Anda di halaman 1dari 5

VI.

PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN UMUM
GAYA DARAG PADA MOBIL MBW
Gaya drag atau sering juga disebut gaya hambat merupakan gaya yang
arahnya sejajar dengan sumbu kecepatan aliran terhadap luas penampang dari
suatu benda yang berlawanan dengan arah aliran tersebut. Gaya hambat dapat
dirumuskan sebagai berikut:

F D = CD V A
Dimana : CD = koefisien drag

= densitas fuida
V = kecepatan aliran
A = luas penampang benda
Aplikasi dalam pengujian koefisien hambat

Gambar Mobil
Sumber: (http://almer-farhan.blogspot.com/2012/05/koefisien-drag-cd-
terhadap-pola-aliran.html)
Kendaraan modern dirancang bangun dengan seretan benda yang
diperoleh dengan pengujian dalam terowongan angin di Amerika sebelum
tahun 1974 telah dikembangkan pengujian untuk meningkatkan kepesatan
kendaraan dalam ukuran tertentu .
Seperti perancangan mobil-mobil terkini, sengaja dirancang secara
cermat dengan bentuk yang ramping dan sudut sudut mobil yang tumpul, serta
desain- desain khusus untuk menghasilkan kecepatan tinggi prinsip dalam
pembuatan badan mobil yang lebih ramping dan deco dinamis senantiasa
dikembangkan dengan mencari dan membuat model yang gaya hambat dan
gaya angkat yang seminimal mungkin contohnya untuk mobil jenis BMW
520d moncong depan sengaja agak berbentuk kecuali dengan model elifturda
karena bentuk seperti itu mempunyai koefisien drag yang kecil sehingga dapat
meningkatkan kecepatannya.

Nilai CD untuk beberapa kendaraan

Sumber:(https://www.google.com/search?
q=nialai+koefidien+drag+mobil+bmw+520&ie=utf-8&oe=utf-8)
Untuk mengetahui gaya drag (FD) dari mobil BMW 520d maka kita
cari besaran-besaran yang diketahui dimana untuk koefisien Dragnya telah
diketahui seperti yang ada pada tabel diatas yaitu CD untuk mobil BMW 520 =
0,43, dana ukuran dimensinya:

Sumber: (https://www.google.com/search?q=nilai+koefisien+drag+mobil+bmw+520)
- Panjang mobil : 4,899 m
- Lebar mobil : 1,860 m
- Tinggi mobil : 1,464 m
- Kecepatan maksimal : 231 km/h = 64,16 m/s
Berapa gaya hambat yang terjadi jika mobil dalam kecepatan 60 km/h.
Jika diketahui massa jenis udara pada suhu 27oC adalah 1,2 kg/m3, maka gaya
hambatnya adalah:

F D = CD V A
dengan CD adalah koefisien drag mobil yang bernilai 0,43 berdasarkan tabel
diatas. Dan A adalah luas penampang mobil yang tegak lurus arah aliran fluida,
serta kecepatan 60 km/h = 16,67 m/s, maka nilai FD dapat dihitung:
FD = 0,43 x x 1,2 x 16,67 x (1,860 x 1,464)
FD = 160,1 N
Karena koefisien dragnya kecil, maka gaya hambat pada mobil BMW 520 juga kecil
jika dibandingkan dengan kendaraan roda empat lainnya.

B. PEMBAHASAN KHUSUS
1. Grafik Ma vs CD
Ma vs CD
1.6000
1.4000
1.2000
1.0000
Cakram Setengah Bola
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0000 0.0200 0.0400 0.0600

Profil Cakram Profil Setengah Bola


Ma CD Ma CD
0,0230 1.3478 0,0230 0.1447
0,0316 1.4258 0,0316 0.1421
0,0402 1.3753 0,0402 0.1350
0,0460 1.3057 0,0460 0.1395
0,0517 1.3145 0,0517 0.1388
0,0575 1.3478 0,0575 0.1356

Bilangan Mach merupakan perbandingan antara kecepatan aliran


fluida dengan kecepatan suara pada fluida tersebut. Bilangan mach
digunakan juga sebagai parameter untuk menentukan jenis aliran
termampatkan. sedangkan koefisien Drag merupakan nilai yang
mempengaruhi gaya hambat namun berbanding terbalik dengan luas
penampang benda dan kecepatan aliran fluida.
Berdasarkan grafik hasil perhitungan, dapat kita ketahui bahwa
besarnya Bilangan Mach hampir semua berbanding lurus dengan koefisien
drag dengan kata lain semakin besar bilangan Machnya maka makin besar
pula nilai dari koefisien dragnya. Namun untuk kedua profil tersebut nilai
bilangan Mach dan koefisien drag lebih didominasi oleh profil cakram.

2. Grafik Rel vs CD
ReL vs CD

Cakram Setengah Bola

0.00 20000.00 40000.00 60000.00 80000.00

Profil Cakram Profil Setengah Bola


Rel CD Rel CD
31957,73 1.3478 32259,69 0.1447
43941,87 1.4258 44357,07 0.1421
55926,02 1.3753 56454,45 0.1350
63915,45 1.3057 64519,38 0.1395
71904,88 1.3145 72584,30 0.1388
79894,31 1.3478 80649,22 0.1356

Pada grafik Rel vs CD dapat dilihat bahwa pada profil cakram


memiliki nilai atau koefisien drag dan bilangan reynold yang lebih besar
jika dibandingkan dengan benda untuk profil bola.
Sedangkan jika kita tinjau dari perolehan nilainya bahwa pada profil
cakram mempunyai nilai bilangan Reynold yang terus meningkat namun
tidak dibarengi dengan perubahan nilai koefisien drag begitu pula halnya
dengan profil bola. Tetapi jika kita analisa lebih jauh lagi dapat terlihat
hasil akhir kedua profil tersebut dimana nilai dari koefisien drag awal
mulanya meningkat kemudian menurun secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai