Anda di halaman 1dari 23

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim

Manusia sebagai makluk hidup dimuka bumi disebut juga sebagai mankluk sosial,
makluk yang berakal, mahluk agamis dan mahluk yang monodualistik (perpaduan antara jasad
dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagai
Khalifah Fil Ardh atau khalifah di bumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan
mahluk ciptaan Allah yang lain seperti malaikat, jin, iblis setan, hewan, tumbuh-tumbuhan
dan mahluk lainnya yang tidak diketahui oleh manusia.

Wewenang dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah SWT. Kepada manusia
untuk mengelola alam ini bukan sesuatu hal yang sulit dan berat, karena Allah SWT tidak
akan membebankan kewajiban kepada seseorang melaikan sesuai dengan kemampuanya.
Kita diberikan akal oleh Allah SWT dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan
memulai sesuatu. Memfungsikan akal dapat kita pahami sebagai upaya tujuan hidup serta
merelisasikannya dalam kehidupan nyata manusia.

Karena akal bukanlah benda yang statis, akal harus lah dilatih, dikembangkan , dan
disempurnakan kemampuannya, mengembangkan akal adalah suatu kewajiban manusia dan
dengan cara demikian daya pikir, daya nalar , daya analisa, daya cipta, rasa dan darsa manusia
dapat tumbuh dan bersemi dalam diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam
daya yang dimiliki seseorang pada hakekatnya sebagai khalifah Allah SWT. Mengambil peran
itu pada hakikatnya adalah bagian dari usaha mencapai tujuan penciptaan manusia di muka
bumi.

Dalam Al Quran di jelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT. hanya
untuk mengabdi kepada-Nya. Mengapa dalam artian secara sungguh-sungguh merencanakan
dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah itu bisa berupa ibadah mahdhah dan bisa juga ibadah
ghairu mahdhah. Kedua macam ibadah ini pada dasarnya tidak dapat dipisah pisah pisahkan,
dia menyatu dalam diri pribadi seseorang muslim, melaksanakan kedua ibadah tersebut secara
berimbang utuh dan selain mendukung adalah tujuan hidup seorang muslim.

Melaksakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan kemampuan dan
tuntunan yang benar dari Rasulullah SAW. Akan memberikan dampak positif dalam bentuk
perilaku muslim sehari-hari. Dampak tersebut sesuai dengan kemampuan pengalaman ibadah
manusia dan sesuai pula dngan kehendak Allah SWT. Namun demikian rallitas kehidupan
kita menunjukan sebagaian besar bahwa muslim cenderung memisahkan ibadah dengan

1
kehidupan duniawi. Mereka berpendapat bahwa yang dikatakan ibadah hanyalah sebatas
ibadah mahdhah saja seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain lain. Sedangkan ibadah yang
berhubungan dengan kehidupan dunia dipersepsikan sebagai aktifitas yang bukan termasuk
dalam ruang lingkup atau rana ibadah kapada Allah SWT.

Kecenderungan seperti itu sudah mendarah daging bahkan telah mengakar secara salah
kaprah di kalangan kita dan pemahaman seperti ini cenderung di wariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya secara tradisional. Hal ini mengakibatkan kita jauh tertinggal dari
kehidupan duniawi sebagai wahana menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah
SWT. Pada zaman Rasulullah SAW. dan para sahabat umat islam berusaha melaksanakan
ajaran atau isi Al Quran secara benar dan menyeluruh dalam segala segi kehidupan seorang
muslim betapa kecilnya di setiap saat dan di setiap tempat. Dengan meningkatkan kualitas
ibadah ritual maka akan memberikan kekuatan ruhaniah dalam diri seseorang dan selanjutnya
akan meningkatkan kekuatan lahiriyah untuk memperbaiki kualitas kehidupan duniawinya.
Dengan kata lain, seorang muslim seyogyanya memandang bahwa kehidupan dunia ini
sebagai suatu medan peperangan yang harus di menangkan olehnya dan sekaligus sebagai
ladang menumbuhkan amal shalih untuk bekal di kehidupan di akhirat.

Menggunakan ibadah mahdhah sebagai sumber kekuatan untuk mendekatkan diri


kepada Allah SWT dan sekaligus ridho-Nya adalah tujuan mereka, demikian pula membentuk
dan mengembangkan kekuatan ruhaniah sebagai tenaga pendorong (driving force) dalam
menyelesaikan setiap problematika kehidupan duniawi juga merupakan tujuan juga tujuan
hiup manusia. Setelah manusia berupaya sekuat teanga dalam mempersembahkan ibadahnya
kepada sang pencipta, maka hasil dari semua ibadah itu di serahkan kepada Allah SWT.
Setelah segenap potensi dan kemampuan manusia telah dicurahkan secara baik, benar, terarah
dan terukur. Maka tinggal bertawakal, berserah dan menerima apapun yang dikaruniakan-
Nya.

Mengembalikan pemahaman umat Islam secara benar haruslah di mulai dengan


meluruskan dan membenarkan terlebih dahulu penetapan atau perumusan tujuan hidupnya.
Mengapa ? Pertanyaan ini dapat kita jawab secara sederhana sudah terlalu banyak para ahli
filsafat dan pemikiran-pemikiran islam yang telah menyimpang dari inti ajaran Al Quran dan
sunah Rasulullah SAW mereka mendefinisikan berbagai macam tujuan hidup manusia,
dengan rumusan-rumusan yang cenderung berorintasi pada matralis, eksistensialime, ataupun
hedonisme sebagai tercemin dalam konsep pahala dan dosa.

