Periodisasi
yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda bentuknya
dikarenakan alasan pribadi atau subyektif.
Babak atau periodisasi sejarah Indonesia juga bisa ada yang lebih terperinci. Ada pula yang
mengelompokan periodisasi sejarah Indonesia menjadi beberapa jaman yaitu :
- prasejarah (jaman batau dan jaman logam )
- masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India
- masuk berkembangnya islam
- jaman colonial
- jaman pendudukan jepang
- revolusi kemerdekaan
- masa orde lama
- masa orde baru
- masa reformasi
CONTOH-CONTOH PERIODISASI
SEJARAH INDONESIA
1..-400 : zaman prasejarah Indonesia
2.400-1500 : zaman pengaruh Hindu-Budha dan pertumbuhan Islam
3. 1500-1670 : Zaman kerajaan Islam dan mulai masuknya pengaruh Barat serta perluasan
pengaruh VOC.
4. 1670-1800 : Masa penjajahan oleh VOC
5. 1800-1811 : Masa pemerintahan Herman W. Daendels
6. 1811-1816 : Masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (Inggris).
7. 1816-1830 :Masa pemerintahan Komisaris Jenderal dan perlawanan terhadap Pemerintahan
Kolonial Belanda.
8. 1830-1870 : Sistem tanam paksa oleh Gubernur Van den Bosch.
9. 1870-1942 : Sistem ekonomi Liberal Kolonial dan Politik Etis.
10.1908 : Masa Pergerakan Nasional
11.1942-1945 : Masa pendudukan Jepang.
12.1945-1949 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan.
13.1949-1950 : Masa pemerintahan RIS.
14.1950-1959 : Penerapan sistem Liberal Parlementer
15.1959-1966 : Masa demokrasi terpimpin
16.1966-1998 : Masa Orde Baru
17.1998-Kini : Era Refarmasi
2.Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kronologi
berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah. Manfaat kronologi adalah:
-dapat membantu menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
-dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
-dapat menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu yang
sama.
Ditinjau dari segi kronologi sejarah Indonesia, secara garis besar dibedakan menjadi dua.
Pertama adalah periode prasejarah yaitu masa sebelum manusia Indonesia mengenal tulisan.
Kedua adalah periode sejarah, yaitu masa setelah ditemukannya bukti-bukti tertulis di Indonesia.
CONTOH-CONTOH KRONOLOGI
SEJARAH INDONESIA
17 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan RI
15 September 1945 Sekutu mendarat di Jakarta
10 November 1945 Pertempuran Surabaya
4 Januari 1946 Ibu kota RI pindah ke Jogjakarta
25 Maret 1947 Persetujuan Linggarjati
21 Juli 1947 Agresi militer Belanda I
1 Agustus 1947 Seruan gencatan senjata dari PBB
17 Januari 1948 Perjanjian Renville
27 Desember 1949 Pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda
Sumber tertulis
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis,
catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau, misalnya prasasti, dokumen, naskah, piagam,
babad, surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina), dan rekaman. Sumber tertulis dibedakan
menjadi dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku
perpustakaan).Biasanya sumber tertulis dapat memberikan informasi aspek-aspek yang akan kita
teliti, misalnya aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lain-lain. Dilihat dari segi bentuknya,
sumber tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau
manuskrip. Ada beberapa contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah,
yaitu sebagai berikut.
Gambar 2.6
Buku Sejarah Nasional Indonesia merupakan upaya untuk
menulis sejarah Indonesia yang indonesiasentris
a. Laporan-laporan
Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintah atau lembaga non
pemerintah. Pembuatan laporan biasanya dilakukan per tahun. Jadi, kita bisa menggunakan
laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah, biasanya suka dibuat laporan tahunan.
