Anda di halaman 1dari 5

Resume Bab VI Riset Pemasaran

Kelompok 9
1. Fajar Haditomo (1411011040)
2. Nico Fajar Januar (1411011094)

Pengukuran dan Skala Pengukuran

kala adalah perbandingan antar kategori sebuah objek yang diberi bobot nilai berbeda. Jenis-jenis
skala pengukuran adalah nominal, ordinal, interval dan rasio.

Pengukuran adalah dasar setiap penelitian ilmiah. Segala sesuatu yang peneliti lakukan dimulai
dengan pengukuran apa pun yang ingin diteliti. Pengukuran adalah meletakkan angka ke suatu
objek.

Tapi sering muncul kebingungan mengenai jenis skala yang harus digunakan dalam mengukur.
Penting dalam analisis statistik untuk mengetahui tipologi jenis-jenis skala berbeda.

Jenis skala berbeda menyebabkan karakteristik data berbeda sehingga berkaitan dengan metode
statistik yang digunakan untuk menganalisis data. Dalam statistik ada 4 jenis-jenis skala yaitu
nominal, ordinal, interval dan rasio.

SKALA NOMINAL (SKALA LABEL)


Skala ini menempatkan angka sebagai atribut objek. Tidak memiliki efek evaluatif karena hanya
menempatkan angka ke dalam kategori tanpa struktur, tidak memiliki peringkat dan tidak ada
jarak.
Contoh Data Variabel:
Ya = 1 dan Tidak = 0
Pria = 1 dan Wanita = 0
Hitam = 1, Abu-abu = 2, Putih = 2
Analisis Statik
Angka tidak bermakna matematika. Analisis statistik yang dapat digunakan berada dalam
kelompok non-parametrik yaitu frekuensi dan tabulasi silang dengan Chi-square.
Skala nominal digunakan untuk mengkalisifikasikan objek, individual atau kelompok. Sebagai
contoh, mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan atau lokasi. Dalam melakukan
klasifikasi ini digunakan angka-angka sebagai simbol atau label. Contoh kita mengklasifikasi
jenis kelamin yang pada umumnya digunakan angka 1 untuk jenis laki-laki dan 2 untuk
perempuan. Kita tidak dapat melakukan operasi aritmatika dengan angka-angka tersebut
dikarenakan angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya
karakteristik tertentu. Contoh lain yang dapat digunakan dalam aplikasi mengenai riset suatu
pemasaran, sebagai berikut:

Apakah saudara setuju dengan memasarkan beras impor di pasaran bebas saat ini?
Jawab: a setuju b. tidak setuju
Jawaban setuju diberi nilai 1 dan jawaban tidak setuju diberi nilai 0 atau 2

SKALA ORDINAL (SKALA PERINGKAT)


Skala ordinal memiliki peringkat, tapi tidak ada jarak posisional objektif antar angka karena
angka yang tercipta bersifat relatif subjektif. Skala ini menjadi dasar dalam Skala Likert.

Contoh Data Variabel :


Sangat Tidak Setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Tidak Tahu = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5

Pendek = 1
Sedang = 2
Tinggi = 3

Tidak Enak = 1
Ragu-ragu = 2
Enak = 3
Analisis Statik :
Angka 1 lebih rendah dari angka 2 dalam peringkat, tapi tidak bisa dilakukan operasi
matematika. Data ordinal menggunakan statistik non-parametrik mencakup frekuensi, median
dan modus, Spearman rank-order correlation dan analisis varian.

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi mengenai jumlah relatif karakteristik berbeda
yang dimiliki oleh suatu objek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu objek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan untuk
mencari tau berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

Contoh : Jawaban pertanyaan berupa peringkat, misalnya sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju,
dan sangat setuju dapat diberi simbol angka 1, 2, 3, 4, dan 5. Angka-angka ini hanya berupa
simbol peringkat dan tidak mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner menggunakan
skala linkert yang digunakan untuk mengukur sikap, misalnya untuk menyatakan setuju atau
tidak setuju terhadap suatu pernyataan atau pertanyaan.

Contoh aplikasi dalam riset pemasaran:


Bagaimana menurut pendapat saudara mengenai layanan penjualan tiket pesawat terbang
maskapai X?
Jawab : a. sangat lambat b. lambat c. cepat d. sangat cepat

Untuk jawaban sangat lambat diberi nilai 1 dan seterusnya.

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa interval yang tetap. Dengan demikian, peneliti
dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau objek dan lainnya. Skala
pengukuran interval benar-benar merupakan angka yang digunakan untuk melakukan operasi
aritmatika. Untuk melakukan analisi, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametrik.

Contoh penggunaan skala pengukuran interval:


Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan:
Berapa kali anda memberi produk sampo x dalam satu bulan?
jawaban a. 1 kali b. 3 kali c. 5 kali d. 7 kali.
angka-angka 1, 3, 5, dan 7 adalah angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.

contoh lain : berapa persen kenaikan harga bahan pokok makanan sehari hari?
jawaban: a. 5% b. 10% c. 15% d. 20%

jawaban berupa penilaian skala antara 1-10


Beri kami masukan mengenai layanan yang kami berikan dengan menggunakan skala sebagai
berikut: kurang 12345 678910 baik

SKALA INTERVAL (SKALA JARAK)


Skala interval adalah skala ordinal yang memiliki poin jarak objektif dalam keteraturan kategori
peringkat, tapi jarak yang tercipta sama antar masing-masing angka.

Contoh Data Variabel :


Umur 20-30 tahun =1
Umur 31-40 tahun = 2
Umur 41-50 tahun = 3
Suhu 0-50 Celcius = 1
Suhu 51-100 Celcius = 2
Suhu 101-150 Celcius =3

Analisis Statistik :
Angka 3 berarti lebih tua atau lebih panas dari angka 2 setara dengan angka 2 terhadap angka 1,
bisa operasi penjumlahan dan pengurangan. Statistik parametrik yaitu deviasi mean dan standar,
korelasi r, regresi, analisis varian dan analisis faktor ditambah berbagai multivariat.

SKALA RASIO (SKALA MUTLAK)


Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nol mutlak.

Contoh Data Variabel :


0 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, . dst.
., -3C, -2C, -1C, 0C, 1C, 2C, 3C, .dst.
.0,71m .5,38m .12,42m. dst.

Analisis Statistik :
Berlaku semua operasi matematika. Analisis statistik sama dengan skala interval.

Skala pengukuran rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,
ordinal maupun interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai nol empiris absolut. Nilai
nol absolut ini terjadi pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak ada. Pengukuran
rasio biasanya berbentuk perbandingan antara satu individu atau objek tertentu dan lainnya.

Contoh penggunaan skala rasio dalam penelitian


Harga kopi a satu kilo Rp. 15.000,- harga kopi b satu kilo Rp. 75.000,- maka harga kopi a
dibandingkan dengan kopi b sama dengan 1 dibanding 5. tarif kereta api naik sebesar 10%
sedangkan tarif pesawat terbang naik sebesar 20% dan lainnya yang memiliki hubungan
perbandingan, pengukuran dapat menggunakan skala rasio.

Anda mungkin juga menyukai