dengan 16 desa. Dari jumlah penduduk sebanyak 47.009 jiwa dan luas
PNS, 13 orang bidan PTT,1 1 orang dokter PTT, 5 orang tenaga honorer, 7
Analisis Kesehatan)
10 Pengelola Obat (D3 Farmasi) 1 PNS
11 Lain-Lain
a. supir ambulance 1 Honorer
b. cleaning servis 1 Honorer
c. penjaga malam 1 Honorer
d. tukang cuci 1 Honorer
e. tenaga administrasi 1 TKS
II PUSKESMAS PEMBANTU
1 D3 4 PNS
2 SPK 2 PNS
III Bidan Desa
1 D3 Kebidanan 13 PTT
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Status Imunisasi BCG
Di Puskesmas sukoharjo tahun 2016
145 orang sampel terdapat 18 orang (12.4 %) tidak ada jaringan parut
Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Kejadian Tuberkulosis
Di Puskesmas sukoharjo tahun 2016
b. Analisis Bivariat
Digunakan untuk melihat hubungan status imunisasi BCG dengan
Tabel 4.4.
41
Kejadian TBC OR P
Satatus TBC BTA (+) TBC BTA (-) Total (95% Value
imunisasi CI)
BCG n % n % n %
Tidak ada 18 100 ,0 0 18 18,0
jaringan parut 9,071 0,000
(5,535
Ada jaringan 14 11,0 113 89,0 127 100
parut 14,868
Jumlah 32 22,1 113 77,9 145 100 )
BCG dengan kejadian tuberkulosis BTA (+). Ternyata dari 18 pasien tidak
mempunyai jaringan parut semuanya TB dengan BTA (+), dari 127 pasien
ada jaringan parut ternyata 14 pasien TB dengan BTA (+) dan 113 pasien
suspect BTA dengan BTA (-), karena ada satu cells frekuensi ekspektasi
atau harapan nilainya < 5 maka digunakan uji Fishers Exact Test.
Hasil uji Fisher's Exact Test didapat nilai p = 0,000 < = 0,05, maka
tuberkulosis BTA (+) antara kasus suspect tidak ada jaringan parut dan
signifikan antara status vaksin BCG dengan kejadian tuberkulosis BTA (+)
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 9,071. Artinya pasien yang
C. Pembahasan
a) Status Vaksinasi BCG
Berdasarkan tabel 4.2. terlihat bahwa dari 145 orang sampel terdapat 18
orang (12,4 %) tidak ada jaringan parut. Berdasarkan hasil penelitian dari
sudah diimunisasi BCG akan terdapat tanda parut BCG karena bila
imunisasi atau pemberian imunisasi pada saat tubuh anak sedang lemah
scar/jaringan parut BCG tidak akan ada yang berarti pemberian imunisasi
tersebut gagal.
Menurut Maryunani, (2010). Pada bayi yang mendapatkan vaksin
BCG yang berhasil lebih penting dari pada tidak mendapatkan imunisasi
Calmette Guerin) yang masih hidup. Jenis kuman TB ini telah dilemahkan.
lebih dari satu bulan. imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Pada
anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji
imunisasi BCG.
Proses terjadinya penyakit infeksi dipengaruhi oleh faktor imunitas
berusia 2 bulan. Bila anak divaksinasi setelah berusia 2 bulan, maka perlu
vaksinasi BCG bisa diberikan sesegera mungkin, tetapi bila anak sudah
sebanyak (80%), pada tahun 2006 pada bayi yang dilakukan imunisasi
BCG sebesar 6,076% dari jumlah bayi yaitu, ini merupakan masih di
BCG atau dalam pemberian imunisasi belum tepat pada sasaran yang
direncanakan UCI tahun 2006 sebanyak 14,248 orang bayi .untuk warga
yang belum terjamah oleh tenaga kesehatan hendaknya kita sebagai tenaga
b) Tuberkulosis
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa dari 145 orang sampel terdapat 32
yang dikeluarkan dari paru dan tingginya derajat positif hasil pemeriksaan
di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Setelah kuman masuk ke
tersebut.
Menurut Tabrani,(2010). Penularan kuman terjadi melalui udara dan
kuman yang terdapat pada saat batuk adalah lebih banyak pada
pada tahun 2011. Semua kasus BTA sebanyak 7241 , terdeteksi kasus BTA
pada kelompok usia produktif, karena pada usia ini lebih banyak
Berdasarkan hasil uji chi square didapat nilai p (exact.sig) = 0,000 <
kejadian tuberkulosis antara tidak ada jaringan parut dan ada jaringan
BCG dengan kejadian tuberkulosis BTA (+). Ternyata dari 18 pasien tidak
mempunyai jaringan parut semuanya TB dengan BTA (+), dari 127 pasien
ada jaringan parut ternyata 14 pasien TB dengan BTA (+) dan 113 pasien
suspect BTA dengan BTA (-), karena ada satu cells frekuensi ekspektasi
atau harapan nilainya < 5 maka digunakan uji Fishers Exact Test.
Menurut Maryunani, (2010). Pada bayi yang mendapatkan vaksin
BCG yang berhasil lebih penting dari pada tidak mendapatkan imunisasi
Calmette Guerin) yang masih hidup. Jenis kuman TB ini telah dilemahkan.
lebih dari satu bulan. imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Pada
anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji
imunisasi BCG.
Menurut Tabrani,(2010). Penularan kuman terjadi melalui udara dan
kuman yang terdapat pada saat batuk adalah lebih banyak pada
47
diinginkan. Cara ini pertama kali dilakukan oleh Calmette dan Guerin
Calmette-Guerin).
Menurut Profil Kesehatan Provisi Lampung, (2012). Di Povinsi
pada tahun 2011. Semua kasus BTA sebanyak 7241 , terdeteksi kasus BTA
lebih terlatih dan terampil dalam melakukan penyuntikan vaksin pada bayi
benar masuk dalam tubuh bayi, selain itu juga harus mengetahui waktu
vaksin yang akan di gunakan apakah masih dapat digunakan atau tidak.
49
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul hubungan status vaksinasi Bacillus
Calmette Guerin (BCG) dengan kejadian tuberkulosis BTA (+) pada kasus
2009.
1. Sebagian besar responden 18 (12,4%) yang mengalami Tuberculosis
BTA (+)
3. Ada hubungan yang signifikan antara status imunisasi BCG dengan
gizi buruk, kontak serumah, jenis kelamin, HIV, ventilasi rumah serta
berbeda.