Sedangkan laporan non pemerintah misalnya laporan perusahaan. Dengan adanya laporan
tahunan perusahaan kita akan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode
tertentu.
b. Notulen rapat
Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting
dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau
ditugaskan untuk menjadi pencatat atau sekretaris. Notulen rapat memberikan informasi yang
berharga dalam penelitian sejarah, apalagi bila notulen rapat yang kita temukan itu masih dalam
bentuk tulisan tangan si petugas penulis. Apabila kita menemukan bentuk notulen rapat yang
demikian, maka itu termasuk sumber primer. Dalam notulen rapat, biasanya terdapat materi
penting yang menjadi bahasan rapat.
c. Surat-surat
Surat-surat dapat menjadi sumber sejarah baik surat-surat pribadi maupun surat-surat resmi yang
dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa
(pembuat), dan isi dari surat itu. Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang
terjadi pada saat itu. Surat biasanya dapat berupa tulisan yang singkat, dapat pula surat yang
panjang dan ada lampirannya. Baik surat yang pendek maupun surat yang panjang merupakan
sesuatu yang berharga dalam penelitian sejarah. Apabila kita menemukan surat yang ada
lampirannya, maka kita kemungkinan akan menemukan banyak data atau informasi yang kita
butuhkan dalam penelitian.
d. Surat kabar
Dalam surat kabar biasanya banyak berita yang memuat tentang hal- hal yang terjadi di
masyarakat. Berita-berita tersebut merupakan sumber yang berharga bagi peneliti sejarah.
Peneliti sejarah dapat menyeleksi bagian mana dari berita itu yang dapat dijadikan sumber bagi
penelitiannya. Sumber tertulis ini yang banyak merekam atau mencatat kejadian- kejadian sehari-
hari yang terjadi di masyarakat. Berita yang dimuat dalam surat kabar sangat beragam, ada berita
ekonomi, politik, sosial dan budaya. Bagi peneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan
sebagai sumber bahan penelitianya. Sumber yang digunakan tergantung pada tema penelitian
yang ditelitinya. Berita dari yang disajikan oleh surat kabar yang satu dengan yang lainnya,
kemungkinan akan menunjukkan suatu analisis yang beragam. Perbedaan ini disebabkan oleh
kepentingan dari masing-masing penerbit surat kabar. Setiap surat kabar memiliki kepentingan
atau misi untuk membentuk opini atau pendapat masyarakat. Surat kabar yang diterbitkan oleh
pemerintah dan nonpemerintah tentu akan
memiliki perbedaan dalam menilai suatu peristiwa.
e. Catatan pribadi
Catatan pribadi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang menceritakan
pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya. Bahkan yang ia catat bukan sekedar apa yang
terjadi pada dirinya, tetapi mungkin mencatat pengalaman orang lain yang ia lihat. Catatan
pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan-laporan
resmi, misalnya laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang
kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah autobiografi atau memoar.
b. Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah
lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingtan pelaku dan atau
penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan secara
lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Si Pelisan atau sumber lisan bertanggung
jawab atas kebenaran kejadian yang dikisahkannya, sehingga informasi lisannya itu dapat
dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah.
Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. Sumber lisan
memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Keterbatasan
sumber lisan lebih disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber. Kemungkinan kita
kehilangan sumber lisan apabila orang yang kita cari telah meninggal. Dengan demikian, kita
akan memburu dengan faktor umur yang dimiliki oleh orang yang akan kita wawancarai. Daya
ingat yang dimiliki, oleh manusia sangat terbatas. Hal ini dapat menjadi keterbatasan dalam
sumber lisan. Semakin jauh jarak antara peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh yang kita
wawancarai kemungkinan besar orang tersebut semakin lupa. Keterbatasan memori yang
dimiliki oleh tokoh yang kita wawancarai akan membuat sumber inforamsi yang kita butuhkan
menjadi kurang akurat. Cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan
melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kita harus memiliki
persiapan yang matang. Hal yang harus dipersiapkan adalah kita harus memiliki pengetahuan
tentang hal yang akan kita tanyakan.
c. Sumber benda
Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda- benda kebudayaan.
Sumber benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa
lampau, misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik,
candi, dan patung.
c. Sumber Rekaman
Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa
sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya.
Saat rapat tersebut lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih
disertai pekik 'Merdeka' yang diteriakkan massa. Pihak Kempeitai telah melarang
diadakannya rapat tersebut tidak dapat menghentikan dan membubarkan massa
rakyat Surabaya tersebut. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya
kemudian terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato
atau Oranje Hotel (sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65
Surabaya.
Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam
tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir hingga
memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa
yang diwarnai amarah. Di sisi agak belakang halaman hotel, beberapa tentara
Jepang berjaga-jaga untuk mengendalikan situasi tak stabil tersebut.
D. Gagalnya perundingan Sudirman dan Ploegman
Tak lama setelah mengumpulnya massa tersebut, Residen Sudirman, pejuang dan
diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan)
yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen
Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke
hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding
dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda
segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman
menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui
kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman
mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan.
Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda
yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Sudirman
dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato.
CANDI
Candi juga merupakan salah satu bentuk peninggalan Sejarah di
Indonesia. Candi menurut orang india disebut dewagraha artinya rumah dewa yang
fungsinya sebagai tempat ibadah. Sedangkan di Indonesia candi disebut
candikagraha berarti rumah dewi Candika. Dewi Candika nama lain dari Dewi
Durga yang menguasai kematian, jadi fungsi candi di Indonesia sebagai tempat
makam disamping tempat pemujaan. Menurut Bosch mengatakan bahwa bangunan
candi di jawa bukan jiplakan dari India dengan alasan: dasar bangunan ialah buku
cipta sastra yang disesuaikan keadaan Jawa, pembuat candi atau patung adalah
orang Indonesia yang telah mendapat didikan tentang pembuatan candi dan patung.
Contoh: candi Borobudur menunjukkan raut muka orang Indonesia. Sedangkan Dr.
Stella Kramrisch dalam bukunya The Hindoe Temple mengatakan bahwa
perbedaan candi antara India dan Indonesia terutama: relief, ornamen dan guna
bangunan serta gaya bangunan, sebab disesuaikan dengan keadaan Indonesia.
Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu atap,
tubuh dan kaki. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang
biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief sendiri biasanya mengisahkan
sebuah cerita.
Merupakan candi Budha yang didirikan tahun 770 M. Atas perintah Raja Wisnu
dari Dinasti Syailendra untuk menghormati Budha.
Merupakan makam raja Bali anak wungsu putra raja Udayana yang bungsu, yang
dianggap sebagai Waisnawa tetapi juga berbakti kepada Siwa, dan rakyatnya
menganut Siwa dan Budha.
Candi Kalasan di Jawa Tengah.
Merupakan candi Budha yang didirikan tahun 778 M. Atas perintah Raja Rakai
Panangkaran dari Dinasti Sanjaya untuk mengormati Dewi Tara.
Merupakan candi Budha yang didirikan atas perintah Raja Indra dari dinasti
Syailendra, untuk menghormati Budha dan Bodhisatua.
Candi Idjo
Dalam candi ini terdapat Lingga dan Yoni maka disebut punden lingga (jika
lingga dari batu disebut Cailaja, jika dari batu disebut lohaja, dan jika dari kayu
disebut daruja).
Candi Sari
Di dalam prasasti Kalasan disebut adanya wihara, maka diduga candi Sari
merupakan sarana (wihara).
Merupakan candi Hindu yang tidak diketahui pendirinya. Namun, banyak pakar
berpendapat
bahwa candi ini merupakan sisa peninggalan Dinasti Sanjaya.
Candi Muara Takus di Riau,Sumatera.
Candi Pawon.
Merupakan tempat makam. Oleh penduduk disebut candi Bajranalan (Braja artinya
petir,
anala artinya api, jadi petir berkilauan) maka candi Pawon adalah makam raja Indra
dari
Wangsa Saelendra. Candi Pawon menggambarkan suasana kematian
Candi Brahma, letaknya sebelah selatan candi Induk Siwa yang hanya ada satu
ruang saja
berisi Area Brahma, di depan candi Brahma terdapat candi Angsa.
Candi Wisnu, letaknya di sebelah utaa candi Induk Siwa, hanya ada satu ruang
saja berisi
Arca Wisnu, pada dinding candi terdapat relief Kresnayana. Di depan candi
Wisnu terdapat
candi Garuda.
Candi Induk Siwa, merupakan candi tertinggi yang berisi empat ruang. Candi ini
dikelilingi
patung Siwa Maha Dewa, Siwa Mahaguru, Ganesa, dan Durga. Terdapat relief
ramayana. Di
depan candi ini terdapat candi Nandi
PRASASTI
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau logam.
Prasasti merupakan
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat tinggi kerajaan.
Pada umumnya prasasti berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Penghormatan kepada dewa.
2. Angka tahun dan penanggalan yang biasanya diawali dengan kata-kata: Swasti
Cri Cakawarsitta yang artinya selamat tahun yang sudah berjalan.
3. Menyebut nama raja yang biasanya diawali dengan kata-kata: Tatkala Cri
Maharaja Rakai Dyah
4. Perintah kepada pegawai tinggi yang biasanya melalui Rakyan Mahapatih dengan
istilah : Umingsor ring rakyan Mahapatih Sehingga raja tidak memberikan
perintah langsung.
5. Penetapan daerah sima (bebas pajak) yang merupakan hadiah dari raja kepada
orang yang berjasa kepada raja atau kepada orang banyak.
6. Sambhada (sebab musabab mengapa suatu daerah dijadikan daerah sima).
7. Para saksi.
8. Desa perbatasan sima yang disebut wanua tpisring.
9. Hadiah yang diberikan dari daerah yang dijadikan daerah sima kepada raja,pendeta
dan para saksi.
10. Jalannya upacara.
11. Tontonan yang diadakan.
12. Kutukan atau sumpah serapah kepada orang-orang yang melanggar peraturan
daerah sima.
Relief biasanya menceritakan pengalaman hidup raja dan dewa Hindu atau Budha.
Arca merupakan batu yang dipahat hingga membentuk manusia atau binatang,
bahkan dewa-dewa tertentu. Contoh: Syiwa, Brahma, Wisnu, Budha, dan Dhyani
Boddhisatwa.
MONUMEN
Kata Monumental berasal dari Bahasa Latin, monere yang secara harfiah
berarti meningkatkan. Kata ini berkembang menjadi mnemon,mnemonikos yang
dalam Bahasa Inggris menjadi mnemonic, berarti sesuatu yang membantu untuk
mengingat. Pengertian monumental dalam arsitektur berarti sifat perancangn tinggi
yang dapat dicapai oleh perancang untuk dapat membangkitkan kenangan atau
kesan yang mudah terlupakan.
Pendirian Monumen bertujuan untuk mengenang peristiwa besar yang
terjadi di tempat tersebut, juga dipergunakan sebagai tanda untuk menyampaikan
pesan kepada generasi penerus bangsa yang tidak pernah mengalami peristiwa
seperti ini. Contoh: Monumen Palagan Ambarawa di Ambarawa,Jateng, Monumen
Trikora di Makasar, Monumen Pancasila Sakti Lubang buaya di Jakarta, Monumen
Sepuluh Nopember di Surabaya, Monumen 45 di Surakarta,Jateng.
Salah satu tempat bersejarah di Semarang adalah Tugu Muda yang terletak
di jantung kota. Monumen Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran
yang terjadi di Semarang pada 14-18 Oktober1945 selama 5 hari. Di sebelah Tugu
Muda juga berdiri kokoh bangunan museum milik Kodam IV Diponegoro yang
mendokumentasikan peristiwa heroik keberanian pemuda Semarang melawan
penjajahan Jepang