Makalah Mikrobiologi
Makalah Mikrobiologi
KATA PENGANTAR............
DAFTAR ISI.......
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.....
B.TUJUAN......
BAB II PEMBAHASAN
BABIII PENUTUP
A.KESIMPULAN..
B.SARAN...
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan modern ini, banyak ilmuan dan peneliti yang telah
berhasi mengungkapkan sebagian makhluk hidup di muka bumi yang tidak terlihat oleh mata
telanjang manusia beserta struktur dasar penyusunya. Bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang
hanya bisa dilihat dengan mikroskop adalah sel. Sel merupakan dasar dari kehidupan, karena sel
adalah tempat mengatur dan berlangsungnya seluruh kehidupan yang ada dalam sel itu sendiri. Sel
dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan ada atau tidak adanya membran organel , yakni :
Pada bab selanjutnya saya akan memaparkan lebih jelas tentang sel prokariotik.
B.TUJUAN
PEMBAHASAN
Prokariota atau prokaryote berasal dari bahasa yunani, pro yang berarti sebelum dan karyone
atau kernel berarti nukleus. Sel prokariot merupakan sel tunggal yang menjadi ciri khas dari kingdom
monera yaitu bakteri dan archae. Sel ini sering terlihat dalam rantai agregat atau sel yang
mengelompokkan diri menjadi ratusan. Secara umum sel prokariot lebih kecil dari pada sel eukariot
karena prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana dengan tidak adanya organel-organel seperti
nucleus, mitokondria dan plastid, namun pada sel prokariot terdapat suatu struktur yang berfungsi
sama dengan mitokondria dan plastid, yaitu mesosom dan kromator. Organel-organel yang terdapat
pada sel prokariot adalah mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA). Semua
organel tersebut tidak terselubung dengan membran serta tidak ada membrane yang memisahkan
daerah inti dengan bagian sel lainya, sehingga pada bagian inti sel seperti materi genetik (DNA atau
RNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nucleoid dan secara langsung inti sel tersebut
mengadakan kontak dengan protoplasma. Untuk menghasilkan kinerja yang maksimal pada sel,
prokariot mengalami kompartemenisasi yakni pengelompokan senyawa-senyawa dalam suatu unit
fungsional.
Satu kromosom dan tidak adanya histon yang bergabung dengan kromosom tersebut adalah
ciri dari materi genetic sel prokariot. Banyak organel yang masih belum ada pada sel ini salah satunya
adalah mikrotubula yang menyebabkan tidak adanya sentriol, gelondong dan badan basal. Beberapa
prokariota ada yang memiliki flagel, namun tidak dibangun dari mikrotubula sebagaimana pada flagel
dan silia pada eukariota. Perbedaan juga muncul pada struktur dan keanehan biokimiawi yang
terdapat pada ribosom sel prokariot yang tidak ada pada sel eukariot. Saat Individu donor
memindahkan sebagian genetic pada individu resipien merupakan saat reproduksi sel prokariot
dengan cara aseksual, seilain itu sel prokariot bisa membelah diri dengan pembelahan biner bukan
melalu mitosis dan bisa juga mengalami rekombinasi genetic.
Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak mempunyai sistem endomembran seperti
reticulum endoplasma dan kompleks golgi, pada bagian lainya yakni sitoplasma terdapat banyak
ribosom yang berguna untuk sintesis protein. Selain hal tersebut sel prokariot adalah sel atau
organisme yang mampu hidup dalam keadaan habitat yang extrim disertai presentase pemakaian
sumber energinya lebih banyak dari organisme lainya. Dalam struktur susunanya dari luar sampai
kedalam berturut-turut adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi
inti (DNA dan RNA).
