Anda di halaman 1dari 29

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

SOSIAL
(BPJS)

Anggota:
Achmad Deni Irsyad Indra Benyamin Syam
Ardi Pangestuaji Rahmat Tri Laksono
Arief Rivaldiansyah Reyka Firdhaulisia
Ervanna Julyan
Febrizky Ramadani Yan Sen
Galang Mahardika Yonathan Kevin W
Gerlandy Frian Dwi H Yulianti Lestari
Yusuf Bachtiar
Perkenalan

Landasan Hukum

Kepesertaan & Iuran

Hak dan Kewajiban Peserta

Tugas dan Wewenang BPJS

Pelayanan
Perkenalan
APA ITU BPJS?

VISI & MISI BPJS?

MAKSUD & TUJUAN


Landasan Hukum
UU SJSN dan UU BPJS
Sistem Jaminan Sosial Nasional
5 9
3 Progra Prinsi
Azas 1. 1. m
Jaminan p 1. Kegotong-
royongan
Kemanusiaan Kesehatan 2. Nirlaba
(BPJS Kesehatan) 3. Keterbukaan
2. Manfaat 2. Jaminan 4. Kehati-hatian
Kecelakaan Kerja 5. Akuntabilitas
3. Jaminan Hari 6. Portabilitas
3. Keadilan Tua 7. Kepesertaan
sosial bagi wajib
4. Jaminan
seluruh rakyat Pensiun 8. Dana amanat
Indonesia 9. Hasil pengelolaan
5. Jaminan dana digunakan
Kematian seluruhnya untuk
(BPJS pengembangan
Ketenagakerjaan) program dan
sebesar-besarnya
untuk kepentingan
UU No. 24 Tahun 2011
Pasal 14
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, wajib menjadi Peserta Program Jaminan Sosial

2013 2014 - 2019

CAKUPAN
SEMESTA 2019

Badan Hukum PRIVATE


Badan Hukum PUBLIK
Di bawah Menteri
Langsung Bertanggung Jawab Kepada
BUMN
PRESIDEN
Semula Hanya Untuk
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
Jaminan Kesehatan PNS
SELURUH RAKYAT INDONESIA
dan Pensiunan TNI/POLRI
Kepesertaan & Iuran
KEPESERTAAN

(Dasar Regulasi: UU No 24 Tahun 2011 tentang BPJS


Pasal 14, menyatakan .... Setiap orang, termasuk
orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di
Indonesia, wajib menjadi peserta program Jaminan
Sosial)
Perpres 111/2013 tentang

PERUBAHAN ATAS PERPRES NO.


Menyi
12/2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
Pasal 6 kapi
Ayat (3) :
Pemberi kerja pada Badan Usaha
Milik Negara, usaha besar, usaha
menengah, dan usaha kecil paling
lambat tanggal 1 Januari 2015
Pentahapan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan
PerPres RI Nomor : 111
Tahun 2013 pasal 6 :
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan bersifat WAJIB
dan mencakup SELURUH
penduduk Indonesia
201 1 Januari 2019
Universal

201 9 Coverage
Paling lambat 1 Januari

6
2016
Paling lambat 1Usaha mikro
201
Januari
2015
1. BUMN

5 2. Usaha besar
3. Usaha menengah

201 4. Usaha kecil


Mulai 1 Januari 2014
1. PBI

4 2. TNI/POLRI
3. Eks Askes
4. Eks Jamsostek
5. Lain-lain
12
PESERTA
BPJS
KESEHATA
N
PBI NON
PBI

APBN APBD

JAMKESMAS PJKMU
(EXISTING) /JAMKESDA

PEKERJA PENERIMA PEKERJA BUKAN BUKAN PEKERJA


PENERIMA UPAH
UPAH

PEGAWAI PEGAWAI PENERI VETERA


INDIVIDU
1. INVEST
PEMERINT NON N, PK OR
PEMERINTAH MA 2. PEMBER
AH
PENSIU I KERJA
3. PENERI
1.PNS PUSAT 1. PENGACARA N
1.PP PNS 1.VET MA
1. PEG. 2. AKUNTAN TUVET
2.PNS DAERAH 2.PP TNI PENSIU
BUMN 3. ARSITEK 2.VET N
3.PNS 3.PP POLRI
DIPERBANTUKAN 2. PEG. 4. DOKTER,
NTUVET
5. KONSULTAN
4.PP PEJABAT
4.TNI BUMD 3.PERINTIS
5.POLRI 6. NOTARIS NEGARA
3. PEG. KEMERDE
6.PJBT NEGARA 7. PENILAI,
SWASTA KAAN
7.PEGAWAI 8. AKTUARIS
PEMERINTAH 9. PEMAIN MUSIK, 13
NON PNS PEMBAWA ACARA
IURAN
DIBAYAR OLEH
PEMBERI PERSENTASE
KERJA & APBN/APBD
PEKERJA 3% Pemberi Kerja
2% Pekerja
Upah (PPU)
Penerima
Pekerja NON APBN/APBD/BU
4% Pemberi Kerja
0,5% Pekerja

