Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Preeklamsi adalah sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ


akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Gangguan hipertensi yang menjadi penyulit
kehamilan sering dijumpai dan termasuk dalam tiga trias kematian, bersama perdarahan
dan infeksi. Hipertensi dalam kehamilan merupakan faktor resiko medis yang paling
sering dijumpai. Penyakit ini dijumpai pada 146.320 wanita atau 3,7% di antara semua
kehamilan yang berakhir dengan semua kelahiran hidup. Eklamsia didiagnosis pada
12.345 di antaranya, dan kematian ibu akibat penyulit ini tetap merupakan ancaman.1

Bagaimana kehamilan memicu atau memperparah hipertensi masih belum dapat


terpecahkan walaupun sudah dilakukan riset intensif selama beberapa dekade. Ganguan
hipertensi masih masih merupakan salah satu masalah yang signifikan dalam ilmu
kebidanan.2 Mortalitas maternal pada preeklamsia disebabkan oleh komplikasi dari
preeklamsia dan eklampsia seperti: perdarahan otak, gagal ginjal, dekompensasi kordis
dengan edema pulmo dan aspirasi. Mortalitas perinatal pada preeklamsia dan eklampsia
disebabkan asfiksia intrauterin dan prematuritas, asfiksia terjadi karena adanya gangguan
sirkulasi uteroplasenter akibat vasospasme arteriole spiralis. Pada hipertensi yang agak
lama pertumbuhan janin akan terganggu, dan pada hipertensi yang lebih singkat akan
menyebabkan kegawatan janin sampai terjadinya kematian janin.1

Biasanya diagnosis Preeklamsia-Eklamsia ditegakkan pada kehamilan di atas 20


minggu. Gejala awal adalah kenaikan berat badan yang berlebihan , lebih dari dua kilo
gram dalam satu bulan. Diikuti naiknya tekanan darah, disertai udem dan atau protei uria.
Biasanya proses ini berjalan berangsur-angsur, sehingga mudah dikenal oleh tenaga
kesehatan, tersedia cukup waktu untuk memberi terapi. Di lapangan, Eklamsia biasanya
terjadi karena ibu hamil jarang memeriksakan kehamilannya, sehingga Preeklamsia tidak
diketahui, baru memeriksakan kehamilannya setelah terjadi kejang.1

Eklamsia lebih sering terjadi sebelum melahirkan, sebagai akibat tidak


terdiagnosisnya Preeklamsia Berat. Namun Eklamsia juga bisa terjadi selama proses
kelahiran dan setelah melahirkan. Biasanya Preeklamsia sudah terdiagnosis sebelum

5
6

melahirkan, kelahiran itu sendiri sering sebagai tindakan untuk mencegah memburuknya
Preeklamsia, sebagai upaya mencegah terjadinya eklamsia. Eklamsia pasca bersalin
biasanya terjadi dalam dua puluh empat jam setelah melahirkan.1

Anda mungkin juga menyukai