III.

PENUTUP

Kesimpulan
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan
lahir batin yang semakin baik. Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai
dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang - Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran,
kemampuan dan kesaktiannya. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika Indonesia didirikan.
Namun dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering
mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai - nilainya. Deviasi
pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan dan
penyimpangan dari makna yang seharusnya.

Terbentuknya Pancasila tidak lepas dari pengaruh kebudayaan bangsa

Indonesia pada zaman dahulu. Misalnya pada zaman kerajaan di Indonesia,
masyarakat Indonesia (re:kerajaan ) sudah mengenal sistem kepemimpinan suatu
kerajaan. Agama sudah mulai menyebar di Indonesia pada zaman ini. Kerajaan
yang pernah berdiri sebagai cikal bakal bangsa Indonesia antara lain: Kerajaan
Kutai, Kerajaan Sriwijawa dan Kerajaan Majapahit. Setelah kerajaan Hindu
Budha ini, Agama Islam masuk ke Indonesia lewat para pedagang sehingga
berdiri kerajaan Demak, Pajang dan Mataram Islam.

Karena kondisi ekonomi rempah rempah di Eropa mahal dan tutupnya

perdangangan wilayah Turki untuk Eropa, maka negara Spanyol, Portugis dan
Belanda menjajah Indonesia untuk mendapatkan rempah rempah murah sekaligus
menyebarkan agama Kristen. Bangsa penjajah kerap mendapatkan perlawanan
dari kerajaan setempat karena perlakuannya yang semena mena hingga akhirnya
kelompok dagang (VOC) yang mereka dirikan mulai runtuh dan menyebabkan
kekerasan terjadi pada rakyat pribumi.
DAFTAR PUSTAKA