Di tengah-tengah ketidak sengajaan menyerap bahkan mendarah dagingkan tujuan


hidup yang telah di rumuskan oleh para filsuf, para pemikir Islam, dan diri kita masing-
masing maka islam telah merumuskan tujuan hidup yang lebih universal, sempurna dan

2
menyeluruh untuk semua pemeluknya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengetahui
tujuan hidup manusia secara utuh, jelas dan gamblang akan berpendapat bahwa umat Islam
kepada tingkat kualitas kehidupan tertinggi di dunia dan akhirat karena juga akan memberikan
kehidupan yang penuh dengan ketenangan, keberuntungan, kebahagiaan yang hakiki dan
sesuai dengan harapan kodrat kemanusiaan itu sendiri.

Tujuan hidup manusia dalam pandangan Islam telah tercantum dalam ayat suci Al
Quran. Bahkan hanya rumusan tujuan hidupnya saja yang dicantumkan, akan tetapi
bagaimana cara mencapainya pun juga secara jelas di sebutkan. Pada kesempatan ini melalui
modul bahan diskusi, kita mencoba untuk memahami dengan cara menganalisis tujuan hidup
muslim dalam Al Quran dan merumuskan cara mengaplikasikan ayat tersebut dalam
kehidupan nyata kita sehari-hari

1.2 Latar Belakang Masalah Fungsi Hidup Muslim

Sebagaimana yang telah kita bicarakan pada sesi pertama diskusi tentang Tujuan
Hidup Muslim, maka pada pertemuan kedua ini kita akan mengkaji apa fungsi hidup muslim
itu? Secara sederhana, fungsi dapat didefinisikan sebagai suatu akibat atau konsekuensi dari
dilakukannya suatu sebab. Akibat atau konsekuensi itu kadang-kadang dapat kita kenali
dengan jelas dan gamblang, sebagaimana jelasnya pemahaman kita mengenai fungsi utama air
sebagai penghilang rasa haus atau dahaga. Sebaliknya, akibat atau konsekuensi bisa juga
terkesan samar dan tidak dapat segera kita kenali dengan baik dan benar karena keterbatasan
pemahaman kita.

Sebagai contoh misalnya bagi seorang anak masih kecil dengan tingkat pemahaman
terbatas, akan sulit mengenali apa sebenarnya fungsi dari seorang ayah dibandingkan dengan
ibunya. Dalam kasus seorang ayah yang menyuruh anaknya belajar atau perlu memaksanya
belajar, maka si anak bertanya-tanya apakah memang fungsi seorang ayah selalu berkaitan
dengan sesuatu hal yang berkesan kurang bersahabat. Dengan perkataan lain, pada saat si
anak tidak tahu fungsi seorang ayah dalam rumah tangga. Namun, ketika ia mulai besar
sejalan meningkatnya kemampuan pemahaman dan penalaran si anak, maka ia baru
mengetahui apa fungsi seorang ayah tersebut. Misalnya, ia akan menjawab sendiri
pertanyaannya berikut : Ooh, ya kalau begitu tindakan dan sikap ayah dahulu kepadaku
ketika saku masih kecil, berfungsi untuk menyadarkan aku dari kemalasanku belajar atau
dari kenakalanku yang lain.

Manusia sebagai makhluk yang berakal diberi hak dan wewenang oleh Allah SWT
untuk bertindak sesuai hak dan kewenangannya itu. Namun demikian, penggunaan hak dan

3
wewenang yang dimiliki oleh seorang akan memunculkan suatu konsekuensi dikemudian hari
berupa pertanggung jawaban dari penggunaan hak dan wewenangan tersebut. Apakah dalam
pelaksanaan tugasnya atau wewenangnya sudah sesuai dengan tuntunan dan tuntunan pihak
yang memberikannya (Allah SWT) atau sebaliknya hanya menurut selera manusia itu sendiri
yang berlandaskan pada akal pikirannya semata yang bersifat terbatas dan nisbi (relatif).

Jika manusia lebih cenderung menempatkan akal pikiran semata di atas norma agama
yang hak dan bersifat absolut karena memang berasal dari Sang Maha Pencipta Allah SWT,
maka kehancuran dan malapetaka yang akan terjadi kemudian. Kita sering menyaksikan
adanya suatu penindasan, pejegalan dan perampasan hak, ketidakadilan dan ke dholiman di
permukaan bumi, karena semata-mata sistem kehidupan manusia di muka bumi yang serba
kompleks ini secara dominan hanya dikelola berlandaskan kempampuan sesuatu yang tidak
bermanfaat, tetapi seharusnya penggunaan akal fikiran itu sinergi dengan tuntunan Sang
Pencipta.

Allah SWT menempatkan manusia setingkat lebih tinggi di atas makhluk lain di
muka bumi, karena manusia diharapkan menjadi pelindung dan pemakmur bumi dengan
memanfaatkan segala potensi yang ada untuk memudahkan manusia dalam pelaksanaan peran
hidupnya. Fungsi yang cukup besar dan mulia itu merupakan anugerah yang tidak tenilai
harganya. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian, manusia akan didorong untuk lebih giat
dan kuat dalam merencanakan sesuatu dan melaksanakan rencana yang telah dibuatnya.
Ringkasnya, tidak ada istilah santai apalagi bermalas-malasan dalam berbuat bagi siapa saja
yang mengetahui fungsi hidupnya secara utuh dan benar.

