Anda di halaman 1dari 4

PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI

I. Tujuan Percobaan
Untuk menyelidiki peristiwa konveksi kalor alami melalui medium gas.

II. Deskripsi Teoritis


Konveksi merupakan perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan
partikel-partikel perantaranya. Perpindahan kalor secara konveksi sebenarnya
merupakan perpindahan energi gabungan antara konduksi panas, gerak percampuran,
dan proses penyimpanan energi. Perpindahan kalor secara konveksi berlangsung pada
pada zat cair dan gas. Konveksi dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor dari
suatu bagian fluida ke bagian fluida yang lain yang diikuti pergerakan fluida tersebut.
Gerakan fluida dalam peristiwa konveksi dapat disebabkan oleh perbedaan rapat
massa akibat perbedaan suhu di dalam fluida tersebut. Konveksi ini sangat besar
pengaruhnya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan padat dan cairan atau
gas yang ada di dekatnya.
Mekanisme perpindahan kalor ini terjadi dengan urutan sebagai berikut:
1. Kalor mengambil secara konduksi dari permukaan zat padat ke partikel-partikel
fluida (cairan atau gas) yang berbatasan dengan permukaan zat padat tersebut.
2. Kalor yang diterima fluida akan menaikkan suhu partikel-partikel penyusun
fluida tersebut.
3. Partikel fluida yang bersuhu lebih tinggi akan bergerak ke daerah yang bersuhu
lebih rendah, kemudian bercampur dan melepaskan sebagian kalor yang
dimilikinya.
Jadi, dalam proses konveksi terjadi aliran energi dalam bentuk kalor dan
aliran materi fluida. Energi yang diterima fluida disimpan oleh partikel-partikel fluida
terebut, kemudian diangkut oleh gerakan massa fluida, sehingga konveksi dapat
didefinisikan sebagai perpindahan kalor dari sutu bagian fluida ke bagian fluida yang
lain yang diikuti bergerakan fluida tersebut.

1
III. Alat dan Bahan
1. Dua buah termometer dengan skala 0-100 oC
2. Kotak konveksi
3. Korek api
4. Kaca
5. Lilin secukupnya
6. Obat nyamuk bakar secukupnya
7. Statif 1 buah
8. Tali secukupnya

IV. Cara Melakukan Percobaan


4.1 Set Up Percobaan
Susunlah peralatan seperti pada gambar 1 dibawah ini.

Statif
Termometer 1 Obat nyamuk
Termometer 2
Lubang 1
Lubang 2

Kaca
Lilin
Kotak

Gambar 1

4.2 Teknik Pengambilan Data


Langkah kerja:
1. Siapkan peralatan dan bahan percobaan seperti gambar 1!
2. Ukur suhu awal udara pada kedua ujung cerobong sebelum percobaan dilakukan!
3. Nyalakan lilin yang ada di dalam kotak tepat dibawah lubang 1 dan tutup bagian
depan kotak dengan kaca!
4. Letakan ujung obat nyamuk yang telah dibakar telebih dahulu di ujung lubang 2!
5. Ukur kembali suhu udara pada kedua lubang!
6. Amatilah proses yang terjadi di dalam kotak!

2
7. Ulangi kembali langkah nomor 1 sampai 4 dengan mengubah letak lilin menjadi
di tengah-tengah kedua cerobong, kemudian amatilah proses yang terjadi di
dalam kotak!
8. Ulangi kembali langkah nomor 1 sampai 4 dengan menggunakan 3 buah lilin
yang masing-masing 1 diletakan tepat di antara kedua cerobong dan 2 buah
dimasing-masing di bawah lubang cerobong, kemudian amatilah proses yang
terjadi di dalam kotak!

V. Teknik Analisis Data


Dalam praktikum ini, tidak digunakan analisis dalam bentuk perhitungan,
namun analisis yang digunakan adalah dengan membandingkan kebenaran sebuah
teori dengan hasil pengamatan yang diperoleh saat percobaan. Selain itu, juga
mengamati pergerakan asap pada lubang apabila diberi perlakuan yang berbeda dan
memberikan analisis berdasarkan hasil pengamatan tersebut.
Dari hasil yang diperoleh, kemudian dibahas untuk selanjutnya dicari
kendala-kendala yang menghambat apabila ternyata percobaan tersebut tidak sesuai
dengan teori.

VI. Data Hasil Percobaan


1. Hasil pengamatan dengan meggunakan satu lilin di salah satu lubang.
0
Suhu Awal Lubang 1 = C
0
Suhu Awal Lubang 2 = C
Tekanan udara luar (Po) = mmHg

No T1 (0C) T2 (0C)
1
2
3
4

2. Untuk percobaan dengan meletakkan 1 lilin di tengah-tengah kotak dan dengan


meletakkan 3 lilin di kedua lubang dan di tengah-tengah, tidak dilakukan
perhitungan terhadap kenaikan suhu di kedua lubang. Di sini hanya diamati
bagaimana proses konveksi yang terjadi dalam udara apabila diberikan perlakuan
seperti itu.

3
VII. Pertanyaan
1. Pada cerobong manakah udara bersuhu lebih tinggi?
2. Bagaimanakah pergerakan asap ketika suhu pada lubang 1 meningkat (terjadi
perbedaan suhu antara lubang 1 dan 2 )?
3. Bagaimanakah pergerakan asap apabila diberi perlakuan yang berbeda?

VIII. Hasil dan Pembahasan


Setelah selesai melakukan percobaan gerak lurus berubah beraturan, anda
diwajibkan membuat laporan secara berkelompok dengan sistematika sebagai
berikut:
1. Penyajian data.
2. Hasil analisis data ( bila ada perhitungan, anda dapat meletakkan pada lampiran ).
3. Jawaban pertanyaan.
4. Pembahasan. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam pembahasan di antaranya:
a. Kejanggalan-kejanggalan yang anda temukan saat melakukan percobaan
disertai dugaan terhadap penyebabnya.
b. Kendala-kendala yang anda alami selama percobaan ataupun saat
menganalisis data.

Anda mungkin juga menyukai