NATA DE SOYA
Kelompok : 3 (Tiga)
Nama : Melta Marda Piana
Nim : 06101281419072
4. Saringan 9. Tali
5. Kain
B. Bahan:
1. 2 Liter Limbah tahu 4. 10 mL asam cuka
2. 135 gr gula 5. 200 mL starter
3. 10 gram urea
VII.HASIL PENGAMATAN
No Hari/Tanggal Perlakuan Pengamatan
1 Jumat, 03 Pembuatan Nata de Soya
Maret 2017 a) Air limbah tahu + gula Campuran keruh
pasir + urea lalu didihkan
b) Ditambahkan asam cuka Campuran keruh dan berbau
dan bakteri (Acetobacter asam
xylinum)
2 Jumat, 10 Bungkus Koran dibuka, nata Nata De Soya terbentuk
Maret 2017 dikeluarkan dari dalam wadah, (tidak lembek), kenyal dan
dibuang bagian yang berlendir berwarna putih serta baunya
kemudian dibilas dengan air. sangat asam. Permukaan Nata
De Soya terdapat lubang.
VIII. ANALISIS DATA
Limbah tahu (ml) 1200
Air kelapa (ml) 800
Gula (gr) 135
Urea (gr) 10
Asam cuka (ml) 10
pH 4,01
Nata De Soya (gr) 800
Volume substrat (ml) 2010
% rendemen =
Pembentukan asam cuka oleh bakteri Acetobacter xylinum adalah sebagai berikut:
X. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan Nata De Soya. Bahan yang
dipakai untuk pembuatan Nata De Soya adalah limbah tahu atau Whey tahu, bakteri
Acetobacter xylinum, asam cuka, gula pasir dan urea.
Proses pembuatan Nata De Soya diawali dengan menyaring limbah tahu
menggunakan kain. Penyaringan ini bertujuan untuk membebaskan limbah tahu dari
kotoran - kotoran yang tidak diinginkan. Limbah tahu ini kemudian ditambahkan gula
pasir dan urea. Limbah tahu tersebut diaduk hingga mendidih. Penambahan gula pasir
bertujuan sebagai sumber karbon untuk proses metabolismenya. Glukosa akan masuk ke
dalam sel dan digunakan bagi penyediaan energi yang dibutuhkan dalam perkembang
biakannya. Fruktosa yang ada akan disintesis menjadi selulosa. Penambahan urea pada
pembuatan nata de soya ini adalah sebagai sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk
mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata.
Pemberian asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan
keasaman limbah tahu. Langkah selanjutnya adalah dengan menambahkan starter ke
dalam wadah yang berisi campuran limbah tahu yang telah dingin. Selama proses
fermentasi, wadah harus tertutup rapat agar kotoran yang terbawa udara luar tidak dapat
mencemari medium fermentasi.
Nata yang dihasilkan mempunyai rasa asam, dikarenakan dalam pembuatannya
digunakan asam cuka untuk mendapatkan pH 4 sebagai kondisi optimum pertumbuhan
starter. Bau asam pada nata dapat dihilangkan dengan cara pencucian dan perebusan
berulang-ulang kali sampai rasa asamnya hilang.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi Acetobacter xylinum mengalami
pertumbuhan yang pertama adalah sumber karbon. Senyawa karbon yang dibutuhkan
dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon ini
yang paling banyak digunakan adalah gula. Faktor kedua adalah sumber nitrogen.
Sumber nitrogen diperlukan dalam pembentukan protein yang penting pada
pertumbuhan sel dan pembentukan enzim. Kekurangan nitrogen menyebabkan sel
kurang tumbuh dengan baik dan menghambat pembentukan enzim yang diperlukan
sehingga proses fermentasi dapat mengalami kegagalan atau tidak sempurna. Faktor
ketiga adalah pH medium fermentasi. pH optimum untuk pertumbuhan Acetobacter
xylinum pada yaitu pada derajat keasaman 4,3. Untuk mencapai pH optimum
pertumbuhan Acetobacter xylinum, biasanya ditambahkan asam cuka dalam medium
fermentasi. Faktor keempat adalah temperatur. Suhu inkubasi ideal untuk pertumbuhan
Acetobacter xylinum adalah 28C- 31C. Faktor kelima adalah udara (oksigen). Bakteri
Acetobacter xylinum sangat memerlukan oksigen, sehingga dalam fermentasi tidak perlu
ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang
dapat mengakibatkan kontaminasi zat-zat yang tidak diinginkan sehingga akan
membuat nata de soya gagal membentuk lapisan. Faktor yang lainnya adalah waktu
fermentasi dan starter yang digunakan. Pada pembuatan nata, starter yang digunakan
berasal dari kultur cair Acetobacter xylinum yang telah disimpan selama 3-4 hari sejak
inokulasi. Pada masa penyimpanan itu, jumlah mikroorganisme akan mencapai
maksimal.
XI. KESIMPULAN
1. Gula digunakan sebagai senyawa karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata
berasal dari monosakarida dan disakarida.
2. Suhu inkubasi ideal untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah 28C- 31C.
3. Urea digunakan sebagai sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung
pertumbuhan aktivitas bakteri nata.
XII.DAFTAR PUSTAKA
Hardinata, Crisvan. 2015. Pembuatan Nata De Soya (Online). http://www.academia.edu
/13271602/Pembuatan_Nata_De_Soya. (Diakses pada 15 Maret 2017).
Heri. 2014. Pembuatan Nata De Soya (Online).
http://www.scribd.com/doc/20800350 /PROSEDUR-PEMBUATAN-NATA-DE-
SOYA. (Diakses pada 15 Maret 2017).
XIII. LAMPIRAN
Gambar 11. Campuran yang telah Gambar 12. Nata de soya terbentuk
diberi bakteri ditutup dengan koran setelah proses inkubasi selama satu
dan diikat dengan tali. minggu.