Eukariota atau eukaryote berasal dari bahasa yunani dari kata eu yang memiliki arti
sebenarnya. Sel eukariot adalah sel yang memiliki system endomembrane yang berkebalikan dengan
sel prokariot dengan berbagai organel yang berada pada sitoplasmanya, namun tetap terdapat
membrane yang memisahkan antaran daerah inti dengan daerah lainya. Dengan adanya struktur sel
sebagaimana sel eukariot ,Organel dalam sel memiliki fungsi yang lebih khas yang berkaitan satu
dengan yang lainnya dan berperan penting untuk menyokong fungsi sel. Berikut adalah perbedaan
diantara sel prokariot dan eukariot :
1.DNA
DNA region merupakan darah sitoplasma prokariotik yang merupakan darah sitoplasma
prokariotik yang mengandung DNA, hal ini adalah akibat dari tidak adanya membrane yang
memisahkan antara daerah inti dengan lainya. DNA pada sel prokariotik berbentuk kromosom tunggal
bentuk lingkaran (circle).
3.Dinding sel
Dinding sel bakteri terbentuk dari peptidoglikan yang berfungsi menahan tekanan osmotic
sitoplasma. Pada arkhae dinding sel terbentuk bukan dari peptidoglikan tapi dari pseudopeptidoglikan,
protein dan polisakarida.
Pembelahan biner hanya dilakukan oleh prokariotik dengan membelahnya induk menjadi dua
anakan yang memiliki kromosom yang sama.
1.Dinding sel
2.Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas Air, nutrisi / zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta
enzim-enzim. Enzim pada Sitoplasma berguna untuk metabolisme sel dan pencernaan ekstraseluler.
3. Mesosom
Membran plasma yang melekuk kedalam atau invaginasi merupakan Mesosom yang
berguna untuk sintesa dinding sel, pembelahan dan tempat oksidasi makanan yang akan
menghasilkan energy. Mesosom terletak di dekat dinding sel dan baru terbentuk saat sel
bakteri mengalami pembelahan biner. Enzim pernapasan pada membrane mesosom berperan
dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energy.
4.Membran plasma
Selaput tipis yang membatasi organel-organel sel dengan lingkunganya disebut sebagai
membrane plasma. Membran ini tersusun atas molekul lemak dan protein sekaligus sebagai pelindung
molecular sel dengan lingkunganya. Fungsi lain dari membrane plasma mengatur lalulintas molekul
dan ion dari dan kedalam sel.
5.Nukleoid
RNA atau DNA merupakan materi genetic dari sel bakteri yang membentuk lingkaran atau
sirkuler dan tunggal. DNA sirkular yang lebih kecil dan berada di luar kromosom dari sel bakteri
disebut plasmid.
6.Ribosom
Ribosom merupakan organel berupa granula yang mengapung dalam sitoplasma yang
berfungsi sebagai sintesis protein. Susunanya terdiri atas RNA dan protein yang berukuran sangat
kecil yakni 15-20 nm.
1. Eubacteria (bakteri)
Bakteri pertama kali ditemukan oleh "Antony van leeuwenhoek" dengan memakai
mikroskop buatannya sendiri.
Eubacteria berasal dari kata eu & bacteria. Ue artinya sejati, sedangkan bacteria bearti
bakteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa eubacteri adalah bakteri sejati yang sehari-hari kita
kenal sebagai bakteri. Bakteri berasal dari bahasa yunani yaitu bacterion (batang kecil).
Ciri-ciri Bakteri.
Bakteri memiliki ciri2 antara lain, yaitu:
Bersifat uniseluler.
Hidup secara soliter (sendiri-sendiri), maupun koloni (berkelompok).
Pada umumnya bersifat heterotrof karena tidak berklorofil, tetapi ada juga yang
sifatnya fotoautotrof & kemoautotrof.
Tempat berkembang biaknya luas, di tanah, udara, air, serta pada tubuh organisme
lainnya.
Termasuk organisme prokariotik (artinya tidak memiliki membran inti).
Pada keadaan yang tidak menguntungkan, bakteri membentuk endospora & kapsul
(bakteri yang berkapsul seringnya bersifat patogen).
Sel tubuhnya mampu menyekresikan lendir ke permukaan dinding sel.
Struktur tubuh bakteri dibedakan menjadi 2 yaitu struktur dasar & struktur tambahan.
a. Struktur dasar.
DNA, berfungsi untuk mengatur proses2 yang terjadi di dalam sel bakteri.
Ribosom, berfunsi dalam sintesis protein.
Sitoplasma, terbentuk dari 80% air, asam nukleat, lemak, protein, ion anorganik,
kromatofora, & karbohidrat.
