BAB I
PENDAHULUAN
0
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
1. Turbin impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah
energi potensial (headelevasi) yang dimiliki air menjadi energi
mekanik yang memutar poros turbin. Pada saat fluida akan
memasuki sudu pengarah head elevasi dirubah menjadi head
tekanan. Pada turbin impuls,hampir seluruh head tekanan dirubah
menjadi energy kinetik pada sudu pengarah (guide
vane/nozzle).Sehingga air yang keluar dari nozzle memiliki
kecepatan tinggi untuk membentur sudu turbindan tekanan pada
air tidak berubah saat melalui ataupun keluar dari sudu gerak
(runner). Setelah membentur runner kecepatan aliran berubah
sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya poros
turbin akan berputar. Salah satu contoh turbin impuls adalah turbin
Pelton.
Turbin Pelton memiliki 2 bagian utama yaitu sudu gerak (runner)dan sudu
pengarah (nozzle). Runner terdiri dari poros turbin, piringan dan beberapa mangkuk
turbin pelton yang digunakan untuk memanfaatkan energi potensial yang dimiliki air
dengan aliran kecil.
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah
energi potensial (headelevasi) yang dimiliki air menjadi energi
2
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
3
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
Dalam sudu gerak (runner), air masuk dengan arah radial lalu keluar dengan arah
aksial. Ketika air mengalir melewati blade runner, energi kinetic dan energy tekan
akan turun karena dikonversikan menjadi energi mekanik. Runner terhubung
dengan generator melalui poros untuk menghasilkan energy listrik.
4
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
memenuhi kebutuhan listrik. Ketika kebutuhan listrik listrik sedang tinggi maka
sudu pengarah (guide vane) akan terbuka lebar sebaliknya jika kebutuhan listrik
rendah maka sudu pengarah akan tertutup.
Gambar 2.6 Grafik hubungan P-v pada turbin impuls dan reaksi
Sumber : Arismunandar(1998)
5
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
6
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
b. Casing
Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi untuk menampung fluida sebelum melewati guide
vane dan runner.
c. Guide vane
Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari
casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.
d. Pipa Inlet
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke
casing.
7
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
8
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
sudu gerak yang selanjutnya memutar poros turbin, yang juga merupakan poros sudu
gerak. Disini terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik. Turbin francis
merubah energi fluida menjadi kerja yang berupa putaran pada poros turbin.
Perubahan atau energi fluida sebelum masuk turbin dan sesudah keluar dari
turbin disebut sebagai head drop. Head fluida adalah total energi yang dimiliki oleh
fluida tiap satu satuan berat, terdiri dari energi potensial, energi tekanan dan energi
kinetik. Perubahan energi pada turbin air Francis secara garis besar adalah dari energi
potensial menjadi energi tekanan sebelum masuk guide vane, kemudian menjadi energi
kinetik setelah keluar dari guide vane dan selanjutnya menjadi energi mekanik pada
poros turbin yang dikelilingi oleh sudu gerak.
Energi potensial (Ep) adalah energi yang tersimpan pada benda karena
kedudukannya/ketinggiannya.Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang
dimiliki air karena ketinggiannya dari permukaan referensi.
Ep = m.g.h
Energi kinetik (Ek) adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan
V, contohnya air yang bergerak.
1 2
Ek = mv
2
Energi mekanik (Em) adalah penjumlahan darienergi kinetik dengan energi
potensial.
Em = Ek + Ep
9
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
2 2
m. g . h1 + P1 .V 1 +. m . v 1 m . g . h2 + P2 . V 2 +. m. v 2
=
m. g m. g
m. g . h1 P1 .V 1 . m. v 1 m. g . h2 P2 . V 2 . m. v 22
2
+ + = + +
m. g m.g m. g m. g m.g m. g
2 2
P v P v
h1 + 1 + 1 =h 2+ 2 + 2
2g 2g
Dimana : P = Tekanan (N/m2)
h = ketinggian (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
v = Kecepatan Aliran (m/s)
=.g (kg/(m2.s2))
Syarat berlakunya hukum bernoulli :
1. Alirannya steady
2. Fluida incompressible
3. Non viscous
4. Aliran fluida sepanjang stream line
Untuk hubungannya dengan turbin semakin tinggi (h), energi potensial yang
dihasilkan semakin besar sehingga akan berpengaruh pada energi kinetik dalam
menumbuk sudu gerak (runner). Dengan bertambahnya energi kinetik yang
menumbukrunner maka putaran yang dihasilkan akan semakin besar.
