Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dalam kesempatan baik ini penyusun masih diberikan


kesanggupan untuk menyelesaikan makalah tentang sel prokariot. Makalah ini
disusun berdasarkan refernsi dari buku dan internet. Didalam makalah ini berisi
tentang ciri-ciri, struktur serta fungsi dari sel prokariotik itu sendiri. Tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah memperbanyak pengetahuan tentang sel
prokariotik bagi para mahasiswa serta membentuk kemandirian dalam
mendapatkan informasi bahan ajar yang telah dosen berikan.

Semoga dengan adanya makalah yang saya susun memberikan manfaat


sekaligus menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca, khususnya dalam
oseanografi.

Palu, 23 Februari 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............

DAFTAR ISI.......

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG.....

B.TUJUAN......

BAB II PEMBAHASAN

A.DEFINISI SEL PROKARIOT........

B. PERBEDAAN SEL PROKARIOT DAN EUKARIOT.

C.CIRI-CIRI KHAS SEL PROKARIOT

D.STRUKTUR DAN FUNGSI...

E.PENGELOMPOKAN SEL BACTERIA DAN CYANOBACTERIA...

G.PENGELOMOPOKAN SEL ARCHAEBACTERIA............................

BABIII PENUTUP

A.KESIMPULAN..

B.SARAN...

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan modern ini, banyak ilmuan dan peneliti yang telah
berhasi mengungkapkan sebagian makhluk hidup di muka bumi yang tidak terlihat oleh mata
telanjang manusia beserta struktur dasar penyusunya. Bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang
hanya bisa dilihat dengan mikroskop adalah sel. Sel merupakan dasar dari kehidupan, karena sel
adalah tempat mengatur dan berlangsungnya seluruh kehidupan yang ada dalam sel itu sendiri. Sel
dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan ada atau tidak adanya membran organel , yakni :

1.Prokariot : sel yang tidak mempunyai membrane inti

2.Eukariot : sel yang mempunyai membrane inti.

Pada bab selanjutnya saya akan memaparkan lebih jelas tentang sel prokariotik.

B.TUJUAN

1.Memberikan kefahaman tentang sel prokariot kepada mahasiswa

2.Melatih kemandirian dalam belajar.


BAB II

PEMBAHASAN

A.DEFINISI SEL PROKARIOT

Prokariota atau prokaryote berasal dari bahasa yunani, pro yang berarti sebelum dan karyone
atau kernel berarti nukleus. Sel prokariot merupakan sel tunggal yang menjadi ciri khas dari kingdom
monera yaitu bakteri dan archae. Sel ini sering terlihat dalam rantai agregat atau sel yang
mengelompokkan diri menjadi ratusan. Secara umum sel prokariot lebih kecil dari pada sel eukariot
karena prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana dengan tidak adanya organel-organel seperti
nucleus, mitokondria dan plastid, namun pada sel prokariot terdapat suatu struktur yang berfungsi
sama dengan mitokondria dan plastid, yaitu mesosom dan kromator. Organel-organel yang terdapat
pada sel prokariot adalah mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Semua
organel tersebut tidak terselubung dengan membran serta tidak ada membrane yang memisahkan
daerah inti dengan bagian sel lainya, sehingga pada bagian inti sel seperti materi genetik (DNA atau
RNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nucleoid dan secara langsung inti sel tersebut
mengadakan kontak dengan protoplasma. Untuk menghasilkan kinerja yang maksimal pada sel,
prokariot mengalami kompartemenisasi yakni pengelompokan senyawa-senyawa dalam suatu unit
fungsional.

Satu kromosom dan tidak adanya histon yang bergabung dengan kromosom tersebut adalah
ciri dari materi genetic sel prokariot. Banyak organel yang masih belum ada pada sel ini salah satunya
adalah mikrotubula yang menyebabkan tidak adanya sentriol, gelondong dan badan basal. Beberapa
prokariota ada yang memiliki flagel, namun tidak dibangun dari mikrotubula sebagaimana pada flagel
dan silia pada eukariota. Perbedaan juga muncul pada struktur dan keanehan biokimiawi yang
terdapat pada ribosom sel prokariot yang tidak ada pada sel eukariot. Saat Individu donor
memindahkan sebagian genetic pada individu resipien merupakan saat reproduksi sel prokariot
dengan cara aseksual, seilain itu sel prokariot bisa membelah diri dengan pembelahan biner bukan
melalu mitosis dan bisa juga mengalami rekombinasi genetic.

Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak mempunyai sistem endomembran seperti
reticulum endoplasma dan kompleks golgi, pada bagian lainya yakni sitoplasma terdapat banyak
ribosom yang berguna untuk sintesis protein. Selain hal tersebut sel prokariot adalah sel atau
organisme yang mampu hidup dalam keadaan habitat yang extrim disertai presentase pemakaian
sumber energinya lebih banyak dari organisme lainya. Dalam struktur susunanya dari luar sampai
kedalam berturut-turut adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi
inti (DNA dan RNA).

B.PERBEDAAN SEL PROKARIOT DAN EUKARIOT

Eukariota atau eukaryote berasal dari bahasa yunani dari kata eu yang memiliki arti
sebenarnya. Sel eukariot adalah sel yang memiliki system endomembrane yang berkebalikan dengan
sel prokariot dengan berbagai organel yang berada pada sitoplasmanya, namun tetap terdapat
membrane yang memisahkan antaran daerah inti dengan daerah lainya. Dengan adanya struktur sel
sebagaimana sel eukariot ,Organel dalam sel memiliki fungsi yang lebih khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel. Berikut adalah perbedaan
diantara sel prokariot dan eukariot :

Pembanding Sel eukariot Sel prokariot


Ukuran 10-20m(rata-rata sel hewan) 0,2-500m,max 1-10m
Dinding sel Tumbuhan:ada Ada(komposisi berbeda)
Hewan : tidak ada
Membran plasma Ada Ada
Nukleus Dibagi atas membrane Tidak bermembran
Kromosom Linear,protein,ganda Circular,sedikit protein,tunggal
Retikulum endoplasma Ada Tidak ada
Ribosom Ada Ada(beda ukuran dan komponennya)
Kompleks golgi Ada Tidak ada
Lisosom Ada Tidak ada
mitokondria Ada Tidak ada
Vakuola Ada di banyak tumbuhan dan Tidak ada
Beberapa di sel hewan
Sentriol, silia dan flagel Ada di semua, kec.tumbuhan Flagel dengan tipe berbeda
Tingkat tinggi Beda ada di beberapa bakteri

C.CIRI KHAS SEL PROKARIOT

1.DNA

DNA region merupakan darah sitoplasma prokariotik yang merupakan darah sitoplasma
prokariotik yang mengandung DNA, hal ini adalah akibat dari tidak adanya membrane yang
memisahkan antara daerah inti dengan lainya. DNA pada sel prokariotik berbentuk kromosom tunggal
bentuk lingkaran (circle).

2.tidak ada organel bermembran

3.Dinding sel

Dinding sel bakteri terbentuk dari peptidoglikan yang berfungsi menahan tekanan osmotic
sitoplasma. Pada arkhae dinding sel terbentuk bukan dari peptidoglikan tapi dari pseudopeptidoglikan,
protein dan polisakarida.

4. Pembelahan diri dengan pembelahan binier

Pembelahan biner hanya dilakukan oleh prokariotik dengan membelahnya induk menjadi dua
anakan yang memiliki kromosom yang sama.

D.STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOT

Kebanyakan sel prokariot adalah uniseluler,


namun ada beberapa juga yang multi seluler. Contoh
dari sel prokariot adalah Bakteri(Bacteria) dan
sianobakteri(cyanobacteria). Berikut merupakan
bagian-bagian sel prokariot dan fungsinya :

1.Dinding sel

Dinding sel merupakan bagian paling luar dari sel


dan terdiri atas tiga bagian yakni kapsul, dinding sel dan membrane plasma. Dinding sel ini tersusun
atas peptidoglikan, polisakarida, lemak dan protein. Fungsi dari dinding sel adalah memberi bentuk
dari sel, tempat pertukaran zat dan reproduksi, sebagai pelindung dan jalan keluar masuknya molekul.

2.Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas Air, nutrisi / zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta
enzim-enzim. Enzim pada Sitoplasma berguna untuk metabolisme sel dan pencernaan ekstraseluler.
3. Mesosom

Membran plasma yang melekuk kedalam atau invaginasi merupakan Mesosom yang
berguna untuk sintesa dinding sel, pembelahan dan tempat oksidasi makanan yang akan
menghasilkan energy. Mesosom terletak di dekat dinding sel dan baru terbentuk saat sel
bakteri mengalami pembelahan biner. Enzim pernapasan pada membrane mesosom berperan
dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energy.