Membran Plasma, berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan
lingkungannya.
Dinding sel, berfungsi untuk melindungi serta memberi bentuk bakteri.
Granula penyimpanan, berfungsi menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan
oleh bakteri.
b. Struktur tambahan.
Endospora, adalah bentuk laten dari beberapa jenis bakteri gram positif.
Kapsul, berfungsi dalam membantu bakteri untuk melekat pada permukaan maupun
bakteri lainnya.
Flagel, berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada juga bakteri yang tidak memiliki flagel
dapat bergerak.
Pilus, fungsinya sebagai alat untuk melekat dengan organisme lain.
Fimbria, adalah struktur sejenis dengan pilus, tetapi lebih pendek.
Vakuola gas, hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis serta hidupnya
di air.
Klorosom, berfungsi untuk proses fotosintesis.
Reproduksi Bakteri.
Bakteri berkembang biak dengan cara as3ksual (vegetatif), yaitu dengan cara membelah diri
secara biner. Proses reproduksi bakteri terbilang sangat cepat, bahkan pada keadaan yang
optimal mampu membelah diri setiap 20 menit.
Walaupun belum ada teori yang menemukan bahwa bakteri berkembang biak dengan cara
s3ksual, tetapi terjadi proses paras3ksual (perpindahan materi genetik dari satu bakteri
kembakteri lain tanpa menghasilkan zigot.
Bentuk Bakteri.
Terdapat tiga macam bentuk dasar bakteri , yaitu:
Macam Bakteri.
1. Berdasarkan jumlah & letaknya flagel.
a. Bakteri autotrof (bakteri yang dapat menyintesis makanannya sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik).
Bakteri patogen (bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada inang yang
dihinggapinya). Misalnya Bacterium pepaya yang menyebabkan penyakit pada
pepaya.
Bakteri apatogen (bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada inang yang
dihinggapinya). Misal E. Choli.
Bakteri parasit (bakteri yang mendapatkan makanannya dari organisme yang di
inangnya). Misalnya Famili Treponemataceae.
Bakteri saprofit (bakteri yang mendapatkan makanannya berasal dari sisa2 organisme
yang sudah mati, bangkai, kotoran, maupun sampah). Misalnya E. Choli.
Bakteri gram negatif (bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tipis). Misalnya E. Choli.
Bakteri gram positif (bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan
yang tebel). Misalnya Vibrio cholerae.
Bakteri aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi).
Misalnya Nitrobacter.
Bakteri anaerob (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi). Misalnya Clostridium denitrificans.
a. Bagi manusia.
Salmonella typhosa. bakteri ini yang menyebabkan penyakit tifus (Typhoid fever).
b. Bagi hewan.
Atinomyces bovie. bakteri ini yang menimbulkan penyakit bengkak pada rahang sapi.
c. Bagi tumbuhan.
Xanthomonas oryzae. bakteri ini yang menyerang pucuk daun padi.
2. Bakteri yang menguntung.
2. Cyanobacteria
Ciri Cyanobacteria.
Memiliki tiga jenis sel utama yaitu akinet, baeosit, & heterokista.
Lingkungan hidupnya tersebar diberbagai tempat baik di tanah, batu, rekahan batu,
maupun perairan.
Memiliki klorofil & pigmen fikobilin (warna hijau kebiru-biruan).
Kadang2 pigmen fikoeritrin (warna merah).
Hidup berkoloni berbentuk benang, lola berongga, ataupun lembaran (filamen).
Reproduksi Cyanobacteria.
Cyanobacteria berkembang biak dengan tiga cara, yaitu;
Membelah diri. Biasanya cara ini dilakukan oleh cyanobacteria yang bersifat
uniseluler. Misalnya Chroococcus.
Pembentukan spora (akinet). Biasanya cara ini dipakai oleh cyanobacteria yang
terdapat pada kondisi yang kurang menguntungkan.
Fragmentasi. Cara ini terjadi jika terdapat salah satu selnya mati, maka sel yang mati
akan membagi filamen menjadi dua, bahkan lebih. Biasanya cara ini dilakukan oleh
alga yang berbentuk filamen. Misalnya Oscillatoria.