10
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan
sudut 2, dengan kecepatan absolut V2. Pada ujung guide vane besar kecepatan
tangensial adalah u2, dengan u2 = r2.Air masuk ke sudu gerak dengan kecepatan relatif
w2 dengan sudut sebesar 2. Profil sudu tersebut menyebabkan perubahan arah dan besar
kecepatan air selama mengalir pada sudu, dan pada sisi outlet besar kecepatan relatif air
adalah w1, dan kecepatan tangensial fluida adalah u1 = r1. Kecepatan tangensial sudu
pada sisi outlet lebih kecil dari sisi inlet u2 > u1 akibat r2 > r1. Maka jika dijumlahkan
vektor w1 dan u1 maka akan didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang
lebih kecil dari sisi inlet. Artinya energi kinetik dari air diubah menjadi energi mekanik
pada saat air melewati sudu gerak (runner).
11
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
3. Torsi (T)
T = F.L
Dimana:
F = Gaya pengereman (N)
L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m
4. Brake Horse Power (BHP)
2 . n .T
BHP= ( Watt )
60
Dimana:
n = Kecepatan putar turbin (rpm)
5. Water Horse Power (WHP)
.Q.H
WHP= (Watt )
3600
Keterangan:
= water g
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
6. Efisiensi ()
BHP
x 100
WHP
12
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN
13
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
Phase :3
Inc.Cluse :F
b. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin lengkap dengan orifice
plat beserta pengukur tekanannya dan stop valve.
c. Brake torque force spring balanceatau neraca pegas.
d. Bak penampung air dan v-notch dan pengukur tinggi permukaan
e. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa
f. Hand digital tachometer,digunakan untuk mengukur putaran poros turbin.
Keterangan gambar :
1. Bak Penampung
Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin maupun
keluar turbin.
2. Pompa Sentrifugal
Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung
menuju turbin dan member tekanan pada air.
3. Katup
Berfungsi untuk mengatur head drop.
14
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
4. Orifice
Digunakan untuk mengetahui atau mengukur debit air yang mengalir
melewati orificeberdasarkan perbedaan tekanan fluida sebelum dan sesudah
melewati orifice.
5. Manometer
Berfungsi untuk mengukur beda tekanan fluida pada orifice.
6. Turbin Air Francis
Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik.
7. Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur gaya pengereman.
8. Pressure Gauge Inlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan fluida masuk turbin.
9. Pressure Gauge Outlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan fluida keluar turbin.
10. Tachometer
Berfungsi untuk menghitung putaran turbin.
15
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
Hasil praktikum turbin francis dengan bukaan Guide vane : 10 dan Head Drop : 17
Efisie
n P Q F T BHP WHP
N nsi
O (m3/ja
(rpm) (mmHg) (N) (Nm) (Watt) (Watt) (%)
m)
1165,9 1814,4
1 2190 124 39,208 20,5 5,08
5 6 64,26
1356,4 1995,6
2 1971 150 43,123 26,5 6,57
8 4 67,97
1410,5 2054,6
3 1752 159 44,398 31 7,69
1 4 68,65
1393,4 2111,9
4 1533 168 45,637 35 8,68
5 8 65,98
1211,4 2155,5
5 1314 175 46,578 35,5 8,80
5 3 56,20
1023,7 2204,2
6 1095 183 47,631 36 8,93
6 6 46,44
2228,2
7 876 187 48,149 43 10,66 978,26
3 43,90
2234,2
8 657 188 48,278 44 10,91 750,76
0 33,60
2234,2
9 438 188 48,278 45 11,16 511,88
0 22,91
2240,1
10 219 189 48,406 45,5 11,28 258,78
2 11,55
3. Torsi (T)
T = F.L
T = 20,5 N x 0,248 m
T = 5.08 Nm
Dimana:
17
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
Dimana:
n = Kecepatan putar turbin (rpm)
5. Water Horse Power (WHP)
.Q.H
WHP=
3600
1000 .9,8 . 39,208 .17
WHP=
WHP=1814,46 ( Watt )
Keterangan:
= water g
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
6. Efisiensi ()
BHP
x 100
WHP
1165,95
x 100
1814,46
64,26
18
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
1600
1400
1200
1000
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Putaran (rpm)
2000
1500
WHP (Watt)
1000
500
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Putaran (rpm)
19
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
80
70
60
50
Efisiensi (%) 40
30
20
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Putaran (rpm)
4.3.7 Hubungan Putaran dan Daya (BHP) pada Head Drop Berbeda
2000.00
1800.00
1600.00
1400.00
HD 17 1200.00Polynomial (HD 17) HD 18 Polynomial (HD 18)
Putaran (rpm)
4.3.8 Hubungan Putaran dan Daya (WHP) pada Head Drop Berbeda
20
PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS
2000.00
1800.00
1600.00
1400.00
HD 17 1200.00Polynomial (HD 17) HD 18 Polynomial (HD 18)
Putaran (rpm)
70.00
60.00
30.00
20.00
0.00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Putaran (rpm)
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
21