Anda di halaman 1dari 3

Hypermarket, begitulah mereka menamakan pasar swalayan besar yang menjual berbagai macam

barang untuk kebutuhan sehari-hari dengan layanan one stop market yang mereka terapkan.
Dengan menjual produk yang berkualitas dan memiliki quality control yang baik menjadi daya
tarik pasar swalayan besar ini. Di Indonesia, persaingan pasar swalayan besar ini sangat ketat.
Mereka membangun cabang dari perusahaan mereka di setiap kota. PT Carrefour Indonesia dan
menjadi salah satu perusahaan retail yang mendominasi persaingan ini. Namun, besarnya sebuah
perusahaan belum tentu terlepas dari konflik yang menggangu kinerja perusahaan. Hal ini terjadi
pada tahun 2009 lalu.

PALEMBANG - Terlepas dari konflik yang dialami PT Carrefour Indonesia (Carrefour PS)
dengan pemilik gedung PT BJLS, Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Palembang (Disnaker)
Pemkot Palembang, tetap mengharapkan kedua pihak harus memikirkan kejelasan nasib 640
tenaga kerja Carrefour.

Kadisnaker Pemkot Palembang, Aidin, didampingi Kepala Seksi (Kasi) Perselisihan Hubungan
Industrial, Herman Yunani, mengungkapkan bahwa nasib tenaga kerja yang ada di Carrefour PS
harus ada jaminan dari perusahaan. "Disnaker berharap hubungan keduanya tetap berjalan dan
perusahaan bisa menjamin semua hak karyawan. Tapi itu semua tergantung dari musyawarah
perusahaan," ungkapnya.

Karena hingga saat ini, sambungnya, pihak Disnaker Palembang belum mendapatkan informasi
soal kejelasan dari nasib tenaga kerja di Carrefour PS tersebut. Karena belum ada pernyataan
dari Top manajer PT Carrefour Indonesia yang datang langsung ke Palembang. Kalaupun pada
akhirnya nanti harus selesai dengan hasil yang buruk, perusahaan menyelesaikan hak-hak
karyawan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku pada UU No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenaga Kerjaan. " Seperti pesangon dan hak-hak pekerja lainnya. Disnaker sendiri tidak
mencampuri konflik mereka, yang kami tengahi ini soal tenaga kerja," sambungnya.

Ketika tim dari Disnaker Palembang memantau aktivitas di Carrefour PS siang ini, semua masih
berjalan normal. Seluruh karyawan masih menjalankan aktivitas kerjanya seperti biasa. Bahkan
rencana akan ada demonstrasi moril yang dilakukan karyawan Carrefour PS ke kantor Pemprov
Sumsel dan kantor DPRD TK I Sumsel mendadak batal.
Coorporate Affair Director Carrefour, Irawan D Kadarman, juga belum bisa memberikan
kepastian terhadap 640 tenaga kerja digerai Carrefour PS. "Yang pasti karyawan akan kami jaga,
karena itu aset kami. Kami juga tidak ingin berspekulasi. Bahkan sudah menghadap Walikota
Palembang dan tanggapan Pak Wali sebaiknya ada titik temu antara pemiliki gedung dan pihak
Carrefour," imbuhnya.

Irawan sedikit menggambarkan kondisi Carrefour PS ini sama seperti di Jakarta Utara. Pada 30
April dan 24 Juli 2009 terjadi aksi demonstrasi yang menyuarakan agar masyarakat tidak
berbelanja di Carrefour PS.

"Ini merupakan lanjutan dari apa yang kami alami di Jakarta Utara Mega Mall, Pluit, yang pada
tahun 2007 juga ada perubahan pemilik saham, disana pada 27 Mei listrik dipadamkan.akhir Juli
300 masa mengosongkan, tapi di Jakarta ini sebagian Tenaga Kerja dapat diserap kesebagian
gerai lain," pungkasnya.

Pembahasan

Selain membebani karyawan dengan berbagai kewajiban terhadap perusahan, suatu


perusahaan juga berkewajiban untuk memberikan hak-hak yang sepadan dengan karyawan.
Perusahaan hendaknya tidak melakukan praktik-praktik diskriminasi dan eksploitasi terhadap
para karyawannya. Perusahaan juga harus memperhatikan kesehatan para karyawannya, serta
perusahaan hendaknya tidak berlaku semena-mena terhadap para karyawannya. Tetapi jika
dilihat dari masalah yang terdapat pada kasus tersebut, konflik terjadi akibat perseteruan yang
terjadi antara pihak Carrefour Indonesia dengan pihak pemilik gedung. Dengan hal ini, maka
pihak carrefour seperti menunda pembayaran gaji kepada karyawan di perusahaan retail tersebut.
maka,seperti yang bisa dilihat pada artikel berita tersebut, konflik juga terjadi antara
pihak Carrefour dengan karyawan. Konflik antara organisasi dan kelompok ini sangat sering
terjadi di Indonesia. Pembayaran gaji dan masalah finansial perusahaan menjadi banyak pemicu
konflik yang akhirnya bisa saja membuat perusahaan tutup dan mengalami kebangkrutan.
Diharapkan jika banyak perusahaan yang membayar gaji para karyawannya sesuai dengan
undang-undang yang berlaku, baik itu UMR atau UMK, maka konflik yang tidak diinginkan bisa
dihindari. Jika hasil akhrirnya adalah hasil yang buruk seperti pemutusan hubungan kerja
terhadap banyak karyawan, maka perusahaan harus tetap mengganti gaji karyawan. Hal inilah
yang juga harus dilakukan oleh PT. Carrefour jika tidak ingin masalah semakin meluas.

Anda mungkin juga menyukai