Kebanyakan kita tidak menyadari tentang fungsi hidupnya, dan sebagian lagi mungkin
tidak mengetahui sama sekali tentang itu. Akibat ketidak tahuannya tentang fungsi hidupnya
menyebabkan seseorang tidak memiliki gairah untuk hidup sebagai suatu beban yang amat
berat yang harus segera diakhiri. Namun, tidaklah demikian halnya bagi kita yang menyadari
secara benar tentang fungsi hidupnya. Hidup ini sebenarnya sangatlah menarik dan
menggairahkan karena memang sebagai salah satu anugerah utama dan sangat berharga dari
Allah SWT. Marilah kita lihat apa sebenarnya fungsi hidup seorang muslim itu menurut
pandangan Al-Quran?

1.3 Latar Belakang Masalah Peranan Hidup Muslim

Baru saja kita membahas tentang Fungsi Hidup Muslim yang sangat berkaitan
dengan peranan hidupnya. Jika fungsi hidup lebih banyak ditekankan pada aspek konsekuensi
yang diterjemahkan ke dalam wewenang dan tanggung jawab, maka peranan lebih difokuskan

4
pada segi aplikasi dalam kehidupan seorang muslim. Secara sederhana peranan dapat
diartikan sebagai apa yang diharapkan oleh pihak lain yang seharusnya dilakukan oleh
seseorang. Pihak lain yang dimaksudkan di sini dapat berarti Tuhan (Allah SWT) dan secara
kolektif dapat berupa masyarakat, lembaga sosial kemasyarakatan atau bahkan individu
(perorangan).

Kita menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada seorangpun yang dapat hidup sendirian
karena secara kodrati manusia memang sebagai makhluk sosial. Dalam kenyataan sehari-hari
banyak ditemui orang-orang yang secara sengaja atau tidak sengaja membiasakan hidupnya
melawan sunatullah atau melawan arus, yaitu dengan membudayakan pola hidup
individualistis sebagaimana kita saksikan di negara-negara maju (sekuler) atau di kota-kota
besar di Indonesia. Pola hidup seperti ini justru membuat mereka stress, terpojok, bahkan
menyulitkan dirinya sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena mereka melawan
fitrah hidupnya sebagai makhluk yang memerlukan orang lain atau karena mereka melawan
tuntunan sosial atau harapan sosialnya. Pada kesempatan diskusi ketiga ini, kita mencoba
mengenali apa yang diharapkan diperankan oleh seorang muslim yang tercermin dari sikap
perilaku (conduct), keragaan (appearance), dan prestasi (achievement ). Dengan demikian
maka kita bersama-sama bertanya dan sekaligus menjawab apa peranan seorang muslim
menurut pandangan AlQuran?

5
II.CAPAIAN KOMPETENSI

2.1 Tujuan Diskusi Tujuan Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa :

a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahaman terhadap Al Quran.

b. Dapat menjelaskan perbedaan anatara tujuan hidup muslim dengan tujuan hidup

manusia lainnya.

c. Dapat menjelaskan pengertiaan ibadah kepada Allah Swt.

2.2 Tujuan Diskusi Fungsi Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa :

a. Mampu menjelaskan pengertian fungsi hidup muslim

b. Mampu menjelaskan pengertian rahmatan lil alamin

c. Mampu mengahayati fungsi hidupnya sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam.

2.3 Tujuan Diskusi Peranan Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa :

a. Memahami peranan hidupnya sebagai seorang muslim dalam kehidupan di dunia


sesuai dengan tuntunan Al Quran
b. Mampu merumuskan pengertian khalifah fil ard dalam hubungannya
dengan pengelolaan potensi alam raya ini; dan
c. Mampu menjelaskan cara pendekatan yang digunakan untuk menyadarkan umat
sebagai khalifah di muka bumi

III.HASIL DAN PEMBAHASAN


6
3.1 Tujuan Hidup Muslim

Kaji dan analisis bahan diskusi di bawah ini:

a. Apakah tujuan hidup sorang muslim?

b. Dengan memperhatikan Surat Adz Dzaariyat(51): 55-58; maka bagaimana anda dapat
menghubungkan atau merumuskan relasi atara bezikir dan beriman pada aya 55; rizki pada
ayat 57-58; dan kekuatan tangguh pada ayat 58 dengan beribadah kepada-Ku pada ayat
56.

c. Juga memperhatikan laa ta buduuna illallaaah dalam ayat 83 surat al baqarah


dengan berbuat baik kepada ibu, bapak, kaum kerabat, anak yatim dan orang miskin
(manusia seluruhnya) kemudian baru tunaikan shalat dan tunaikan zakat. Bagaimana anda
dapat menejalaskan pengertian beribadah kpada Allah SWT. Dalam ayat ini dengan prestasi
manusia

d. Dengan memperhatikan ayat 50 dengan 51 dan 52 sura huud 11 Allah SWT


menghubungkan beribadah kepada Allah SWT. dengan menurunkan rahmat (dalam ayat
ini misalnya beruapa hujan) dan menambah kekuatan manusia sekaligus Allah SWT
menyuruh kita agar jangan berbuat dosa. Dengan demikian maka apakah benar pengertian
ibadah kepada Allah SWT lebih banyak di tekan pada pencapaian prestasi (ahsanu amala
atau amalan yang terbaik) dan tingkah laku (akhlakul karimah) manusia di dunia.