NOMINAL
DIBAYAR OLEH
YANG Kelas 1 : 80.000
BERSANGKUTAN Kelas 2 : 51.000
Pekerja Bukan Kelas 3 : 25.500
Penerima Upah
(PBPU)
Bukan Pekerja
(BP)

* Per 1 Juli 2015, iuran berubah menjadi 5%, dimana 4% ditanggung Pemberi Kerja
1% ditanggung Pekerja
ILUSTRASI PENGHITUNGAN
IURAN
IURAN PEGAWAI BADAN USAHA
1,5
2x
x
Kelas 2 Kelas 1 PTK
PTK
P K1
P K1
3.543.750 4.725.000

Penghas Manfa Pemberi Pekerja Total PMPM (Jika 5


ilan at Kerja (4%) (0,5%) (4,5%) Jiwa)
3.000.00
Kelas 2 15.000 135.000 27.000
0 120.000
4.000.00
Kelas 1 20.000 180.000 36.000
0 160.000
erta Tambahan dengan potongan 1% manfaat kelas rawat mengikuti peserta inti
10.000.0
Kelas 1 23.625 212.625 42.525
00 189.000
PENDAFTARAN
PESERTA PEKERJA PENERIMA UPAH (KOLEKTIF)

PENDAFTARAN MELALUI KANTOR BPJS KESEHATAN KANTOR BPJS KESEHATAN


1. Mengisi Form Registrasi Badan Usaha/ Badan Hukum Lainnya
2. Form Data Migrasi Karyawan

3. Diberikan Virtual
BADAN USAHA Account Bu/ Badan
Hukum Lainnya
untuk pembayaran
5. Peserta Membayar lewat
iuran ke Bank : BRI,
ATM/i-banking/Tunai sesuai
Mandiri, BNI
dengan Nomor Virtual
4. Data pegawai di
Account
entry/ dilakukan
6. Dengan
migrasi ke masterfile
membawa
bukti
BANK
pembayaran
untuk dicetakkan
Kartu BPJS
Kesehatan
Peserta Pekerja Penerima Upah yang belum didaftarkan oleh Pemberi kerjanya dapat
mendaftarkan diri menjadi Peserta BPJS Kesehatan secara perorangan
PENDAFTARAN
PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH

n peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan

daftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di Kartu Keluarga

isi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan :


okopi Kartu Keluarga (KK)
okopi KTP/Paspor, masing-masing 1 lembar
okopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga
foto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar.

h mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA)

ukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama

pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu


aran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kese
CONTOH
KARTU
KARTU/E-ID

18
Hak dan Kewajiban
Peserta
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

Hak Peserta
Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah
untuk memperoleh pelayanan kesehatan;
Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak
dan kewajiban serta prosedur pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan; dan
Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan
saran secara lisan atau tertulis ke Kantor BPJS
Kesehatan.
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

Kewajiban Peserta
Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta
membayar iuran yang besarannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ;
Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran,
pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan
tingkat I;
Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang
atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
Mentaati semua ketentuan dan tata cara
pelayanan kesehatan.
Tugas dan Wewenang BPJS
Tugas dan Wewenang BPJS
Wewenang BPJS
Menagih pembayaran Iuran

Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi

Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan


pemberi kerja

Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar


pembayaran fasilitas kesehatan

Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan

Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang


tidak memenuhi kewajibannya

Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai


ketidakpatuhannya

Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan


program jaminan sosial
Tugas dan Wewenang BPJS

Tugas BPJS
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta

Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi


kerja

Menerima bantuan iuran dari Pemerintah

Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta

Mmengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan


sosial

Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan


sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial

Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program


jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli
spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh
dokter spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah
sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan
indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas
Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak
Dijamin
a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui
prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang
berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas
Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program
jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera
akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;
d. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program
kecelakaan lalu lintas yang besifat wajib sampai nilai
yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas.
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak
Dijamin
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri
sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional,
termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang
belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan
sebagai percobaan (eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa
tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah;
p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak
diharapkan yang dapat dicegah (preventable adverse
events); dan
q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan
Terima kasih
Jaminan Kesehatan Nasional,
untuk Indonesia yang lebih baik......

BPJS

Wujudkan Gotong Royong untuk Generasi


yang Lebih Baik
JAMINAN KESEHATAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai