KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
IDENTITAS PASIEN
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dengan ibu pasien dan Autoanamnesis. Tanggal: 7 April
2017. Jam: 09.45
Keluhan utama:
Timbul bintil-bintil berisi air sejak 2 hari SMRS.
1
Riwayat Penyakit Sekarang:
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mulai muncul bintil-bintil berisi air sejak 2
hari SMRS. Pasien juga mengalami demam. Demam terjadi sepanjang hari. Ibu pasien
sempat mengukur suhu pasien saat demam. Suhu pasien saat demam mencapai 38,2 0 C.
Selain itu juga terdapat nyeri kepala dan pasien terlihat lemas. Bintil-bintil berisi air
tersebut pertama kali timbul pada badan pasien lalu menyebar ke daerah tangan dan kaki.
Bintil-bintil yang timbul juga disertai rasa gatal. Keluhan tetap sama hingga 1 hari
SMRS., mual dan muntah disangkal. Pasien belum melakukan pengobatan. Saat ditanya
ibu pasien mengaku bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami seperti ini namun
terdapat teman sekolah anaknya tersebut yang mengalami gejala serupa. Pasien sudah 5
hari bermain bersama temannya yang mempunyai gejala serupa.
Riwayat imunisasi pasien lengkap. Ada riwayat hipertensi dari nenek pihak ibu
pasien dan DM dari ayah pasien. Pasien memiliki riwayat social personal yang cukup
baik. Dirumah tempat tinggal pasien ada WC dan dapur sendiri. Cahaya matahari cukup
masuk kedalam rumah. Ventilasi dirumah cukup baik. Sumber air bersih pasien dan
keluarga berasal dari PAM.
Riwayat Imunisasi
2
(+) Hep B, 3 kali (0 bulan, 1 bulan, 6 bulan)
3
(-) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematik (-) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis (-) Sindroma Nefrotik (-) Operasi
Lain-lain : (+) Influenza pada usia 6 tahun, tidak dirawat
Riwayat Keluarga
Laki-laki
Perempuan
Orang sakit
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul - judul yang bersangkutan
4
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat malam
(-) Kuku (-) Kuning / Ikterus (-) Sianosis
(+) Demam (+) bintil-bintil/vesikel
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorokan
5
Leher
Thorax (Jantung/Paru-Paru)
Abdomen (Lambung/Usus)
(-) Benjolan
Ekstremitas
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 31 kg
Berat badan tertinggi (Kg) : 33 kg, Desember 2016
6
Berat badan sekarang {Kg) : 31 kg (+) Tetap (-) Turun ( ) Naik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis
Antropometrik: TB = 125 cm BB = 31 kg
Kulit:
Warna kulit sawo matang bertipe 3-4, tekstur baik, lembab, terdapat vesikel berisi
cairan bening yang terdistribusi merata di bagian badan, wajah, tangan kanan, tangan kiri,
kaki kanan dan kaki kiri.
Kepala:
Normocephali, simetris
Mata:
Mata tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak cekung
Telinga:
Tidak terdapat fistula preaurikular dan retroaurikular, liang telinga lapang, terdapat
serumen
Hidung:
Tidak terdapat deviasi septum, tidak terdapat lendir, lubang hidung lapang, pada
kavum nasi tidak terdapat benjolan
Tenggorokan:
Uvula tepat di tengah, tonsil T1-T1, tidak terdapat kemerahan dan lendir, lidah tidak
kotor
Leher:
Kelenjar getah bening tidak membesar, tidak ada benjolan
Thoraks:
7
Paru-paru:
Inspeksi : Thoraks simetris baik dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak terdapat
lesi, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat retraksi sela iga, tipe pernapasan
abdominotorakal.
Palpasi : Tidak terdapat retraksi sela iga, tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus
simetris tidak memanjang dan memendek.