4.Membran plasma

Selaput tipis yang membatasi organel-organel sel dengan lingkunganya disebut sebagai
membrane plasma. Membran ini tersusun atas molekul lemak dan protein sekaligus sebagai pelindung
molecular sel dengan lingkunganya. Fungsi lain dari membrane plasma mengatur lalulintas molekul
dan ion dari dan kedalam sel.

5.Nukleoid

RNA atau DNA merupakan materi genetic dari sel bakteri yang membentuk lingkaran atau
sirkuler dan tunggal. DNA sirkular yang lebih kecil dan berada di luar kromosom dari sel bakteri
disebut plasmid.

6.Ribosom

Ribosom merupakan organel berupa granula yang mengapung dalam sitoplasma yang
berfungsi sebagai sintesis protein. Susunanya terdiri atas RNA dan protein yang berukuran sangat
kecil yakni 15-20 nm.

7.Flagella dan pili (fimbriae)

Sebagian bakteri memiliki


flagella(organ pergerakan) yakni
pada bakteri basilus dan spirilus.
Flagella tersusun atas protein
flagillin.
Pili memiliki ukuran yang lebih kecil dari flagella sehingga hanya bisa dilihat dengan
mikroskop electron. Pili berfungsi untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang
merupakan penghasil nutrientnya. Keduanya merupakan organ yang menonjol pada permukaan.

E. PENGELOMPOKAN SEL BACTERI DAN CYANOBACTERIA

1. Eubacteria (bakteri)
Bakteri pertama kali ditemukan oleh "Antony van leeuwenhoek" dengan memakai
mikroskop buatannya sendiri.

Eubacteria berasal dari kata eu & bacteria. Ue artinya sejati, sedangkan bacteria bearti
bakteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa eubacteri adalah bakteri sejati yang sehari-hari kita
kenal sebagai bakteri. Bakteri berasal dari bahasa yunani yaitu bacterion (batang kecil).

Ciri-ciri Bakteri.
Bakteri memiliki ciri2 antara lain, yaitu:
Bersifat uniseluler.
Hidup secara soliter (sendiri-sendiri), maupun koloni (berkelompok).
Pada umumnya bersifat heterotrof karena tidak berklorofil, tetapi ada juga yang
sifatnya fotoautotrof & kemoautotrof.
Tempat berkembang biaknya luas, di tanah, udara, air, serta pada tubuh organisme
lainnya.
Termasuk organisme prokariotik (artinya tidak memiliki membran inti).
Pada keadaan yang tidak menguntungkan, bakteri membentuk endospora & kapsul
(bakteri yang berkapsul seringnya bersifat patogen).
Sel tubuhnya mampu menyekresikan lendir ke permukaan dinding sel.

Struktur Tubuh Bakteri.

Struktur tubuh bakteri dibedakan menjadi 2 yaitu struktur dasar & struktur tambahan.

a. Struktur dasar.

DNA, berfungsi untuk mengatur proses2 yang terjadi di dalam sel bakteri.
Ribosom, berfunsi dalam sintesis protein.
Sitoplasma, terbentuk dari 80% air, asam nukleat, lemak, protein, ion anorganik,
kromatofora, & karbohidrat.
Membran Plasma, berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan
lingkungannya.
Dinding sel, berfungsi untuk melindungi serta memberi bentuk bakteri.
Granula penyimpanan, berfungsi menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan
oleh bakteri.
b. Struktur tambahan.

Endospora, adalah bentuk laten dari beberapa jenis bakteri gram positif.
Kapsul, berfungsi dalam membantu bakteri untuk melekat pada permukaan maupun
bakteri lainnya.
Flagel, berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada juga bakteri yang tidak memiliki flagel
dapat bergerak.
Pilus, fungsinya sebagai alat untuk melekat dengan organisme lain.
Fimbria, adalah struktur sejenis dengan pilus, tetapi lebih pendek.
Vakuola gas, hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis serta hidupnya
di air.
Klorosom, berfungsi untuk proses fotosintesis.

Reproduksi Bakteri.
Bakteri berkembang biak dengan cara as3ksual (vegetatif), yaitu dengan cara membelah diri
secara biner. Proses reproduksi bakteri terbilang sangat cepat, bahkan pada keadaan yang
optimal mampu membelah diri setiap 20 menit.