Peran Cyanobacteria.
Dapat menyuburkan tanah karena dapat mengikat nitrogen bebas. Misalnya Anabaena
azollae yang bersimbiosis dengan akar tanaman.
Anabaena yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata, daunnya daapt
digunakan untuk pupuk.
Dalam ekosistem air tawar dapat berguna sebagai produsen bagi zooplanton, ikan
kecil, & udang.
Sebagai sumber bakan makanan alternatif. Misalnya Spirulina sp.
Sebagai vegetasi perintis (dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah
gundul sehingga dapat hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana
tumbuhan lain tidak bisa hidup. Misalnya Synechococus lividus.
2. Archaebacteria
Achaebacteria diduga merupakan mikroorganisme tertua di bumi ini. Biasanya
archaebacteria hidup dilingkungan yang extrim, seperti telaga belerang, gambut, kawah,
telaga garam, serta sumber air panas.
Ciri-ciri Archaebacteria.
Archaebacteria memiliki ciri2 diantaranya adalah:
Kelompok Archaebacteria.
Menurut metabolisme & ekologinya, Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu: Halofilik, Metanogen, & Termoasidofilik.
1. Halofilik.
Bakteri yang termasuk dalam kelompok halofilik hidup pada lingkungan yang berkadar
garam tinggi, seperti di laut mati. Dilihat dari jenis klorofil yang dimiliki bakteri halofilik,
bakteri ini dapat melakukan fotosintesis untuk dapat menghasilkan energi dengan cara
respirasi aerobik.
Bakteri halofilik (halofil ekstrem) disebut juga bakteriorodopin yang memberi warna ungu,
misalnya Haloarcula, Halorubrum, Halococcus, & Halobacterium.
2. Metanogen.
Biasanya bakteri yang termasuk dalam kelompok ini hidupnya di tempat ataupun lingkungan
yang kurang oksigen, seperti di rawa, lumpur, bahkan dapat tumbuh dengan baik pada suhu
98C. Tetapi, mati pada suhu dibawah 84C. Terdapat juga yang bersimbiosis dengan rumen
herbivora & saluran cerna rayap yang berfungsi sebagai agen fermentasi selulosa,
misalnya Ruminococcus albus.
3. Termoasidofilik.
Bakteri termoasidofilik hidup pada tempat yang extrem bersuhu tinggi (panas), serta bersifat
asam. Seperti di mata air yang mengandung sulfur, kawah vulkanik, lubang vulkanikl seperti
yang ada di Yellow stone, Amerika.
Keadaan optimal untuk pertumbuhan bakteri ini antara 60C sampai 80C dengan pH 2
sampai 4.
Bakteri ini hidup dengan cara mengoksidasi sufur. Jadi, sulfur merupakan bahan penting
sebagai sumber energinya. Misalnya Thermoplasma & Sulfolobus.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sel prokariotik merupakan sel yang sederhana yang terdapat pada organisme uniseluler dan
beberapa multiseluler. Sel prokariotik memiliki membrane plasma namun tidak memiliki membrane
inti sehingga tidak ada membrane yang membatasi antara daerah inti dengan daerah lainya. Dalam
system sel, prokariot tidak menggunakan system endomembrane. Ukuran sel prokariotik jauh lebih
kecil dibandingkan dengan sel eukariotik karena tidak adanya beberapa organel didalam sel
prokariotik.
B.SARAN
1. Bagi para pemuda penerus bangsa sudah seharusnya untuk menuntut ilmu demi kemajuan
bangsa, khususnya dalam bidang sel yang semakin hari semakin banyak pengetahuan yang
terungkap tentangnya.
2. Bagi pembaca makalah ini diharapkan memahami materinya serta tetap menggali informasi
dari referensi lain tentang sel prokariotik.
3. Bagi mahasiswa sudah selayaknya mencari informasi yang lebih mendetil baik dari makalah
ini maupun dari sumber lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Mitchell reece.2000.Campbell.Jakarta:Erlangga
struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html
ismail-jeunib.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur- ..
struktur-sel-prokariotik.html
pengertian-sel-prokariotik.html
http://www.ipendidikan.com/2016/01/archaebacteria-eubacteria-dan.html