a. Perbedaan tekanan
b. Perbedaan temperatur
c. Perbedaan kedudukan (tinggi rendah).
(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123667-R220826...Literatur)
B. Sifat-Sifat Fluida
Sifat-sifat fluida yaitu :
1. Memiliki viskositas
Memiliki viskositas, yaitu sifat fluida yang mendasari diberikannya
tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida. Viskositas menunjukkan resistensi
satu lapisan untuk meluncur (sliding) diatas lapisan lainnya. Definisi lain dari
viskositas dikaitkan dengan ada tidaknya geseran (shear). Dengan demikian,
viskositas berhubungan langsung dengan besarnya friksi dan tegangan geser
yang terjadi pada partikel-partikel fluida.
Sifat-sifat kerapatan dan massa jenis adalah ukuran dari beratnya
sebuah fluida. Namun jelas bahwa sifat-sifat ini saja tidak cukup untuk
mengkarakterisasi secara khas bagaiman fluida berprilaku karena dua fluida
(misalnya air dan minyak) yang memiliki nilai kerapatan hampir sama memiliki
prilaku yang berbedah ketika mengalir. Tampak ada sifat tambahan yang
diperlukan untuk menggambarkan fluiditas dari fluida. Fluida-fluida biasa
seperti air, minyak, bensin dan udara, tegangan dan laju regangan geser
(gradien kecepatan) dapat dikaitkan dengan suatu hubungan dalam bentuk.
du
= dy
Gambar 2 : variasi linier dari tegangan geser terhadap laju regangan geser fluida
(Fluid Mechanics. E-Munson)
2. Kontinu
Kontinu, merupakan suatu medium (zat antara) hipotetik yang kontinu
yang mengganti struktur molekuler yang sesamanya.
ds
IQ= dt
6. Memiliki densitas
Memiliki densitas (massa jenis) dan berat spesifik, densitas adalah
massa per satuan volume, sedangkan berat spesifik adalah berat per satuan
volume. Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi densitas suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Densitas rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki densitas lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki densitas lebih rendah (misalnya air). Satuan SI
densitas adalah kilogram per meter kubik (kgm-3).
Densitas berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki densitas
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki densitas yang sama. Rumus untuk menentukan densitas adalah
m=V
keterangan : m = massa
= denasitas
V = volume
7. Memiliki gravitasi jenis
Memiliki gravitasi jenis, gravitasi jenis sebuah fluida dilambangkan
sebagai SG, didefinikan sebagai perbandingan kerapatan fluida tersebut dengan
dengan kerapatan air pada sebuah temperatur tertentu. Biasanya temperatur
tersebut adalah 4 (39,2 ), dan temperatur ini dikerapatan air adalah 1,94
slugs/ft3 dalam bentuk persamaan
Gambar 3: Volume atur dan sistem untuk aliran melalui pipa dengan luas penampang
(Fluid Mechanics. E-Munson)
Bilangan Reynolds adalah perkalian dari massa jenis aliran dengan
kecepatan aliran dan diameter penampang yang kemudian dibagi dengan
viskositas dinamis.
Bilangan Reynolds sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida dan
kekentalan fluida. Bilangan Reynolds terbagi dua, yaitu :
1. Internal flow
Merupakan aliran fluida yang mengalir di dalam pipa. Untuk aliran
internal, jenis aliran yang terjadi dapat diketahui dengan mendapatkan bilangan
Reynoldnya dari persamaan:
V .D
Re
v
Keterangan : Re = Bilangan Reynold
V = Kecepatan Fluida m s
D = Diameter pipa/saluran m
v = Viskositas Kinematis m s
2
2. Eksternal Flow
Adalah aliran fluida diluar atau aliran fluida yang mengalir pada
permukaan suatu benda. Untuk menentukan jenis aliran, dapat diketahui dengan
menentukan nilai bilangan Reynoldsnya dengan persamaan :
V.L
Re
v
Keterangan : Re = Bilangan Reynold
V = Kecepatan Fluida m
s
L = Panjang Karakteristik benda m
v = Viskositas Kinematis m s
2
E. Bilangan Mach
Bilangan Mach merupakan perbandingan antara kecepatan aliran fluida
dengan kecepatan suara pada fluida tersebut. Bilangan mach digunakan juga
sebagai parameter untuk menentukan jenis aliran termampatkan.
VB
Ma
VS
Dimana: Ma = Bilangan Mach
VB = Kecepatan aliran fluida (m/s)
VS = Kecepatan Suara (m/s)
Klasifikasi bilangan Mach
1. Nossel konvergen
Nossel konvergen, yaitu nossel dengan penampang mula-mula yang
besar yang kemudian mengecil pada bagian keluarnya sehingga kecepatan
aliran menjadi tinggi dan tekanannya turun.