Walaupun belum ada teori yang menemukan bahwa bakteri berkembang biak dengan cara
s3ksual, tetapi terjadi proses paras3ksual (perpindahan materi genetik dari satu bakteri
kembakteri lain tanpa menghasilkan zigot.

Terdapat tiga proses paras3ksual pada bakteri yaitu:


Tranduksi, Pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantara
virus.
Transformasi, adalah pemindahan sebagian materi genetik berupa DNA
maupun hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks.
Konjugasi, adalah pemindahan langsung materi genetik diantara dua sel bakteri
lewat jembatan sitoplasma.

Bentuk Bakteri.
Terdapat tiga macam bentuk dasar bakteri , yaitu:

1. Bentuk Batang (Basil).

Monobasil (berbentuk satu batang tunggal), misalnya E. Coli.


Streptobasil (berbentuk batang yang bergandengan mirip rantai),
misalnya Azotobacter sp.
Diplobasil (berbentuk batang yang bergandengan dua-dua), misalnya Renibacterium
salmoninarum

2. Bentuk bulat (Kokus).


Monokokus (berbentuk bulat tunggal), misalnya Monococcus gonorrhoeae.
Sarkina (berbentuk bulat yang berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri
bentuknya mirip kubus. Misalnya Sarcina sp.
Stafilokokus (berbentuk bulat bergerombol seperti buah ang9ur.
Misalnya Staphylococcus aureus.
Diplokokus (berbentuk bulat bergandengan dua2. Misalnya Neisseia gonorrhoeae.
Tetrakokus (berbentuk bulat yang terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk
bujur sangkar. Misalnya Pediococcus cerevisiae.
Streptokokus (berbentuk bulat berkelompok memanjang seperti rantai. Misalnya S.
thermophilus.

3. Bentuk spiral (Spirilum).

Vibrio (berbentuk koma), misalnya Vibrio coma.


Spiral (berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), misalnya Spirillum minor.
Spiroseta (berbentuk spiral halus & lentur). Misalnya Treponema pallidum.

Macam Bakteri.
1. Berdasarkan jumlah & letaknya flagel.

Atrik (bakteri yang tidak mempunyai flagel).


Amfitrik (bakteri yang tidak mempunyai dua kelompok flagel yang masing2 ada di
ujung tubuhnya).
Monotrik (bakteri yang memiliki satu flagel yang ada pada ujung tubuhnya).
Lofotrik (bakteri yang mempunyai segerombol flagel pada salah satu ujung tubuhnya).
Peritrik (bakteri yang mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya).

2. Berdasarkan cara mendapatkan makanan.

a. Bakteri autotrof (bakteri yang dapat menyintesis makanannya sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik).

Bakteri fotoautotrof (dapat menyintesis makanannya sendiri memakai energi cahaya


matahari lewat proses fotosintesis). Misalnya Thiocystis sp.
Bakteri kemoautotrof (dapat menyintesis makananannya sendiri memakai energi
kimia). Misalnya Nitrobacter.

b. Bakteri heterotrof (bakteri yang mampu mendapatkan makanan berbentuk senyawa


organik bergantung pada organisme lain karena bakteri ini tidak dapat menyintesis
makanannya sendiri).

Bakteri patogen (bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada inang yang
dihinggapinya). Misalnya Bacterium pepaya yang menyebabkan penyakit pada
pepaya.
Bakteri apatogen (bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada inang yang
dihinggapinya). Misal E. Choli.
Bakteri parasit (bakteri yang mendapatkan makanannya dari organisme yang di
inangnya). Misalnya Famili Treponemataceae.
Bakteri saprofit (bakteri yang mendapatkan makanannya berasal dari sisa2 organisme
yang sudah mati, bangkai, kotoran, maupun sampah). Misalnya E. Choli.

3. Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen.

Bakteri aerob obligat (hidupnya mutlak membutuhkan oksigen bebas). Misalnya E.


Choli.
Bakteri anaerob fakultatif (dapat hidup dengan maupun tanpa oksigen).
Misalnya Salmonella Typhosa.
Bakteri anaerob obligatif (dapat hidup tanda ada oksigen sama sekali, bahkan malah
mati apabila ada oksigen). Misalnya Clostridium botulinum.

4. Berdasarkan suhu pertumbuhan.

Bakteri hipertermofil (hidup pada suhu di atas 75C).


Bakteri termofil (hidup pada suhu antara 45C sampai 75C).
Bakteri mesofil (hidup pada suhu 25C sampai 40C).
Bakteri psikrofil (hidup pada suhu 0C sampai 30C).

5. Berdasarkan karakteristik dinding sel melalui sistem pewarnaan gram.

Bakteri gram negatif (bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tipis). Misalnya E. Choli.
Bakteri gram positif (bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tebel). Misalnya Vibrio cholerae.

6. Berdasarkan kebutuhan energi.

Bakteri aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi).
Misalnya Nitrobacter.
Bakteri anaerob (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi). Misalnya Clostridium denitrificans.

Peran bakteri bagi kehidupan.


1. Bakteri yang merugikan.

a. Bagi manusia.
Salmonella typhosa. bakteri ini yang menyebabkan penyakit tifus (Typhoid fever).
b. Bagi hewan.
Atinomyces bovie. bakteri ini yang menimbulkan penyakit bengkak pada rahang sapi.
c. Bagi tumbuhan.
Xanthomonas oryzae. bakteri ini yang menyerang pucuk daun padi.
2. Bakteri yang menguntung.

a. Dalam industri makanan.


Strepnococcus lactis & Streptococcus cremoris. Bakteri ini dipakai untuk pembuatan
mentega maupun keju.
b. Dalam bioteknologi & rekayasa genetika.
E. coli yang direkayasa genetikanya dapat menghasilkan hormon insulin yang
berfungsi untuk menyembuhkan pasien diabetes mellitus (kencing manis).
c. Dalam industri fermentasi.
Pediococcus cereviseae. bakteri ini dapat membantu memfermentasikan daging
menjadi sosis yang digunakan dalam pembuatan sosis.
d. Dalam kesuburan tanah.
Nitrobacter, Nitrococcus, Nitrosomonas, yang membantu proses nitrifikasi untuk
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
e. Dalam pembuatan antibiotik.
Bacillus polymixa. bakteri ini dapat menghasilkan antibiotik polymixin.

2. Cyanobacteria

Cynobacteria termasuk organisme prokariotik yang hubungan kekerabatannya lebih dekat


dengan bakteri dari pada dengan alga.

Ciri Cyanobacteria.
Memiliki tiga jenis sel utama yaitu akinet, baeosit, & heterokista.
Lingkungan hidupnya tersebar diberbagai tempat baik di tanah, batu, rekahan batu,
maupun perairan.
Memiliki klorofil & pigmen fikobilin (warna hijau kebiru-biruan).
Kadang2 pigmen fikoeritrin (warna merah).
Hidup berkoloni berbentuk benang, lola berongga, ataupun lembaran (filamen).

Struktur Tubuh Cyanobacteria.


Dinding sel, berfungsi untuk memberi bentuk yang tetap.
DNA, berfungsi untuk mangatur proses yang terjadi di dalam sel.
Sitoplasma, adalah sistem koloid yang mengandung semua bahan organik &
anorganik bagi kehidupan sel.
MEsosom, adalah penonjolan membran sel ke dalam, fungsinya sebagai penghasil
energi.
Ribosom, adalah organel untuk sintesis protein.
Membran plasma, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat baik dari dalam
sel maupun ke dalam sel.

Reproduksi Cyanobacteria.
Cyanobacteria berkembang biak dengan tiga cara, yaitu;

Membelah diri. Biasanya cara ini dilakukan oleh cyanobacteria yang bersifat
uniseluler. Misalnya Chroococcus.
Pembentukan spora (akinet). Biasanya cara ini dipakai oleh cyanobacteria yang
terdapat pada kondisi yang kurang menguntungkan.
Fragmentasi. Cara ini terjadi jika terdapat salah satu selnya mati, maka sel yang mati
akan membagi filamen menjadi dua, bahkan lebih. Biasanya cara ini dilakukan oleh
alga yang berbentuk filamen. Misalnya Oscillatoria.

Peran Cyanobacteria.
Dapat menyuburkan tanah karena dapat mengikat nitrogen bebas. Misalnya Anabaena
azollae yang bersimbiosis dengan akar tanaman.
Anabaena yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata, daunnya daapt
digunakan untuk pupuk.
Dalam ekosistem air tawar dapat berguna sebagai produsen bagi zooplanton, ikan
kecil, & udang.
Sebagai sumber bakan makanan alternatif. Misalnya Spirulina sp.
Sebagai vegetasi perintis (dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah
gundul sehingga dapat hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana
tumbuhan lain tidak bisa hidup. Misalnya Synechococus lividus.