Perkusi : Suara perkusi normal yaitu sonor, tidak terdapat nyeri saat perkusi
Auskultasi : Normal yaitu vesikuler, tidak terdapat ronki dan wheezing
Jantung:
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis
Palpasi : Ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ics 4
Auskultasi : S1-S2 reguler, tidak terdapat murmur, tidak terdapat gallop
Abdomen:
Inspeksi : Perut datar, simetris, terdapat lesi vesikel, tidak terdapat bekas operasi
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrium, tidak teraba massa
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : Suara timpani diseluruh abdomen
Auskultasi : Bising usus normal
Alat kelamin (atas indikasi)
Pria Penis : Tidak diperiksa
Skrotum : Tidak diperiksa
Testis : Tidak diperiksa
Wanita Fluor albus / darah : Tidak diperiksa
Ekstremitas (lengan & tungkai)
Tonus: Normotonus
Massa: Normal
Sendi: Normal
Kekuatan : +5 +5 Sensori : + +
+5 +5 + +
Edema : _ _ Sianosis : _ _
_ _ _ _
8
Pemeriksaan Neurologis (Jika Diperlukan)
Tingkat kesadaran : GCS 15 (E6 M5 V4)
Delirium :-
Orientasi tempat, waktu, orang : Tidak diperiksa
Adanya tremor, korea, ataksia, dll : Tidak ada
9
Trombosit 290.000 /uL 150.000-450.000
RINGKASAN (RESUME)
Anamnesis :
Pasien anak laki-laki timbul bintil-bintil berisi air sejak 2 hari SMRS. Saat timbul bintil pada
badan juga disertai demam ringan. Nyeri kepala (+), Malaise (+). Tidak ada keluarga yang
mengalami keluhan yang sama namun terdapat teman sekolah yang mengalami gejala serupa.
Pemeriksaan fisik yang didapat adalah tekanan darah pasien 120/70 mmHg, suhu pasien
38,00C, denyut nadi pasien 75 kali per menit, serta pernapasan pasien 20 kali per menit. Pada
pemeriksaan fisik kulit didapatkan vesike berisi cairan bening yang terdistribusi secara
merata di badan, wajah, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, dan kaki kiri. Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis adalah darah rutin. Hasil
dari pemeriksaan darah rutin yaitu hemoglobin 14,0 mg/dL, hematokrit 42,3%, leukosit
11.000/uL, dan trombosit 290.000/uL.
DIAGNOSIS KERJA :
Varicella (cacar air)
Dasar diagnosis :
Didapatkan dari gejala klinis timbul bintil-bintil berisi air di daerah badan, tangan, dan kaki.
Timbulnya bintil juga disertai demam ringan serta keluhan nyeri kepala dan lemas. Pada hasil
pemeriksaan fisik kulit ditemukan bintil berbentuk vesikel berisi cairan yang terdistribusi
merata pada badan, wajah, kedua tangan dan kedua tungkai.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL :
Impetigo Vesiko-Bulosa (cacar monyet)
Dasar diagnosis :
Didapatkan dari gejala klinis timbul bintil-bintil berisi air di badan. Pada hasil pemeriksaan
fisik kulit ditemukan bintil berbentuk vesikel berisi cairan yang terdistribusi merata.
PENATALAKSANAAN :
Medika mentosa
1. Paracetamol tablet 3 x 100 mg .peroral setelah makan. (10mg/kgBB/hari)
2. Loratadin tablet 1 x 10mg. peroral setelah makan.
3. Bedak salisilat
10
4. Kalium pemanganant 1:5000. Pemakaian obat 2 kali sehari saat mandi. Setiap mandi
tuangkan sedikit bubuk kalium pemanganant pada air hangat yang akan dipakai
pasien untuk mandi)
Non-medika mentosa
1. Tirah baring
2. Perbanyak asupan makan makanan yang bergizi
Edukasi
Memberitahu ibu pasien agar menjaga kebersihan anaknya. Sebisa mungkin pasien dilarang
menggaruk bila gatal untuk menghindari pecahnya vesikel. Mengawasi anak agar tidak
bermain diluar kurang lebih sekitar 5 hari untuk menghindari penularan penyakitnya.
PROGNOSIS :
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
11