Resume
Setiap bangsa yang ada di dunia pada umumnya memiliki sebuah interaksi. Interaksi-
interaksi yang terbentuk di setiap bangsa dapat berlangsung dengan baik maupun secara
kekerasan. Kekerasan yang terjadi bisa jadi dikarenakan akibat adanya perselisihan dan
kepentingan-kepentingan tertentu. Sehingga dalam konsep Hubungan Internasional ini ada
dua konsep yang dapat dipelajari yaitu permusuhan (perang) dan persahabatan (perdamaian).
Sementara itu hubungan antarbangsa atau hubungan internasional dapat berwujud dalam
bentuk hubungan individual (turis,mahasiswa,sarjana,pedagang,dsb), hubungan antar
kelompok (lembaga sosial, keagamaan, perdagangan, dsb), dan hubungan antar negara.
Kegiatan-kegiatan masyarakat yang terserap dan menghubungkan seluruh kegiatan manusia
diseluruh muka bumi akan menciptakan suatu hubungan internasional dan masyarakat
antarbangsa.
1
Oleh karena ada pertentangan pendapat antara beberapa negara mengenai
ruang lingkup berlakunya hukum dan undang-undang masing-masing negara, maka
timbullah ketentuan-ketentuan yang disebut dengan koalisi atau konflik.
2. Latar belakang sejarah
Terdapat empat periode sejarah perkembangan hubungan internasional:
Zaman kuno yang berlangsung sampai dengan berakhirnya Imperium
Romawi.
Abad pertengahan yaitu zaman Eropa nasrani pada abad pertengahan
sampai dengan abad ke-16.
Periode antar negara modern yaitu antara abad ke-16 sampai dengan
akhir abad ke-19.
Periode abad ke-20 yaitu periode evolusi menuju kearah tingkat supra
negara (super-state stage).
2
dari 15 menjadi 35), 1918-1939 (munculnya kekuatan Bolshewiks di Rusia dan Nazi
di Jerman), 1939-1945 (Perang Dunia II), 1945-sekarang (perkembangan kehidupan
kenegaraan menggantikan sistem kolonial modern). Hubungan Internasional
merupakan suatu kegiatan manusia dimana manusia yang berasal dari satu negara atau
lebih, baik secara individual, maupun secara kelompok berinteraksi. Kata
internasional sendiri dipergunakan pertama kali oleh Jeremi Betham pada akhir
abad XVIII. Ilmu hubungan Internasional merupakan synthesa dari berbagai ilmu
seperti hukum internasional, sejarah diplomatik, ilmu perang, politik internasional,
organisasi internasional, perdagangan internasional, pemerintah jajahan, dan
hubungan luar negeri. Menyangkut ilmu hubungan internasional, para ahli
mengemukakan empat tujuan pokok yakni:
1. Pembentukan kewarganegaraan sadar dan bertanggungjawab.
2. Pembentukan pemimpin yang berkualitas.
3. Pengembangan kompetensi profesional terhadap hubungan antar bangsa.
4. Peningkatan pengetahuan tentang kemanusiaan.
1. Aliran Idealisme
3
Menyatakan bahwa setiap bangsa mempunyai kepentingan yang sama
terhadap perdamaian, dan bahwa setiap bangsa yang mengganggu perdamaian,
sekaligus telah bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral.
2. Aliran Realisme
Para kaum idealis ingin mencapai sasaran ilmu hubungan internasional dengan
mengandalkan diri pada peranan hukum dan organisasi internasional yaitu
dengan power politics.
3. Neo-Realisme dari Edward Hallet Carr
Dalam buku pertamanya tahun 1939, Carr sebenarnya mendukung pandangan
kaum Realis, namun dalam buku yang sama yang terbit tahun 1974, ia
berpendapat bahwa pendekatan yang idealistis dan yang realistis haruslah
bekerjasama.
Sementara itu dalam studi perdamaian (polemologi) yang lebih condong pada
kaum idealis mengungkapkan bahwa perdamaian dunia dapat dilihat melalui
pendekatan yang bersifat multidisipliner (pengetahuan sejarah, psikologi, hukum
internasional, antropologi, ekonomi, politik, dan filsafat). Dalam kerangka sistem
analisis sistem internasional ada 5 aspek sebagai kerangka analisa, yaitu aspek dari
batas geografis (sistem internasional yang partial-Cina dalam Dinasti Chou, Yunani,
atau Itali ; sistem internasional yang eropa-sentris ; sistem internasional yang global),
aspek kedua menyangkut ciri dan bentuk dari satuan politik yang interaksinya
membentuk suatu sistem internasional, aspek ketiga berkenaan dengan struktur dari
interaksi internasional dan dapat dijabarkan sebagai pertumbuhan maupun
penggabungan antar kekuatan nasional sedemikian rupa, aspek keempat meliputi
bentuk interaksi yang tidak terhitung jumlahnya, aspek kelima merupakan jalinan dari
kebiasaan, kaidah dan proses yang ditaati oleh satuan politik yang terlibat dalam
sistem. Tradisi masyarakat Internasional adalah salah satu pendekatan klasik dalam
Hubungan Internasional yang inti dalam pendekatan masyarakat internasional ini
adalah negara-negara yang dianggap sebagai organisasi manusia, kuncinya adalah
pada peranan dari pemikiran terkemuka ini dalam politik dunia. Ada Tiga Tradisi
(teori) yaitu Realisme (doktrin yang mengungkapkan ada persaingan dan konflik antar
negara melekat didalam hubungan mereka), Rasionalis (manusia selalu memakai akal
pikiran, dapat mengenali hal benar untuk dilakukan, dan dapat belajar dari kesalahan),
Revolusionis (adanya rasa kemanusiaan dan yakin pada persatuan moral dari
masyarakat dunia diluar negeri). Sementara itu ada pula Tiga Tradisi (praktek) yaitu
4
Negarawan dan tanggung jawab, tanggung jawab nasional, dan tanggung jawab
kemanusiaan. Kritik terhadap masyarakat Internasional ada beberapa macam,
diantaranya terdapat kritik kaum realis bahwa bukti dari norma internasional sebagai
penentu kebijakan dan perilaku negara adalah lemah, terdapat kritik kaum liberal
bahwa tradisi masyarakat internasional mengabaikan politik domestik yaitu
demokrasi, terdapat kritik EPI bahwa tradisi masyarakat internasional gagal
memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi internasional.
5
kawasan geografi (lingkup regional, sub-regional, bilateral), dan klasifikasiatas
landasan fungsi (organisasi internasional didirikan dengan maksud atau tujuan tertentu
seperti multi tujuan (multi purposes) dan organisasi dengan tujuan terrbatas (limited
purposes). Klasifikasi organisasi internasional tersebut memberikan status bahwa
organisasi internasional sebagai wadah persatuan dan pemecah masalah, subyek
hukum internasional, alat paksa agar kaedah umum ditaati, serta membentuk,
memperluas kaidah hukum internasional.
1. Dampak Positif
Masyarakat Indonesia semakin maju
Kebudayaan Indonesia makin maju
Meningkatnya kepercayaan dunia internasional
Berdirinya perusahaan asing di Indonesia
Etos kerja masyarakat Indonesia meningkat
Adanya bantuan luar negeri untuk penyelamatan lingkungan alam
2. Dampak Negatif
Berlangsungnya neokolonialisme
Memicu ketergantungan terhadap negara maju
Lapangan kerja makin sempit
6
Berkembangnya sikap hidup westernisasi
Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan
Berkembangnya pola hidup konsumtif