2. Archaebacteria
Achaebacteria diduga merupakan mikroorganisme tertua di bumi ini. Biasanya
archaebacteria hidup dilingkungan yang extrim, seperti telaga belerang, gambut, kawah,
telaga garam, serta sumber air panas.

Ciri-ciri Archaebacteria.
Archaebacteria memiliki ciri2 diantaranya adalah:

Tidak memiliki membran inti (termasuk organisme prokariotik).


Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, tetapi pada membran plasmanya
mengandung lipid.
Bersifat anaerob (dapat menghasilkan ATP).
Berkembang biak dengan cara pembelahan ganda, pembelahan biner, pembentukan
tunas, serta fragmentasi.

Kelompok Archaebacteria.
Menurut metabolisme & ekologinya, Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu: Halofilik, Metanogen, & Termoasidofilik.

1. Halofilik.
Bakteri yang termasuk dalam kelompok halofilik hidup pada lingkungan yang berkadar
garam tinggi, seperti di laut mati. Dilihat dari jenis klorofil yang dimiliki bakteri halofilik,
bakteri ini dapat melakukan fotosintesis untuk dapat menghasilkan energi dengan cara
respirasi aerobik.

Bakteri halofilik (halofil ekstrem) disebut juga bakteriorodopin yang memberi warna ungu,
misalnya Haloarcula, Halorubrum, Halococcus, & Halobacterium.

2. Metanogen.

Bakteri metanogen mempunyai sifat anaerobik & kemosintetik.


Untuk dapat mendapatkan makanan, bakteri metanogen membusukkan bahan organik yang
ada disekitarnya, kemudian menghasilkan gas m3tana. Misalnya
bakteri Methanobacterium dengan mempunyai cara khas dalam proses metabolisme energi
yaitu dengan membentuk gas m3tana.

Biasanya bakteri yang termasuk dalam kelompok ini hidupnya di tempat ataupun lingkungan
yang kurang oksigen, seperti di rawa, lumpur, bahkan dapat tumbuh dengan baik pada suhu
98C. Tetapi, mati pada suhu dibawah 84C. Terdapat juga yang bersimbiosis dengan rumen
herbivora & saluran cerna rayap yang berfungsi sebagai agen fermentasi selulosa,
misalnya Ruminococcus albus.

3. Termoasidofilik.

Bakteri termoasidofilik hidup pada tempat yang extrem bersuhu tinggi (panas), serta bersifat
asam. Seperti di mata air yang mengandung sulfur, kawah vulkanik, lubang vulkanikl seperti
yang ada di Yellow stone, Amerika.
Keadaan optimal untuk pertumbuhan bakteri ini antara 60C sampai 80C dengan pH 2
sampai 4.

Bakteri ini hidup dengan cara mengoksidasi sufur. Jadi, sulfur merupakan bahan penting
sebagai sumber energinya. Misalnya Thermoplasma & Sulfolobus.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Sel prokariotik merupakan sel yang sederhana yang terdapat pada organisme uniseluler dan
beberapa multiseluler. Sel prokariotik memiliki membrane plasma namun tidak memiliki membrane
inti sehingga tidak ada membrane yang membatasi antara daerah inti dengan daerah lainya. Dalam
system sel, prokariot tidak menggunakan system endomembrane. Ukuran sel prokariotik jauh lebih
kecil dibandingkan dengan sel eukariotik karena tidak adanya beberapa organel didalam sel
prokariotik.

B.SARAN

1. Bagi para pemuda penerus bangsa sudah seharusnya untuk menuntut ilmu demi kemajuan
bangsa, khususnya dalam bidang sel yang semakin hari semakin banyak pengetahuan yang
terungkap tentangnya.
2. Bagi pembaca makalah ini diharapkan memahami materinya serta tetap menggali informasi
dari referensi lain tentang sel prokariotik.
3. Bagi mahasiswa sudah selayaknya mencari informasi yang lebih mendetil baik dari makalah
ini maupun dari sumber lainya.

DAFTAR PUSTAKA

Mitchell reece.2000.Campbell.Jakarta:Erlangga

Kimbal John w.1983.Biologi.Jakarta:Erlangga


Arms Karen,Camp pamula s.1987.Biologi.New york:CBS college publishing

struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html

ismail-jeunib.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur- ..

struktur-sel-prokariotik.html

pengertian-sel-prokariotik.html

http://www.ipendidikan.com/2016/01/archaebacteria-eubacteria-dan.html

Anda mungkin juga menyukai