Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan selama 3 hari

pda Ny. M dengan hiperemesis gravidarum tingkat II di RSKDIA Pertiwi

Makassar, maka melalui bab ini, penulis menarik kesimpulan dan saran

sebagai berikut :

A. Kesimpulan
1. Ibu mengalami mual dan muntah setiap kali makan serta terasa nyeri

pada ulu hati, diperoleh diagnosa hiperemesis gravidarum tingkat II

dengan gestasi 9 minggu 3 hari di RSKDIA Pertiwi.


2. Ibu mengalami hiperemesis gravidarum tingkat II dengan gangguan

cairan dan elektrolit.


3. Hiperemesis garvidarum tingkat II bila tidak ditangani dengan segera

akan menyebabkan keadaan penderita menjadi semakin parah dan

berubah menjadi dehidrasi berat dan syok hypovolemik.


4. Pada kasus hiperemesis gravidarum yang terjadi pada Ny.M

dilakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan infus RL 28

tetes/menit, injeksi ondansetron 1 amp / IV /8 jam,injeksi Ranitidine 1

amp / IV / 8 jam, Drips novabion 1 amp / IV /12 jam, Antasid syirup

3x1 sdk.
5. Rencana tindakan pada Ny.M yaitu pemberian obat-obatan,

pemberian cairan parenteral, pemberian diet yang teratur, terapi

psikologik, dan dirawat gabung.


6. Penanganan atau tindakan yang dilakukan adalah pemasangan

infuse RL dengan 28 tetes / menit, pemberian injeksi Ondansetron 1


87

amp / IV, injeksi Ranitidine 1 amp / IV, Drips Novabion 1 amp / IV,

Antasida syrup 3x1 sendok.


7. Hasil evaluasi setelah melakukan asuhan kebidanan selama 3 hari

dari tanggal 18 20 JUNI 2015 adalah hiperemesis gravidarum

tingkat II dapat teratasi tanpa menimbulkan terjadinya komplikasi.


8. Pendokumentasian sangat penting dilaksanakan pada setiap tahap

dari proses manajemen kebidanan, hal ini merupakan bukti

pertanggung jawaban bidan terhadap asuhan kebidanan yang telah

diberikan kepada klien.


B. Saran
1. Bagi ibu dan keluarga
a. Diharapkan agar ibu segera memeriksakan kehamilannya ke

bidan atau dokter setelah merasa hamil atau terlambat haid.


b. Pentingnya kematangan fisik dan mental ibu dalam setiap

kehamilan agar status kesehatan ibu dan janin tetap optimal


2. Bagi petugas kesehatan
a. Petugas kesehatan dapat mengenali dan mendeteksi secara dini

setiap kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan dan

memberikan pelayanan sedini mungkin pada setiap ibu hamil.


b. Petugas kesehatan khususnya bidan perlu memperhatikan

keadaaan psikis klien serta diharapkan memberikan dorongan

moril pada klien agar lebih siap menjalani kehamilan dan lebih

siap menghadapi proses persalinannya.


3. Bagi instisusi pendidikan
a. Agar penerapan asuhan kebidanan dalam pemecahan masalah

dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat metode ini

sangat bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan sumber daya manusia yang lebih profesional.


88

b. Perlu adanya persamaan persepsi antara institusi pendidikan dan

petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan

kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan masalah

pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan mutu

pelayanan tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai