Anda di halaman 1dari 15

KESUBURAN,PEMUPUKAN

, DAN KESEHATAN TANAH


Golongan B3 (Siang)
Kelompok 5
Asisten Rafi Witaswara
WELCOME!
ANGGOTA KELOMPOK 5

ZUDAN NUR RAHMAD (14/364409/PN/13611)


DESY ISRANIA (14/364463/PN/13617)
ASTERIUS TAFORAI WAOMA (14/365085/PN/13661)
DIPRILA VEGA TORANI (14/365152/PN/13704)
TIKA PRAMUDYA W (14/365161/PN/13709)
DEVIKA DANISWARA (14/365665/PN/13736)
PENDAHULUAN
Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik
terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.

Pada waktu tanah mulai disawahkan dengan cara penggenangan air, baik waktu
pengolahan tanah maupun selama pertumbuhan padi, melalui perataan,
pembuatan teras, pembuatan pematang, pelumpuran, dan lain-lain, maka proses
pembentukan tanah alami yang sedang berjalan tersebut terhenti. Semenjak itu,
terjadilah proses pembentukan tanah baru, dimana air genangan di permukaan
tanah dan metode pengelolaan tanah yang diterapkan, memegang peranan
penting. Karena itu tanah sawah sering dikatakan sebagai tanah buatan manusia
PENGERTIAN...............

Petani dapat mengubah karakteristik tanah, tetapi kadang kala tidak


menyesuaikan prakteknya dengan kemampuan tanah.

Kesuburan tanah adalah potensi tanah untuk mnyediakan unsur


hara dalam jumlah yang cukup dalam bentuk tersedia dan
seimbang untuk menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman
yang optimum (Yamani, 2010).
OLAH
TANAH
PEMUPUKAN
DEGRADASI Penting
DEWASA INI ??
PETANI Pemupukan pupuk
MENGOLAH TANAH
makro yang PENGETAHUAN
Kualitas tanah sebesar-besarnya,
TANPA MENGETAHUI
KEADAAN,
menurun akibatnya banyak
hara mikro yang Tentang kesuburan tanah
KONDISI DARI TANAH SAWAH .
terlindi.
dan bagaimana pengolahan
tanah yang sesuai sangat
penting bagi petani untuk
menunjang keberlanjutan
pemanfaatan lahan
sawahnya.
OUR VISION

Jadi...
Makalah ini disusun untuk mengetahui dan
menganalisis seberapa besar petani di
Dusun Bogem, Desa Mulyodadi,
Kecamatan Bambanglipuro, Bantul
mengetahui tingkat kesuburan lahannya,
serta bagaimana petani memanfaatkan
dan mengolah lahannnya untuk kegiatan
budidaya.
L Kegiatan manajemen kesuburan tanah pada praktikum ini dilakukan
dengan cara observasi atau pengamatan langsung di petani. Petani

A yang diamati manajemen kesuburan tanah adalah Kelompok tani di


Dusun Bogem, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul,

K Yogyakarta. Pengamatan ke petani dilakukan pada hari Sabtu, 15


Oktober 2016 jam 11.43 13.30 WIB. Observasi dan pengamatan
S dilakukan dengan mewawancarai para petani tentang beberapa informasi

A terkait kondisi wilayah, keadaan tanah, pemupukan, jenis tanaman, pola


tanam, dan produktivitas lahan serta pengamatan petak dan pengambilan

N sampel tanah untuk diuji di laboratorium.