Terjemahan ayat :

Surat Adz Dzaariyat(51): 56

56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdikepada-
Ku.

Kesimpulan dari ayat ini adalah : Allah tidak akan menciptakan jin dan manusia, jika mereka
tidak menyembah Allah SWT, karena hanya Allah lah yang hanya boleh di sembah tiada yang
lain.

Al Fatihah (1):5-7

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus. 7. (yaitu) jalan orang-orang yang
Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.

7
Kesimpulan dari ayat ini adalah hanya kepada Allah SWT, kami berhak menyembah dan
hanya kepada Allah SWT kami meminta pertolongan bukan kepada orang atau patung tetapi
hanya kepada Allah SWT dan meminta pertolongan serta jalan yang lurus hanya kepada Allah
SWT.

Al Baqarah (2):83-84

83. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah
kamumenyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu,
kecualisebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. 84. Dan (ingatlah), ketika
kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu
(membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari
kampung halamanmu, Kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu
mempersaksikannya.

Kesimpulan dari ayat ini adalah ketika Allah SWT mengambil janji Bani Israil, Allah
menyerukan bahwa untuk kita tidak menyembah Tuhan lain selain allah dan menyuruh kita
untuk bebruat kebaikan. Serta menyuruh kita untuk berbicara yang baik serta melaksanakan
sholat dan zakat.

Al Araaf(7): 73-74 dan 85-86

73. Dan (Kami Telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya Telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah
Inimenjadi tanda bagimu, Maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaanyang
pedih.". 74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti
(yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. kamu dirikan
istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk
dijadikanrumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi membuat kerusakan.

Kesimpulan dari ayat ini adalah allah telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka
bumi ini. Dan Allah pula menenmpatkan kita semua di bumi untuk membuat rumah dsb.
Maka dari itu, senantiasa mengingat Allah dan tidak membuat kerusakan di bumi.

8
85. Dan (Kami Telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya Telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Makasempurnakanlah
takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang- barang takaran
dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumisesudah Tuhan
memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang
yang beriman". 86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah
itu menjadi bengkok. dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah
memperbanyak jumlah kamu. dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
berbuat kerusakan.

Kesimpulan dari ayat ini adalah kita dilarang menghalang-halangi orang yang beriman, untuk
berada di jalan Allah melakukan semua apa yang di perintahkan oleh Allah. Dan Allah SWT
menyerukan kepada kita untuk melihat kerusakan yang sudah di buat oleh manusia.

Huud (11):50-52 dan 61

50. Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. kamu hanyalah mengada-
adakan saja. 51. Hai kaumku, Aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. upahku
tidak lainhanyalah dari Allah yang Telah menciptakanku. Maka Tidakkah kamu mengerti?.
52. Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat
dosa."

Kesimpulan dari ayat ini adalah Nabi Hud menyuruh kaumnya untuk memohon ampunan
kepada Allah dan menyuruh untuk bertobat, maka Allah SWT akan menurunkan hujan yang
sangat deras dalam maksud disini adalah rezeki dan Allah juga akan memberikan kekuatan
yang lebih kepada kita semua.

61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakankamu
dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu mohonlah ampunan-Nya,
Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya).

Kesimpulan dari ayat ini adalah menyuruh kaum Tsamud untuk menyembah Allah karena
tidak ada Tuhan bagi mereka selain Allah. Allah telah mencipatakan kita dari tanah dan

9
menjadikan kita sebagi penghuni dunia dan memakmurkannya , maka dari itu bertobat
kepada-Nya dan Allah akan memberikan rahmat dari doa-doa kita.

B. Adz-Dzariaat (51): 55-58

55. Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang mukmin. 56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdikepada-Ku. 57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan
Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. 58. Sesungguhnya Allah dialah
Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.

Kesimpulan dari ayat ini adalah hanyalah Allah SWT yang maha pemberi rezeki dan
mempunyai kekuatan yang kokoh lebih dari apapun.

C. Al Baqarah (2):83

83. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

Kesimpulan dari ayat ini adalah tidak ada yang berhak di sembah melainkan allah SWT.

D. Huud (11):50-51

50. Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. ia berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. kamu hanyalah mengada-
adakan saja. 51. Hai kaumku, Aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini, upahku
tidak lain hanyalah dari Allah yang Telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu mengerti?"

Kesimpulan dari ayat ini adalah Huud menyeru kepada kaumnya, bahwa ia tidak pernah
meminta imbalan apapun dari kaumnya. Ia percaya bahwa Allah yang akan memberikan
imbalan kepadanya.

Jawaban:

A.Tujuan hidup seorang muslim adalah:

1. Hidup harus beribadah kepada Allah SWT ada 3 jenis


Ibadah fisik: Sholat, puasa
Ibadah psikis: Sabar, syukur tawadhu
Ibadah harta: Zakat, shadaqah, infaq
2. Berbuat baik kepada orang tua, anak yatim, orang miskin

10
3. Larangan membunuh manusia
4. Bertutur kata yang baik
5. Hanya Allah SWT yang memberikan rahmat dan nikmat kepada manusia
6. Allah menciptakan manusia dan jin hanya untuk menyembah-Nya
7. Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan
8. Beribadah kepada Allah SWT
9. Menyembah dan memohon hanya kepada Allah SWT

B. Hubungan antara berdzikir dan beriman pada ayat 55, rizki pada ayat 57-58 dan kekuatan
tangguh pada ayat 58 dengan beribadah kepada Allah pada ayat 56 , yaitu dengan berdzikir,
maka iman sudah tertanam dalam diri kita. Sebagai orang yang beriman, dengan berdzikir
orang akan di mudahkan rezekinya serta di berikan kekuatan oleh-Nya jika senantiasa
beribadah kepada Allah SWT. Sehingga, hubungan antara berdizkir dan beriman yaitu
berdzikir merupakanbentuk atau cara kita beriman kepada Allah SWT. Dan jika kita beriman
kepada Allah SWT kita dapat membuktikannya atau mengamalkannya dalam atau dengan cara
berdzikir. Karena berdzikir merupakan pujian kepada Allah SWT dan ucapan syukur kepada
Allah SWT.

Rizki, Allah SWT adalah dzat yang mempunya kekuatan yang tangguh. Allah dapat memberi
makhluk-Nya rezeki berupa makanan, minuman, harta, benda dan lainnya. Tetapi, Allah tidak
menghendaki rezeki sedikitpun dari para ciptaan-Nya. Hubungan antara kekuatan tangguh dan
beribadah kepada Allah, Allah mempunyai kekuatan yang sangat tangguh, yang memberi
rezeki kepada makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita harus beribadah kepada Allah sebagai
bentuk kita menyembah Allah.

C. Perintah beribadah kepada Allah dalam ayat 83 surat Al Baqarah dengan prestasi manusia
adalah berwawasannya dalam hidup tidak hanya mengerjakan ibadah mahdah saja yaitu
sholat, berpuasa, berdzikir, dan berdoa. Namun kita tetap melaksanakan ibadah ghairi mahdah
yaitu berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang.

D. Benar adanya, karena dengan pencapaian prestasi, maka kita telah beribadah kepada Allah
SWT, akhlak masmumah dan akhlak terpuji menjadi penentu kekuatan ibadah kepada Allah.
Dalam mencapai prestasi tersebut terdapat amalan yang baik dan di barengi dengan tingkah
laku yang baik contohnya bertutur kata yang baik dan sopan terhadap orang tua, dan
sebagainya.

3.2 Fungsi Hidup Muslim

Diskusikan dan dan jawablah beberapa pertanyaan berikut bersama-sama teman-teman anda
dalam kelompok.

11
a. Apa fungsi hidup seorang muslim? Perhatikan: Surat Al Anbiya (21):107 dan An Nahl
(16):89.

b. Apa pengertian dari rahmatan lil alamin ? Periksalah secara seksama dan
tarik kesimpulan dari surat An Naml (27): 17-19.

c. Bagaimana mewujudkan fungsi tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari di duniaini?


Perhatikan Surat Al Baqarah (2): 218; An Nisa (4): 175; Al Anam (6): 154; AlAraf (7): 53-
57; dan Yunus (10): 21-24

Terjemahan ayat:

A. Al Anbiya (21):107

107. Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semestaalam.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah SWT telah menciptakan dan mengutus nabi
Muhammad SAW hanya untuk menjadi rahmat di alam semesta.

An Nahl (16):89

89. (Dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan

segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.

Kesimpulan dari ayat ini adalah ketika pada saat di hari dimana dibangkitkan, Allah SWT
mendatangkan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi saksi atas semua umatnya dan juga
menurunkan Al Quran untuk menjelaskan semua orang-orang muslim.

B. An Naml 17-19

17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu merekaitu
diatur dengan tertib (dalam barisan). 18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dantentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari". 19. Maka dia
tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal

12
shaleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shaleh".

Kesimpulan dari ayat 18 dan 19 adalah nabi sulaiman selalu bersyukur dengan agama yang
telah di anugerahkan Allah SWT kepadanya dan orang tuanya.

C. Al Baqarah (2):218

218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad
di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.

Kesimpulan dari ayat ini adalah sebenarnya orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
dijalan Allah adalah orang yang mengharapkan rahmat Allah SWT.

An Nisa (4):175

175. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-
Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga)
dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai)
kepada-Nya.

Kesimpulan dari ayat ini adalah setiap orang-orang yang beriaman maka Allah akan
menurunkan rahmatnya dan memasukan kedalam surga-Nya.

Al Anam (6):154

154. Kemudian kami Telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa


untuk menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan
untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman
(bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah SWT telah menurunkan kitab taurat kepada nabi Musa.

Al Araf (7):56

56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah SWT menyerukan kepada kita agar kita tidak membuat
kerusakan terhadap bumi ini. Dan senantiasa berdoa untuk meminta ampunan dan rahmat.

Yusuf 53 57

13
53. Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu
ituselalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku.Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. 54. Dan raja
berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat
kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan Dia, Dia berkata:"Sesungguhnya
kamu (mulai) hari Ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi
kami". 55. Yusuf berkata : "Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". 56. Dan Demikianlah kami
memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (Dia berkuasa penuh) pergi menuju
kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat kami kepada siapa
yang kami kehendaki dan kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
57. Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman
danselalu bertakwa.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Nabi Musa sangatlah di percaya oleh raja dan dia
menyerahkan dan untuk menjadi bendaharawan dan Raja memberi kedudukan serta tempat
tinggal dimana saja, karena Nabi Musa adalah orang yang baik.

Yunus 21-24

21. Dan apabila kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya
menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda
kekuasaan kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)".
Sesungguhnya malaikat-malaikat kami menuliskan tipu dayamu. 22. Dialah Tuhan yang
menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan sehingga apabila kamu berada
di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya
dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan
(apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka
Telah terkepung (bahaya). Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya semata-mata (mereka) berkata: "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami
dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". 23. Maka tatkala
Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman dimuka bumi tanpa
(alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa
dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian
kepada Kami-lah kembalimu, lalu kami kabarkan kepadamu apa yang Telah kamukerjakan.
24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang kami
turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya, karena air itu tanam-tanaman bumi,
diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah

14
sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira
bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami di waktu malam
atau siang, lalu kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah SWT telah memberikan apa yang diperlukan mahluk
hidup di muka bumi ini, maka dari itu Allah menyeru agar umat manusia senantiasa menjaga
agar tidak terkena azab dari Allah SWT.

Jawaban:

A. Fungsi hidup seorang muslim berdasarkan surah al-anbiya (21) : 107 dan an-nahl (16) : 89

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai khalifah Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah Allah tentukan
sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi
2. Sebagai rahmat bagi alam semesta dan isinya serta manusia diharapkan untuk menjadi
pelindung dan pemakmur bumi
3. Sebagai saksi dan beriman kepada Al-Quran karena Al-Quran sebagai penjelas segala
sesuatu, pemberi petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri.
4. Menjadi saksi atas mereka sendiri pad hari kebangkitan

B. Pengertian Rahmatan Lil alamin dari surah an-naml (27) : 17-19 yaitu rahmat yang
membawa kebaikan dan ketentraman bagi seluruh alam serta tidak berbuat kerusakan dengan
cara yang semena-mena dan juga kita tidak di perbolehkan untuk menyakiti mahluk lain tanpa
alasan yang jelas atau untuk kesenangan semata dan kita dilarang oleh Allah untuk menyakiti
hewan sekecil apapun seperti semut, kita tidak boleh membunuh dan menyakiti tanpa alasan
karena mahluk sekecil itu juga mahluk ciptaan Allah yang selalu patuh kepada ajaran-Nya dan
memberikan manfaat. Dan Rahmat bagi seluruh alam yaitu orang-orang yang selalu bersyukur
kepada Allah SWT dan tidak pernah kufur atas nikmat yang telah diberikannya, karena
apabila kita selalu bersyukur niscaya Allah akan menambahkan nikmat yang telah kita terima
dan apabila kita kufur atas nikmatnya maka Allah akan meberikna azab yang amat pedih.
Kesimpulan dari surat An-Naml kita harus senantiasa menghormati sesama makhluk ciptaan
Allah, kita senantiasa berdoa dan mesyukuri nikmat dari Allah, mengerjakan kebaikan dan
berdoa agar dimasukkan kedaalam golongan yang soleh

C. Cara mewujudkan fungsi dari surah Al-Baqarah (2) : 218; An-nisa (4): 175; Al-An-am
(6):154; Al-araf (7) : 56; Yusuf (12) 53-57 dan Yunus (10) : 21-24 yaitu sebagai berikut :

15
1. Terus berusaha melakukan kebaikan yang di ridhoi Allah SWT terutama terhadap diri
sendiri
2. Beriman kepada Allah SWT dan berpegang teguh pada agama-Nya
3. Berhijrah menuju kebaikan di jalan Allah
4. Berjihad di jalan Allah dengan menegakkan kebenaran
5. Berbuat kebaikan dalam menjelaskan segala sesuatu di jalan Allah kepada manusia di
bumi
6. Menolong sesama bagi yang yang membutuhkan pertolongan
7. Berbuat kebaikan dengan tidak merusak bumi
8. Berdoa kepada Allah dengan rasa takut dan penuh harap agar allah selalu dekat dengan
kita
9. Menahan nafsu kecuali nafsu yang di rahmati Allah karena nafsu mendorong kepada
kesalahan
10. Menjauhi perselisihan yang dapat menyebabkan kerusakan dibumi
11. Menjadi orang yang berkedudukan tinggi yang dapat di percaya
12. Menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu, di jalan-Nya
13. Menjadi orang-orang yang berbuat baik saat memiliki kedudukan yang tinggi
14. Beriman dan bertakwa untuk meraih rahmat-Nya
15. Senantiasa bersyukur atas rahmat yang dilimpahkan
16. Bersyukur dan bersabar dalam menghadapi musibah
17. Berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata
18. Jangan berbuat dzalim di muka bumi
19. Percaya segala sesuatu akan mati sehingga senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
SWT

3.3 Peranan Hidup Muslim

Diskusi butik butir pertanyaan dan pernyaaaan berikut ini besama dengan teman temananda
dalam kelompok

a. Dalam surat Al Baqarah: 30 Allah SWT menegaskan akan menjadikan manusia sebagai
khalifah di muka bumi

a.1. Jika kita perhatikan lanjutan surat tersebut dalam ayat 31, 32, 33, 34 dan seterusnya maka
apakah hubungan antara khalifah dengan asmaadan allimunhakim ( maha mengetahui dan
maha bijaksana)?

a.2. Juga apa hubungan antara khalifah dengan hudan petunjuk pada ayat 38?

a.3 Apa peranan hudup yang di harapkan dilaksanakan oleh seorang muslim?

b. Dalam surat An Naml 60-61 Allah menegaskan penciptaanya dan memberikan berbagai
rahmat kemudian mempertanyakan apakah disamping Allah SWT. ada Tuhan yang
lain ? Demikian juga dalam ayat 62 Allah SWT menegaskan bahwa dia memperkenankan doa
dan menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi juga mempertanyakan : apakah di samping

16
Allah SWT ada tuhan yang lain? Kemudian disebut bahwa amat sedikitlah kamu berdikir.
Demikian juga dalam ayat 63 dan 64. Bagaimana anda dapat menghubungkan atau mencari
relasi mengenai hal hal yang ditegaskan oleh Allah SWT tentang penciptaan langit dan bumi
dan pemberian rahmatnya memperkenanakan doa dan menjadikan kamu sebagai khalifah di
satu sisi dengan pertanyaan apakah di samping Allah SWT ada tuhan lain dan amat sedikit
kamu berdzikir di sisi yang lain .

c. Dalam surat Huud 61 Nabi Shaleh As. Meminta kaumnya untuk beribadah kepada Allah
SWT dan menegaskan bahwa Dia telah

c.1 Menciptakan kamu ( manusia ) dari bumi ( tanah).

c.2 Memberikan kewajiban kepada manusia sbagai pemakmur bumi.

c.3 Menyuruh manusia selau beristighfar dan bertaubat.

c.4 Menyatakan dekat dengan manusia dan memperkenankan doa

Kemudian perhatikan Surah Al Anam 165 di situ kita temui penyataan dia menjadikan
khalifah di muka bumi dan menegaskan sebagai manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian
yang lain. Mengapa sebagai manusia yang sama-sama berperan sebagai khlifah di muka bumi
derajatnya bisa lebih tinggi dari yang lain? Perhatikan surat alan am 160 162 dan hud 61 apa
hubungan antara berdoa dan berdzikir , beristighfar dan bertaubat serta memakmurkan bumi
( Qs. An Naml 62-63 agar manusia mampu berperan sebagai khlifah Allah SWT, di muka
bumi?

d. Rumuskan beberapa langkah bagaimana cara mengefektikkan peranan hidup seorang


muslim berdasarkan hasil analisis dan sintesis pada butir a, b dan c ?

Terjemahan ayat:

Al Baqarah 2:30-34 dan 38

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui". 31. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!". 32.
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang

17
Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahuilagi
Maha Bijaksana". 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-
nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah
berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui
rahasialangit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?". 34. Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah
kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah menyeru kepada kita semua untuk menyembah Adam
kecuali iblis, iblis termasuk dalam golongan yang kafir.

38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika
datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak
ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

Kesimpulan dari ayat ini adalah barang siapa yang selalu mengikuti petunjuk dari Allah SWT
niscaya akan masuk surga

An Naml 60-64

60. Atau siapakah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan
air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang
berpemandanganindah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?
apakahdisamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-
orangyang menyimpang (dari kebenaran). 61. Atau siapakah yang Telah menjadikan bumi
sebagai tempat berdiam, dan yangmenjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang
menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara
dua laut? apakah disampingAllah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan
dari mereka tidak Mengetahui. 62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang
dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang
menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi apakah disamping Allah ada Tuhan
(yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). 63. Atau siapakah yang memimpin kamu
dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai
kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat- Nya apakah disamping Allah ada Tuhan (yang
lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya). 64. Atau
siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), Kemudian mengulanginya (lagi),
dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping

18
Allah ada Tuhan (yang lain)? Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar".

Kesimpulan dari ayat adalah bahwasanya tiada Tuhan yang lain hanya Allah SWT yang selalu
di ingat, di tinggikan dan dan tidak dipersekutukan.

Huud 61

61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu
dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya.
Kemudian bertobatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya)."

Kesimpulan dari ayat ini adalah bahwa hanya Allah yang berhak di sembah, dan tidak ada
Tuhan lain.

Al Anam 160-162, dan 165

160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan). 161. Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan
yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah
termasuk orang-orang musyrik". 162. Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Kesimpulan dari ayat 160-162 adalah apabila kita berbuat ke baikan maka akan mendapatkan
10 kali lipat dan jika kita melakukan kejahatan maka akan mendapatkan balasan yang
seimbang, Allah tidak pernah mendzalimi umatnya, Allah maha Pemberi Petunjuk.

165. Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan
sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apayang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kesimpulan dari ayat ini adalah Allah telah menjadikan manusia di muka bumi ini sebagai
khalifah dan Allah maha Pengampun dan maha Penyayang

Huud (11):61

61. Dan kepada kaum Tsamud (kami utus) saudara mereka, Shaleh. Dia berkata Wahai
kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia menciptakan dari bumi
19
(tanah) dan menjadikan mu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan
memperkenankan (doa hamba-Nya)

Kesimpulan dari ayat ini adalah sembahlah Allah SWT dan tidak ada yang lain. Dia yang
telah menciptakan semuanya di muka bumi ini.

