) Pusat kan pikiran pada suatu titik, misalnya pada
irama pernafasan
(5) Pilihlah posisi relaksasi yang paling anda senangi
b) Ada 4 posisi relaksasi, yaitu :
(1) Posisi terlentang kedua kaki lurus
(2) Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk
(3) Berbaring miring
(4) Posisi relaksasi nyang sedang duduk, yaitu dengan
duduk menghadap sandaran kursi dalam posisi
membungkuk, kedua kaki ke lantai, kedua tangan di
atas sandaran.
c) Duduklah dengan tenang, relaksasi dilakukan dengan
jalan menutup mata, melemaskan otot- otot seluruh
tubuh, tenang dan bernafas dalam dan teratur. Gunanya
untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri
oleh his saat persalinan.
d. Senam hamil (senam hamil & Nifas pedoman praktik bidan, 2012)
Instruksi dan informasi senam antenatal
Senam kaki dan tungkai
Tujuan senam: meningkatkan sirkulasi, khususnya liran balik
vena.
Mengapa perlu: sirkulasi melambat karena pengaruh hormone
pada dinding vena, peningkatan volume darah, dan tekanan akibat
pembesaran uterus. Sirkulasi yang lambat menyebabkan kram,
pembengkakakkan pergelangan kaki, dan varises vena.
Posisi awal: duduk di tempat tidur, lantai, atau di kursi dengan
kaki diregangkan kea rah depan dan di topang.
Senam kaki: tekuk dan regangkan kaki dengan cepat. Ulangi
sedikitnya 12 kali. Putar kedua kaki membentuk lingkaran sebesar
mungkin, pertahankan lutut tidak bergerak, ulangi sedikitnya 12
kali pada setiap arah.
Pengencangan tungkai: angkat kedua kaki kea rah atas dan tekan
bagian belakang lutut menyentuh dasar permukaan. Tahan dalam

9 | P E N ATA L A K S A N A A N K E H A M I L A N
hitungan 5, bernapas dengan irama normal, lalu rileks. Ulangi
sebanyak 10 kali.
Frekuensi: kapanpun mungkin dilakukan khususnya pada dinihari,
malam hari, dan pada saat duduk dengan tungkai di angkat.
Saran:
a. Duduk dengan tungkai ditinggikan dan disangga
b. Pilih posisi duduk bukan berdiri
c. Geliatkan jari kaki ketika berdiri
d. Jangan duduk atau berbaring dengan tungkai di silangkan
e. Bila perlu, kenakan penyokong yang ketat
f. Kenakan alas kaki dengan benar
g. Ubah posisi sesering mungkin
h. Berjalan kaki membantu sirkulasi

Senam dasar panggul

Tujuan senam: Untuk meningkatkan kesiapan dan memperbaiki


tonus otot menghadapi kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

Mengapa perlu: terjadi peregangan pada dasar panggul karena


pengaruh hormone pada fascia dan otot, BB ekstra karena
kehamilan, dan melahirkan. Kelemahan otot dapat menimbulkan
masalah perkemihan, prolaps, dan masalah seksual.

Posisi awal: posisi mana saja yang nyaman dengan kaki sedikit
direnggangkan.

Cara senam: kerutkan anus seolah-olah menahan defekasi,


kerutkan vagina dan uretra seolah-olah mencegah berkemih,
kemudian kerutkan ke dalam anus, vagina dan uretra. Tahan
dengan kuat selama mungkin sampai 10 detik, bernapas secara
normal. Rileks dan istirahat selama 3 detik, ulangi senam dengan
perlahan sebanyak mungkin sampai maksimum 10 kali. Ulangi
senam kerutkan dan dikendurkan dengan cepat sampai 10 kali
tanpa menahan kontraksi.

10 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Frekuensi: Sesering dan kapanpun mungkin sehingga menjadi
kebiasaan. Gunakan ingatan misalnya setelah setiap berkemih.
Pengujian yang sangat jarang adalah dengan penghentian aliran
tengah.

Saran: Biasakan melakukan senam ini dimana saja dan kapan saja.
Hentikan aliran tengah berkemih hanya kadang-kadang. Jangan
menahan napas. Jangan mengencangkan paha atau bokong.
Kontraksikan pertama secara perlahan kemudian secara cepat.
Rujuk ke penasihat bila perlu.

Senam abdomen

Tujuan senam: Mengencangkan korset alamiah, mempertahankan


stabilitas panggul, dan mencegah serta menghilangkan sakit
punggung.