A
PEMBAHASAN
Lokasi
Wilayah administratif Kecamatan Bambanglipuro
berada di sebelah Selatan dari Ibukota Kabupaten
Bantul. Kecamatan Bambanglipuro mempunyai luas
wilayah 2.282,1780 Ha. Desa di wilayah administratisi Kecamatan Bambanglipuro
Kecamatan Bambanglipuro : Desa Sumbermulyo, Desa
beriklim seperti layaknya
Sidomulyo, dan Desa Mulyodadi. Secara geografis
daerah dataran rendah di
Wilayah Kecamatan Bambanglipuro berbatasan
dengan
daerah tropis dengan dengan
cuaca panas sebagai ciri
Utara : Kecamatan Bantul; khasnya. Lingkungan
Timur : Kecamatan Pundong; pemukiman masyarakat berupa
dataran rendah pekarangan
Selatan : Kecamatan Kretek;
maupun sawah.
Barat : Kecamatan Pandak.
Hasil Wawancara
Warna tanah hitam,
100 m x 30 m dengan struktur gumpal dan Padi-padi-palawija dan pola
jaraknya dari jalan aspal kelengasan lembab, tanam monokultur. Para
sekitar 500 m sehingga diketahui berjenis tanah petani biasanya biasanya
akses ke jalan besar regosol. menanam padi varietas
situbagendit
Petak Tekstur Pola
sawah tanah tanam

Prod
uktivi Pupuk
Irigasi Kimia & NPK
tas Organik
Pemupukan
Adanya saluran-saluran dilakukan sesuai
Rata-rata sekitar 5 ton/ha, dengan kebutuhan
irigasi di sekitar sawah, namun hasil tersebut tidak pasti
namun mayoritas petani di tanaman yaitu
untuk setiap musimnya serta sesuai dosis, waktu
desa tersebut mengandalkan hasil panen untuk dikonsumsi
sistem irigasi tadah hujan. dan cara.
sendiri sebagian lagi untuk
dijual.
Sekilas iNFo
Oleh petani, tanah diberi pupuk NPK sebagai pupuk dasar
sebelum ditanami tanaman dengan jumlah 50 kg / 100 m2.
Pemberian pupuk selanjutnya yaitu pupuk urea, dan ZA
dengan jumlah yang sama yaitu 50 kg/100 m2, sedangkan
untuk pupuk SP36 diberikan jika ada bantuan subsidi pupuk
tersebut dari pemerintah. Setelah panen, bagian tanaman yang
tidak dipanen seperti jerami itu tidak dibenamkan atau
dikomposkan namun diangkat dari lahan dan dibawa untuk
menjadi pakan ternak.
Kesimpulan
Manajemen 1 Jenis tanah di Kecamatan Bambanglipuro
adalah tanah Regosol
kesuburan tanah
Pada sampel tanah sawah bertekstur
merupakan proses 2 tanahnya sedang dengan warna tanah hitam,
struktur gumpal dan kelengasan lembab
menganalisis
nutrisi yang ada di
dalam tanah untuk
3 Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk
kandang, pupuk NPK, pupuk urea, ZA dan pupuk SP36

kemudian Jenis tanaman yang ditanam pada daerah ini

dilakukan 4 adalah kelapa, melinjo, kelor, bambu., berbagai


jenis tanaman pisang ,aneka jenis tanaman
sayuran serta buah ,padi, palawija, sayuran
rekomendasi dan tebu.

pemupukan. 5 Pergiliran pola tanam yaitu padi-padi-palawija


dan pola tanam monokultur.
Maka,
Produktivitas lahan pada daerah ini
masih rendah sehingga perlu adanya
pengaplikasian pupuk yang tepat.
Petani dilengkapi senjata berupa

SaRan
informasi yang jelas tentang kesuburan
tanah dan bagaimana pengolahan tanah
yang sesuai untuk menunjang
keberlanjutan pemanfaatan lahannya.
Pada kondisi tanah yang kurang subur
sebaiknya dilakukan upaya pemupukan
yang rasional dan berimbang dengan
dari
Kami!
takaran pupuk yang memperhatikan
status hara tanah dan kebutuhan
tanaman (Sesuai komoditas).
MAKE YOUR DREAMS COME TRUE!
Thank You!
Any Questions?

Golongan B3 (Siang)
Kelompok 5
Asisten Rafi Witaswara

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

Anda mungkin juga menyukai