Anda di halaman 1dari 3

DEWA AYU DIAH PARAMITA DEWI 1406205112

LUH GEDE DIAN ANGGARA PUTRI 1406205147

4. LOW OF ONE PRICE

Hukum satu harga (law of one price) yang ada dalam pasar bebas kompetitif dari biaya
transportasi dan hambatan perdagangan ( seperti tarif), produk sama yang terjual diberbagai
negara berbeda harus dijual pada harga yang sama, ketika dijual dengan harga mereka disamakan
dalam mata uang yang sama. Misalnya, jika nilai tukar antara poundsterling Inggris dan dolar
adalah 1 = $1,50, jaket yang seharga $75 di New York harus dijual dengan harga 50 di London
(karena $75/1,50 = 50). Pikirkan apa yang akan terjadi jika jaket yang berbiaya 40 di London
($60 dalam mata uang AS). Pada harga ini, pedagang akan memutuskan untuk membeli jaket di
London dan menjualnya di New York (contoh arbitrase). Perusahaan ini awalnya dapat
menghasilkan keuntungan senilai $15 untuk setiap jaket karena membelinya dengan 40 ($60) di
London dan menjualnya seharga $75 di New York (kita asumsikan tidak ada biaya transportasi
dan hambatan perdaganga). Namun, peningkatan permintaan jaket di London akan menaikan
harga mereka di London, dan peningkatan penawaran jaket di New York akan menurunkan harga
jaket di sana. Ini akan berlanjut sampai harga yang menyamakan kedudukannya. Dengan
dmikian, harga mungkin disamakan ketika jaket dengan nilai 44 ($66) di London dan senilai
$66 di New York (dengan asumsi tidak ada perubahan dalam nilai tukar senilai 1 = $1,50).

6. MEMPREDIKSI NILAI TUKAR

Kebutuhan perusahaan untuk memprediksi variasi nilai tukar berjangka/ pada masa depan
menimbulkan masalah apakah itu bermanfaat bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam valuta
untuk membantu pengambilan keputusan. Dua gagasan ilmiah mengatasi masalah ini. Gagasan
pasar yang efesien berpendapat bahwa nilai tukar tunai berjangka merupakan tindakan terbaik
dalam memprediksi nilai tukar tunai pada masa depan dan karena itu investasi dalam layanan
peramalan akan membuang-buang uang. Gagasan ilmiah lain mengatakan, pasar tidak efesien,
yang berpendapat bahwa perusahaan dapat meningkatkan perkiraan nilai tukar bursa valuta asing
pada masa depan (seperti yang tertuang dalam nilai berjangka) dengan berinvestasi pada jasa
peramalan. Dengan kata lain gagasan-gagasan ilmiah ini tidak memercayai nilai tukar berjangka
yang merupakan penunjuk kemungkinan terbaik dari nilai tukar tunai pada masa mendatang.
6.1 PERSPEKTIF PASAR SEMPURNA

Nilai tukar ke depan atau berjangka merupakan prediksi kolektif para pelaku pasar nilai tukar
tunai pada tanggal yang ditentukan pada masa depan. Jika nilai tukar ke depan adalah yang
terbaik sebagai penunjuk nilai tukar tunai berjangka, akan tidak masuk akal bagi perusahaan
untuk menghabiskan uang tambahan untuk meramalkan pergerakan nilai tukar jangka pendek.
Banyak ekonom percaya bursa valuta asing efisien dalam menetapkan nilai tukar ke depan.
Sebuah pasar yang efisien (efficient market) adalah satu pasar dimana harga mencerminkan
informasi publik yang tersedia. (hal ini mencerminkan semua informasi yang tersedia tentang
kemungkinan perubahan nilai tukar pada masa depan, perusahaan tidak bias mengalahkan pasar
dengan berinvestasi dalam layanan peramalan).

Apabila bursa valuta asing efisien, nilai tukar ke depan harus menjadi perkiraan objektif
tentang nilai tukar tunai berjangka. Ini tidak berarti prediksi akan akurat dalam situasi tertentu.
Ini berarti ketidak akuratan tidak akan konsisten di atas di bawah nilai tukar tunai berjangka,
mereka tida bisa diprediksi. Banyak uji coba empiris telah membahas hipotesis pasar efisien.
Meskipun sebagian besar tampaknya membenarkan hipotesis tersebut (yang menunjukkan bahwa
perusahaan harusnya tidak membuang-buang uang mereka pada peramalan), beberapa studi
baru-baru ini telah menentang hal itu. Ada beberapa bukti bahwa nilai tukar berjangka tidak bisa
menjadi petunjuk mengenai nilai tukar tunai berjangka dan bahwa prediksi yang lebih akurat dari
nilai tukar tunai berjangka dapat dihitung dari informasi publik yang tersedia.

6.2 PERSPEKTIF PASAR TIDAK SEMPURNA

Penggunaan bukti terhadap hipotesis pasar yang efisien, beberapa ekomon percaya bahwa
bursa valuta asing tidak efisien. Sebuah pasar yang tidak efisien di mana harga tidak
mencerminkan semua informasi yang tersedia. Sebuah pasar yang tidak efisien (inefficient
market), nilai tukar ke depan, tidak bisa dijadikan petunjuk yang baik untuk nilai tukar tunai ke
depan.

Jika ini benar, mungkin bermanfaat untuk bisnis internasional yang berinvestasi dalam
layanan peramalan (seperti yang banyak dilakukan). Keyakinan merupakan prakiraan nilai tukar
yang profesional mungkin memberikan prediksi yang lebih baik disbanding yang dilakukan nilai
tukar ke depan. Namun, rekam jejak dari layanan peramalan profesional tidak sebaik itu.
Misalnya, layanan peramalan tidak bisa memprediksi krisis mata uang pada 1997 yang melanda
Asia Tenggara.

6.3 TEKNIK PERAMALAN

Dengan asumsi market school tidak efisien adalah benar bahwa perkiraan bursa valuta
asing dari nilai tukar tunai berjangka dapat ditingkatkan, basis apa yang harus disiapkan untuk
meramlkan? Disini ada dua pemikiran. Satu menganut analisa fundamental, sementara yang lain
menganut analisa teknis.

a. Analisis Fundamental
Analisis fundamental mengacu pada teori ekonomi untuk membangun model
ekonometrik canggih untuk memprediksi pergerakan nilai tukar. Variabel yang terkandung
dalam model sejenis mencakup hal-hal yang telah kita bahas, seperti tingkat pertumbuhan relatif
uang yang beredar, tingkat inflasi, dan suku bunga. Selain itu mereka mungkin termasuk
variabel yang berhubungan dengan posisi neraca pembayaran.
Defisit pada rekening neraca pembayaran saat ini (di mana impor barang dan jasa lebih
besar daripada ekspor) menciptakan tekanan yang dapat mengakibatkan depresiasi mata uang
negara di bursa valuta asing.

b. Analisis Teknis
Analisis teknis menggunakan harga dan volume data untuk menentukan tren masa lalu,
yang diperkirakan akan terus berlanjut ke masa depan. Pendekatan ini tidak bergantung pada
pertimbangan fundamental ekonomi. Analisis teknis didasarkan pada premis bahwa terdapat tren
dan gelombang pasar yang bisa dianalisis serta tren dan gelombang sebelumnya dapat digunakan
untuk memprediksi tren dan gelombang pada masa depan. Karean tidak ada alasan teoritis untuk
asumsi prediktabilitas ini, banyak ekonom membandingkan analisis teknis untuk meramal.
Meskipun ada skeptisisme ini, analisis teknis tengah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun
terakhir.

Anda mungkin juga menyukai