Mengapa perlu: Otot abdomen lemah oleh efek hormone pada


otot dan fascia serta peregangan selama kehamilan. Perubahan
postur dan instabilitas punggung dapat menimbulkan nyeri
punggung selama kehamilan dan setelahnya. Transversus adalah
otot pengstabil batang tubuh dan penting untuk mengembalikan
kembali stabilitas batang tubuh.

Tranversus

Posisi awal-merangkak: merangkak dengan lengan dan paha


vertical, tangan tepat dibawah bahu dan lutut tepat dibawah
pinggul.

Cara senam: Dengan mempertahankan tulang belakang diposisi


tengah, tarik napas dan hembuskan dengan perlahan sambil
menarik otot abdomen bawah ke arah tulang belakang. Tahan
posisi ini sampai 10 detik, lanjutkan bernapas secara normal,
kemudian rileks dengan cara perlahan ulang sampai 10 kali.

11 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Posisi awal-berbaring miring: Berbaring miring dengan kedua
lutut menekuk ke arah dada dan 1 bantal diletakkan diantara
tungkai.

Cara senam: Dengan mempertahankan tulang belakang diposisi


tengah, tarik napas dan hembuskan, dengan perlahan tarik otot
abdomen bawah kearah tulang belakang tahan posisi ini sampai 10
detik, lanjutkan dengan bernapas secara normal, rileks secara
perlahan. Ulangi sampai 10 kali.

Posisi awal-duduk: duduk dengan tegap pada sebuah kursi makan


dengan kaki dipijakkan ke lantai. Letakkan tangan pada abdomen
dibawah umbilicus dengan jari mengarah ke tengah tubuh.

Cara senam: Dengan mempertahankan tulang belakang diposisi


tengah, tarik napas dan hembuskan, dengan perlahan tarik otot
abdomen bawah kearah tulang belakang tahan posisi ini sampai 10
detik, lanjutkan dengan bernapas secara normal, rileks secara
perlahan. Ulangi sampai 10 kali.

Posisi awal-berdiri: berdiri tegak dengan berat badan tepat berada


di kedua kaki.

Cara senam: Dengan mempertahankan tulang belakang diposisi


tengah, tarik napas dan hembuskan, dengan perlahan tarik otot
abdomen bawah kearah tulang belakang tahan posisi ini sampai 10
detik, lanjutkan dengan bernapas secara normal, rileks secara
perlahan. Ulangi sampai 10 kali.

Frekuensi: Beberapa kali dalam sehari, dalam posisi apapun.


Transversus dan dasra panggul harus di koaktivasi sebelum
melakukan aktivitas seperti mengubah posisi, menaiki tangga,
menggerakkan dan memegang objek, serta berdiri seberapa lama
pun.

12 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Mengangkat panggul

Posisi awal-setengah berbaring: setengah berbaring pada sudut 45,


disokong dengan sandaran dan bantal dengan lutut menekuk ke
atas dan kaki datar dengan berpijak pada permukaan.

Cara senam: Tarik ke dalam otot abdomen, kencangkan otot


bokong, dan tekn sedikit punggung terhadap penyokong. Tahan
sampai hitungan 5, bernapas normal, kemudian rileks. Ulangi
sampai 10 kali.

Posisi awal-duduk bersandar: duduk secara benar pada kursi


makan dan tangan diabdomen.

Cara senam: Kencangkan otot abdomen ke arah dalam,


kencangkan otot bokong dan tekan sebagian punggung ke arah
kursi. Tahan sampai hitungan 5, bernapas normal, kemudian rileks.
Ulangi sampai 10 kali.

Posisi awal-duduk arah terbalik: Duduk dikursi dengan arah


terbalik dan lengan bertumpu pada sandaran kursi.

Cara senam: Kencangkan otot abdomen ke arah dalam,


kencangkan otot bokong, dengan punggung bawah sedikit
membungkuk kedepan, dan tahan sampai hitungan ke 5, bernapas
normal, kemudian rileks. Ulangi sampai 10 kali.

Posisi awal berdiri tegak: berdiri tegak dengan kaki


diregangkan beberapa inci dan lutu agak menekuk.

Cara senam: kencangkan otot abdomen, dan fiksasikan ke


pinggang. Tahan dalam hitungan 5, bernapaslah dengan irama
normal, kemudian relaks, ulangi sampai 10 kali.

Posisi awal-merangkak : merangkak dengan dan tahan vertical,


tangan tepat dibahu dan lutut dan lutut tepat di bawah paha.