Surah An-Naml 62-63

62. Bukankah Dia (Allah) yang meperkeNankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia
berdoa, kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai
khalifah (pemimpin) dibumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali
(nikmat allah yang kamu ingat). 63. bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada
kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan yang mendatangkan angin sebagai kabar
gembira sebelum (kedetangan) rahmata-Nya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?
Maha tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.

Kesimpulan dari ayat 62-63 adalah apabila kita berdoa kepada Allah maka ketika kita
kerusakan Allah akan senatiasa memberikan bantuan.

Jawaban:

A a.1 Hubungan antara khalifah, asmaa dan alimun hakim yaitu sebagai seorang umat
muslim diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi ini adlah sebagai khalifah,Khalifah pertama
yang diciptakan oleh Allah adalah Nabi Adam AS. Nabi Adam diajarkan oleh Allah tentangn
nama-nama (benda) semuanya. Allah memberikan kemampuan berupa akal pikiran yang agar
bisa mengerti nama-nama (Asma) dan diharapkan bisa membantu manusia dalam perannya,
karena Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Lewat akal pikiran itu Allah akan
mengajarkan apa saja yang berhak diketahui oleh manusia untuk mempermudah peran-
perannya dan juga agar manusia tidak tersesat kejalan keburukan.

a2. Hubungan antara khalifah dengan hudan (petunjuk) yaitu kita sebagai khalifah dibumi
dalam melaksanakan perannya yang berupa dengan selalu berbuat kebaikan, menjaga bumi
serta merawatnya dan mengelolanya dengan maksimal tanpa berlebihan sehingga nantinya
tidak timbul kerusakan yang harus mengikuti petunjuk (Al-Quran dan Hadist) dari Allah agar
dalam pelaksanaannya kelak tidak terjadi kesemena-menaan dan kekhawatiran, apalagi
terkadang apa yang manusia anggap baik belum tentu benar di mata Allah.

a3. Peran hidup yang diharapkan dilaksanakan seorang muslim yaitu : menjalani peran
sebagai khalifah di bumi dengan sungguh-sungguh, yaitu sebagai pengganti pemimpin dan

20
penguasa yang bercermin dalam perilaku serta prestasi dunia. Dengan sebagai khalifah kita
harus merawat dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya.

B. Allah meciptakan mwnciptkana langit dan bumi yang di dalamnya berisi keindahan dan
kenikmatan yang perlu dijaga karena itu semua adalah pemberi rahmat dari Allah untuk
manusia. Sehingga memperkenankan kita untuk berdoa di setiap saat, dan selalu bersyukur
atas segala yang telah Allah swt berikan kepada kita sebagaimana telah Allah jadikan kita
sebagi khalifah dimuka bumi. Namun pada kenyataannya masih saja ada manusia yang
mengingkari kebesaran Allah dan hanya mengingat Allah disaat kesusahan saja.

C. c1. Manusia sebagai khalifah di muka bumi dan derajatnya bisa lebih tinggi dari yang lain
karena banyaknya amal dan perbuatan baik. Semakin tinggi takwa seseorang muslim maka
semakin tinggi derajatnya.

c2. Hubungan berdzikir, istighfar, bertaubat dan memakmurkan bumi yaitu manusia sebagai
khalifah di muka bumi ini senantiasa berdzikir dan beristigfar untuk mengingat Allah SWT ,
serta mengingat segala dosa dan meminta ampunan serta petunjuk untuk berada di jalan yang
benar.

D.Langkahnya yaitu:

1.Beriman kepada Allah SWT

2. Melakukan kebaikan yang tidak hanya untuk diri sendiri

3. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah di berikan

4. Menjalankan amanah yang di berikan Allah SWT sesuai petunjuk yang telah di berikan
oleh-Nya

5. Manusia berperan sebagai khalifah di muka bumi

6. Memohon petunjuk kepada allah SWT

7. Tidak menyekutukan-Nya

8. Memohon ampunan/bertobat hanya kepada Allah SWT

9. Memperbanyak dzikir untuk senantiasa mengingat-Nya

10. Menjalankan kewajiban dari-Nya

11. Berhijrah dan berjihad dijalan Allah

12. Berdoa dan hanya meminta kepada Allah

21
13. Selalu beristighfar dan berdzikir

14. Menjadi pemimpin yang adil

15. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan selalu beribadah kepadanya

16. Sholat, menunaikan zakat, senantiasa berdzikir, beristighfar dan bertaubat kepada-Nya

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan akhir tugas diskusi ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan hidup seorang muslim di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT
dan menjalankan setiap ajaran-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Kita di dunia ini tidak hanya beribadah mahdah saja tetapi juga ibadah ghaini juga.
3. Fungsi hidup muslim di dunia ini adalah sebagai rahmat di muka bumi
4. Peranan hidup muslim di muka bumi ini adalah sebagai khalifah yang senantiasa
menjaga dan melindungi bumi ini tidak melakukan kerusakan di muka bumi.

4.2 Saran

Adapun saran untuk tugas diskusi ini adalah agar diskusi yang di laksanakan untuk
mahasiswa baru 2016 lebih baik lagi di bandingkan dengan tahun sebelum-
sebelumnya.

22
23

Anda mungkin juga menyukai