biologi dengan memanfaatkan tumbuhan air eceng gondok dan kiapu sebagai teknologi
fitoremediasi dan penyerapan secara fisika dengan memanfaatkan media absorben seperti
Mekanisme penyerapan logam oleh tumbuhan air dimulai dari akar kemudian
translokasi logam dari akar kebagian tumbuhan lain seperti akar, batang, dan daun melalui
jaringan pengangkut xylem dan floem. Pada jaringan pengangkut ini, kemampuan dalam
mengikat logam dapat ditingkatkan dengan bantuan zat khelat. Beberapa zat khelat yang
dapat mengikat logam berat seperti fitokelatin dan glutation yang mengikat logam timbal
Menurut (Ulfin dan Widya, 2005) kemampuan tumbuhan air kiapu yang mempunyai
akar mengapung sangat efektif untuk menyerap ion dan anion yang terlarut pada air limbah.
Tumbuhan air kiapu mengandung banyak fitokelatin didalam akarnya. Hal tersebut
mempengaruhi pengikatan logam berat oleh organ pada tumbuhan karena fitokelatin
merupakan enzim yang digunakan untuk mengikat logam. Demikian juga dengan tumbuhan
air eceng gondok mempunyai kemampuan untuk menyerap kontaminan dalam jaringan akar.
Akar serabut yang dimiliki mampu menyerap logam berat lebih efektif karena akar serabut
tersebut memiliki modifikasi lapisan epidermis berupa rambut rambut akar yang dapat
digunakan untuk menghilangkan polutan, karena fungsinya sebagai sistem filtrasi biologis,
Sedangkan penyerapan logam timbal (Pb) oleh media filtrasi yaitu tanah aluvial dan
zeolit mempunyai sifat sebagai adsorben yang mampu menyerap ion Pb yang terdapat dalam
air limbah (Poerwandi, 1997). Pada penelitian ini menunjukkan metode filtrasi dengan proses
pertukaran ion. Kemampuan media filtrasi dalam mengikat logam berbeda- beda sesuai
dengan karakteristik kandungan senyawa yang ada dalam media filtrasi. Kemampuan tanah
aluvial sebagai penukar kation disebabkan oleh mineral aluminium silikat yang terdapat
didalam tanah aluvial juga kandungan lempung tanah aluvial mengandung monmorilont
sebagai penukar kation yang baik. Mekanisme pertukaran ion yang terjadi karena
peningkatan ion H+ dalam larutan dapat melalui ionisasi air (H2O) dan juga reaksi air dengan
ion Al3+. Kenaikan ion H+ yang semakin bertambah mengakibatkan permukaan tanah aluvial
lebih bermuatan positif. Terbentuknya mutan positif karena ion H + pada lapisan octahedral Al
(OH)3 dan lapisan tetrahedral SiO4 yang membentuk ikatan hydrogen sehingga dapat
melakukan pertukaran ion. Pertukaran ion yang terjadi dapat dilihat pada persamaan reaksi
berikut :
Kemampuan zeolit sebagai penukar ion disebabkan adanya kandugan mineral seperti
K+, Na+, Ca2+, dam Mg2+ yang terdapat didalam zeolit alam, kandungan mineral tersebut
mudah teroksidasi sehingga pengikatan oksigen mudah terjadi pada logam artifisial (logam
pencemar).proses penyerapan menggunakan zeolit alam yaitu ion Pb + yang ada pada air
limbah buatan akan terserap oleh pori permukaan zeolit dan bersubtitusi dengan kation H +
yang ada pada permukaan adsorben, seperti dalam reaksi di bawah ini :