13 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Cara senam: kencangkan abdomen, kencangkan otot bokong dan
dorong sebagian kecil punggung kearah atas. Tahan sampai
hitungan 5, berbapas normal, lalu dengan perlahan relaksasikan
abdomen dan biarkan tulang belakang lurus- bukan melengkung.
Ulangi sampai 10 kali.

Frekuensi: lakukan beberapa kali sehari dalam berbagai posisi


berbeda.

Saran: ketika melakukan setiap aktivitas fungsional misalnya,


mengganti posisi, memindahkan dan memegang barang, bebat baik
tranversus maupun dasar panggul lindungi panggul dan tulang
belakang. Ketika berdiri, secara perlahan tarik otot tranversus dan
dasar panggul. Senam mengangkat panggul dapat juga dilakukan
secara berirama untuk meredakan nyeri punggung. Memastikan
postur tubuh berdiri dengan bercermin.selalu distribusikan BB
pada kedua sisi tubuh ketika berdiri atau duduk. Rujuk pada ahli
fisioterapi kesehatan wanita bila terdapat nyeri punggung yang
persisten.

Senam antenatal tambahan

Senam bahu, lengan, dan dada.

Tujuan senam: menguatkan otot bahu dan vektoral serta


meredakan nyeri punggung atas dan tekanan pada bahu serta iga
bagian atas.

Mengapa perlu: kifosis sering terjadi pada kehamilan dan ini


menyebabkan nyeri bahu dan punggung atas. Peregangan tulang-
tulang iga menyebabkan tekanan dibawah tulang iga tersebut.
Edema menyebabkan tekanan yang menyebabkan kesemutan jari-
jari tangan dan bahu. Terjadi pembesaran payudara dan ini
memerlukan peningkatan funfsi penyokong tubuh.

14 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Posisi awal: duduk dikursi dengan punggung tegak tersangga atau
duduk biasa.

Cara senam: angkat dan turunkan kedua bahu besamaan secara


perlahan. Ulangi 5-10 kali. Letakan jari-jari tangan di bahu. Secara
pelahan dan berirama ayunkan siku kedepan,ke atas, ke belakang
dan kemudian ke bawah, buat gerakan memutar kebelakang
membentuk lingkaran ulangi 5-10. secara perlahan regangkan
lengan kanan ke atas kepala dan turunkan. Lakukan gerakan yang
serupa pada lengan kiri. Uluangi 5-10 kali. Terjadi pengangkatan
tambahan bila batang tubuh ditekuk sedikit kea rah berlawanan
ketika melakukan peregangan itu. Angkat siku setinggi bahu. Buat
kepalan kendur salah satu tangan dan tangan lain mengepal kepalan
tangan tersebut. Secara perlahan tekan tangan secara bersamaan
dan lepaskan. Ulangi senam ini 5-10. Lakukan pada tangan lain
secar bergantian.

Frekuensi: satu/2 kali per hari.

Saran: bernapas biasa selama senam. Jangan melengkungkan


punggung bawah selama senam. Waspada dengan postur punggung
atas dan hindari bungkuk bahu.

Senam peregangan

Tujuan senam: menyiapka ibu secar fisik dan psikologis untuk


melakukan dan merasakan manfaat posisi untuk persalinan dan
melahirkan.

Mengapa perlu: terjadi pemendekan dan pengencangan otot-otot


betis dan paha dalam, serta ligament lipat paha, paha, dan tungkai
bawah.

15 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Peringatan: senam peregangan harus selalu di dahului dengan
senam pemanasan dan ibu hamil tidak boleh melakukan
peregangan yang berlebihan.

Posisi awal: berdiri dengan tangan dia angkat tegak lurus terhadap
dinding dan telapak tangan meneklan dinding, salah satu kaki ada
di belakang kaki yang lain.

Cara senam: bersandar dengan perlahan ke dinding, tekuk lutut


tungkai yang di depan dan kedua siku agak menekuk. Regangan
pada otot betis akan terasa di bagian belakang tungkai. Tahan
peregangan selama setengah sampai 1 menit. Ganti posisi tungkai
dan ulangi gerakan itu. Bila senam ini tidak menimbulkan rasa
regang mundurkan tungkai yang dibelakang agak lebih jauh.

Frekuensi: 1 / 2kali per hari

Posisi awal: jongkok, berpegangan pada sebuah penopang kuat


atau pada pasangan

Cara senam: latih posisi berpegangan ini selama menit dan


secar bertahap tingkatkan sampai satu menit

Frekuensi : 1/ 2 kali perhari

Posisi awal: duduk dilantai dengan punggung tersangga dan


telapak kaki saling besinggungan, lutut diletakan diatas bantal.