2. Nossel divergen
Nossel divergen adalah nossel dengan penampang mula-mula yang
kecil kemudian membesar pada bagian keluarnya sehingga kecepatannya turun
dan tekanannya naik
Gambar 5: Nossel Divergen
(http://www.scribd.com/doc/55071650/Nosel)
= d
Atau
a. Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis
minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-
termampatkan adalah sebagai berikut:
b. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan
Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
W2 = -P2 . V2
2
V1 (0) 2 P
2
;
2
nilai V2 dianggap nol diakibatkan adanya gaya-gaya yang bekerja pada saat
fluida keluar sehingga menyebabkan kecepatan fluida tersebut kecil atau dapat
dianggap nol maka:
P
2
V1 2P
V1 2
2
2P
V
(http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli)
I. Hukum-hukum Dasar
1. Hukum Newton
F = 0 , a = 0, V = 0 (konstan)
b) Hukum Newton II
Menyatakan bahwa gaya sama dengan perbedaan momentum (massa
dikali kecepatan) tiap perubahan waktu.
F = m. a
c) Hukum newton III
Setiap aksi pasti terdapat reaksi yang searah dan berlawanan arah.
F1 = F1
(id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton)
1. Hukum Archimedes
FA = . g . v
2. Hukum Pascal
b. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan
Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai
energi internal spesifik.
(http://www.scribd.com/doc/Hukum-Bernoulli-Dan-Hukum-Kontinuitas)
4. Persamaan Kontiunitas
Massa fluida yang bergerak tidak berubah ketika mengalir. Fakta ini
membimbing kita pada hubungan kuantitatif penting yang disebut persamaan
kontinuitas.
Keadaan yang sama terjadi pada bagian kedua. Laju aliran massa yang
melewati A2 selama rentang waktu t adalah: Volume fluida yang mengalir (2
A2 V2 ) selama rentang waktu t pada luasan A1 akan memiliki jumlah yang
sama dengan volume yang mengalir pada A2. Dengan demikian:
Atau
Tabel A.2
KERAPATAN DAN KEKENTALAN UDARA PADA 1 atm
T, oC , kg/m3 , (N . s)/m2 v, m2/s T, oF , slug/ft3 , (lb.s)/ft2 v, ft2/s
40 1.52 1.51 E 5 0.99 E 5 40 2.94 E 3 3.16 E 7 1.07 E 4
0 1.29 1.71 E 5 1.33 E 5 32 2.51 E 3 3.58 E 7 1.43 E 4
50 1.09 1.95 E 5 1.79 E 5 122 2.12 E 3 4.08 E 7 1.93 E 4
100 0.946 2.17 E 5 2.30 E 5 212 1.84 E 3 4.54 E 7 2.47 E 4
150 0.835 2.38 E 5 2.85 E 5 302 1.62 E 3 4.97 E 7 3.07 E 4
200 0.746 2.57 E 5 3.45 E 5 392 1.45 E 3 5.37 E 7 3.71 E 4
250 0.675 2.75 E 5 4.08 E 5 482 1.31 E 3 5.75 E 7 4.39 E 4
300 0.616 2.93 E 5 4.75 E 5 572 1.20 E 3 6.11 E 7 5.12 E 4
400 0.525 3.25 E 5 6.20 E 5 752 1.02 E 3 6.79 E 7 6.67 E 4
500 0.457 3.55 E 5 7.77 E 5 932 0.89 E 3 7.41 E 7 8.37 4
L. Tabel Konversi Satuan
M. Diagram Moody
M. Nomenklatur
NOTASI KETERANGAN SATUAN
Kerapatan fluida Kg/m3
V Kecepatan fluida m/s
R Konstanta Gas J/KgK
G Gaya gravitasi Bumi m/s2
o
T Temperatur Fluida C
c Panjang Chord M
Viskositas Dinamis fluida Ns/m2
v Viskositas Kinetis fluida m2/s
FL Gaya Lift N
CL Koefisien Lift
Vs Kecepatan Suara m/s
Ma Mach Number
Re Bilangan Reynold
Po Tekanan Atmosfir Pa
CD Koefisien Drag
CDP Koefisien Drag akibat pengaruh tekanan
CDF Koefisien Drag akibat pengaruh gesekan
Tegangan Geser dalam pipa N/m2
Un Distribusi Kecepatan m/s
Pst Tekanan Statis N/m2
Pdin Tekanan Dinamis N/m2
CDn Koefisien gesek nossel
Hf Kerugian gesek M
K Koefisien kerugian belokan
Q Debit m3/s
A Luas penampang m2
Le Panjang equivalen M
m Laju Penurunan gelombang s-1
Y Panjang Penurunan gelombang M
X Kecepatan Penurunan Gelombang m/s
Kecepatan Sudut rad/s
V1 Perubahan Kecepatan m/s
H Amplitudo M
Tekp Periode osilasi eksperimen s
Tth Periode osilasi theoritis s
Fs Faktor gesek
Ek Energi Kinetik J/s
m Distribusi tegangan geser N/m2
b Bentangan airfoil M
SG Gravitasi jenis
m Laju aliran masa Kg/s
R Jari-jari pipa M
d Diameter Nossel mm
P Beban Kg
(http://transmisi2010.blogspot.co.id/2014/03/mekanika-fluida.html)