Anda di halaman 1dari 5

1. a.

Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup, adapun gen

adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan

dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi,

atau peran-peran fungsional lainnya .Gen diwariskan oleh satu individu kepada

keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang

membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi

kehidupan suatu organisme dapat terjaga.


b. Kromosom adalah struktur seperti benang yang terletak di dalam inti sel hewan dan

tumbuhan. Setiap kromosom terbuat dari protein dan molekul tunggal dari asam

deoksiribonukleat (DNA). Dilewatkan dari orang tua kepada keturunannya, DNA berisi

petunjuk khusus yang membuat setiap jenis makhluk hidup menjadi unik.
c. Dominansi dan semi dominansi, Gen dominan adalah suatu gen yang menutupi

ekspresi gen lainnya sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada keturunannya.

Gen dominan biasanya dilambangkan menggunakan huruf besar. Contohnya dalam

persilangan dua organisme dengan satu sifat beda antara tanaman yang berbunga merah

dan tanaman berbunga putih maka turunan atau filialnya adalah adalah tanaman berbunga

merah dengan lambang gen Mm. Huruf M adalah lambang untuk gen pembawa warna

merah yang dominan terhadap warna putih. Sifat intermedier adalah sifat diantara yang

dimiliki oleh kedua induknya. Ada karakter yang tidak dominan penuh/semi

dominan/kodominan/intermediet berarti alelnya tidak pula bersifat resesif penuh.

Umumnya fenotipe heterozigot yang dihasilkan dari kodominasi bersifat intermediet

yaitu berkarakter perantaraan antara yang homozigot dominan dengan demozigot resesif.

Fenotipe heterozigotnya dapat tampak sebagai suatu campuran tapi alelnya tetap
mempertahankn identitas individunya dan akan berpisah satu dengan yang lain pada

pembentukan gamet.
d. Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot

menyebabkan kematian pada individu.Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada

suatu individu menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari

hukum Mendel. Namun ada batas penyimpangannya dari keadaan normal dimana suatu

makhluk hidup tidak mampu hidup. Kematian dari makhluk hidup dapat terjadi pada

tingkat perkembangan apapun mulai dari segera setelah pembuahan, selama proses

embrionik, saat kelahiran atau setelah kelahiran.

2. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi

ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya

perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organism, Perkembangan genetika ini dimulai

sejak perkembangan bioteknologi berkembang, hal ini dengan di temukannya teknologi DNA

rekombinan. Oleh sebab itu, perkembangan genetika semakin maju. Rekayasa genetika

merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada

dalam suatu makhluk hidup sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah

direkayasa susunannya tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu

senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita. Melalui rekayasa genetika manusia

menciptakan tanaman, hewan dan mikroorganisme baru. Oleh karenanya kita yang belajar

dalam bidang pertanian penting untuk mengetahui dan mempelajari genetika sebagai pegangan

dalam berurusan dengan pengembangan keanekaragaman hayati terutama pengembangan mutu

produk-produk hasil pertanian. Yang dalam hal ini berkaitan secara langsung pada program

pertanian berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia.


3. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk

menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola

lingkungan hidupnya. Jumlah penduduk semakin meningkat. Hal ini harus disertai dengan

peningkatan produksi pangan yang cepat juga agar tidak terjadi kelaparan dan peningkatan harga

barang yang tinggi akibat kelangkaan. Beberapa contoh pemanfaatan pengetahuan genetika

dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut:

Dalam mempelajari genetika perlu diketahui tentang manfaat rekayasa genetik. Melalui

perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler, para ahli biologi telah berhasil

mengembangkan rekaya genetika untuk tanaman khususnya tanaman yang dikonsumsi oleh

manusia. Pengaplikasian yang sudah berhasil dilakukan adalah terciptanya tanaman budidaya

yang mampu menghasilkan insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak perlu disemprot

insektisida. Selain itu, manfaat lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam bidang pertanian

adalah teknik kultur jaringan. Teknik ini menggadakan tanaman dalam waktu singkat dan praktis

sehingga mampu meningkatkan produksi bibit dan perbanyakan tanaman. Dengan menggunakan

satu tanamaan unggul secara hasil dan genetik dan sehat mampu dihasilkan berjuta juta tanaman

yang sama sifatnya sehingga pertanian akan terjamin hasilnya mampu memberikan kebaikan

untuk masyarakat dan perekenomian. Hal ini juga mempersingkat waktu dalam pembibitan

dikarenakan tanaman yang ditanam sudah berbentuk tanaman lengkap, tinggal ditumbuhkan

untuk panen. Pemahaman terhadap genetika makhluk hidup membuat pertanian semakin maju.

Varietas tanaman baru yang lebih unggul dan lebih superior dari tanaman sebelumnya dapat

dihasilkan dengan adanya ilmu genetika.


5. a. Sejumlah gen yang berderet pada kromosom masing-masing memiliki tugas khusus. Ada

gen yang mengatur warna bunga , tinggi rambut, bentuk hidung, jenis rambut, warna rambut,

golongan darah, warna bulu dan sebagainya. Jumlah kromosom dalam setiap organisme berbeda

pada organisme yang berbeda jenis. Ukuran kromosom juga sangat bervariasi antara satu jenis

organisme dengan jenis organisme lainya. Jadi, benar apabila jumlah kromosom lebih sedikit

dibandingkan dengan jumlah gen yang terdapat dalam tubuh organisme Dalam setiap sel tubuh,

kromosom berada dalam keadaan berpasang- pasangan. setiap kromosom memiliki satu atau dua

lengan. Lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung gen.

b. Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan

modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja

sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Yang dalam hal ini menunjukkan pengaruh

perbedaan rasio keragaan keturunan/fenotipe.

fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu.

Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya

suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci

struktur protein. Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim

yang mengkatalis langkah langkah dalam suatu jalur bersama. Pada interaksi gen ini, suatu

sifat tidak ditentukan oleh satu gen tunggal pada autosom tetapi alel-alel dari gen yang berbeda

dapat berinteraksi atau saling memengaruhi dalam memunculkan sifat fenotip. Misalnya, pada

ayam dijumpai empat macam bentuk pial (jengger), antara lain: jengger berbentuk ercis atau biji

(pea) dengan genotip rrP-; jengger dengan belah atau tunggal (single) dengan genotip rrpp,

jengger berbentuk mawar atau gerigi (rose) dengan genotip Rpp, dan jengger berbentuk sumpel

(walnut), dengan genotip R-P-.


c. Gen letal adalah gen kematian adalah gen yang apabila dalam keadaan homozigotik dapat

menyebabkan kematian individumyang memilikiya.ada gen yang bersifat dominan ada yang

bersifat ressesif.

Anda mungkin juga menyukai