Cara senam: pertahankan kaki sedekat mungkin dengan panggul


dan tahan posisi selama anda merasa nyaman

Frekuensi: 1 / 2 kali per hari

Posisi awal: duduk di lantai dengan punggung bersandar dan


telapak kaki saling bersinggungan, tangan memegang pergelangan
kaki dan kaki di tari kerah perineum.

16 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Cara senam: biarkan beban berat badan ada di tungkai untuk
membuat lutut kebawah ke arah lantai kaki selama menit dan
secara perlahan tingkatkan sampai satu menit

Frekuensi: 1 / 2 kali per hari

Posisi awal: duduk dengan punggung tersangga dan tungkai


diluruskan ke depan dan meregang.

Cara senam: tarik kaki kea rah tubuh di pergelangan kaki, tanpa
menekuk lutut. Tahan peregangan ini selam menit dan
meningkat sampai 1 menit.

Frekuensi: 1 /2 kali per hari

Saran :sebelum melakukan senam peregangan ingat untuk


pemanasan. Selalu ulangi peregangan perlahan. Pada awalnya akan
rasa ada reganagan; bernapaslah seperti biasa seperti sampai
sensasi menghilang walau masih melakukan peregangan. Rentang
gerakan secara bertahap akan ditingkatkan dan tubuh akan merasa
lebih fleksibel dan relaks. Jangan pernah memaksakan gerakan.
Posisi jongkok hanya dapat ditahan dengan lebih dulu tumit
diangkat dari dasar pijakan. Setelah peregangan lakukan mandi
rendam / pancur air hangat.

B. Imunisasi
1. Definisi
Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan pengertian tetanus toksoid adalah proses membangun
kekebalan sebagai pencegahan terhadap infeksi tetanus (Indanati
Rukna, 2008 http://adln.lib.unair.ac.id).
Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
tubuh sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin TT
adalah vaksin yang mengandung toksoid tetanus /bakteri C. tetani yang
telah dilemahkan kemudian dimurnikan (Depkes RI, 2009).

17 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
2. Tujuan imunisasi TT (Depkes RI, 2009)
Tujuan diberikannya imunisasi tetanus toksoid antara lain untuk
melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi ibu
terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka, pencegahan penyakit
pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus, serta umtuk
mengelimansi penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
3. Cara pemberian dan dosis (Depkes RI, 2009)
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar
suspense menjadi homogeny
b. Vaksin disuntikan secara intra muscular atau subkutan dalam
c. Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap tetanus atau tetanus
neonatorum, dari 2 dosis primer 0,5 ml yang diberikan secara
intra muscular dengan interval 4 minggu . dilanjutkan dengan
dosis ketiga setelah 6 bulan berikutnya.
d. Untuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada WUS,
maka dianjurkan diberikan 5 dosis. Dosis keempat diberikan
satu tahun setelah dosis ke 3, dan dosis ke 5 diberikan 1 tahun
setelah dosis ke 4. Imunisasi TT dapat diberikan selama
kehamilan, bahkan pada priode trimester 1
e. Diunit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka boleh
digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan :
1) Vaksin belum kadarluarsa, VVM masih dalam konisi A dan
B
2) Vaksin disimpan dalam suhu +2 + 8 C
3) Tidak pernah terendam air
f. Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh
digunakan kembali untuk hari berikutnya.
4. Jadwal pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur (Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi)

