PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Penyangraian
Penyangraian menurut bahasa berasal dari kata sangrai yang artinya menggoreng
tanpa minyak. Sehingga penyangraian dapat di artikan sebagai proses menggoreng bahan
tanpa menggunakan minyak. Bahan yang diolah menggunakan penyangraian adalah biji kopi,
kakao, dan biji kacang-kacangan. Menurut Mawaddah (2012) penyangraian adalahDefinisi :
proses pindah panas baik tanpa media maupun mengunakan pasir dengan tujuan
mendapatkan cita rasa tertentu. Contoh : penyangraian kerupuk, kopi, biji kakao, dan kacang.
Penyangraian kopi adalah proses yang tergantung waktu dan temperature, dimana
senyawa-senyawa kimia di dalam kopi akan berubah dengan hilangnya massa kering kopi
yang sebagian besar adalah karbondioksida dan gas-gas volatile lainnya sebagai produk dari
pirolisis. Sekitar setengah dari karbondioksida yang dihasilkan akan tertahan dalam kopi yang
telah disangrai bersama-sama dengan senyawa flavor penting yang bersifatvolatile (Anonim,
2011).
2.2. Proses Penyangraian dan Alat yang Digunakan.
Pengolahan bahan pangan dengan cara penyangraian dapat dilakukan baik secara
manual maupun menggunakan mesin. Penyangraian secara manual menggunakan wajan baik
yang terbuat dari besi maupun wajan yang terbentuk dari tanah. Proses penyangraian dengan
menggunakan wajan yaitu terjadi perpindahan panas dari permukaan pemanas ke dalam
bahan. Panas yang masuk ke bahan menyebabkan perubahan suhu dalam bahan. Panas yang
menyebabkan perubahan trmperatur tersebut disebut dengan panas sensible. Kondisi ini akan
berakhir ketika keadaan mulai jenuh yaitu bila suhu bahan semakin meningkat sampai
mendekati suhu penyangraian. Keadaan seperti ini diakibatkan oleh adanya panas latent
penguapan yang menyebabkan terjadinya proses perubahan massa air yang terkandung dalam
bahan.
Gambar 2.1: Wajan sebagai alat penyangrai secara manual.
Penyangraian juga dapat dilakukan menggunakan mesin penyangrai. Salah satu alat
penyangrai yang berbasiskan teknologi adalah alat sangrai yang telah dikembangkan oleh
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang dinamakan Roaster. Prinsip kerja Roasterini
adalah suatu silinder (tempat penyangrai) yang dipanaskan dengan kompor bertekanan
minyak tanah (burner), dan diputar dengan motor listrik, setelah suhu ruang sangrai siap
untuk proses penyangraian, motor penghisap biji, akan bekerja untuk memasukkan biji kopi
ke dalam ruang penyangrai, dan proses penyangraian berlangsung, kemudian setelah kopi
matang, kopi akan jatuh ke alat pendingin (tempering). Pada alat pendingin ini terdapat motor
untuk mengaduk kopi dan blower untuk menghisap suhu panas kopi. Semua proses diatas
berlangsung secara manual dengan cara menekan tombol ON/OFFpada panel kontrol untuk
mengendalikan motor-motor pada alat tersebut
Pada tahun 2008, dilakukan sebuah penelitian merancang dan membuat kontrol untuk
motor-motor pada mesin sangrai, sehingga motor-motor tersebut dapat bekerja secara
otomatis, berdasarkan timer dan sensor-sensor yang dipasang pada roaster. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Mekatronika, Divisi Industri Hilir dan Rekayasa Alat-Mesin,
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahadan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penyangraian adalah pengolahan pangan dengan suhu tinggi tanpa menggunakan minyak.
2. Proses penyangraian dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin,
penyangraian secara manual menggunakan wajan dan dapat juga menggunakan mesin
berbasis teknologi yang disebut roaster.
3. Penyangraian kopi menyebabkan tejadinya sifat fisik dan kimia pada biji kopi. Perubahan
sifat fisik diantaranya adalah perubahan kadar air, tekstur, dan warna, sedangkan sifat kimia
yang berubah selama penynagraian adalah kandungan bahan yang ada dalam biji kopi.
3.2.Saran
Sebaiknya ketika melakukan pengolahan dengan penyangraian yang harus dijaga adalah
keseimbangan suhu.
DAFTAR PUSTAKA