STATUS INTERVAL MINIMAL MASA


IMUNISASI PEMBERIAN PERLINDUNGA
N
T1 - -
T2 4 minggu setelahT1 3 tahun

18 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun

5. Kontraindikasi tetanus toksoid


Ibu hamil atau WUS mempunyai gejala-gejala berat (pingsan) karena
dosis pertama TT ( depkes RI, 2005). Vaksin TT termasuk vaksin yang
sensitive terhadap beku yaitu golongan vaksin yang akan rusak bila
terpapar dengan suhu dingin atau suhu pembekuan ( depkes RI, 2005).
Keterpaparan suhu yang tidak tepat pada vaksin TT menyebabkan
umur vaksin menjadi berkurang dan vaksin akan rusak bila terpapar
sinar matahari langsung ( depkes RI, 2005).
6. Aspek keterampilan ( asuhan kebidanan ibu hamil, 2008)
a. Menyiapkan alat
1) Spuit 3 cc satu buah
2) Vaksin TT dalam tempatnya
3) Kapas air hangat dalam tempatnya
4) Larutan klorin 0,5 % dalam wadah jarum bekas
5) Sarung tangan steril satu pasang pada tempatnya
6) Status ibu hamil
7) Alat tulis
8) Tempat sampah medis berisi larutan klorin 0,5%
9) Tempat sarung tangan kotor berisi laruatan klorin 0,5%
b. Menyiapkan lingkungan
1) Meletakan kursi untuk pemberian imunisasi di dekat tempat
tidur ibu
2) Menyiapkan tempat tidur untuk tempat ibu berbaring atau
tempat duduk
c. Menyiapkan ibu
1) Menanyakan kepada ibu apakah ada alergi vaksin. Bila ada
pemberian TT perlu kolaborasi dengan dokter/ di
pertimbangkan
2) Memberi informasi kepada ibu tujuan dan maksud pemberian
imunisasi
3) Mempersilahkan ibu untuk berbaring/duduk
4) Memberit ahukan prosedur pemeriksaan
5) Menyinsingkan lengan baju ibu pada lengan yang akan
diinjeksi
d. Pemeriksa menyiapkan diri

19 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
1) Mencuci tangan dengan sabun, bilas dengan air mengalir
kemudian keringkan dengan handuk
2) Memakai sarung tangan
e. Melaksanakan prosedur pemberian imunisasi
1) Mengambil spuit 3 cc dan mengaspirasi vaksin TT sebanyak
0,5 cc
2) Mengeluarkan udara yang terdapat dalam spuit dengan cara
menem[patkan spuit sejajar dengan mata, jarum tertutup
menghadap ke atas, kemudian keluarkan perlahan udara yang
masih tersisa di dalam spuit.( pastikan dosis vaksin tidak
berkurang)
3) Menyeka lengan pasien dengan kapas air hangat pada 1/3
lengan bagian luar. Untuk kesepakatan TT1 diberikan di lengan
kanan ibu, TT2 di lengan kiri ibu
4) Membuang kapas hangat habis pakai di tempat sampah
5) Menusukkan jarum dengan sudut 60 derajat sampai jarum
masuk area subkutan dalam
6) Melakukan aspirasi untuk memastika tidak mengenai
pembuluh darah
7) Menusukkan vaksin secar perlahan dengan mendorong piston
spuit sampai vaksin habis
8) Mencabut jarum dari lengan pasien secara perlahan dengan
menekan bekas suntikan dengan menggunakan kapas air hangat
9) Buang jarum pada box yang telah di sediakan
10) Menjelaskan pada ibu bahwa tindakan sudah selesai
11) Membuka sarung tangan dan mebuang pada tempat sampah
12) Merapikan alat dan pasien
13) Menanyakan reaksi imunisasi pada ibu
14) Mencuci tangan
15) Mendokumentasikan

C. Peran Perawat dalam Senam Hamil dan Imunisasi Ibu Hamil


1. Pemberi pelayanan kesehatan
Perawat mengumpulkan data tentang ibu dan kehamilannya yaitu
melakukan pemeriksaan fisik, membuat diagnosa keperawatan,
merencanakan tindakan, melakukan implementasi berupa pelayanan 10
T, pemberian vaksinasi TT dan perawat melakuan evaluasi.
2. Penemu Kasus

20 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N
Perawat melakukan kunjungan rumah untuk mencari dan menemuka
ibu hamil.
3. Pendidik atau Penyuluhan Kesehatan
Perawat menjelaskan kepada ibu yang telah dilakukan pemeriksaan
tentang hasil pemeriksaan, perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu
hamil, pentingnya imunisasi, pentingnya dalam senam hamil, jenis
resiko yang ditemukan, bahaya dari resiko kehamilan yang ditemukan
dan pentingnya kesehatan jiwa pada ibu hamil serta, perawatan
payudara pada inu hamil.
4. Kordinator dan Kolaborator
Perawat melakukan kordinasi terhadap semua pelayanan yang diterima
oleh ibu hamil dari berbagai program, dan bekerja sama dengan
keluarga dalam perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai
penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan dan sektor terkait
lainnya.
5. Konselor
Perawat menyediakan informasi-informasi tentang ibu hamil,
membantu ibu hamil untuk menggali dan mengetahui permasalahan
seperti imunisasi pada ibu hamil serta memiliki pemecahan masalah
yang dapat dikerjakan.

21 | P E N A T A L A K S A N A A N K E H A M I L A N

Anda mungkin juga menyukai